Pergi diam-diam

Pagi ini Alea dan Toni terlihat akrab layaknya seorang teman, tidak seperti kemarin yang seperti anjing dan kucing. Mereka memasuki kelas bersama sambil bersendau gurau, membuat semua orang yang ada di kelas tersebut terheran-heran.

"Bagaimana bisa mereka akur secepat itu?" Kata Natasya heran.

"Apa yang terjadi?" Kata Cantika ikut heran.

"Alea! Kamu sudah baikan dengan Toni." Kata Rita.

"Iya." Kata Alea.

"Bagaimana bisa?" Tanya Fani.

"Ada deh." Jawab Alea.

"Aku penasaran, apa yang terjadi. Kenapa Alea tidak mau memberi tahu." Kata Fani.

"Sudahlah yang pentingkan mereka tidak berkelahi lagi." Kata Rita.

"Kamu serius sudah baikan dengan Toni, Al?" Tanya Mico.

"Iya." Jawab Alea.

"Kok bisa?" Tanya Mico penasaran.

"Jadi gini ceritanya." Kata Alea menceritakan kejadian kemarin dengan berbisik.

"Oo begitu, ternyata kamu itu jahil juga ya." Kata Mico.

"Hehe."

Kriiiingng

Bel istirahat berbunyi.

Sebagian murid sudah keluar dari kelas dan masih beberapa murid masih di kelas yaitu Alea dan teman-temannya.

"Ke kantin yuk!" Ajak Fani.

"Ayo." Kata Alea.

"Ngapain ke kantin, Al." Tanya Toni.

"Makanlah, masa berkelahi lagi. Yang ada suruh bersihin satu sekolah lagi." Jawab Alea.

"Hahaha, okelah aku ikut." Kata Toni.

Alea dan teman-temannya pergi ke kantin bersama, saat Toni akan keluar dari kelas secara tidak sengaja Arga menabraknya.

"Woe, kalau jalan yang bener dong." Kata Toni.

"Kamu yang menghalangi jalanku." Kata Arga.

"Ngajakin ribut kamu." Kata Toni.

"Kenapa, mau apa." Kata Arga.

"Apa kamu ingin meresakan pukulanku?" Tanya Toni.

"Heh, jangan sombong. Berkelahi dengan perempuan saja kalah." Kata Arga meledek.

"Aku bukan kalah tapi mengalah." Kata Toni.

"Sudahlah tidak usah mengelak, akui saja kamu itu memang payah." Kata Arga meledek.

"Ayo kita buktikan kalau berani!" Kata Toni sambil menarik kerah baju Arga sambil menatapnya tajam.

"Hei, Ton. Jangan berkelahi lagi." Kata Alea menghentikan aksi Toni.

"Sabar." Kata Alea lagi.

"Gini aja deh, dari pada berkelahi mending tanding futsal aja. Aku juga akan ikut, gimana." Kata Alea.

"Boleh juga." Kata Arga.

"Oke siapa takut." Kata Toni.

"Oke, jadi tandingnya nanti sore ya." Kata Alea.

"Ya, aku akan menunggumu di lapangan nanti." Kata Arga sambil menunjuk Toni, kemudian pergi lebih dulu.

"Ya, akan aku lihat seberapa hebatnya dirimu." Kata Toni.

"Tapi, Al. Apa kamu bisa keluar rumah?" Tanya Mico.

"Itu mah gampang." Jawab Alea.

"Kalau gitu aku juga akan ikut nonton deh." Kata Fani.

"Ya sudah, ayo kita ke kantin!" Ajak Alea.

.....

Di sepanjang perjalanan pulang Alea sibuk berfikir, bagaimana cara nanti dia bisa keluar dari rumah. Sesampainya di rumah ia langsung mengganti pakainnya kemudian makan siang bersama Ardi.

"Hari ini aku punya pr banyak, boleh ya aku mengerjakaannya di rumah teman." Kata Alea.

"Tidak, kerjakan di rumah. Nanti keluyuran lagi." Kata Ardi.

"Sudah ku duga tidak semudah itu." Batin Alea.

"Aku akan mencobanya lagi nanti." Batin Alea, segera menghabiskan makanannya.

Setelah makan Alea langsung saja mengerjakan prnya, agar sorenya nanti bisa bermain futsal. Ardi sering kali melihat Alea untuk memastikan istrinya itu benar-benar mengerjakan prnya.

"Huh, kapan selesaianya kenapa banyak sekali." Kata Alea mulai bosan karena sudah setengah jam mengerjakan prnya.

"Butuh bantuan." Kata Ardi di ambang pintu.

"Tidak, aku bisa mengerjakannya sendiri." Kata Alea ketus.

Setelah beberapa saat kemudian akhirnya Alea selesai mengerjakan prnya.

"Hah, akhirnya selesai juga." Kata Alea.

"Jam berapa sekarang? Sudah waktunya aku pergi." Kata Alea melihat jam di ponselnya.

"Om!" Kata Alea memangil Ardi di ambang pintu kamar Ardi.

"Hmm." Jawab Ardi sambil fokus dengan laptopnya.

"Apa aku boleh keluar sebentar?" Tanya Alea.

"Mau kemana?" Tanya Ardi tetap fokus dengan laptopnya.

"Beli es krim." Jawab Alea.

"Di kulkas masih ada." Jawab Ardi masih dalam posisi yang sama.

"Boleh aku bermain futsal dengan anak-anak?" Tanya Alea lagi.

"Tidak." Jawab Ardi.

"Hah ya sudahlah, aku tidur saja." Kata Alea kesal kemudian pergi ke kamarnya.

"Nyebelin banget sih tuh orang, sekarang bagaimana." Kata Alea sambil berfikir.

"Oh iya aku keluar kewat jendela aja." Kata Alea setelah menapatkan ide.

Akhirnya Alea pergi secara diam-diam lewat jendela dan mengunci pintu kamarnya lebih dulu.

Alasan Ardi tidak mengizinkan Alea keluar rumah karena, Ardi pernah mengizinkannya pergi namun hingga malam Alea baru pulang entah pergi kemana.

.....

Teman-teman Alea sudah berada di lapangan tinggal menunggu Alea saja.

"Di mana Alea, kenapa belum datang?" Tanya Toni.

"Dia pasti kesulitan untuk keluar rumah, entahlah dia bisa datang atau tidak." Jawab Mico.

"Hah guru itu memang menyebalkan." Kata Toni mengerti apa yang di katakan oleh Mico.

"Heh Toni, kenapa kamu mengandalkan seorang perempuan? Apa kamu tidak malu, ow atau mungkin kamu itu banci." Kata Arga meledek.

"Diam kamu!" Kata Toni kesal.

"Itu Alea sudah datang." Kata Mico sambil menunjuk Alea yang sedang berlari ke arah mereka.

"Huft huft maaf aku telat." Kata Alea masih ngos-ngosan.

"Tidak apa-apa, Al. Kami ngerti kok." Kata Mico.

"Oke, kita langsung saja mainnya. Aku satu tim dengan Mico, sedangkan kamu dengan Arga." Kata Alea.

"Tunggu, kenapa aku harus satu tim dengan Arga?" Tanya Toni.

"Kaliankan ingin menunjukkan kemampuan kalian masing-masing, jadi kalian jadi satu tim untuk melawanku. Aku ingin melihat seberapa hebatnya kalian." Jelas Alea.

"Apa-apaan ini Alea, sebenarnya kamu ini teman atau musuh?" Tanya Toni.

"Karena kita bersaing kali ini, jadi ya bisa di bilang musuh." Jawab Alea.

"Bagaimana, apa kalian bisa mengalahkan aku." Kata Alea sengaja memancing emosi.

"Sombong sekali kamu." Kata Arga.

"Jangan sombong dulu, Alea. Kamu mungkin bisa mengalahkan aku kemarin, tapi tidak semudah itu untuk bermain futsal." Kata Toni.

"Ayo kita buktikan." Kata Alea.

Mereka bersiap-siap di posisi masing-masing dan Fani yang menjadi wasitnya.

"Siap ya satu dua tiga." Kata Fani memberi aba-aba.

Priiiitttt

Peluit di tiup oleh Fani.

"Ayo Alea! Kalahkan Toni dan Arga!" Teriak Rita.

"Alea! Alea!" Teriak Rita lagi.

"Kamu masih dendam ya sama Toni." Kata Fani.

"Tentu saja, sampai sekarang dia belum meminta maaf padaku." Kata Rita.

"Semangat, Al!" Teriak Rita.

Setelah sekian lama mereka bermain, akhirnya permainan itu berakhir dan tim Alea yang mencetak gol lebih banyak.

"Bisa main gak sih, lihat kita kalah." Kata Toni.

"Kamu tuh yang gak bisa main, kenapa menyalahkan aku." Kata Arga.

"Mana katanya hebat, tanding denganku saja kalah. Hah payah." Kata Alea meledek.

"Kita belum kalah ya. Kita tanding ulang." Kata Toni.

"Yakin kalian bisa menang kali ini." Kata Alea.

"Sombong banget sih jadi cewek." Kata Arga.

"Tidak sombong, buktinya memang begitukan." Kata Alea.

"Jika memang ingin menang, kalian perlu kerja sama yang bagus di dalam sebuah tim. Ya itu pun jika memang kalian bisa." Lanjut Alea.

"Nyebelin banget sih tuh cewek." Kata Arga.

"Kalau gitu kita tanding ulang." Kata Toni.

"Oke." Kata Alea setuju.

"Kita harus menyusun strategi untuk ngalahin cewek sombong itu. Aku tidak mau di permalukan terus-terusan olehnya." Kata Toni.

"Oke, aku setuju." Kata Arga.

Priiiittt

Fani kembali meniup peluitnya.

Mereka bertanding lagi namun terlihat ada perbedaannya, Toni dan Arga lebih bisa bekerja sama dari sebelumnya.

"Wah, spertinya Alea berhasil." Kata Fani.

Bersambung.....

Episodes
1 Insiden
2 Hah istri?
3 Murid baru
4 Bintang sekolah
5 Guru favorit
6 Gara-gara kecoa
7 Semoga langgeng ya, Kak
8 Berkelahi
9 Cuma kamu yang aku sayang tapi sayangnya
10 Akur karena kecoa
11 Pergi diam-diam
12 Pergi diam-diam 2
13 Cita-cita
14 Trauma
15 Bekerja sama
16 Dia memang tampan
17 Cemburu
18 Tutorial dari ayah
19 Malah kena sembur
20 Pergi ke pasar malam
21 Demam
22 Menjenguk Pak Ardi
23 Alea ngambek
24 Benci jadi Cinta
25 Camping
26 Bukan duet romantis
27 Kiss
28 Di tembak
29 Ada buaya
30 Alea hilang
31 Pencarian Alea
32 Cemburu lagi
33 Manjanya
34 Kangen
35 Penyelidikan
36 Vita
37 Adu akting
38 Bikin jengkel semua orang
39 Rencana Vita
40 Fitnah
41 Kebenaran
42 Ibu!
43 Ternyata sayang
44 Kejadian 19 tahun yang lalu
45 Berkunjung kerumah ibu
46 Rencana Alea
47 Terhipnotis oleh ayam geprek
48 Sedikit menyentuh hati ayah
49 Martabak dengan cinta
50 Tiba-tiba berubah
51 Gara-gara parfum
52 Ada ondel-ondel
53 Seperti Cinderella
54 Sebenarnya Alea itu siapa?
55 Introgasi
56 Adik kecil
57 Kamu tidak tahu yang sebenarnya
58 Kalau tidak bobo di gigit Ardi
59 Perampok
60 Enak banget hidupnya
61 Tidak bisa tidur
62 Menagih kata-kata kita dulu
63 Kecewa
64 Kau memang payah
65 Sok romantis
66 Vidio apa sih, Al?
67 Ayah! Ibu! Kalian ada di sini
68 Erika lagi Erika lagi
69 Sebenarnya apa yang terjadi?
70 Di kerjai murid sendiri
71 Pengakuan Alea kepada Fani dan Rita
72 Ternyata hanya mimpi
73 Terbongkarnya rahasia
74 Golongan darah O negatif
75 Apa, pelakunya bernama Erika
76 Kamu ini masih sakit bisa-bisanya bercanda
77 Kabar bahagia
78 Hasil kerja keras
79 Pernikahan
80 Kehidupan baru
81 Sepertinya itu memang kak Erika
82 Berkumpul kembali
83 Pengumuman
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Insiden
2
Hah istri?
3
Murid baru
4
Bintang sekolah
5
Guru favorit
6
Gara-gara kecoa
7
Semoga langgeng ya, Kak
8
Berkelahi
9
Cuma kamu yang aku sayang tapi sayangnya
10
Akur karena kecoa
11
Pergi diam-diam
12
Pergi diam-diam 2
13
Cita-cita
14
Trauma
15
Bekerja sama
16
Dia memang tampan
17
Cemburu
18
Tutorial dari ayah
19
Malah kena sembur
20
Pergi ke pasar malam
21
Demam
22
Menjenguk Pak Ardi
23
Alea ngambek
24
Benci jadi Cinta
25
Camping
26
Bukan duet romantis
27
Kiss
28
Di tembak
29
Ada buaya
30
Alea hilang
31
Pencarian Alea
32
Cemburu lagi
33
Manjanya
34
Kangen
35
Penyelidikan
36
Vita
37
Adu akting
38
Bikin jengkel semua orang
39
Rencana Vita
40
Fitnah
41
Kebenaran
42
Ibu!
43
Ternyata sayang
44
Kejadian 19 tahun yang lalu
45
Berkunjung kerumah ibu
46
Rencana Alea
47
Terhipnotis oleh ayam geprek
48
Sedikit menyentuh hati ayah
49
Martabak dengan cinta
50
Tiba-tiba berubah
51
Gara-gara parfum
52
Ada ondel-ondel
53
Seperti Cinderella
54
Sebenarnya Alea itu siapa?
55
Introgasi
56
Adik kecil
57
Kamu tidak tahu yang sebenarnya
58
Kalau tidak bobo di gigit Ardi
59
Perampok
60
Enak banget hidupnya
61
Tidak bisa tidur
62
Menagih kata-kata kita dulu
63
Kecewa
64
Kau memang payah
65
Sok romantis
66
Vidio apa sih, Al?
67
Ayah! Ibu! Kalian ada di sini
68
Erika lagi Erika lagi
69
Sebenarnya apa yang terjadi?
70
Di kerjai murid sendiri
71
Pengakuan Alea kepada Fani dan Rita
72
Ternyata hanya mimpi
73
Terbongkarnya rahasia
74
Golongan darah O negatif
75
Apa, pelakunya bernama Erika
76
Kamu ini masih sakit bisa-bisanya bercanda
77
Kabar bahagia
78
Hasil kerja keras
79
Pernikahan
80
Kehidupan baru
81
Sepertinya itu memang kak Erika
82
Berkumpul kembali
83
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!