Cita-cita

Rama dan Tantri sudah berada di meja makan untuk makan malam.

"Alea mana, Ar?" Tanya Tantri melihat Ardi datang sendiri.

"Tidak tahu." Jawab Ardi datar.

"Kalian bertengkar lagi?" Tanya Tantri.

"Memang kapan kita akur." Jawab Ardi.

"Memangnya ada masalah apa lagi?" Tanya Tantri.

"Dia pergi diam-diam tanpa meminta izin hingga maghrib baru pulang. Dia selalu saja sesuka hatinya sendiri." Jawab Ardi kesal.

"Mungkin karena kamu terlalu keras padanya, kamu tahu sendirikan Alea punya masalalu yang buruk." Kata Tantri.

"Ibu juga jangan terlalu memanjakan dia, itu juga tidak bagus untuknya." Kata Ardi.

"Iya, tapi cobalah lebih lembut kepadanya." Kata Tantri.

"Iya, Ar. Perempuan itu butuh perhatian dan pengertian, terlebih dia masih remaja." Kata Rama.

"Ya sudah, panggil Alea untuk makan!" Kata Tantri.

"Iya." Kata Ardi kemudian beranjak pergi menemui Alea di kamarnya.

Tok tok tok

Ardi mengetuk pintu kamar Alea.

"Alea, ayo makan dulu!" Kata Ardi memanggil Alea namun tidak ada respon.

Karena tidak ada respon, Ardi membuka pintunya dan di lihatnya Alea sedang tidur.

"Alea." Kata Ardi memanggilnya sambil berjalan menghampirinya.

"Dia benar sudah tidur." Kata Ardi.

"Maafkan aku karena terlalu keras padamu, tapi ini untuk kebaikanmu." Kata Ardi sambil menyelimuti Alea.

Waktu berlalu, Alea terbangun di tengah malam karena merasa lapar.

"Aku lapar, oh iya aku belum makan tadi." Kata Alea sambil duduk.

Kemudian ia pun pergi ke dapur untuk makan, sesampainya di dapur ia melihat ada makan yang tersedia di meja makan. Ia pun segara mengambil piring dan mengambil makanan yang tersedia. Saat ia akan memakannya, tiba-tiba saja ia teringat dulu ketika masih tinggal bersama orangtuanya. Dimana Alea mendapatkan kejadian yang sama namun, bedanya ia tidak menemukan makanan untuk di makan, jadi ia menahan rasa laparnya hingga pagi. Tidak terasa Alea meneteskan air mata, mengingat bagaiamana kehidupan sebelumnya.

"Kenapa tidak di makan?" Tanya Ardi tiba-tiba datang.

Alea pun segera menghapus air matanya.

"Makanlah dan kembali tidur, besok masih sekolahkan." Kata Ardi sambil mengambil air untuk di minum. Setelah mimum ia langsung pergi begitu saja karena tidak ingin menggangu Alea. Sedangkan Alea masih terdiam belum menyentuh makanannya.

"Kehidupanku yang sekarang jauh lebih baik dari yang dulu, mungkin saatnya aku berubah." Batin Alea.

.....

Waktu begitu cepat berlalu, malam pun telah berganti. Seperti biasa Alea pergi ke sekolah dengan penuh keceriaan, ia berangkat bersama Ardi. Di sepanjang perjalanan tidak ada percakapan di antara mereka hanya suara deruan motor saja yang terdengar.

Setelah sampai di sekolah, Alea langsung turun dari motornya Ardi kemudian menadahkan tangannya tanpa berbicara.

"Apa? Oh iya, sebentar." Kata Ardi ingat kalau dia belum memberikan uang saku kepada Alea.

"Ini." Kata Ardi memberikan uang kepada Alea. Namun Alea kembali menadahkan tangannya setelah menyimpan uangnya.

"Itu sudah cukup." Kata Ardi.

"Bukan itu." Kata Alea.

"Lalu apa?" Tanya Ardi.

"Salim." Jawab Alea.

"Hah." Ucap Ardi heran.

"Hah, sudah sini." Kata Alea meraih tangan Ardi dan menciumnya.

"Aku pergi." Kata Alea kemudian pergi menuju kelasnya.

"Tumben." Kata Ardi heran dengan sikap Alea.

.....

Alea sedang duduk di sofa panjang ruang tamu sambil sibuk memainkan ponselnya, tak lama kemudian Ardi datang menghampirinya.

"Kenapa bermain ponsel terus, apa prmu sudah kamu kerjakan?" Tanya Ardi duduk di samping Alea.

"Belum." Jawab Alea sambil fokus bermain ponsel.

"Kerjakan dulu, bermain ponselnya nanti saja." Kata Ardi.

"Nanti, nunggu Fani dan Rita dulu." Kata Alea masih fokus pada ponselnya.

"Mereka akan kesini." Kata Ardi.

"Iya." Kata Alea.

"Kalau di ajak bicara itu yang sopan, letaklan dulu ponselnya." Kata Ardi.

"Yang pentingkan, aku jawab." Kata Alea.

"Tetap saja tidak sopan." Kata Ardi sambil merebut ponsel Alea.

"Heh, kembalikan ponselku." Kata Alea sambil mencoba mengambil ponselnya di tangan Ardi namun gagal.

"Katanya kamu peduli padaku, bermain ponsel saja tidak boleh." Kata Alea sambil melipat kedua tangannya.

"Jika aku tidak peduli, mana mungkin kamu bisa sekolah dan membiarkanmu menjalani hidup seperti teman-teman seusiamu." Kata Ardi.

"Apa nanti aku juga boleh kuliah?" Tanya Alea.

"Tentu saja boleh." Jawab Ardi sambil memeriksa ponsel Alea.

Alea pun tersenyum senang mendengarnya.

"Memangnya cita-citamu ingin menjadi apa?" Tanya Ardi masih sibuk memeriksa ponsel Alea.

"Polisi." Jawab Alea.

"Apa? Polisi, kamu serius. Tingkah lakumu saja seperti preman, bagaimana kamu bisa jadi polisi. Apa kamu mau memenjarakan dirimu sendiri? Hahaha. Lucu sekali kamu ini." Kata Ardi sambil tertawa meledek Alea.

Bought

Alea memukul wajah Ardi dengan buku.

"Aduh, kenapa memukulku?" Tanya Ardi.

"Kenapa menertawakan aku?" Tanya Alea.

Ting

Suara notifikasi dari ponsel Alea, Ardi pun segera melihatnya.

"Kamu pacaran dengan Mico?" Tanya Ardi sambil menatap tajam Alea.

"Tidak." Jawab Alea.

"Lalu kenapa Mico mengirim emoji hati kepadamu?" Tanya Ardi lagi.

"Apa, mana?" Tanya Alea sambil merebut ponselnya namun gagal.

"Katakan dengan jujur, lihat ini kamu juga sering chatingan dengannya." Kata Ardi.

"Sudahku bilang tidak, kembalikan ponselku!" Kata Alea ingin merebut ponselnya kembali namun masih saja gagal.

"Bagaimana aku bisa percaya padamu?" Tanya Ardi.

"Terserah jika tidak percaya padaku, kembalikan ponselku!" Jawab Alea masih berusaha merebut ponselnya namun tetap saja gagal.

"Tidak." Kata Ardi meninggikan ponsel Alea.

"Ih nyebelin banget sih." Kata Alea kembali merebut ponsel ya kembali namun masih saja gagal.

Alea pun mengambil ancang-ancang untuk mengambil ponselnya dengan tangan kanannya memengang bahu Ardi dan tangan kirinya mengambil ponselnya. Akhirnya ia berhasil menggapai ponselnya di tangan Ardi, namun karena Ardi tidak dapat menjaga keseimbangan jadi, ia terdorong ke belakang dan Alea menimpa dirinya. Mata mereka saling bertemu dan saling menatap cukup lama, dengan posisi tangan kanan Alea masih memegang bahu Ardi dan tangan kirinya memegang ponselnya yang masih di genggam oleh Ardi.

"Assalamualaikum." Ucap Fani dan Rita di depan pintu rumah yang terbuka.

"Ee A-Alea kamu sedang apa?" Tanya Fani melihat Alea dan Ardi di sofa.

Alea dan Ardi yang menyadari itu pun segera membenarkan posisi mereka.

"Kembalikan ponselku!" Kata Alea sambil merebut ponselnya yang masih di pegang oleh Ardi.

Setelah itu Ardi segera pergi dari sana sedangkan Rita dan Fani masih berdiri mematung di depan pintu.

"Kalian kenapa masih berdiri di situ, ayo masuk!" Kata Alea.

"Iya." Kata Fani kemudian masuk ke rumah di ikuti oleh Rita, mereka pun segera duduk di samping Alea.

"Ee Alea, kamu dan pak Ardi tadi sedang apa?" Tanya Fani penasaran.

"Tidak, dia mengambil ponselku dan aku mengambilnya." Jawab Alea.

"Sudah lupakan itu, kita kerjakan prnya sekarang." Kata Alea.

Bersambung....

Episodes
1 Insiden
2 Hah istri?
3 Murid baru
4 Bintang sekolah
5 Guru favorit
6 Gara-gara kecoa
7 Semoga langgeng ya, Kak
8 Berkelahi
9 Cuma kamu yang aku sayang tapi sayangnya
10 Akur karena kecoa
11 Pergi diam-diam
12 Pergi diam-diam 2
13 Cita-cita
14 Trauma
15 Bekerja sama
16 Dia memang tampan
17 Cemburu
18 Tutorial dari ayah
19 Malah kena sembur
20 Pergi ke pasar malam
21 Demam
22 Menjenguk Pak Ardi
23 Alea ngambek
24 Benci jadi Cinta
25 Camping
26 Bukan duet romantis
27 Kiss
28 Di tembak
29 Ada buaya
30 Alea hilang
31 Pencarian Alea
32 Cemburu lagi
33 Manjanya
34 Kangen
35 Penyelidikan
36 Vita
37 Adu akting
38 Bikin jengkel semua orang
39 Rencana Vita
40 Fitnah
41 Kebenaran
42 Ibu!
43 Ternyata sayang
44 Kejadian 19 tahun yang lalu
45 Berkunjung kerumah ibu
46 Rencana Alea
47 Terhipnotis oleh ayam geprek
48 Sedikit menyentuh hati ayah
49 Martabak dengan cinta
50 Tiba-tiba berubah
51 Gara-gara parfum
52 Ada ondel-ondel
53 Seperti Cinderella
54 Sebenarnya Alea itu siapa?
55 Introgasi
56 Adik kecil
57 Kamu tidak tahu yang sebenarnya
58 Kalau tidak bobo di gigit Ardi
59 Perampok
60 Enak banget hidupnya
61 Tidak bisa tidur
62 Menagih kata-kata kita dulu
63 Kecewa
64 Kau memang payah
65 Sok romantis
66 Vidio apa sih, Al?
67 Ayah! Ibu! Kalian ada di sini
68 Erika lagi Erika lagi
69 Sebenarnya apa yang terjadi?
70 Di kerjai murid sendiri
71 Pengakuan Alea kepada Fani dan Rita
72 Ternyata hanya mimpi
73 Terbongkarnya rahasia
74 Golongan darah O negatif
75 Apa, pelakunya bernama Erika
76 Kamu ini masih sakit bisa-bisanya bercanda
77 Kabar bahagia
78 Hasil kerja keras
79 Pernikahan
80 Kehidupan baru
81 Sepertinya itu memang kak Erika
82 Berkumpul kembali
83 Pengumuman
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Insiden
2
Hah istri?
3
Murid baru
4
Bintang sekolah
5
Guru favorit
6
Gara-gara kecoa
7
Semoga langgeng ya, Kak
8
Berkelahi
9
Cuma kamu yang aku sayang tapi sayangnya
10
Akur karena kecoa
11
Pergi diam-diam
12
Pergi diam-diam 2
13
Cita-cita
14
Trauma
15
Bekerja sama
16
Dia memang tampan
17
Cemburu
18
Tutorial dari ayah
19
Malah kena sembur
20
Pergi ke pasar malam
21
Demam
22
Menjenguk Pak Ardi
23
Alea ngambek
24
Benci jadi Cinta
25
Camping
26
Bukan duet romantis
27
Kiss
28
Di tembak
29
Ada buaya
30
Alea hilang
31
Pencarian Alea
32
Cemburu lagi
33
Manjanya
34
Kangen
35
Penyelidikan
36
Vita
37
Adu akting
38
Bikin jengkel semua orang
39
Rencana Vita
40
Fitnah
41
Kebenaran
42
Ibu!
43
Ternyata sayang
44
Kejadian 19 tahun yang lalu
45
Berkunjung kerumah ibu
46
Rencana Alea
47
Terhipnotis oleh ayam geprek
48
Sedikit menyentuh hati ayah
49
Martabak dengan cinta
50
Tiba-tiba berubah
51
Gara-gara parfum
52
Ada ondel-ondel
53
Seperti Cinderella
54
Sebenarnya Alea itu siapa?
55
Introgasi
56
Adik kecil
57
Kamu tidak tahu yang sebenarnya
58
Kalau tidak bobo di gigit Ardi
59
Perampok
60
Enak banget hidupnya
61
Tidak bisa tidur
62
Menagih kata-kata kita dulu
63
Kecewa
64
Kau memang payah
65
Sok romantis
66
Vidio apa sih, Al?
67
Ayah! Ibu! Kalian ada di sini
68
Erika lagi Erika lagi
69
Sebenarnya apa yang terjadi?
70
Di kerjai murid sendiri
71
Pengakuan Alea kepada Fani dan Rita
72
Ternyata hanya mimpi
73
Terbongkarnya rahasia
74
Golongan darah O negatif
75
Apa, pelakunya bernama Erika
76
Kamu ini masih sakit bisa-bisanya bercanda
77
Kabar bahagia
78
Hasil kerja keras
79
Pernikahan
80
Kehidupan baru
81
Sepertinya itu memang kak Erika
82
Berkumpul kembali
83
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!