JMB 08. Masa Lalu #2

" Lo yakin Kal?"

Kaluna mengangguk, ia tidak mungkin mengatakan semuanya ini kepada Klara. Jika Klara mendapatkan foto tesebut bisa dipastikan ia yakin bahwa rencananya berhasil. Sepertinya semuanya memang sudah dipersiapkan oleh Klara.

Setelah menyuntikkan obat tidur kepada Yasa yang kebetulan dibawa Brisia. Kedua gadis itu kembali memakaikan pakaian ke tubuh Yasa. Dengan sesekali terpejam keduanya berusaha mengembalikan tampilan Yasa seperti belum melakukan apa-apa. Bahkan Kaluna mengelap keringat di tubuh pria itu. Merasa sudah bersih dan tanpa celah, keduanya kemudian menyandarkan Yasa di sofa. Kaluna mengambil ponsel Yasa. Ia tentu harus menghapus rekaman cctv yang merekam kejadian keduanya. beruntung ponsel dosen itu tidak terkunci jadi semuanya terasa mudah.

Kaluna dan Brisia benar-benar membuat kondisi apartemen terlihat seperti semula. Sungguh apa yang dlakukan kali ini benar-benar adalah hal tergila dalam hidup keduanya.

" PR nya satu Bri, kalau dia bangun pasti dia ingat kan apa yang gue sama dia lakuin."

Brisia terdiam sejenak. Ia sedang memikirkan sesuatu. Tapi tiba-tiba gadis itu tersenyum, ia tentu memiliki cara untuk hal tersebut.

" Tapi satu hal yang mau gue pastiin, lo yakin nggak nyesel. Maksud gue, kalau lo nanti tiba-tiba blendung lo nggak mau minta tanggung jawab dari dia?"

" Bri, dia nggak salah. Gue yang salah. Kalau itu terjadi biar gue yang tanggung. Bri, doi keluarga terpandang. Reputasi keluarga nya bisa hancur kalau hal ini kesebar. Jadi kalau emang bisa biar dia lupa semua yang baru aja kita lakuin."

Brisia mengangguk paham. Semua ini gara-gara si uler kadut Klara itu. Sungguh Brisia sangat marah. Ingin sekali rasanya Brisia mencakar wajah Klara saat ini juga. Brisia kemudian mengatakan kepada Kaluna untuk menunggu sebentar. Gadis itu akan pulang mengambil sesuatu. Brisia mengatakan bahwa obat tidur yang ia berikan itu dosisinya lumayan tinggi. Brisia sangat yakin bahwa Yasa baru akan bangun besok hari.

Sambil menunggu Brisia entah mau mengambil apa, Kaluna menatap wajah Yasa. Wajah yang tampan itu begitu terlihat sangat nyata di depannya. Baru kali ini ia melihat wajah dosen dengan sejuta pesona yang begitu dikagumi para gadis itu begitu dekat.

" Maafkan saya pak, saya berjanji tidak akan muncul dikehidupan Anda. Semua ini karena kelakuan bodoh saya. Saya harap kita tidak akan pernah bertemu kembali di masa mendatang. Dan, saya minta ini untuk terkahir kali nya."

Entah mendapat dorongan dari mana, Kaluna, gadis itu mencium pipi Yasa. Ia menjadikan itu sebagai salam perpisahan. Kaluna pun menangis, ia sungguh merasa bodoh. Kebodohan yang ia buat benar-benar akan menjadi petaka dan tentunya merugikan pihak lain.

" Kal."

" Kok lama banget Bri. hampir 5 jam gue nunggu."

Brisia nyengir, ia rupanya mengambil barabg tersebu ke rumahnya yang dipinggiran kota. Bukan mengambil, tapi lebih tepatnya mencuri. Meskipun itu milik daddy nya tapi kalau tidak izin ya namanya mencuri.

" Apa itu Bri?"

" Formula penghapus ingatan. Ini sedang dikembangkan oleh daddy gue. Gue nyolong dikit. Jujur ye gue nggak tahu seberapa efektif nya obat ini. Tapi lebih baik kita jajal aja. Semoga ngefek ya. Kita bisa buktiin besok pas doi ngajar di kelas. Kalau doi biasa aja pas lihat lo berarti penemuan bokap gue berhasil."

Kaluna mengangguk, Ia kemudian meminumkan obat tersebut kepada Yasa. Sebuah doa ia ucapkan saat itu. meminta agar Yasa melupakan segala hal yang pernah mereka lakukan tadi.

" Udah Kal. Ayo kita segera pulang dan kita tunggu besok. Jagan lupa untuk tidak meninggalkan jejak."

" Iya Bri, thanks banget. Lo bisa kepikiran sampe sana. Om Jason keren juga bisa mencetuskan ide tersebut."

Brisia tersenyum simpul. Dalam hati Brisia bergumam, " Lo nggak tahu aje bokap gue nyiptain senjata beracun juga. Dah lah Kal, pokoknya gue harap ini bekerja."

Kaluna dan Brisia akhirnya meninggalkan rumah apartemen milik sang dosen. Keduanya bergegas turun. Tanpa Kaluna sadari ia meninggalkan sesuatu yang mungkin akan membawa mereka kembali bertemu.

Keesokan harinya, baik Kaluna maupun Brisia bernagkat ke kampus dengan raut wajah biasa saja. Sebenarnya malam tadi Kaluna menangis tiada henti. Bagaimanapun kehormatannya terenggut meskipun itu adalah hasil kesalahannya. Namun ia meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Ia berpikir juga, tidak mungkin berhubungan sekali akan menjadikan dirinya hamil.

Baru saja memasuki lobi kampus, Klara and the genk sudah menghadang Kaluna dan Brisia. Brisia yang mengingat apa yang terjadi dengan sahabatnya itupun mengepalkan tangannya dengan geram.

Kalau nggak masuk penjara, rasanya gue pengen suntik mati tuh uler kadut.

" So, gimana hasilnya."

" Kue lo gue buang. Gue mikir nggak ada gunanya juga gue ngeladenin lo. buang-bunag waktu."

Klara memicingkan sebelah matanya. ia tentu tidak percaya dengan omongan Kaluna tersebut. Harapan Klara ialah Kaluna benar-benar melakukannya. Karena bisa dipastikan gadis itu akan membuat malu jika terjadi.

" Lo nggak nipu gue kan?"

" Cih, males banget gue mikir buat nipu lo. Say sorry. udah ah gue nggak mau urusan sama lo. Sesat yang ada."

Kaluna menggandeng tangan Brisia dan berjalan melewati Klara. Brisia bisa merasakan tangan Kaluna gemetar. Ia yakin sahabatnya itu pasti merasa takut tapi hebat nya Kaluna bisa bersikap biasa saja.

Kaluna semakin gemetar tangannya saat di depannya tampak Yasa yang sedang berjalan. Jantungnya berdegup kencang mengingat percintaan mereka kemarin.

" Nggak apa-apa Kal. Lo bersikap biasa saja."

Kaluna mengangguk, lidahnya sudah terlanjur kelu untuk mengucapkan sepatah kata pun.

" Pagi pak."

" Pagi."

Yasa melenggang begitu saja. Kaluna menghela nafasnya penuh kelegaan. Akan tetapi jantungnya seakan mau lepas dari tempatnya saat Yasa memanggilnya. Seketika tubuh Kaluna membatu. Ia sungguh takut Yasa akan ingat kejadian kemarin.

" Kalian dari jurusan mipa kan, sampaikan kepada teman-teman hari ini saya akan mengadakan kuis."

" Baik pak."

Tubuh Kaluna terhuyung yang langsung ditahan oleh Brisia. Sebuah kata syukur ia ucapkan. Ada rasa lega dan rasa yang hilang datang bersamaan.

" Alhamdulillah Bri, dia nggak inget Bri. Formula Om Jason benar-benar luar biasa. "

" Haaah, gue juga lega Kal. Tapi Kal, lo beneran yakin dengan semua ini?"

Kaluna yang saat itu benar-benar tidak tahu apa yang terjadi di depannya tentu berucap sangat yakin. Bahkan sebulan kemudian saat ia tahu bahwa dirinya positif hamil pun ia tetap yakin untuk menghilang. Kaluna memutuskan untuk berhenti kuliah. Brisia tentu tidak setuju. Ia bahkan meminta Kaluna menemui Yasa tapi Kaluna tetap menolak.

" Bri gue udah bilang, ini salah gue. Biar gue tanggung sendiri."

" Bokap nyokap lo gimana?"

Kaluna terdiam. Sang papa sudah naik pitam saat tahu hal tersebut. Mama nya menemukan test pack miliknya dikamar dan langsung menceritakan kepada sang suami. Papa Kaluna tentu masih mencoba menanyai putrinya dengan siapa berbuat seperti itu tapi Kaluna kukuh diam. Bahkan saat sang papa hendak memukulnya Kaluna tetap diam dan tidak mengeluarkan nama pria yang sudah membuatnya mengandung.

Jika mengingat semua itu Kaluna masih selalu menangis. Ia banyak berbuat kesalahan. Tapi saat melihat wajah sang putra rasa sakitnya itu hilang.

" Maafin bunda ya nak. Bunda tidak bisa menghadirkan keluarga yang lengkap bahkan sampai kapanpun. Pa, ma, maafin Kaluna. Pasti papa sama mama malu punya anak seperti Kaluna. Kaluna Trisa Danendra, sepertinya Kaluna tidak pantas menggunakan nama papa."

TBC

Terpopuler

Comments

Fani Indriyani

Fani Indriyani

jason tuh iparnya dean bkn sih ,aku blm ketemu cerita jason tdnya habis baca dean mau lanjut ke jason tp blm nemu thor 😀

2024-11-09

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

fix.. ini emang Kesalahan mutlak si Kaluna.. pertama krn dgn bodohnya dia mau melakukan taruhan kobyol sgn si Klara... kedua dgn bodohnya lagi Kalauan ngotot buat menghilangkan jejak yg ada di apart Yasa bahkan sampai minta ramuan penghilang ingatan pd Bri.. hais.. kalunaaaa...

2024-10-21

0

Danny Muliawati

Danny Muliawati

smga BRI ksh penawar obat nya biar inget Yasa kasian tara

2024-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 JMB 01. Apa Aku Bisa Sembuh?
2 JMB 02. Selamat Datang Putraku
3 JMB 03. Pilihan Sulit
4 JMB 04. Apakah Boleh?
5 JMB 05. Bukan Salah, Hanya Kurang Tepat
6 JMB 06. Opa Nangis?
7 JMB 07. Masa Lalu #1
8 JMB 08. Masa Lalu #2
9 JMB 09. Ayo Kita Cari
10 JMB 10. Cucu Kita?
11 JMB 11. Jalan Pake Kaki Om, Bukan Mata
12 JMB 12. Mari Buktikan
13 JMB 13. Kondisinya Memburuk
14 JMB 14. Jangan Menangis Bunda
15 JMB 15. Semoga Berhasil
16 JMB 16. Keterkejutan Yasa
17 JMB 17. Kamu Kenapa Nak?
18 JMB 18. Mimpi Yang Terwujud
19 JMB 19. Calon Tunangan Sepupumu
20 JMB 20. Tidak Bisa Bersama, Maaf
21 JMB 21. Gagal Healing
22 JMB 22. Kenapa Jahat
23 JMB 23. Seharusnya Begitu
24 JMB 24. Ayo Menikah!
25 JMB 25. Cinta Tak Harus Memiliki
26 JMB 26. Tidak Ingin Kehilangan Ayahku
27 JMB 27. Hasil Dari Sikap Legowo
28 JMB 28. Muncul Saingan
29 JMB 29. Titik Balik
30 JMB 30. Kerisauan Dua Pikiran
31 JMB 31. Kandidat Calon Mantu
32 JMB 32. Identitas Lain
33 JMB 33. Rahasia Apa Lagi?
34 JMB 34. Keputusan Besar
35 JMB 35. Takut Kehilangan
36 JMB 36. Mencari Ridho Nya Bersama
37 JMB 37. Konspirasi?
38 JMB 38. Mau Dibawa Kemana?
39 JMB 39. Kemana Harus Mencari
40 JMB 40. Pergerakan Surya aka Zion
41 JMB 41. Kerusakan Terjadi
42 JMB 42. Menuju Halal
43 JMB 43. SAH!!!
44 JMB 44. Yang Tersembunyi
45 JMB 45. Kaluna Canggung, Ciara Kesal
46 JMB 46. Bantuan Tara
47 JMB 47. Pertanyaan Tara
48 JMB 48. Grebek
49 JMB 49. Belum Tepat
50 JMB 50. Jangan-Jangan
51 JMB 51. Jadi Berita Besar
52 JMB 52. Banyak Yang Menargetkan
53 JMB 53. Dendam Salah Alamat
54 JMB 54. Malam Kedua Yang Malam Pertama
55 JMB 55. Akankah Masih Bertahan?
56 JMB 56. Bukan Selebritis
57 JMB 57. Cinderela Jadi Upik Abu
58 JMB 58. Apakah Harus Keluar?
59 JMB 59. Pingsan
60 JMB 60. Diluar Nalar
61 JMB 61. Ide Gila
62 JMB 62. Maafkan Aku
63 JMB 63. Pembelaan Kaluna
64 JMB 64. Siapa Dalangnya
65 JMB 65. Cantik Tidak Perlu Buka-Bukaan
66 JMB 66. Bantuan Apa?
67 JMB 67. Bagaimana Bisa Terjerat Ulet Bulu
68 JMB 68.
69 JMB 69. Alah Paling Gimik!
70 JMB 70. Aksi Zion
71 JMB 71. Masa Lalu Yang Belum Selesai
72 JMB 72. Aku Mencintaimu, Istriku
73 JMB 73. Kita Hanya Teman
74 JMB 74.
75 JMB 75. Ada Sesuatu
76 JMB 76. Legowo
77 JMB 77. Ini Apa?
78 JMB 78. Maling Teriak Maling
79 JMB 79. Oleng
80 JMB 80. Tolong!
81 JMB 81. Maafkan Kami
82 JMB 82. Ditolong Malah Nodong
83 JMB 83. Meringkus
84 JMB 84. Mulai Curiga
85 JMB 85. Gagal Maning
86 JMB 86. Belum Menyerah
87 JMB 87. Ngidam?
88 JMB 88. Identitas Lain
89 JMB 89. Penjelasan Tara
90 JMB 90. Niat Baik
91 JMB 91. Menemukan Yang Siap
92 JMB 92.
93 JMB 93. Saya Menerima
94 JMB 94. Apa yang Disembunyikan
95 JMB 95. Mari Lakukan
96 JMB 96. Kekhawatiran Benoit
97 JMB 97. Tamu Datang
98 JMB 98. Tempat Seharusnya
99 JMB 99. Takdir Indah
Episodes

Updated 99 Episodes

1
JMB 01. Apa Aku Bisa Sembuh?
2
JMB 02. Selamat Datang Putraku
3
JMB 03. Pilihan Sulit
4
JMB 04. Apakah Boleh?
5
JMB 05. Bukan Salah, Hanya Kurang Tepat
6
JMB 06. Opa Nangis?
7
JMB 07. Masa Lalu #1
8
JMB 08. Masa Lalu #2
9
JMB 09. Ayo Kita Cari
10
JMB 10. Cucu Kita?
11
JMB 11. Jalan Pake Kaki Om, Bukan Mata
12
JMB 12. Mari Buktikan
13
JMB 13. Kondisinya Memburuk
14
JMB 14. Jangan Menangis Bunda
15
JMB 15. Semoga Berhasil
16
JMB 16. Keterkejutan Yasa
17
JMB 17. Kamu Kenapa Nak?
18
JMB 18. Mimpi Yang Terwujud
19
JMB 19. Calon Tunangan Sepupumu
20
JMB 20. Tidak Bisa Bersama, Maaf
21
JMB 21. Gagal Healing
22
JMB 22. Kenapa Jahat
23
JMB 23. Seharusnya Begitu
24
JMB 24. Ayo Menikah!
25
JMB 25. Cinta Tak Harus Memiliki
26
JMB 26. Tidak Ingin Kehilangan Ayahku
27
JMB 27. Hasil Dari Sikap Legowo
28
JMB 28. Muncul Saingan
29
JMB 29. Titik Balik
30
JMB 30. Kerisauan Dua Pikiran
31
JMB 31. Kandidat Calon Mantu
32
JMB 32. Identitas Lain
33
JMB 33. Rahasia Apa Lagi?
34
JMB 34. Keputusan Besar
35
JMB 35. Takut Kehilangan
36
JMB 36. Mencari Ridho Nya Bersama
37
JMB 37. Konspirasi?
38
JMB 38. Mau Dibawa Kemana?
39
JMB 39. Kemana Harus Mencari
40
JMB 40. Pergerakan Surya aka Zion
41
JMB 41. Kerusakan Terjadi
42
JMB 42. Menuju Halal
43
JMB 43. SAH!!!
44
JMB 44. Yang Tersembunyi
45
JMB 45. Kaluna Canggung, Ciara Kesal
46
JMB 46. Bantuan Tara
47
JMB 47. Pertanyaan Tara
48
JMB 48. Grebek
49
JMB 49. Belum Tepat
50
JMB 50. Jangan-Jangan
51
JMB 51. Jadi Berita Besar
52
JMB 52. Banyak Yang Menargetkan
53
JMB 53. Dendam Salah Alamat
54
JMB 54. Malam Kedua Yang Malam Pertama
55
JMB 55. Akankah Masih Bertahan?
56
JMB 56. Bukan Selebritis
57
JMB 57. Cinderela Jadi Upik Abu
58
JMB 58. Apakah Harus Keluar?
59
JMB 59. Pingsan
60
JMB 60. Diluar Nalar
61
JMB 61. Ide Gila
62
JMB 62. Maafkan Aku
63
JMB 63. Pembelaan Kaluna
64
JMB 64. Siapa Dalangnya
65
JMB 65. Cantik Tidak Perlu Buka-Bukaan
66
JMB 66. Bantuan Apa?
67
JMB 67. Bagaimana Bisa Terjerat Ulet Bulu
68
JMB 68.
69
JMB 69. Alah Paling Gimik!
70
JMB 70. Aksi Zion
71
JMB 71. Masa Lalu Yang Belum Selesai
72
JMB 72. Aku Mencintaimu, Istriku
73
JMB 73. Kita Hanya Teman
74
JMB 74.
75
JMB 75. Ada Sesuatu
76
JMB 76. Legowo
77
JMB 77. Ini Apa?
78
JMB 78. Maling Teriak Maling
79
JMB 79. Oleng
80
JMB 80. Tolong!
81
JMB 81. Maafkan Kami
82
JMB 82. Ditolong Malah Nodong
83
JMB 83. Meringkus
84
JMB 84. Mulai Curiga
85
JMB 85. Gagal Maning
86
JMB 86. Belum Menyerah
87
JMB 87. Ngidam?
88
JMB 88. Identitas Lain
89
JMB 89. Penjelasan Tara
90
JMB 90. Niat Baik
91
JMB 91. Menemukan Yang Siap
92
JMB 92.
93
JMB 93. Saya Menerima
94
JMB 94. Apa yang Disembunyikan
95
JMB 95. Mari Lakukan
96
JMB 96. Kekhawatiran Benoit
97
JMB 97. Tamu Datang
98
JMB 98. Tempat Seharusnya
99
JMB 99. Takdir Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!