JMB 19. Calon Tunangan Sepupumu

Yasa langsung berlari membangunkan dan memanggil Nataya. Jam menunjukkan pukul 01.00 dini hari, di dalam ruang ICU Kaluna masih terus menangis melihat kondisi Tara yang semakin lemah. Di luar tampak Raffan dan Vanka terus memanjatkan doa agar cucunya baik-baik saja.

Nataya bersama Yasa terlihat berlari memasuki ruang ICU lagi. Satu kode mata ditujukan oleh Nataya kepada Yasa. Yasa tentu paham, ia memapah Kaluna untuk keluar dari ruang ICU. Sejenak wanita itu menolak akan tetapi tubuhnya yang lemah tidak mampun melawat kekuatan Yasa. Tak berselang lama Dika juga datang. Predikat dokter spesialis bedah terbaik masih dipegang teguh oleh pria paruh baya itu.

" Nat sepertinya harus dilakukan cangkok tulang belakangnya sekarang juga."

Nataya mengangguk paham, ia pun meminta salah satu dokter residen nya untuk menyiapkan orang operasi. Nataya juga menghubungi dokter anestesi untuk bersiap di ruang operasi.

" Pa, papa duluan ke ruang operasi. Nataya mau bicara dulu ke Kaluna dan Kak Yasa. Kak Yasa juga harus bersiap."

Dika mengerti, dibantu oleh beberapa perawat dan dokter resident Dika mendorong brankar milik Tara ke ruang operasi. Kaluna tentu terkejut, ia ingin berlari mengejar namun dihadang oleh Nataya.

" Kami akan melakukan tindakan sekarang. Tara tidak bisa lagi menunggu. Kak Yasa juga harus bersiap untuk operasi demi pengambilan sumsum tulang belakangnya. Doakan yang terbaik, dan kami akan melakukan usaha semampu kami."

Nataya berlalu dan tangis Kaluna pecah. Pun dengan Vanka. Yasa menepuk bahu Kaluna pelan. Ia mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Kaluna hanya bisa mengangguk. Vanka mendekat ke arah putrinya dan memeluk tubuh putrinya dengan erat. Yasa kemudian berjalan menjauh untuk berisap melakukan operasi.

" Pak Yasa, kembalilah dengan sehat dan bawalah Tara mewujudkan mimpinya."

" Pasti, aku akan kembali untuk Tara ... dan untukmu juga."

Kalimat terakhir Yasa ucapkan dengan sangat lirih agar tidak terdengar oleh Kaluna. Entah bagaimana hati Yasa kali ini tapi ketika berhadapan dengan Kaluna sungguh berbeda saat berhadapan dengan Ciara.

Persiapan operasi dimulai, Yasa sudah ada di meja operasi dengan Tara juga ada di sana tapi di ruang yang berbeda. Dika menatap lekat keponakannya itu, seumur-umur menjadi dokter baru kali ini ia melakukan operasi terhadap keluarganya.

" Apakah kamu siap nak?"

" Iya om aku siap. Lakukan yang terbaik untuk putraku om."

Dika mengangguk, Lampu mulai dinyatakan. lambat laun kesadaran Yasa pun mulai menghilang dan ia benar-benar tidak sadar saa ini. Sebelum kesadarannya menghilang sepenuhnya terucap doa di dalam hatinya agar putranya bisa kembali sembuh dan bermain layaknya anak-anak lain.

" Ayah harap setelah ini kamu bisa tersenyum nak. Ayah akan mengajakmu bermain, menebus 6 tahun yang hilang ini. Mari kita berjuang bersama-sama."

Dika memulai prosedur operasi kepada Yasa. Jarum besar disiapkan untuk mengambil sumsum tulang belakang yang akan di donorkan kepada Tara. Prosedur yang dilakukan membutuhkan waktu 1-2 jam.

Setelah itu prosedur selanjutnya yakni langsung mengantarkan hasil pengambilan sumsum tulang belakang tersebut kepada Tara. Prosesnya yakni melalui infus sumsum tulang belakang melalui intravena.

Setelahnya pemberian infus sumsum tulang diikuti dengan proses engraftment yaitu sel induk yang baru mengalir menuju sumsum tulang belakang dan membuat sel darah merah yang baru. ( sumber : halodoc)

Semua prosedur telah dilakukan Yasa dibawa keluar masih dalam kondisi belum sadar karena efek anestesi total dalam tubuhnya. Keduanya akan sama-sama mendapatkan perawatan dan pengawasan oleh tim dokter selama beberapa hari ke depan.

" Bagaimana dokter?"

" Semua berjalan baik, kita berdoa semoga tubuh Tara bisa merespon baik donor dari Kak Yasa."

Kaluna menatap brankar Yasa yang di dorong menuju ruang perawatan. Ucapan terimakasih terucap dari bibir wanita itu yang tulus dari dalam hatinya.

🍀🍀🍀

Pagi menjelang, Kaluna menunggui putranya di ruang rawat yang entah mengapa berbeda dari sebelumnya. Ruang rawat yang ditempati Taraka kali ini bahkan lebih besar dari raung rawat sebelumnya. Wanita itu mendengus pelan membayangkan berapa biaya yang akan ia bayar untuk semua perawatan sang putra.

" Kenapa Kal," tanya Vanka melihat wajah gelisah putrinya.

" Ma, bukannya kamar ini kamar vvip. Kaluna mana punya uang sebanyak itu untuk membayar nya nanti," jawab Kaluna gamblang dengan pertanyaan sang mama.

" Tidak usah dipikirkan soal itu. Apa kamu benar-benar tidka menganggap mama dan papa lagi hmm?"

Kaluna menundukkan kepalanya. Bukan itu yang dia maksud. 6 tahun hidup sendiri membuatnya selalu melakukan apa-apa sendiri tanpa ada yang membantu. Jadi terang saja pikirannya tadi karena masih tertuju pada kehidupannya kemarin.

Tampak Raffan kembali ke kamar rawat sang cucu dengan menenteng kantong plastik yang berisi sarapan untuk istri dan anaknya. Terlihat wajah penuh keheranan dari pria paruh baya tersebut yang membuat istrinya tak sabar untuk bertanya mengenai apa yang terjadi.

" Ada apa mas?"

" Kalian sarapan lah dulu. Tadi papa beli bubur ayam. Aku tadi ke bagain administrasi tapi tidak ada biaya apapun yang harus dibayar. Semuanya sudah di lunasi."

Raffan mengulurkan apa yang dia bawa kepada Vanka sambil menjawab pertanyaan sang istri. Oleh Vanka kantong plastik itu diterima lalu dikeluarkan isinya. Ekspresi heran pun tergambar dari wajah Vanka namun tidak dengan Kaluna. Kaluna tentu langsung paham akan hal ini.

Ia mengambil nafasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan. Dalam hatinya ia berkata bahwa akan semakin sulit saja dia menghindari keluarga tersebut. Semuanya menjadi tidak akan mudah.

" Sepertinya kamu tidak terkejut Kal?"

" Iya pa, Kaluna tahu tentang hal itu. Pasti keluarga Pak Yasa yang sudah mengcover semua biaya nya."

Raffan spontan mengangguk tapi sedetik kemudian ia langsung menatap putrinya dengar tajam. Nama Yasa terasa begitu familiar didengar oleh telinganya.

" Yasa? Maksudmu pria yang bernama Yasa adalah ayah dari Tara. Apakah namanya Yasa Naratama Dwilaga? Putra dari Radian Nareen Dwilaga?"

Kaluna mengangguk cepat. Memang itulah nama ayah biologis Taraka. Rupanya baik Raffan maupun Vanka belum ngeh semalam saat Radi keluar dari ruang ICU dan keluar dari ruang operasi. Baik Raffan dan Vanka keduanya saling pandang. Raffan bahkan sudah mengacak rambutnya dengan kasar.

Kaluna yang melihat sang ayah berperilaku seperti itu pun merasa heran. Mengapa kedua orang tuanya seakan mengenal Yasa dan keluarganya? Mengapa ayahnya terlihat begitu gusar saat mengetahui siapa pria yang mendonorkan sumsum tulang belakang untuk Tara.

" Sebenarnya papa kenapa? Apa papa kenal dengan pak Yasa?"

" Jika yang kamu katakan benarlah Yasa Naratama Dwilaga maka papa tahu siapa dia." Raffan menghentikan ucapannya sejenak. Ia mengambil nafasnya dalma-dalam. Sungguh semuanya pasti tidak akan mudah kedepannya nanti.

" Maksud papa?" Kaluna sungguh penasaran dengan jawaban Raffan yang menggantung itu.

" Yasa, dia adalah calon tunangan dari Ciara sepupu mu. Putri om Septian, adik papa."

TBC

Terpopuler

Comments

Memyr 67

Memyr 67

baru calon kal. nah, kamu dah punya anak, dah 6 tahun lagi, sama yasa

2024-12-09

0

Lina aja

Lina aja

maju j lahk kaluna kasian Tara baru ketemu m ayh nya tu

2024-10-31

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

hah.
selama ini Yasa selalu merasa melihat sosok lai dlm diri Ciara yg ternyata itu Kaluna sepupu Ciara..wajah mereka mungkin sedikit mirip dan alam bawah sadar Yasa dpt merasakan itu walau tak jelas

2024-10-21

0

lihat semua
Episodes
1 JMB 01. Apa Aku Bisa Sembuh?
2 JMB 02. Selamat Datang Putraku
3 JMB 03. Pilihan Sulit
4 JMB 04. Apakah Boleh?
5 JMB 05. Bukan Salah, Hanya Kurang Tepat
6 JMB 06. Opa Nangis?
7 JMB 07. Masa Lalu #1
8 JMB 08. Masa Lalu #2
9 JMB 09. Ayo Kita Cari
10 JMB 10. Cucu Kita?
11 JMB 11. Jalan Pake Kaki Om, Bukan Mata
12 JMB 12. Mari Buktikan
13 JMB 13. Kondisinya Memburuk
14 JMB 14. Jangan Menangis Bunda
15 JMB 15. Semoga Berhasil
16 JMB 16. Keterkejutan Yasa
17 JMB 17. Kamu Kenapa Nak?
18 JMB 18. Mimpi Yang Terwujud
19 JMB 19. Calon Tunangan Sepupumu
20 JMB 20. Tidak Bisa Bersama, Maaf
21 JMB 21. Gagal Healing
22 JMB 22. Kenapa Jahat
23 JMB 23. Seharusnya Begitu
24 JMB 24. Ayo Menikah!
25 JMB 25. Cinta Tak Harus Memiliki
26 JMB 26. Tidak Ingin Kehilangan Ayahku
27 JMB 27. Hasil Dari Sikap Legowo
28 JMB 28. Muncul Saingan
29 JMB 29. Titik Balik
30 JMB 30. Kerisauan Dua Pikiran
31 JMB 31. Kandidat Calon Mantu
32 JMB 32. Identitas Lain
33 JMB 33. Rahasia Apa Lagi?
34 JMB 34. Keputusan Besar
35 JMB 35. Takut Kehilangan
36 JMB 36. Mencari Ridho Nya Bersama
37 JMB 37. Konspirasi?
38 JMB 38. Mau Dibawa Kemana?
39 JMB 39. Kemana Harus Mencari
40 JMB 40. Pergerakan Surya aka Zion
41 JMB 41. Kerusakan Terjadi
42 JMB 42. Menuju Halal
43 JMB 43. SAH!!!
44 JMB 44. Yang Tersembunyi
45 JMB 45. Kaluna Canggung, Ciara Kesal
46 JMB 46. Bantuan Tara
47 JMB 47. Pertanyaan Tara
48 JMB 48. Grebek
49 JMB 49. Belum Tepat
50 JMB 50. Jangan-Jangan
51 JMB 51. Jadi Berita Besar
52 JMB 52. Banyak Yang Menargetkan
53 JMB 53. Dendam Salah Alamat
54 JMB 54. Malam Kedua Yang Malam Pertama
55 JMB 55. Akankah Masih Bertahan?
56 JMB 56. Bukan Selebritis
57 JMB 57. Cinderela Jadi Upik Abu
58 JMB 58. Apakah Harus Keluar?
59 JMB 59. Pingsan
60 JMB 60. Diluar Nalar
61 JMB 61. Ide Gila
62 JMB 62. Maafkan Aku
63 JMB 63. Pembelaan Kaluna
64 JMB 64. Siapa Dalangnya
65 JMB 65. Cantik Tidak Perlu Buka-Bukaan
66 JMB 66. Bantuan Apa?
67 JMB 67. Bagaimana Bisa Terjerat Ulet Bulu
68 JMB 68.
69 JMB 69. Alah Paling Gimik!
70 JMB 70. Aksi Zion
71 JMB 71. Masa Lalu Yang Belum Selesai
72 JMB 72. Aku Mencintaimu, Istriku
73 JMB 73. Kita Hanya Teman
74 JMB 74.
75 JMB 75. Ada Sesuatu
76 JMB 76. Legowo
77 JMB 77. Ini Apa?
78 JMB 78. Maling Teriak Maling
79 JMB 79. Oleng
80 JMB 80. Tolong!
81 JMB 81. Maafkan Kami
82 JMB 82. Ditolong Malah Nodong
83 JMB 83. Meringkus
84 JMB 84. Mulai Curiga
85 JMB 85. Gagal Maning
86 JMB 86. Belum Menyerah
87 JMB 87. Ngidam?
88 JMB 88. Identitas Lain
89 JMB 89. Penjelasan Tara
90 JMB 90. Niat Baik
91 JMB 91. Menemukan Yang Siap
92 JMB 92.
93 JMB 93. Saya Menerima
94 JMB 94. Apa yang Disembunyikan
95 JMB 95. Mari Lakukan
96 JMB 96. Kekhawatiran Benoit
97 JMB 97. Tamu Datang
98 JMB 98. Tempat Seharusnya
99 JMB 99. Takdir Indah
Episodes

Updated 99 Episodes

1
JMB 01. Apa Aku Bisa Sembuh?
2
JMB 02. Selamat Datang Putraku
3
JMB 03. Pilihan Sulit
4
JMB 04. Apakah Boleh?
5
JMB 05. Bukan Salah, Hanya Kurang Tepat
6
JMB 06. Opa Nangis?
7
JMB 07. Masa Lalu #1
8
JMB 08. Masa Lalu #2
9
JMB 09. Ayo Kita Cari
10
JMB 10. Cucu Kita?
11
JMB 11. Jalan Pake Kaki Om, Bukan Mata
12
JMB 12. Mari Buktikan
13
JMB 13. Kondisinya Memburuk
14
JMB 14. Jangan Menangis Bunda
15
JMB 15. Semoga Berhasil
16
JMB 16. Keterkejutan Yasa
17
JMB 17. Kamu Kenapa Nak?
18
JMB 18. Mimpi Yang Terwujud
19
JMB 19. Calon Tunangan Sepupumu
20
JMB 20. Tidak Bisa Bersama, Maaf
21
JMB 21. Gagal Healing
22
JMB 22. Kenapa Jahat
23
JMB 23. Seharusnya Begitu
24
JMB 24. Ayo Menikah!
25
JMB 25. Cinta Tak Harus Memiliki
26
JMB 26. Tidak Ingin Kehilangan Ayahku
27
JMB 27. Hasil Dari Sikap Legowo
28
JMB 28. Muncul Saingan
29
JMB 29. Titik Balik
30
JMB 30. Kerisauan Dua Pikiran
31
JMB 31. Kandidat Calon Mantu
32
JMB 32. Identitas Lain
33
JMB 33. Rahasia Apa Lagi?
34
JMB 34. Keputusan Besar
35
JMB 35. Takut Kehilangan
36
JMB 36. Mencari Ridho Nya Bersama
37
JMB 37. Konspirasi?
38
JMB 38. Mau Dibawa Kemana?
39
JMB 39. Kemana Harus Mencari
40
JMB 40. Pergerakan Surya aka Zion
41
JMB 41. Kerusakan Terjadi
42
JMB 42. Menuju Halal
43
JMB 43. SAH!!!
44
JMB 44. Yang Tersembunyi
45
JMB 45. Kaluna Canggung, Ciara Kesal
46
JMB 46. Bantuan Tara
47
JMB 47. Pertanyaan Tara
48
JMB 48. Grebek
49
JMB 49. Belum Tepat
50
JMB 50. Jangan-Jangan
51
JMB 51. Jadi Berita Besar
52
JMB 52. Banyak Yang Menargetkan
53
JMB 53. Dendam Salah Alamat
54
JMB 54. Malam Kedua Yang Malam Pertama
55
JMB 55. Akankah Masih Bertahan?
56
JMB 56. Bukan Selebritis
57
JMB 57. Cinderela Jadi Upik Abu
58
JMB 58. Apakah Harus Keluar?
59
JMB 59. Pingsan
60
JMB 60. Diluar Nalar
61
JMB 61. Ide Gila
62
JMB 62. Maafkan Aku
63
JMB 63. Pembelaan Kaluna
64
JMB 64. Siapa Dalangnya
65
JMB 65. Cantik Tidak Perlu Buka-Bukaan
66
JMB 66. Bantuan Apa?
67
JMB 67. Bagaimana Bisa Terjerat Ulet Bulu
68
JMB 68.
69
JMB 69. Alah Paling Gimik!
70
JMB 70. Aksi Zion
71
JMB 71. Masa Lalu Yang Belum Selesai
72
JMB 72. Aku Mencintaimu, Istriku
73
JMB 73. Kita Hanya Teman
74
JMB 74.
75
JMB 75. Ada Sesuatu
76
JMB 76. Legowo
77
JMB 77. Ini Apa?
78
JMB 78. Maling Teriak Maling
79
JMB 79. Oleng
80
JMB 80. Tolong!
81
JMB 81. Maafkan Kami
82
JMB 82. Ditolong Malah Nodong
83
JMB 83. Meringkus
84
JMB 84. Mulai Curiga
85
JMB 85. Gagal Maning
86
JMB 86. Belum Menyerah
87
JMB 87. Ngidam?
88
JMB 88. Identitas Lain
89
JMB 89. Penjelasan Tara
90
JMB 90. Niat Baik
91
JMB 91. Menemukan Yang Siap
92
JMB 92.
93
JMB 93. Saya Menerima
94
JMB 94. Apa yang Disembunyikan
95
JMB 95. Mari Lakukan
96
JMB 96. Kekhawatiran Benoit
97
JMB 97. Tamu Datang
98
JMB 98. Tempat Seharusnya
99
JMB 99. Takdir Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!