Gara-gara kecoa

"Kurang ajar." Kata Natasya hendak menampar Alea karena emosi, namun tangannya di hentikan oleh seseorang.

"Mico." Ucap Natasya melihat siapa yang memegang tangannya.

"Mau jadi preman di sekolah ini?" Tanya Mico sambil menatap tajam Natasya.

"Bukan begitu, Mico. Aku kesal kepadanya kerena dia telah menghinaku." Jelas Natasya

"Hmm cerita ini semakin menarik saja." Batin Alea sambil menikmati makanannya tanpa peduli dengan kejadian itu menjadi pusat perhatian dari orang-orang yang ada di sana, sedangkan Rita dan Fani sejak tadi hanya menyimak saja.

"Bagaimana dengan dirimu sendiri? Bukankah kamu juga menghinanya?" Tanya Mico.

"Kenapa kamu malah membelanya, Mico? Kamu lihat sendirikan tadi, dia menghinaku seenaknya." Tanya Natasya.

"Yang di katakan Alea itu benar, koreksi dirimu dulu sebelum mengoreksi orang lain." Jawab Mico.

"Lihat itu, kamu sudah terpengaruh olehnya. Kamu itu tidak tahu dia itu seperti apa." Kata Natasya masih tidak mau kalah.

"Aku tidak terpengaruh oleh siapa pun, aku hanya mengatakan kebenaran." Kata Mico lagi.

"Sudahlah menyerah saja, mau sampai kapan kamu mengoceh di sini." Kata Alea.

"Diam kamu!" Bentak Natasya.

"Sudahlah, sebaiknya kamu pergi dari sini." Kata Mico kepada Natasya.

"Awas kamu ya, urusan kita belum selesai." Kata Natasya kepada Alea kemudian pergi dari sana.

"Apa Tasya mencoba melukaimu, Alea?" Tanya Mico.

"Tidak. Seperti biasa, hanya mengoceh tidak jelas." Jawab Alea.

"Kamu sudah selesai makannya?" Tanya Mico.

"Sudah." Jawab Alea.

"Lalu, kamu mau pergi kemana?" Tanya Mico lagi.

"Em ke perpustakaan, aku perlu pinjam buku untuk mengerjakan tugas nanti." Jawab Alea.

"Kalau begitu barengan aja, aku juga ingin pergi ke perpustakaan." Kata Mico.

"Ok. Ayo kita pergi!" Ajak Alea sambil berdiri.

"Aku duluan ya." Kata Alea berpamitan kepada Rita dan Fani.

"Iya, Al. Semoga sukses." Kata Fani.

"Aku tidak perlu tv atau pergi ke bioskop untuk nonton film. Cerita ini menarik, bagaimana episode selanjutnya ya." Kata Fani antusias.

"Kamu ini bicara apa sih? Terjadi konflik kepada teman kita, kenapa kamu malah senang melihatnya?." Tanya Rita heran.

"Aku sangat tidak suka dengan Natasya, hadirnya Alea mungkin bisa menurunkan kesombongannya." Jawab Fani.

"Dasar Aneh." Kata Rita sambil menggeleng-gelengkan kepala.

.....

Tidak seperti hari-hari biasanya, Ardi kali ini di sibukkan untuk mengawasi Alea. Ardi melihat Alea sedang berjalan bersama Mico menuju ke perpustakaan, ia pun pergi menyusulnya.

"Pak Ardi, sedang apa di sini?" Tanya Indah.

"Melihat keponakan saya, Bu." Jawab Ardi.

"Kenapa Pak Ardi selalu mengawasinya?" Tanya Indah.

"Kerena keponakan saya itu sedikit Nakal. Orang tuanya menitipkannya kepada saya, jadi dia tanggung jawab saya." Jawab Ardi.

"Oo begitu ya, Pak." Kata Indah.

"Alea, bagaimana kalau kita mengerjakan tugasnya secara kelompok saja." Kata Mico.

"Emm boleh juga tuh, tapi di mana?" Tanya Alea.

"Bagaimana kalau di rumahku." Jawab Mico.

"Hm ini kesempatanku untuk bisa keluar rumah, tapi apa dia mengizinkan." Batin alea sambil berfikir.

"Kalau aku ajak Fani dan Rita juga bagaimana?" Tanya Alea.

"Ide bagus, kalau rame pasti seru. Aku juga akan mengajak Diki juga." Jawab Mico.

"Ok."

.....

Pelajaran hari ini telah usai, Alea dan teman-temannya masih berada di kelas sedang membicarakan rencana mengerjakan tugas kelompok di rumah Mico nanti. Natasya dan Cantika pun masih di kelas karena penasaran apa yang akan mereka bicarakan.

"Jam berapa nanti mengerjakan tugasnya?" Tanya Alea.

"Setelah pulang sekolah saja." Jawab Mico.

"Tapi aku minta izin dulu dengan pak Ardi." Kata Alea.

"Tasya, Alea akan mengerjakan tugas kelompok dengan Mico." Kata Cantika.

"Kalau begitu aku juga harus ikut." Kata Natasya.

"Kalian mau mengerjakan tugas kelompok, Apa aku boleh ikut?" Tanya Natasya.

Tidak ada yang menjawab mereka hanya saling pandang saja.

"Boleh saja, asal tidak membuat masalah." Jawab Mico.

"Aku janji tidak akan membuat masalah." Kata Natasya.

"Kenapa Natasya harus ikut." Batin Fani.

"Pasti ada cerita seru nanti." Batin Alea.

"Ya sudah tunggu apa lagi. Ayo!" Kata Mico.

Mereka pun berkumpul di tempat parkiran untuk menunggu Alea meminta Izin kepada Ardi.

"Ada apa kalian berkumpul di sini?" Tanya Ardi.

"Aku dan mereka akan mengerjakan tugas kelompok di rumah Mico. Boleh ya." Jawab Alea.

"Di rumah Mico, pasti Alea mau mencari kesempatan." Batin Ardi.

"Di rumah saya saja." Kata Ardi.

"Iya, Pak. Saya setuju." Kata Fani antusias.

"Saya juga setuju, Pak." Kata Cantika antusias juga.

"Yang benar saja, aku tidak punya kesempatan untuk pergi keluar." Batin Alea.

"Kita bisa ngapain di rumah Pak Ardi." Batin Mico.

"Aku gak bisa ngerjain Alea. Cantika ngapain sih main setuju-setuju aja." Batin Natasya kesal.

Meski banyak yang protes, mereka tidak punya pilihan lain. Alea pun juga hanya pasrah tidak berani protes.

Kini mereka sudah berkumpul di rumah Ardi dan mulai mengerjakan tugas, suasananya sangat tenang tidak ada yang berani bersendau gurau karena Ardi terus mengawasi mereka.

"Cantika jangan menggelitik kakiku." Kata Natasya.

"Siapa sih yang menggelitik kakimu, aku tidak menggelitik kakimu." Kata Cantika.

"Lalu siapa jika bukan kamu." Kata Natasya.

"Aaaa..!! kecoa!" Teriak Natasya melihat seekor kecoa di kakinya. Ia pun segera berdiri sambil menghentak-hentakkan kakinya.

"Mana-mana!" Kata Cantika, Fani dan Rita ikut panik berlarian kalang kabut.

"Tenanglah hanya kecoa." Kata Mico.

"Kalian berhenti, aku akan menangkap kecoanya." Kata Alea.

"Dimana dia." Kata Alea mencari-cari keberadaan kecoa.

"Itu Al." Kata Mico sambil menunjuk seekot kecoa di sofa.

Buk

Alea memukul kecoa dengan buku untuk menangkapnya namun berhasil lolos.

"Aduh tidak kena." Ucap Alea.

"Biar aku yang menangkapnya." Kata Diki.

"Kecoa ini lincah juga." Kata Diki juga tidak berhasil menangkap kecoanya.

"Haduh, menangkap kecoa saja tidak bisa." Kata Mico.

"Kamu sendiri juga tidak bisa." Protes Diki.

"Kemana lagi dia." Kata Alea mencari keberadaan kecoa.

"Ada apasih ribut-ribut?" Tanya Ardi menghampiri mereka.

"Itu, Al." Kata Mico menunjuk kecoa yang berlari ke arah Ardi.

"Aaaa...!! Kecoa!" Teriak Ardi melihat kecoa ada di kakinya. Kemudian menghentak-hentakkan kakinya agar kecoa itu jatuh. Dan Alea pun berhasil menangkapnya.

"Pak Ardi, takut dengan kecoa?" Tanya Alea setelah berhasil menangkap kecoanya dengan memengang kedua sengutnya.

"Tidak, hanya jijik. Cepat buang sana!" Jawab Ardi.

"Hehe." Ucap Alea sambil mendekatkan kecoa ke Ardi.

"Alea!" Teriak Ardi.

"Bilang saja kalau takut." Kata Alea.

"Aku tidak takut." Kata Ardi pura-pura tidak takut.

Melihat gelagat Ardi yang sok berani, Alea pun mengerjainya dengan melempar kecoa yang ia tangkap tadi ke Ardi.

"Aaa! Alea!" Teriak Ardi terkejut tiba-tiba saja Alea melempar kecoa kepadanya.

"Hahaha." Tawa Alea puas mengerjai Ardi.

"Jangan tertawa cepat buang, dan cuci tanganmu. Kecoa itu bawa kuman." Kata Ardi.

"Hiiii.. kecoa." Kata Alea kembali mendekatkan kecoa kepada Ardi, masih saja ingin menakut-nakuti Ardi.

"Alea!" Teriak Ardi semakin keras karena takut dan marah.

"Iya iya, akan aku buang." Kata Alea sambil pergi keluar untuk membuang kecoanya.

"Kenapa kalian melihatku seperti itu? Cepat selesaikan tugas kalian!" Kata Ardi melihat teman-teman Alea menatapnya sambil cekikikan.

"Iya, Pak." Kata mereka bersama

"Dasar kecoa, Alea bisa mengerjaiku kapan saja dengan itu. Gara-gara kecoa aku jadi malu pada murid-muridku sendiri." Gerutu Ardi sambil berjalan pergi menuju ke kamarnya.

Bersambung.....

Episodes
1 Insiden
2 Hah istri?
3 Murid baru
4 Bintang sekolah
5 Guru favorit
6 Gara-gara kecoa
7 Semoga langgeng ya, Kak
8 Berkelahi
9 Cuma kamu yang aku sayang tapi sayangnya
10 Akur karena kecoa
11 Pergi diam-diam
12 Pergi diam-diam 2
13 Cita-cita
14 Trauma
15 Bekerja sama
16 Dia memang tampan
17 Cemburu
18 Tutorial dari ayah
19 Malah kena sembur
20 Pergi ke pasar malam
21 Demam
22 Menjenguk Pak Ardi
23 Alea ngambek
24 Benci jadi Cinta
25 Camping
26 Bukan duet romantis
27 Kiss
28 Di tembak
29 Ada buaya
30 Alea hilang
31 Pencarian Alea
32 Cemburu lagi
33 Manjanya
34 Kangen
35 Penyelidikan
36 Vita
37 Adu akting
38 Bikin jengkel semua orang
39 Rencana Vita
40 Fitnah
41 Kebenaran
42 Ibu!
43 Ternyata sayang
44 Kejadian 19 tahun yang lalu
45 Berkunjung kerumah ibu
46 Rencana Alea
47 Terhipnotis oleh ayam geprek
48 Sedikit menyentuh hati ayah
49 Martabak dengan cinta
50 Tiba-tiba berubah
51 Gara-gara parfum
52 Ada ondel-ondel
53 Seperti Cinderella
54 Sebenarnya Alea itu siapa?
55 Introgasi
56 Adik kecil
57 Kamu tidak tahu yang sebenarnya
58 Kalau tidak bobo di gigit Ardi
59 Perampok
60 Enak banget hidupnya
61 Tidak bisa tidur
62 Menagih kata-kata kita dulu
63 Kecewa
64 Kau memang payah
65 Sok romantis
66 Vidio apa sih, Al?
67 Ayah! Ibu! Kalian ada di sini
68 Erika lagi Erika lagi
69 Sebenarnya apa yang terjadi?
70 Di kerjai murid sendiri
71 Pengakuan Alea kepada Fani dan Rita
72 Ternyata hanya mimpi
73 Terbongkarnya rahasia
74 Golongan darah O negatif
75 Apa, pelakunya bernama Erika
76 Kamu ini masih sakit bisa-bisanya bercanda
77 Kabar bahagia
78 Hasil kerja keras
79 Pernikahan
80 Kehidupan baru
81 Sepertinya itu memang kak Erika
82 Berkumpul kembali
83 Pengumuman
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Insiden
2
Hah istri?
3
Murid baru
4
Bintang sekolah
5
Guru favorit
6
Gara-gara kecoa
7
Semoga langgeng ya, Kak
8
Berkelahi
9
Cuma kamu yang aku sayang tapi sayangnya
10
Akur karena kecoa
11
Pergi diam-diam
12
Pergi diam-diam 2
13
Cita-cita
14
Trauma
15
Bekerja sama
16
Dia memang tampan
17
Cemburu
18
Tutorial dari ayah
19
Malah kena sembur
20
Pergi ke pasar malam
21
Demam
22
Menjenguk Pak Ardi
23
Alea ngambek
24
Benci jadi Cinta
25
Camping
26
Bukan duet romantis
27
Kiss
28
Di tembak
29
Ada buaya
30
Alea hilang
31
Pencarian Alea
32
Cemburu lagi
33
Manjanya
34
Kangen
35
Penyelidikan
36
Vita
37
Adu akting
38
Bikin jengkel semua orang
39
Rencana Vita
40
Fitnah
41
Kebenaran
42
Ibu!
43
Ternyata sayang
44
Kejadian 19 tahun yang lalu
45
Berkunjung kerumah ibu
46
Rencana Alea
47
Terhipnotis oleh ayam geprek
48
Sedikit menyentuh hati ayah
49
Martabak dengan cinta
50
Tiba-tiba berubah
51
Gara-gara parfum
52
Ada ondel-ondel
53
Seperti Cinderella
54
Sebenarnya Alea itu siapa?
55
Introgasi
56
Adik kecil
57
Kamu tidak tahu yang sebenarnya
58
Kalau tidak bobo di gigit Ardi
59
Perampok
60
Enak banget hidupnya
61
Tidak bisa tidur
62
Menagih kata-kata kita dulu
63
Kecewa
64
Kau memang payah
65
Sok romantis
66
Vidio apa sih, Al?
67
Ayah! Ibu! Kalian ada di sini
68
Erika lagi Erika lagi
69
Sebenarnya apa yang terjadi?
70
Di kerjai murid sendiri
71
Pengakuan Alea kepada Fani dan Rita
72
Ternyata hanya mimpi
73
Terbongkarnya rahasia
74
Golongan darah O negatif
75
Apa, pelakunya bernama Erika
76
Kamu ini masih sakit bisa-bisanya bercanda
77
Kabar bahagia
78
Hasil kerja keras
79
Pernikahan
80
Kehidupan baru
81
Sepertinya itu memang kak Erika
82
Berkumpul kembali
83
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!