"Kenapa kamu tidak mau menuruti kemauannya, kasihan dia pasti bosan karena sering di rumah terus. Ajak jalan-jalan sana, menjaga perasaan istri itu juga kewajiban suami." Kata Rama menasehati Ardi.
"Iya, Ar. Jangan terlalu egois, dia tidak akan berubah jika kamu juga tidak." Kata Tantri.
"Ajaklah dia pergi bersama, ya itung-itung anggab saja kencan pertama kalian." Kata Rama.
"Iya." Kata Ardi segera menghabiskan makananya
.....
Ardi pergi menghampiri Alea di kamarnya setelah makan malam selesai.
"Alea!" Panggil Ardi.
Namun Alea tidak menjawab, malah memalingkan wajahnya.
"Kamu marah kepadaku." Kata Ardi namun tidak di respon oleh Alea.
"Aku minta maaf, habis kenapa kamu bertingkah seperti itu? Aku jadi terkejut." Kata Ardi namun tetap tidak di respon.
"Lagi pula kamu belajar dari mana bertingkah seperti itu. Lain kali jangan begitu lagi, bertingkahlah seperti biasa." Kata Ardi.
"Ayah yang ngasih tutorialnya." Kata Alea.
"Apa, ayah? Hah ayah ini ada-ada saja." Kata Ardi.
"Ya sudah cepat ganti bajumu kita berangkat sekarang, keburu malam." Kata Alea.
"Kemana?" Tanya Alea.
"Kamu tadi ingin pergi kemana? Malah nanya." Jawab Ardi.
"Jadi aku boleh pergi." Kata Alea.
"Iya, aku akan mengantarmu. Tapi ada syaratnya." Kata Ardi.
"Apa syaratnya?" Tanya Alea.
"Kamu harus membuatkan ku bakmi goreng lagi dan kopinya. Aku baru mencicipi sedikit tadi." Jawab Ardi.
"Oke, siap." Kata Alea sambil hormat.
"Terima kasih." Ucap Alea sambil memeluk Ardi.
Deg deg deg
"Kenapa jantungku berdetak kencang saat di peluk Alea." Batin Ardi.
"Sudah cepat bersiap-siaplah, aku tunggu di luar." Kata Ardi.
"Oke." Kata Alea.
Alea dan Ardi pun segera berangkat menuju pasar malam dengan naik motornya Ardi. Saking bahagianya, Alea memeluk Ardi di sepanjang perjalanan, begitu pun dengan Ardi merasa bahagia bisa di peluk oleh Alea. Tak butuh waktu lama untuk menpuh perjalanan, kini mereka telah sampai di pasar malam.
"Alea mana, apa dia tidak bisa datang." Kata Mico.
"Fani! Rita!" Teriak Alea sambil melambaikan tangan.
"Itu dia." Kata Fani sambil menunjuk Alea dan membalas lambaian tangan Alea.
Mico pun tersenyum lega melihat Alea.
"Kenapa, Mico ikut juga." Batin Ardi berjalan di belakang Alea ketika melihat Mico.
"Kenapa pak Ardi juga ikut." Batin Mico melihat Ardi.
"Aku pikir kamu tidak datang." Kata Fani.
"Maaf menunggu lama." Ucap Alea.
"Tidak apa-apa." Kata Rita.
"Eh, Pak Ardi ikut juga." Kata Fani.
"Iya." Kata Ardi.
"Baiklah kita akan main apa dulu?" Tanya Alea.
"Bagaimana kalau kita bermain permainan berhadiah lebih dulu." Kata Fani.
"Oke, ayo kita pergi!" Kata Alea.
Mereka pun mulai bermain permainan berhadiah, mereka bermain lempar cincin berhadiah boneka.
Fani dan Rita yang mencobanya dulu namun gagal.
"Sini biarku coba." Kata Mico mencoba permainan itu dan berhasil, kemudian Mico menyuruh Alea untuk memilih hadiahnya. Alea memilih hadiah boneka panda.
Ardi pun tidak mau kalah, ia juga mencoba permainan itu dan berhasil melakukannya juga dan Alealah yang di suruh memilih hadiahnya. Alea memilih boneka beruang berwarna pink.
Alea tidak puas jika tidak mencobanya juga, meski sudah mendapatkan hadiah. Ia pun berhasil melakukannya dan memilih hadiah boneka kelinci berwarna biru. Alea mengambil hadiah yang ia peroleh sendiri, sedangkan dari Ardi dan Mico di berikan ke Fani dan Rita.
"Tasya, lihat itu Alea." Kata Cantika sambil menunjuk Alea.
"Jadi dia bisa pergi." Kata Natasya.
"Itu pak Ardi juga ikut." Kata Cantika senang.
"Bagus, jika pak Ardi ada. Alea tidak akan bisa bersama Mico." Kata Natasya.
"Kita gabung bersama mereka yuk!" Ajak Cantika antusias.
"Untuk apa?" Tanya Natasya.
"Kamu bertemu Mico dan aku bertemu pak Ardi." Jawab Cantika.
"Hah." Kata Natasya heran.
"Ayo!" Kata Cantika sambil menarik tangan Natasya.
"Hai, kita boleh gabung ya." Kata Cantika.
"Boleh." Kata Alea.
"Ngapain mereka ikut bersama kita." Kata Fani berbisik.
"Tenang saja, pak Ardi ada di sini, mereka tidak akan bisa macam-macam." Kata Rita berbisik juga.
"Sekarang kita kemana?" Tanya Alea.
"Kita naik kora-kora gimana." Jawab Fani.
"Setuju, ayo kita pergi." Kata Alea.
"Aaaaa...!!" Teriak para penumpang kora-kora.
Alea dan teman-temannya ikut naik, begitu juga dengan Ardi. Alea duduk di samping Ardi, Mico bersama Natasya yang memeluknya karena takut sedangkan Fani bersama Rita dan Cantika.
"Hah, kenapa aku malah dengan Natasya." Batin Mico kesal.
"Huh sangat menyenangkan." Kata Alea setelah turun.
"Haduh kepalaku pusing." Kata Natasya sambil menggandeng tangan Mico.
"Jika tidak kuat kenapa ikut naik, merepotkan saja." Kata Mico kesal.
"Sekarang kemana?" Tanya Alea.
"Bagaimana kalau rumah hantu." Jawab Fani.
"Setuju." Kata Alea penuh dengan semangat.
"Tunggu, apa kamu yakin?" Tanya Ardi.
"Iya tentu saja, kenapa tidak, Omkan ikut." Jawab Alea.
"Ya sudah, ayo kita pergi." Kata Ardi sambil tersenyum.
Mereka pun segera memasuki rumah hantu tersebut, Fani, Rita dan Cantika berjalan bersama di barisan paling depan saling berpelukan. Di barisan kedua Mico dan Natasya dengan Natasya yang memeluk Mico. Sedangkan Alea hanya ngumpet di pelukan Ardi.
Setelah beberapa saat mereka akhinya keluar dengan perasan senang juga takut sedangkan Natasya pingsan di gendong oleh Mico karena ketakutan dan pusing setelah naik kora-kora tadi.
"Cantika, ikut aku!" Kata Mico sambil menggendong Natasya.
"Ini urus temanmu itu, merpotkan saja." Kata Mico setelah meletakkan Natasya di bangku yang tersedia di sana kemudian pergi begitu saja.
"Natasya, bangun. Hah kamu ini baru begitu saja pingsan." Kata Cantika mencoba membangunkan Natasya.
"Di mana Alea, rencanaku jadi gagal gara-gara Natasya." Kata Mico sambil celingak-celinguk mencari Alea.
Sedangkan Alea bersama Ardi dan kedua temannya membeli minuman dan beristirahat sebentar.
"Kamu ingin mencoba apa lagi?" Tanya Ardi kepada Alea.
"Bianglala." Jawab Alea.
"Berangkat sekarang atau nanti?" Tanya Ardi.
"Sekarang, ayo!" Kata Alea sambil menarik tangan Ardi pergi lebih dulu meninggalkan Fani dan Rita.
"Alea begitu bersemangat, seperti tidak merasa lelah saja." Kata Fani.
"Iya dia begitu bahagia." Kata Rita.
"Tapi, Alea malah bersma pak Ardi bukan Mico." Kata Fani.
"Biarkan saja, memangnya kenapa?" Tanya Rita heran.
"Tidak apa-apa." Jawab Fani.
"Iri bilang aja." Kata Rita.
"Sudahlah lanjut lagi yuk!" Ajak Fani.
"Wah pemandanganannya bagus dari atas sini." Kata Alea takjub.
"Kamu senang?" Tanya Ardi.
"Iya aku senang sekali. Terima kasih ya." Jawab Alea sambil tersenyum.
"Aku belum pernah melihatmu sebahagia ini, Al." Batin Ardi sambil tersenyum melihat Alea bahagia.
"Sekarang kamu mau kemana?" Tanya Ardi setelah turun dari bianglala.
"Berkeliling, mungkin ada barang yang bagus untuk di beli dan beli makanan juga. Aku lapar." Jawab Alea.
"Ya sudah, Ayo!" Ajak Ardi sambil menggandeng tangan Alea.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments