Tutorial dari ayah

Alea bersama teman-temannya menghabiskan waktu istirahatnya di dalam kelas sambil mengobrol. Fani, Rita dan Mico sedang membicarakan kegiatan mereka setelah pulang sekolah, yang di beri kebebasan bisa pergi kemana saja. Sedangkan Alea hanya menyimak saja karena ia tidak punya cerita seperti teman-temannya.

"Alea kenapa kamu terlihat murung begitu?" Tanya Fani.

"Aku sangat bosan, tidak ada kegiatan setelah pulang sekolah kecuali kalau sedang ekstra. Aku juga ingin seperti kalian, bisa meluangkan waktu untuk diri sendiri." Jawab Alea sambil menyandarkan kepalanya di atas meja.

"Aku tahu, bagaimana kalau malam minggu nanti kita pergi ke pasar malam." Usul Fani.

"Wah ide bagus tuh, sepertinya menyenangkan. Aku belum pernah pergi ke pasar malam." Kata Alea.

"Kalau gitu nanti kita pergi bersama-sama." Kata Rita.

"Aku juga ikut." Kata Mico.

"Tapi, Al. Apa kamu di izinkan nanti?" Tanya Rita.

"Aku akan berusaha untuk membujuknya." Jawab Alea.

"Semangat, Al. Kamu pasti berhasil." Kata Mico.

Alea hanya tersenyum menanggapi perkataan Mico.

"Aku yakin kamu tidak akan bisa pergi." Kata Natasya.

"Gak usah ikut-ikutan, deh." Kata Alea.

"Terserah akulah." Kata Natasya.

"Kalau memang kamu berani, coba nanti naik wahana ekstrim yang ada di sana." Kata Alea.

"Kamu nantangin aku? Oke, siapa takut. Aku yakin kamu tidak akan bisa pergi." Kata Natasya.

"Tentu saja aku bisa pergi, kenapa tidak." Kata Alea.

"Oke, akan aku tunggu. Jika kamu tidak datang maka kamu yang kalah." Kata Natasya kemudian kembali ke tempat duduknya.

"Natasya sok berani deh. Naik ombak banyu saja pusing." Kata Fani.

"Kalau begitu dia pasti akan kalah." Kata Alea.

"Kamu ingin mencoba apa saja, Al?" Tanya Mico.

"Aku ingin mencoba semuanya." Jawab Alea penuh semangat.

"Aku akan mengajakmu naik bianglala dan saat itu aku akan menyatakan cinta ku padamu." Batin Mico sambil tersenyum membayangkannya.

"Mico sedang memikirkan apa?" Batin Alea melihat Mico melamun sambil tersenyum.

"Dor." Kata Alea mengagetkan Mico.

"Hah." Kata Mico terkejut.

"Hahaha." Tawa Alea.

"Kamu lagi mikirin apa? Cewek yaaa?" Tanya Alea.

Mico hanya tersenyum menanggapinya.

"Kenapa mereka jadi semakin akrab saja sih." Kata Natasya kesal.

"Lihat saja nanti saat di pasar malam, aku yang akan bersama Mico." Kata Natasya lagi.

.....

Ardi sedang duduk di sofa kamarnya sambil sibuk dengan laptopnya.

"Om!" Kata Alea duduk di samping Ardi.

"Em, Fani dan Rita mengajakku pergi ke pasar malam, malam minggu nanti. Apa aku boleh pergi?" Tanya Alea.

"Tidak." Jawab Ardi tetap fokus pada laptopnya.

"Ayolah, Om ganteng. Boleh ya." Kata Alea memohon sambil bersandar di bahu Ardi dan memasang wajah imut.

"Tidak." Kata Ardi setelah menoleh Alea sebentar.

"Bolehlah, boleh. Boleh ya, bolehlah. Please." Kata Alea memohon sambil menggoyang-goyangkan tubuh Ardi.

"Tidak." Kata Ardi.

"Katanya peduli, mana buktinya." Kata Alea sambil bersandar di bahu Ardi dengan membelakanginya sambil melipat kedua tangannya.

"Kenapa kalimat itu selalu kamu gunakan untuk menekanku?" Tanya Ardi.

"Karena itu adalah hutangmu kepadaku." Jawab Alea masih dalam posisi yang sama.

"Ya sudah, kamu boleh pergi. Tapi nilai matematikamu harus naik tiga puluh persen." Kata Ardi.

"Siap, Pak. Aku akan belajar dengan giat." Kata Alea penuh semangat dengan berdiri di depan Ardi sambil hormat, kemudian langsung pergi belajar.

Alea pun belajar dengan giat untuk mendapatkan nilai yang bagus, namun nilainya hanya naik dua puluh persen saja.

"Padahal aku sudah belajar dengan giat. Kenapa hanya naik dua puluh persen." Batin Alea.

"Itu artinya, kamu tidak bisa pergi." Kata Ardi sambil bermain ponsel.

"Tapikan aku sudah berusaha, lagi pula sudah naik dua puluh persenkan." Kata Alea.

"Peraturannya tiga puluh persen, bukan dua puluh persen." Kata Ardi lagi.

"Ayolah, Om. Biarkan aku pergi." Kata Alea.

"Tidak." Kata Ardi.

"Ayolah, Om. Please." Kata Alea memohon.

"Tidak." Kata Ardi.

"Kita pergi bersama-sama, bagaimana?" Tanya Alea.

"Tidak." Kata Ardi.

"Hiks hiks hiks katanya dia peduli denganku, tapi ingin pergi ke pasar malam saja tidak boleh. Apa bedanya hidupku dengan yang dulu, bahkan lebih parah. Kenapa aku hidup seperti ini hiks hiks hiks." Kata Alea bicara sendiri sambil berpura-pura menangis.

"Tidak usah pura-pura menangis, aku tidak akan mengizinkanmu pergi." Kata Ardi.

"Dih nyebelin banget sih, harus bagaimana lagi?" Kata Alea sambil berfikir.

"Aku tahu." Kata Alea setelah mendapatkan ide.

"Sedang mencari apa? Jika kamu ingin mencoba menakutiku dengan kecoa, untuk pergi ke pasar malam. Maka selamanya kamu tidak akan bisa pergi keluar." Kata Ardi melihat Alea yang sedang sibuk mencari sesuatu.

"Bagaimana dia bisa membaca pikiranku. Menyebalkan." Kata Alea kesal.

Alea pun cemberut kemudian pergi keluar, menemui Rama yang berada di ruang tamu sedang duduk dengan memangku laptopnya sambil minum kopi.

"Kenapa, Al. Kok cemberut?" Tanya Rama melihat Alea duduk di sampingnya sambil cemberut.

"Om Ardi itu egois. Aku sudah berusaha tapi tetap saja tidak boleh." Jawab Alea.

"Berusaha apa? Tidak boleh apa?" Tanya Rama bingung.

"Gini lo, Yah. Aku pengen pergi ke pasar malam bersama teman-temanku, terus dia ngasih syarat nilai matematikaku harus naik tiga puluh persen. Lalu aku belajar dengan giat tapi cuma naik dua puluh persen. Om tetap saja tidak mau mengizinkan aku, padahalkan aku sudah berusaha dengan keras." Jelas Alea.

"Ooo begitu. Coba saja di rayu, Al." Kata Rama.

"Gimana caranya, Yah? Aku sudah memohon-mohon sampai berakting menangis pun tetap saja tidak di izinkan." Tanya Alea.

"Menantuku ternyata masih sangat polos." Batin Rama.

"Sini ayah kasih tutorialnya." Kata Rama.

"Gimana, Yah?" Tanya Alea.

"Nanti masakin makanan kesukaannya Ardi, terus di buatkan kopi dan berkata lembut dan manis." Jelas Rama.

"Hmm okelah, akan aku coba. Terima kasih, Ayah." Kata Alea kemudian pergi ke kamarnya sendiri.

"Hm aku penasaran bagaimana reaksinya Ardi nanti." Kata Rama sambil tersenyum membayangkannya.

Alea sibuk memikirkan tutorial dari ayah mertuanya untuk membujuk Ardi.

"Kata ayah aku harus memasak makanan kesukaannya, tapikan aku tidak bisa masak. Bagaimana? Ibu, benar aku minta bantuan kepada ibu saja. Lalu harus berkata lembut dan manis. Seperti apa?" Kata Alea bicara sendiri.

"Coba aku cari di internet." Kata Alea sambil mengambil ponselnya.

"Ini terlalu lebay." Kata Alea melihat video di ponselnya.

"Apa lagi ini, manis dari mana." Kata Alea lagi melihat video berikutnya.

"Hah tidak ada yang cocok." Kata Alea sambil melempar ponselnya ke atas kasur.

"Lalu bagaimana?" Kata Alea berpikir.

"Kalau ibu. Kayanya gak deh."

"Oh iya, bu Indah. Aku ikuti gaya bicaranya bu Indah saja. Pak Ardikan menyukai bu Indah." Kata Alea setelah mendapatkan jawaban.

"Berhasil atau tidak, aku harus bisa pergi ke pasar malam." Kata Alea dengan tekat yang kuat.

Bersambung.....

Episodes
1 Insiden
2 Hah istri?
3 Murid baru
4 Bintang sekolah
5 Guru favorit
6 Gara-gara kecoa
7 Semoga langgeng ya, Kak
8 Berkelahi
9 Cuma kamu yang aku sayang tapi sayangnya
10 Akur karena kecoa
11 Pergi diam-diam
12 Pergi diam-diam 2
13 Cita-cita
14 Trauma
15 Bekerja sama
16 Dia memang tampan
17 Cemburu
18 Tutorial dari ayah
19 Malah kena sembur
20 Pergi ke pasar malam
21 Demam
22 Menjenguk Pak Ardi
23 Alea ngambek
24 Benci jadi Cinta
25 Camping
26 Bukan duet romantis
27 Kiss
28 Di tembak
29 Ada buaya
30 Alea hilang
31 Pencarian Alea
32 Cemburu lagi
33 Manjanya
34 Kangen
35 Penyelidikan
36 Vita
37 Adu akting
38 Bikin jengkel semua orang
39 Rencana Vita
40 Fitnah
41 Kebenaran
42 Ibu!
43 Ternyata sayang
44 Kejadian 19 tahun yang lalu
45 Berkunjung kerumah ibu
46 Rencana Alea
47 Terhipnotis oleh ayam geprek
48 Sedikit menyentuh hati ayah
49 Martabak dengan cinta
50 Tiba-tiba berubah
51 Gara-gara parfum
52 Ada ondel-ondel
53 Seperti Cinderella
54 Sebenarnya Alea itu siapa?
55 Introgasi
56 Adik kecil
57 Kamu tidak tahu yang sebenarnya
58 Kalau tidak bobo di gigit Ardi
59 Perampok
60 Enak banget hidupnya
61 Tidak bisa tidur
62 Menagih kata-kata kita dulu
63 Kecewa
64 Kau memang payah
65 Sok romantis
66 Vidio apa sih, Al?
67 Ayah! Ibu! Kalian ada di sini
68 Erika lagi Erika lagi
69 Sebenarnya apa yang terjadi?
70 Di kerjai murid sendiri
71 Pengakuan Alea kepada Fani dan Rita
72 Ternyata hanya mimpi
73 Terbongkarnya rahasia
74 Golongan darah O negatif
75 Apa, pelakunya bernama Erika
76 Kamu ini masih sakit bisa-bisanya bercanda
77 Kabar bahagia
78 Hasil kerja keras
79 Pernikahan
80 Kehidupan baru
81 Sepertinya itu memang kak Erika
82 Berkumpul kembali
83 Pengumuman
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Insiden
2
Hah istri?
3
Murid baru
4
Bintang sekolah
5
Guru favorit
6
Gara-gara kecoa
7
Semoga langgeng ya, Kak
8
Berkelahi
9
Cuma kamu yang aku sayang tapi sayangnya
10
Akur karena kecoa
11
Pergi diam-diam
12
Pergi diam-diam 2
13
Cita-cita
14
Trauma
15
Bekerja sama
16
Dia memang tampan
17
Cemburu
18
Tutorial dari ayah
19
Malah kena sembur
20
Pergi ke pasar malam
21
Demam
22
Menjenguk Pak Ardi
23
Alea ngambek
24
Benci jadi Cinta
25
Camping
26
Bukan duet romantis
27
Kiss
28
Di tembak
29
Ada buaya
30
Alea hilang
31
Pencarian Alea
32
Cemburu lagi
33
Manjanya
34
Kangen
35
Penyelidikan
36
Vita
37
Adu akting
38
Bikin jengkel semua orang
39
Rencana Vita
40
Fitnah
41
Kebenaran
42
Ibu!
43
Ternyata sayang
44
Kejadian 19 tahun yang lalu
45
Berkunjung kerumah ibu
46
Rencana Alea
47
Terhipnotis oleh ayam geprek
48
Sedikit menyentuh hati ayah
49
Martabak dengan cinta
50
Tiba-tiba berubah
51
Gara-gara parfum
52
Ada ondel-ondel
53
Seperti Cinderella
54
Sebenarnya Alea itu siapa?
55
Introgasi
56
Adik kecil
57
Kamu tidak tahu yang sebenarnya
58
Kalau tidak bobo di gigit Ardi
59
Perampok
60
Enak banget hidupnya
61
Tidak bisa tidur
62
Menagih kata-kata kita dulu
63
Kecewa
64
Kau memang payah
65
Sok romantis
66
Vidio apa sih, Al?
67
Ayah! Ibu! Kalian ada di sini
68
Erika lagi Erika lagi
69
Sebenarnya apa yang terjadi?
70
Di kerjai murid sendiri
71
Pengakuan Alea kepada Fani dan Rita
72
Ternyata hanya mimpi
73
Terbongkarnya rahasia
74
Golongan darah O negatif
75
Apa, pelakunya bernama Erika
76
Kamu ini masih sakit bisa-bisanya bercanda
77
Kabar bahagia
78
Hasil kerja keras
79
Pernikahan
80
Kehidupan baru
81
Sepertinya itu memang kak Erika
82
Berkumpul kembali
83
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!