JMB 09. Ayo Kita Cari

Dua hari sudah Hasna di rawat di rumah sakit. Tubuhnya tidak ada tanda-tanda adanya penyakit tapi terlihat Hasna begitu lemah. Sesekali ia menangis. Bukan lebay, tapi Hasna benar-benar tidak menyangka putranya berbuat hal yang menyakiti hati orang lain.

" Yas, jika kamu belum siap mengapa waktu itu kamu setuju hmmm?"

" Maaf bu, Yasa seharusnya berpikir jernih dan berpikir ke depannya. Yasa akui, Yasa sangat salah."

Yasa menundukkan kepalanya dalam-dalam. Ia bahkan meminta izin kepada pamannya Andra untuk izin dari kampus selama seminggu. Andra tentu mengiyakan, bagaimanapun kondisi keluarga sang kakak sedang tidak baik-baik saja.

" Pulanglah Yas, biar ayah yang di sini. Coba renungkan lah dulu semuanya. Setelah itu beri keputusan yang pasti untuk Ciara dan keluarga nya. Sangat buruk kamu menggantung anak gadis orang dengan ketidak pastian hatimu itu. Ayah lho dulu sudah menetapkan satu pilihan kepada ibu mu tok langsung udah nggak pernah berpaling lagi."

Radi melirik ke arah sang istri. Hasna hanya tersenyum simpul mendengar ucapan sang suami.

" Lalu kak, kapan aku boleh pulang?"

" Setelah 3 hari, aturannya kan begitu."

Hasna mendengus kesal, ia merasa tubuhnya tidak apa-apa. lalu mengapa harus berada terlalu lama di rumah sakit. Yasa melihat ibu nya itu sangat bosan, ia sungguh merasa bersalah. Benar kata sang ayah, ia akan merenungkan semua ini baru menemui keluarga Ciara.

" Yah, bu, Yasa pulang ke apartemen ya. Benar kata ayah sepertinya Yasa harus muhasabah, mengoreksi diri."

Radi dan Hasna mengangguk, Yasa mencium tangan keduanya bergantian dan melenggang pergi dari dalam ruang perawatan sang ibu.

" Haaaah! Kak, bosen."

" Astaga, kenapa ketika anakmu pergi kamu jadi manja begini hmmm."

Radi terkekeh geli. Usia mereka sudah lebih dari setengah abad tapi Hasna masih sama saja seperti dulu.

"Pak dosen killer, apakah mau mengajak istrimu ini jalan-jalan."

Tawa Radi seketika meledak saat mendengar panggilannya dulu itu. Panggilan yang disematkan sang istri saat mereka baru kenal. (Kisah lengkapnya Radi dan Hasna di karya sebelah ya guys, Menggaet hati Dosen Killer)

*

*

*

" Sayang, bunda hari ini sudah mulai bekerja, apakah tidak apa-apa jika Tara bunda tinggal?"

Sungguh hati Kaluna tidak tega saat hendak meninggalkan putranya untuk bekerja. Tapi tentu saja ia harus melakukan hal ini. Jika tidak bekerja, bagaimana dia akan memenuhi kebutuhan hidup keduanya.

" Tidakaapa-apa bunda. Disini banyak temannya kok. Dan aku ada ponsel untuk menghubungi bunda atau Onty Bri. Satu lagi, aku ditemani kanvas dan kuasku. Dengan mereka tentu aku akan aman."

" MasyaaAllaah anak bunda kenapa jadi bicara seperti orang besar. Tapi bunda senang, terimakasih untuk pengertiannya sayang. Bunda pamit ya nak."

Kaluna mencium kening taraka, ia mengambil nafasnya dalam-dalam lalu membuangnya perlahan. Semuanya akan dia mulai dari sekarang. Dokter Nataya sudah membuatkan jadwal kemoterapi terbaru untuk Taraka, ia merasa yakin tanpa transplantasi pasti Taraka akan sembuh. Setidaknya itu lah saat ini keyakinan yang ia minta kepada Rabb nya.

Kaluna melangkahkan kakinya dengan mantap. Wanita itu benar-benar yakin untuk menjalani semuanya sendiri.

Berada di satu kota dengan kedua orang tuanya Kaluna tetap memilih untuk tidak menghubungi mereka. Egoiskah dia? Entahlah, tapi yang jelas wanita itu merasa harus menanggung semua yang ia perbuat.

Kaluna menuju ke tempat ia akan bekerja. Ia hanya lulusan SMA, pekerjaan yang ia dapat ialah menjadi seorang SPG di sebuah butik terkenal. Itu tentu sudah lebih dari cukup. Kaluna tidak ingin serakah.

Atas rekomendasi Brisia, ia berhasil masuk di butik yang nama mereka sudah sampai kancah internasional. Pemiliknya adalah adik kakak. Tapi saat ini Kaluna bekerja di LS Bridal by Topan Arsyanendra.

Ya, ia mendapat pekerjaan itu di butik tersebut. Butik impian bagi para pengantin untuk mewujudkan wedding dream mereka. Tak terkecuali Kaluna, dulu dia pun memimpikan bisa menggunakan gaun pengantin rancangan Topan Arsyanendra, tapi tampaknya itu tak akan terjadi. Siapa juga yang mau menikahi wanita yang sudah memiliki putra.

" Selamat pagi."

" Aah selamat pagi, apakah Anda pegawai baru yang kemarin direkomendasikan oleh saudari Brisia?"

" Benar saya."

Resepsionis yang ramah dan murah senyum itu langsung membawa Kaluna menuju ke ruangan sang pemilik butik. Seorang pria dengan wajah tampan tersebut rupanya sedang sibuk berbicara melalui ponselnya.

" Oke, ntar aku ke apartemen mu. Iya, tenang aja. Ntar aku bilang ke Kak Ana dulu. Rebes. Aku tutup dulu ya. Ada tamu. Oke Waalaikumsalam."

Resepsionis tersebut lalu menyampaikan kepada sang pemilik butik Topan Arsyanendra, bahwa Kaluna adalah pegawai baru. Topan tersenyum dan mempersilahkan Kaluna untuk duduk. Ia membaca berkas lamaran yang dibawa oleh Kaluna. Topan lalu tersenyum, tampaknya Kaluna lumayan berpengalaman dalam melayani pelanggan. Terlihat dari lamanya dia menjadi SPG di salah satu mall ternama kota S.

" Dari yang saya baca Anda sudah lama menjadi seorang SPG."

" Benar pak. Sekitar 4 tahunan."

Rupanya rekomendasi Brisia benar-benar bagus. Brisia merupakan pelanggan butik milik kakak Topan saat Topan mengatakan membutuhkan pegawai Brisia langsung mengajukan Kaluna.

" Baiklah, kamu saya terima. Apakah bisa bekerja mulai hari ini?"

" Baik pak, bisa. Sangat bisa sekali. Terimakasih."

Mata Kaluna berbinar, ia tidak menyangka bahwa semuanya terasa mudah. Sebuah ucapan syukur wanita itu ucapkan untuk hari ini.

Wanita itu langsung diajak oleh salah satu pegawai di sana dan mulai dikenalkan dengan pegawai lainnya. Semua tampak ramah dan wellcome sekali. Sungguh berbeda dengan sikap orang-orang ditempat kerjanya yang dulu.

Alhamdulillaah jika begini aku pasti akan betah bekerja di tempat ini. Pemiliknya juga baik. Nak, semua ini untuk kamu.

Tampaknya semakin kuat saja pendirian Kaluna untuk tidak mendatangi kembali kedua orang tuanya. Kaluna yang masih menganggap papa dan mama nya marah itu sudah membulatkan tekad untuk benar-benar lepas dari keluarganya. Tanpa ia tahu setiap hari sang mama menangis.

" Sayang, sudah. Percuma kamu menangis begitu. Tidak akan membuat anak itu kembali."

" Anak itu? Mas dia putrimu. Aku cuma punya dia mas. Butuh usaha besar untuk kita mendapatkan Kaluna. Apa mas lupa? Ya Allah apa ini semua adalah karma ku?"

Sepasang suami istri duduk termangu. Sang istri memangku sebuah foto album milik putrinya. Satu persatu ia buka saat rasa rindu itu membuncah. Wanita itu teringat bagaimana ia harus melakukan progam hamil untuk mendapatkan Kaluna. Ia yang pernah menggunakan alat kontrasepsi sebelum hamil akhirnya mengalami ISK dan sedikit membuatnya sedikit susah dalam memiliki keturunan. Hingga 2 tahun berlalu akhirnya muncullah Kaluna dalam rahimnya.

Bahagia campur haru jelas dirasakan oleh pasnagan suami istri tersebut. Beribu syukur mereka panjatkan dibarengi dengan taubat yang tulus dari hati.

" Mas, ayo kita cari Kaluna. Bukannya Kaluna punya teman dekat. Ayo kita tanya dia. Entah mengapa aku punya keyakinan kali ini Brisia, teman Kaluna akan mengatakan keberadaan Kaluna."

" Baiklah jika begitu. Ayo kita mencari putri kita. Sudah 6 tahun berlalu."

TBC

Terpopuler

Comments

Fani Indriyani

Fani Indriyani

Topan apa kabarnya,aku blm sempet baca cerita tntang topan,apakah cintanya ke Anna msh dipendem dlm hati ya...karyamu banyak sekali thor tp banyak yg blm aku baca

2024-11-09

0

Cucu Cerri

Cucu Cerri

adik kai bhumi abinawa

2025-03-19

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

semoga mereka segera di pertemukan.. Kaluna dgn kedua orangtua nya.. Tara dgn ayahnya..

2024-10-21

0

lihat semua
Episodes
1 JMB 01. Apa Aku Bisa Sembuh?
2 JMB 02. Selamat Datang Putraku
3 JMB 03. Pilihan Sulit
4 JMB 04. Apakah Boleh?
5 JMB 05. Bukan Salah, Hanya Kurang Tepat
6 JMB 06. Opa Nangis?
7 JMB 07. Masa Lalu #1
8 JMB 08. Masa Lalu #2
9 JMB 09. Ayo Kita Cari
10 JMB 10. Cucu Kita?
11 JMB 11. Jalan Pake Kaki Om, Bukan Mata
12 JMB 12. Mari Buktikan
13 JMB 13. Kondisinya Memburuk
14 JMB 14. Jangan Menangis Bunda
15 JMB 15. Semoga Berhasil
16 JMB 16. Keterkejutan Yasa
17 JMB 17. Kamu Kenapa Nak?
18 JMB 18. Mimpi Yang Terwujud
19 JMB 19. Calon Tunangan Sepupumu
20 JMB 20. Tidak Bisa Bersama, Maaf
21 JMB 21. Gagal Healing
22 JMB 22. Kenapa Jahat
23 JMB 23. Seharusnya Begitu
24 JMB 24. Ayo Menikah!
25 JMB 25. Cinta Tak Harus Memiliki
26 JMB 26. Tidak Ingin Kehilangan Ayahku
27 JMB 27. Hasil Dari Sikap Legowo
28 JMB 28. Muncul Saingan
29 JMB 29. Titik Balik
30 JMB 30. Kerisauan Dua Pikiran
31 JMB 31. Kandidat Calon Mantu
32 JMB 32. Identitas Lain
33 JMB 33. Rahasia Apa Lagi?
34 JMB 34. Keputusan Besar
35 JMB 35. Takut Kehilangan
36 JMB 36. Mencari Ridho Nya Bersama
37 JMB 37. Konspirasi?
38 JMB 38. Mau Dibawa Kemana?
39 JMB 39. Kemana Harus Mencari
40 JMB 40. Pergerakan Surya aka Zion
41 JMB 41. Kerusakan Terjadi
42 JMB 42. Menuju Halal
43 JMB 43. SAH!!!
44 JMB 44. Yang Tersembunyi
45 JMB 45. Kaluna Canggung, Ciara Kesal
46 JMB 46. Bantuan Tara
47 JMB 47. Pertanyaan Tara
48 JMB 48. Grebek
49 JMB 49. Belum Tepat
50 JMB 50. Jangan-Jangan
51 JMB 51. Jadi Berita Besar
52 JMB 52. Banyak Yang Menargetkan
53 JMB 53. Dendam Salah Alamat
54 JMB 54. Malam Kedua Yang Malam Pertama
55 JMB 55. Akankah Masih Bertahan?
56 JMB 56. Bukan Selebritis
57 JMB 57. Cinderela Jadi Upik Abu
58 JMB 58. Apakah Harus Keluar?
59 JMB 59. Pingsan
60 JMB 60. Diluar Nalar
61 JMB 61. Ide Gila
62 JMB 62. Maafkan Aku
63 JMB 63. Pembelaan Kaluna
64 JMB 64. Siapa Dalangnya
65 JMB 65. Cantik Tidak Perlu Buka-Bukaan
66 JMB 66. Bantuan Apa?
67 JMB 67. Bagaimana Bisa Terjerat Ulet Bulu
68 JMB 68.
69 JMB 69. Alah Paling Gimik!
70 JMB 70. Aksi Zion
71 JMB 71. Masa Lalu Yang Belum Selesai
72 JMB 72. Aku Mencintaimu, Istriku
73 JMB 73. Kita Hanya Teman
74 JMB 74.
75 JMB 75. Ada Sesuatu
76 JMB 76. Legowo
77 JMB 77. Ini Apa?
78 JMB 78. Maling Teriak Maling
79 JMB 79. Oleng
80 JMB 80. Tolong!
81 JMB 81. Maafkan Kami
82 JMB 82. Ditolong Malah Nodong
83 JMB 83. Meringkus
84 JMB 84. Mulai Curiga
85 JMB 85. Gagal Maning
86 JMB 86. Belum Menyerah
87 JMB 87. Ngidam?
88 JMB 88. Identitas Lain
89 JMB 89. Penjelasan Tara
90 JMB 90. Niat Baik
91 JMB 91. Menemukan Yang Siap
92 JMB 92.
93 JMB 93. Saya Menerima
94 JMB 94. Apa yang Disembunyikan
95 JMB 95. Mari Lakukan
96 JMB 96. Kekhawatiran Benoit
97 JMB 97. Tamu Datang
98 JMB 98. Tempat Seharusnya
99 JMB 99. Takdir Indah
Episodes

Updated 99 Episodes

1
JMB 01. Apa Aku Bisa Sembuh?
2
JMB 02. Selamat Datang Putraku
3
JMB 03. Pilihan Sulit
4
JMB 04. Apakah Boleh?
5
JMB 05. Bukan Salah, Hanya Kurang Tepat
6
JMB 06. Opa Nangis?
7
JMB 07. Masa Lalu #1
8
JMB 08. Masa Lalu #2
9
JMB 09. Ayo Kita Cari
10
JMB 10. Cucu Kita?
11
JMB 11. Jalan Pake Kaki Om, Bukan Mata
12
JMB 12. Mari Buktikan
13
JMB 13. Kondisinya Memburuk
14
JMB 14. Jangan Menangis Bunda
15
JMB 15. Semoga Berhasil
16
JMB 16. Keterkejutan Yasa
17
JMB 17. Kamu Kenapa Nak?
18
JMB 18. Mimpi Yang Terwujud
19
JMB 19. Calon Tunangan Sepupumu
20
JMB 20. Tidak Bisa Bersama, Maaf
21
JMB 21. Gagal Healing
22
JMB 22. Kenapa Jahat
23
JMB 23. Seharusnya Begitu
24
JMB 24. Ayo Menikah!
25
JMB 25. Cinta Tak Harus Memiliki
26
JMB 26. Tidak Ingin Kehilangan Ayahku
27
JMB 27. Hasil Dari Sikap Legowo
28
JMB 28. Muncul Saingan
29
JMB 29. Titik Balik
30
JMB 30. Kerisauan Dua Pikiran
31
JMB 31. Kandidat Calon Mantu
32
JMB 32. Identitas Lain
33
JMB 33. Rahasia Apa Lagi?
34
JMB 34. Keputusan Besar
35
JMB 35. Takut Kehilangan
36
JMB 36. Mencari Ridho Nya Bersama
37
JMB 37. Konspirasi?
38
JMB 38. Mau Dibawa Kemana?
39
JMB 39. Kemana Harus Mencari
40
JMB 40. Pergerakan Surya aka Zion
41
JMB 41. Kerusakan Terjadi
42
JMB 42. Menuju Halal
43
JMB 43. SAH!!!
44
JMB 44. Yang Tersembunyi
45
JMB 45. Kaluna Canggung, Ciara Kesal
46
JMB 46. Bantuan Tara
47
JMB 47. Pertanyaan Tara
48
JMB 48. Grebek
49
JMB 49. Belum Tepat
50
JMB 50. Jangan-Jangan
51
JMB 51. Jadi Berita Besar
52
JMB 52. Banyak Yang Menargetkan
53
JMB 53. Dendam Salah Alamat
54
JMB 54. Malam Kedua Yang Malam Pertama
55
JMB 55. Akankah Masih Bertahan?
56
JMB 56. Bukan Selebritis
57
JMB 57. Cinderela Jadi Upik Abu
58
JMB 58. Apakah Harus Keluar?
59
JMB 59. Pingsan
60
JMB 60. Diluar Nalar
61
JMB 61. Ide Gila
62
JMB 62. Maafkan Aku
63
JMB 63. Pembelaan Kaluna
64
JMB 64. Siapa Dalangnya
65
JMB 65. Cantik Tidak Perlu Buka-Bukaan
66
JMB 66. Bantuan Apa?
67
JMB 67. Bagaimana Bisa Terjerat Ulet Bulu
68
JMB 68.
69
JMB 69. Alah Paling Gimik!
70
JMB 70. Aksi Zion
71
JMB 71. Masa Lalu Yang Belum Selesai
72
JMB 72. Aku Mencintaimu, Istriku
73
JMB 73. Kita Hanya Teman
74
JMB 74.
75
JMB 75. Ada Sesuatu
76
JMB 76. Legowo
77
JMB 77. Ini Apa?
78
JMB 78. Maling Teriak Maling
79
JMB 79. Oleng
80
JMB 80. Tolong!
81
JMB 81. Maafkan Kami
82
JMB 82. Ditolong Malah Nodong
83
JMB 83. Meringkus
84
JMB 84. Mulai Curiga
85
JMB 85. Gagal Maning
86
JMB 86. Belum Menyerah
87
JMB 87. Ngidam?
88
JMB 88. Identitas Lain
89
JMB 89. Penjelasan Tara
90
JMB 90. Niat Baik
91
JMB 91. Menemukan Yang Siap
92
JMB 92.
93
JMB 93. Saya Menerima
94
JMB 94. Apa yang Disembunyikan
95
JMB 95. Mari Lakukan
96
JMB 96. Kekhawatiran Benoit
97
JMB 97. Tamu Datang
98
JMB 98. Tempat Seharusnya
99
JMB 99. Takdir Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!