Rahasia Galen

Pertemuan Fay dan Albie menghasilkan kesepakatan. Adyatma Company bersedia menjadi sponsor utama pameran di Galeri Renjana.

Sepulang dari meeting yang cukup melelahkan, Fay mampir ke apartemen Galen. Kebetulan saudara iparnya itu baru saja pulang dari Jepang.

Galen ini seorang fotografer model profesional. Tuntutan pekerjaan membuat dia harus sering bepergian juga. Sayangnya Danu tidak menyukai pekerjaan anaknya.

Ditentang karena menggeluti dunia foto dan model, Galen memutuskan tinggal sendiri dengan membeli apartemen yang ia tempati sekarang.

Ia hanya akan sesekali pulang jika memang ada sesuatu yang penting. Urusan perusahaan apapun itu, Galen tidak pernah tertarik ikut campur.

Hubungannya dengan Danu juga tidak begitu harmonis. Keduanya hanya selalu pandai menutupinya di depan semua orang. Di saat mereka hanya berdua, pasti terjadi debat sengit yang bisa berakhir pertengkaran.

"Loe mau kopi?" Fay mengangguk semangat. Galen berjalan ke dapur.

"HP baru nih," Fay meraih HP milik Galen yang digeletakkan di atas meja, mencoba aplikasi kamera di dalamnya.

Beberapa kali pose selfie Fay ambil, penasaran hasilnya, ia buka aplikasi galeri. Swipe, swipe, dan swipe. Tanpa sengaja ia melihat foto yang sama dengan foto yang ia simpan.

Foto milik Widi bersama laki-laki asing tersimpan di dalam galeri Galen. Digesernya lagi layar HP. Ternyata ada banyak foto tentang Widi dan beberapa laki-laki asing.

"Apa ini model?" Fay masih berusaha positif thinking. Dia tidak mau terbawa emosi sehingga langsung berprasangka buruk.

"Eits!" Galen yang baru saja meletakkan dua gelas kopi di atas meja langsung menyambar HP miliknya. Wajahnya cukup panik.

Kepanikan Galen jelas membuat Fay semakin yakin kalau sahabatnya ini menyembunyikan sesuatu darinya.

"Nyembunyiin apa loe dari gue?" selidik Fay dengan tatapan tajam.

"Nggak ada, cuman ada foto bokep, hehehe ..." Galen langsung menyimpan HP di saku. Wajahnya terlihat cukup panik.

Kesal dengan kebohongan Galen, ia keluarkan satu foto dari dalam tasnya. Foto yanga ia temukan di kantor Widi.

Sahabatnya itu hanya diam. Jelas dia kaget melihat foto yang seharusnya tidak dilihat Fay.

"Loe dapat dari mana foto itu?"

"Dapat dari mana itu nggak penting," Fay menyilangkan tangan di depan dada, "gue pikir kita sahabat."

"Oke, sorry. Gue juga baru tahu."

Galen menjelaskan, di malam setelah Fay tanya soal Widi, itu membuatnya penasaran. Akhirnya, ia mencoba cari tahu dan ketemu bukti foto-foto itu.

"Sejauh ini gue masih belum punya cukup bukti, Fay. Gue cuman ingin pastiin kebenarannya dulu. Sorry ..." Galen bersimpuh memegang kedua lutut Fay.

"Sekarang loe cerita, siapa laki-laki itu."

Galen mengambil posisi di samping Fay duduk. Diraihnya foto yang diletakkan Fay di atas meja.

"Gue nggak kenal. Menurut rumor yang beredar, cowok ini sering datang ke lokasi pemotretan Widi. Bahkan, tidur di satu kamar dengan Widi."

Galen memperlihatkan foto-foto di galeri HP yang Fay lihat tadi. "Fakta lainnya, cowok yang tidur satu kamar dengan Widi saat sesi pemotretan tidak hanya satu. Gue dapat foto ini dari mantan asisten Widi."

Dua orang dewasa lain jenis menginap di dalam satu kamar, pasti melakukan sesuatu.

"Hobi Widi selalu berfoto dengan pose kayak gini setiap selesai bertemu dengan pria-pria ini. Awalnya mantan asisten itu nggak percaya kalau Widi doyan jajan. Setelah menemukan ****** bekas pakai di kamar tempat Widi menginap, ia percaya."

"Mantan asisten itu kenapa berhenti?"

"Nggak suka aja sama kelakuan Widi yang bossy banget. Makanya dia resign."

"Dari awal gue udah ngira, kalau hubungan mereka berdua terlalu sempurna. Pantes, sikapnya terlalu manis di depan Mas Nero," gumam Fay pelan.

"Sekarang giliran loe." Galen mengubah posisi badan Fay jadi berhadapan dengannya. Wajahnya tampak sangat serius.

"Gue tahu dari awal loe nikah sampai hari ini ada tang sengaja loe tutup dari gue, bokap, semua orang."

"Hanya soal Widi."

"Hapus make up menor loe!" Perintah itu jelas buat Fay gelagapan. Dia nggak siap kalau sahabatnya tahu siap menar di wajahnya.

"Gue lagi jerawatan, nggak mau. Entar keliatan jelek."

"Gue tahu semuanya, sikap Nero ke elo, hubungan gelap dia sama Widi, dan soal kontrak pernikahan itu."

"Loe tahu dari mana?"

"Nggak penting. Sekarang jawab gue, kenapa loe takut banget. Gue memang tahu soal kontrak itu, tapi gue nggak tahu isinya. Kasih tahu gue apa isinya."

"Gue nggak bisa kasih tahu loe."

"Pengecut, loe!" tandas Galen tajam.

"Terserah."

"Kalau tahu akhirnya sekacau ini, gue pasti udah cegah pernikahan kalian."

"Gue harap, loe juga semua hal ini dari siapa pun terutama Kedua ayah kita. Gue nggak mau mereka sedih." Fay bangkit berdiri, meraih tas di atas meja. "Gue cabut."

"Nggak!" Galen menarik tangan Fay hingga kembali duduk. "Loe nggak boleh balik."

"Gue harus balik, Galen. Bagaimanapun, gue nggak nyesel nikah sama Mas Nero, meski hasilnya kayak gini. Gue beneran cinta sama Mas Nero." Air mata Fay menetes.

"Sinting." Galen geram.

"Gue nggak peduli. Gue bakal lakuin segala cara untuk pertahankan rumah tangga gue. Ditambah lagi, setelah tahu Widi bukan perempuan baik-baik, gue pastiin kontrak pernikahan itu batal karena suatu saat Mas Nero akan lebih milih gue."

Ditatapnya kedua mata Fay cukup lama. Terpancar kejujuran di sana. Ia menghembus nafas panjang.

"Kalau ada apa-apa, loe ke sini aja. Cerita dan jangan loe rahasiain dari gue. Bagaimana pun, kita saudara."

Fay mengangguk. "Thanks."

"Sebelum loe pulang, gue boleh minta tolong buatin makanan, nggak? Laper banget. Seharian belum makan." Galen memegangi perutnya.

Krucukkrucuk... Perut Fay tiba-tiba bunyi. Keduanya tertawa.

"Laper juga dia," ejek Galen melihat Fay yang beranjak menuju dapur. Diperhatikannya sahabat kesayangannya sibuk memasak di dapur. Galen tersenyum kecut mengingat ucapan Fay tentang perasaannya untuk Fay.

"Kenapa bukan gue, Fay. Orang yang kenal loe jauh lebih lama dari kakak gue," keluh Galen dalam hati.

"Nyet! Enak banget loe duduk di situ. Bantuin, woy!" panggil Fay dari dapur.

"Iya, Nyonya! Sabar!" jawabnya sebelum akhirnya ikut menyusul.

Terpopuler

Comments

astr-asis

astr-asis

bodoh amat loh fay... setiap mlm laki lo bercinta dgn widi.. sebelah bilik lg.. lagian kamu d KDRT... aduhhhhh... mau² nya kamu cinta sama lelaki semacam.. sisi mananya yg buat kami jatuh cinta.. baik jgk nggak.. cinta itu buta.. biarin dia dibohongin dgn widi.. napa susah mau tolongin laki yg sejak nikah cuma nyakitin lahir dan batin

2023-10-14

1

Ana Indra

Ana Indra

lanjutkan thor

2023-07-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!