"Dibalik wajah lugumu, rupanya menyimpan jiwa liar," ledek Nero sinis.
Keduanya duduk berhadapan di orang kerja pribadi Nero yang ada di White Land. Fay hanya diam, malas menanggapi hinaan suaminya.
Mengetahui Fay pulang diantar Albie, emosinya semakin meledak. Tatapannya tajam menusuk. Wajahnya memerah menahan amarah yang mendidih.
"Sejak kapan kalian saling kenal? Jangan-jangan sebelum kita menikah. Iya, kan?"
"Albie pelanggan lukisanku, Mas. Dia pertama kali beli lukisan di aku jauh sebelum kita nikah. Tapi aku baru ketemu dia secara langsung beberapa hari yang lalu."
"Terserah kalau Mas sulit percaya. Pembelian di awal Albie hanya membeli lewat perantara asisten pribadinya."
Meluncurlah cerita Fay tentang bagaimana kunjungan perdana Albie di galeri miliknya hingga berujung pada beberapa pertemuan tanpa sengaja. Keduanya pun semakin akrab untuk berteman.
"Sudah sejauh mana hubungan pertemanan kalian? Sampai ranjang?"
"Jaga ucapanmu, Mas! Albie bukan orang seperti itu!" Fay mulai kesal dengan ucapan keterlaluan Nero.
"Waktu di pesta, kamu nggak ke toilet kan? Kalian berdua diam-diam bertemu. Pasti kalian berbuat macam-macam!"
"Aku hanya ngobrol berdua waktu acara santai, Mas. Tanya Galen kalau kamu nggak percaya. Waktu itu aku sempat papasan sama dia."
Nero menatap penuh selidik. Melihat cara Fay bersikap, ia tahu kalau istrinya tidak berbohong.
"Berarti Albie sempat menghilang kemana semalam? Fay nggak mungkin berani bohong dengan bawa-bawa nama sahabatnya," bisik Nero dalam hati.
Tadi saat Fay izin ke toilet di awal pesta, tanpa sengaja ia juga melihat Albie beranjak meninggalkan pesta. Keduanya juga kembali ke pesta dalam waktu yang hampir bersamaan.
"Oke, kali ini saya percaya. Tapi perlu kamu camkan hal ini. Jangan pernah lagi berhubungan dengan orang itu. Titik!"
Dilarang berhubungan dengan Albie, jelas Fay menolak. Ia tidak merasa berteman dengan Albie adalah ancaman atau hal buruk.
"Nggak mau. Dalam kontrak nikah tidak ada pasal terkait pembatasan pertemanan dengan orang luar. Kamu nggak punya hak melarang aku."
Apa yang diucapkan Fay memang benar. Kontrak itu hanya membahas soal masa pernikahan dan diperbolehkannya memiliki kekasih juga soal hak asuh anak.
"Mas, kalau seandainya Albie dan aku memang menjalin hubungan, itu sudah bukan jadi urusan kamu, Mas. Ingat aturan yang kamu tulis di nomor 2."
Nero sangat ingat pasal itu. Mereka tidak boleh saling mengganggu terkait hubungan asmara di luar pernikahan.
Laki-laki itu sesaat tersenyum sinis memandang Fay. Tatapannya seolah merendahkan perempuan yang berstatus istrinya itu.
"Ketahuan kamu, kalian memang memiliki hubungan, kan? Kamu bilang pernikahan bukan untuk main-main. Munafik!"
"Aku serius mengatakan itu. Kenyataannya di sini, kamu yang selingkuh! Aku dan Albie murni hanya berteman."
Fay beranjak keluar meninggalkan ruangan. Muak dituduh macam-macam. Badannya sangat lelah, baginya perdebatan semacam ini tidak penting.
"Ke mana kamu? Saya belum selesai!"
Fay tidak mengindahkan pertanyaan suaminya, ia terus berjalan menuju kamar. Pikirannya hanya ingin segera merebahkan badan dan tidur.
Dering HP tanda telpon masuk berbunyi saat Fay baru saja merebahkan badannya di atas ranjang. Begitu masuk kamar ia langsung mandi dan mengganti pakaiannya dengan piyama.
📞"Woi! Pulang kok nggak pamit? Main nyelonong aja!" Terdengar omelan Galen dari seberang begitu Fay mengangkat telpon.
"Iya, sorry. Buru-buru tadi. Mas Nero ada urusan mendadak," jawab Fay ngasal. Baginya Galen tidak perlu tahu masalah sebenarnya.
Keduanya hanya ngobrol sebentar. Tak lama dari itu, Fay langsung tidur pulas. Ia sungguh lelah baik lahir maupun batin.
*****
"Melihat sikap Anda yang tega meninggalkan istri pulang sendirian, justru itu sikap lebih buruk," ucap Albie tenang. Digenggamnya segelas wine di tangan kanan, sementara tangan satunya memegang HP.
📞"Apapun itu, jauhi istri saya atau saya tuntut sebagai pihak pengganggu rumah tangga orang lain!" bentak Nero.
Begitu Fay keluar ruangan, Nero menghubungi Albie lewat telpon. Ia menyuruh rivalnya itu untuk menjauhi istrinya.
Nero menuduh Albie sengaja menggunakan kesempatan untuk merusak kehidupan rumah tangganya. Ia sangat paham bagaimana sikap laki-laki tersebut.
Perasaan suka Albie kepada Fay terbaca jelas oleh Nero. Ia benar-benar yakin kalau Albie tengah berusaha mendekati Fay dengan maksud lain.
"Satu hal yang perlu Anda tahu. Saya mengenal istri Anda jauh-jauh hari sebelum kalian menikah. Kedua, niat saya murni mengantar pulang seorang perempuan yang ditinggal suaminya di malam hari," ujar Albie.
"Perlu Anda camkan, saya dan istri Anda hanya berteman. Silakan laporkan saya terkait tuduhan mengganggu rumah tangga orang lain. Saya juga akan tuntut Anda dengan tuduhan fitnah," lanjutnya.
Tit. Albie memutus telpon secara sepihak. Nero yang marah langsung menggebrak meja sangat keras.
Dilangkahkannya kaki menuju kamar Fay. Malam ini Widi tidak datang sebab mengira Nero akan menginap di rumah orang tuanya.
Brak! Dibukanya pintu kamar Fay dengan kasar. Sontak Fay tersentak kaget hingga terbangun dari tidurnya. Nafasnya menderu lantaran kaget dengar suara pintu yang cukup keras.
Nero menutup pintu dengan kasar. Ia tampak mengerikan dengan mata melotot dan wajah merah padam.
Fay yang masih duduk di tempat tidur tidak mampu menghindar saat tiba-tiba selimutnya disibak hingga jatuh ke lantai.
"Kamu kenapa sih, Mas?" Fay mulai merasakan gelagat aneh. Ia sangat hapal gerak-gerik suaminya. Hanya ada dua hal yang membuat Nero sudi menyentuh tubuhnya, diliputi amarah atau dipengaruhi obat perangsang.
Malam ini, sepertinya amarah yang akan membuatnya harus kembali melewatkan malam panjang dengan cara menyakitkan.
Benar saja, tak lama kemudian, piyama yang dikenakan Fay sudah tergeletak di lantai.
"Keterlaluan kamu Fay! Kamu pasti pernah bercinta dengan pria brengsek itu! Rasakan ini perempuan munafik!" cecar Nero di sela- sela pergumulannya di atas ranjang.
Fay yang diperlakukan secara tidak manusiawi hanya bisa menangis menahan sakit. Hubungan intim yang tidak diawali proses penetrasi pasti sangat menyakitkan. Apalagi dilakukan dengan kasar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
astr-asis
idih... kan dlm perjanjian.. pasangan bebas dgn sesiapa pun n ngak ikut campur.. laki munafik.. kejam lg.. tinggalin aja laki jenis gituan.. kabur jauh²..
2023-10-14
1