Bab 16 - Keputusan Sekte Dan Sebuah Kontrak

Tepat setelah semua tes telah selesai dan para peserta yang lulus sudah dikonfirmasi maka semua peserta dibubarkan dan diberikan kesempatan waktu selama 3 hari untuk berpamitan dengan teman, dan juga keluarga masing-masing.

Yan Yueyin pergi dengan terburu-buru ke rumahnya untuk bertemu dengan kakeknya yang merupakan satu-satunya keluarga yang dia miliki, begitu juga dengan Yan Leng dan Po Gu.

Sementara itu di suatu tempat yang memiliki pemandangan indah, di atas bukit dengan sebuah pohon besar tunggal berdiri di bukit tersebut, udara yang sejuk mendorong pohon dengan pelan membuat siapapun yang duduk di bawah bayang pohon akan merasa ngantuk dan tertidur pulas.

Tepat di dalam bayangan pohon, seorang anak muda berambut hitam pendek dengan mata biru lautnya memiliki jejak yang sulit dipahami.

"Heng'er, apakah kau masih teringat dengan kenangan buruk tersebut?" Sosok wanita keluar dari dalam cincin yang berada di jarinya dan kemudian bertanya kondisinya.

Dia adalah Xiao Hua, Guru dari Yong Heng.

Yong Heng yang mendapati pertanyaan tersebut tersenyum tipis dan menggeleng kepalanya pelan, dia kemudian menjawab dengan nada yang mampu membuat seseorang merasa tersentuh hatinya. "Tidak, aku sama sekali tidak mengkhawatirkan kedua orang tuaku, dan lagipula aku saat ini memiliki keluarga baru, aku dengan segenap tenaga, darah dan keringat yang kupunya untuk menjadi lebih kuat untuk melindunginya dari musuh yang berada di luar nalarku."

Dia menoleh dan menatap Gurunya tersebut, "Guru Hua, aku merasa bahwa hari yang kurasakan saat ini adalah hari dimana aku mengerti mengenai kasih sayang dan cinta, aku berterimakasih dan juga memohon untuk membimbingku menjadi lebih kuat hingga dapat melindungimu dari musuh-musuhmu, bahkan meskipun seluruh dunia mengincarmu."

Setiap kata-katanya menunjukkan tekad yang tak tertandingi, bahkan matanya tidak mensiratkan bahwa dia akan menyesali pilihan yang telah dia buat.

Dia berpikir, apabila Gurunya dengan seluruh yang dia punya mempertaruhkan segalanya untuk membimbingnya, maka begitu juga sebaliknya, dia akan melakukan segalanya untuk melindungi Gurunya, meski kematian akan mendatanginya.

Sebab, dia saat ini masih hidup itu semua berkat Guru Hua.

Buk!

"Aduh!!" Sebuah pukulan meluncur ke kepalanya, dia mengusap kepalanya yang terasa sangat sakit.

Xiao Hua membalikkan tubuhnya dengan punggung yang menghadap ke Yong Heng, dia kemudian dengan nada ketus berkata. "Dasar, mulutmu memang sangat lihai memainkan kata-kata itu. Tapi, kau tidak perlu mengurusi diriku saat ini karena aku bisa menjaga diriku sendiri, yang lebih penting adalah bagaimana kau menjadi lebih kuat!"

Dia yang mendapati pernyataan tanpa belas kasih dari Xiao Hua hanya tersenyum, "Haha, benar!"

Xiao Hua kemudian masuk kembali ke dalam cincin, namun sekilas sebelum masuk ke dalamnya Yong Heng dapat melihat siluet senyum di wajah Xiao Hua.

Yong Heng tersenyum lembut melihat tingkah laku Gurunya yang entah kenapa seperti anak kecil, namun segera berubah menjadi ekspresi datar yang dingin, dia kemudian berhenti duduk saja dan berdiri dari bayang pohon.

Dia menoleh ke lokasi di mana semak belukar berada, dia kemudian menatapnya dengan ekspresi yang tajam. "Siapa kau?! Cepat keluar, atau akan ku paksa kau keluar juga saat ini!" Dengan nada yang tinggi Yong Heng memperingati seseorang di balik semak.

Saat melihat bahwa Xiao Hua masuk ke dalam cincinnya dia merasa sedikit aneh, meskipun Gurunya tidak terlihat oleh seorang Praktisi di bawah Ranah Nascent Soul, namun dia sama sekali tidak ingin menunjukkan dirinya, jika dia sendiri saja maka barulah Xiao Hua akan keluar dari dalam cincin.

Krasak! Krasak!

Dari arah semak belukar berada, seekor rubah berekor tiga dengan bulu indah berwarna coklat sedang berada dalam kondisi yang serius, luka berada di mana-mana, dahi, kaki maupun bagian tubuh yang lainnya.

"Seekor rubah?!" Dia kebingungan dengan apa yang dia lihat, namun dia segera mendekati rubah tersebut dengan posisi kuda-kuda dan tidak membiarkan dirinya lengah sedikitpun.

Saat berhasil mendekati rubah tersebut, kemudian dia menyentuh bulunya yang lembut, namun memiliki sebuah cairan darah yang membuatnya mencium bau amis dari darah.

Rubah tersebut tetap berdiri dan membuka matanya, dia menatap Yong Heng dengan tatapan yang tajam menunjukkan kewaspadaan yang sangat tinggi, kemungkinan karena dia sebelumnya diserang sehingg membuatnya menjadi sangat sensitif dan waspada terhadap orang lain.

Tapi seketika dia terjatuh dalam pingsannya karena tidak kuat menahan rasa sakit luar biasa di sekujur tubuhnya, sementara itu Yong Heng yang melihatnya segera menggendong rubah yang panjangnya kurang dari satu meter itu di dekapan tangannya.

"Lukanya sangat parah, kemungkinan dia bertahan hanya beberapa menit lagi! Untuk sementara aku akan menggunakan pil penyembuh untuk mencegah dia dalam kematian." Dari dalam tas kulitnya dia mengambil sebuah pil berwarna hijau cerah dengan simbol unik yang terukir di tubuh pil berbentuk bulat tersebut.

Dia kemudian dengan perlahan-lahan membuka mulut rubah tersebut dan memasukkan pil itu ke dalamnya, setelahnya dia membantu mengedarkan manfaat pil tersebut ke seluruh tubuh rubah tersebut, hingga dalam beberapa menit kemudian dia mengakhirinya.

"Dengan ini maka kondisinya lebih membaik, aku akan membawanya ke Restoran Sinar Rembulan. Kakek dari Yan Yueyin, pasti memiliki metode untuk menyembuhkannya karena dia adalah seorang Praktisi Ranah Golden Core." Setelah mengatakan itu dia segera pergi dari bukit tersebut, dia berlari namun berusaha dengan keras agar tidak terjadi sebuah guncangan.

**********

Kota Yan.

Di dalam ruangan, terdapat satu pria tua dengan dua anak muda yang memiliki rupawan sangat tampan dan juga cantik.

Ruangan dengan interior yang sederhana, dua buah kursi panjang yang berhadapan dengan meja pendek sebagai penengah dari keduanya, pintu dibiarkan terbuka untuk membuat udara dari luar masuk ke dalam membiarkannya sejuk dan nyaman untuk ditinggali.

Ada beberapa hiasan seperti vas bunga yang berisikan bunga indah berwarna biru kemerahan, dan beberapa lukisan di dinding yang apabila dilihat akan membuatmu tidak bisa mengalihkan pandangan.

Di atas meja terdapat seekor rubah yang sedang tertidur lelap, mereka bertiga menatap rubah tersebut dengan tatapan yang mendalam.

"Bulu yang sangat halus... Telinga yang imut..." Yong Heng bergumam kecil saat menatap rubah di atas permukaan meja di hadapannya.

"Ehem!"

Kakek Yan Yueyin yang mendengarkan gumaman Yong Heng yang terdengar jelas seketika tersadar dari lamunannya, dia segera berdehem untuk memulihkan suasana yang terlihat membingungkan tersebut.

Yong Heng langsung tersadar berkat pengalihan situasi dari pria tua tersebut, dia kemudian menatap pria tua dan bertanya dengan khawatir. "Um... Senior Yan, apakah keadaan rubah ini baik-baik saja?"

Pria tua itu termenung sementara sebelum menjawab, "Keadaan rubah ini sekarang sudah membaik, dia hanya membutuhkan istirahat untuk memulihkan tenaganya yang telah hilang."

Yong Heng menghela napas lega, dia kemudian tersenyum sambil menatap rubah tersebut.

Pria tersebut yang melihat adegan ini kemudian bertanya, "Nak, apa kau ingin memelihara seekor hewan tipe rubah ini?"

"Eh? Apakah memang boleh? Apabila aku memasuki Sekte Aliran Surgawi apakah diperbolehkan membawa sebuah hewan peliharaan?" Dia bertanya dengan bingung, sebab sama sekali tidak memiliki informasi yang valid untuk sekte tersebut.

"Um, untuk membawa hewan peliharaan dan memeliharanya diperbolehkan bahkan dianjurkan bagi sekte tersebut. Oh iya, ada informasi untukmu. Sebenarnya para petinggi telah memutuskan hasilmu apakah diterima atau tidak."

"Lalu, bagaimana dengan hasilnya?!" Yong Heng dengan semangat dan penuh kegugupan di wajahnya segera bertanya.

Pria tersebut membelai kumis tipisnya, dia menutup kedua matanya sambil berpikir yang membuat atmosfer dan suasana di ruangan tersebut menjadi semakin tegang dengan informasi keputusan sekte.

"Pastinya tidak sulit bagimu untuk lulus, selamat nak!" Pria tersebut tersenyum tipis.

Dia kemudian membuka kedua matanya untuk melihat reaksi dari Yong Heng, namun hasilnya berbeda dan berbanding terbalik dengan apa yang dia inginkan, dalam pikirannya adalah bahwa Yong Heng akan melompat-lompat saking senangnya diterima masuk oleh sekte besar.

"Um, sesuai rencana! Aku memang hebat, hahaha!" Yong Heng tersenyum dengan percaya diri kemudian tertawa kecil mengingat prestasi yang dia miliki saat ini.

"Selamat, Yong Heng Gege!" Yan Yueyin yang sebelumnya diam segera memberikan ucapan selamat, dia berbicara dengan wajah penuh senyum di samping Yong Heng.

Sebagai perayaan penerimaan Yong Heng dan Yan Yueyin, Kakek tersebut mengambil sebuah teh terbaik yang dia miliki da menyeduhnya, kemudian menyajikannya di ketiga gelas masing-masing.

Dengan anggun Yan Yueyin mengambil segelas teh dan menghirup aroma teh yang menenangkan pikirannya, dia merasa semua rasa lelah dalam dirinya telah diangkat da menghilang dalam sekejap mata, dan semua ini berkat teh yang diseduh oleh Kakeknya.

Mereka bertiga kemudian meminum perlahan-lahan teh hangat dengan suasana yang menyejukkan karena udara yang memasuki runangan dari pintu yang terbuka lebar, berkat hal itu rubah yang sebelumnya masih tertidur segera tersadar karena wangi teh yang membuatnya terbangun.

"Ah! Kau terbangun, bagaimana kondisimu? Apakah baik-baik saja?" Yong Heng mengulurkan tangannya membelai bulu cokelat yang indah dan lembut, lalu bertanya dengan khawatir meskipun tidak ada balasan dari sang rubah.

Rubah yang mendapati sentuhan lembut dari tangan Yong Heng segera mendekatkan dirinya agar disentuh lebih banyak, tampaknya dia terlihat sangat nyaman saat melihat tatapan penuh kelembutan dan telapak tangan yang hangat membelai bulunya.

"Oh? Sepertinya rubah ini sangat jinak denganmu, bagaimana dengan penawaran tadi? Apabila kau setuju maka kalian bisa membuat kontrak tuan dan pelayan." Ucap pria tua tersebut cukup terkejut melihat seekor rubah yang jinak dengan manusia, karena biasanya rubah sangat menghindari kontak dengan manusia.

'Meskipun aku menginginkannya, hanya saja aku penasaran apakah dia mampu mengikuti perkembanganku, di masa depan apabila saat dimana kita terpisah karena sesuatu yang tidak diinginkan, aku harap dia bisa menjaga dirinya sendiri.' Yong Heng memikirkannya dengan penuh kehati-hatian, dia tetap memperhatikan keselamatan suatu mahkluk dan tidak akan memaksakan menjadikan hewan peliharaannya apabila rubah tersebut memiliki potensi buruk.

"Heng'er, kau benar-benar hebat dalam menarik suatu mahkluk dengan takdir besar ke sisimu! Jika terus seperti ini, bahkan kau tidak perlu berkultivasi dan kau bisa menjadi salah satu orang yang memiliki pengaruh besar di dunia ini." Xiao Hua memuji takdir Yong Heng yang seolah seperti umpan yang menarik beberapa ikan besar ke sisinya.57

"Um... Guru Hua, bisakah kau menjelaskan dengan singkat, tidak perlu menggunakan beberapa omong kosong yang hanya membuat kepalaku pusing." Dia dengan sangat, memohon kepada Xiao Hua untuk menjelaskan dengan singkat.

"Hah, apa yang kumaksud adalah bahwa rubah ini memiliki potensi yang sangat besar di masa depan. Dalam tubuhnya terdapat sebuah garis keturunan dari Hewan Kuno, yaitu Rubah Ekor Sembilan, Huli Jing. Bahkan, kemungkinan di masa depan yang buram dia dapat mencapai Hewan Suci seperti Qing Long (Naga Azure) dan Zhu Feng (Phoenix)." Xiao Hua menjelaskan inti dari pernyataan yang ingin dia beritahukan kepada muridnya yang memiliki pemahaman akan ilmu yang rendah.

Yong Heng tersenyum tipis sambil menatap rubah yang bersikap manja padanya, dia kemudian bertanya kepada rubah tersebut. "Hei, apakah kau ingin membuat sebuah kontrak denganku?"

Rubah yang mendengarkan perkataan Yong Heng terdiam sejenak sebelum menganggukan kepalanya menandakan dia setuju, meskipun tidak bisa berbicara, tapi rubah tersebut sepertinya bisa memahami apa yang dibicarakan manusia setelah setiap perkataan dicerna olehnya.

Dia segera menggigit ibu jarinya, setetes darah keluar dari luka yang dia buat, kemudian rubah tersebut menjilati jarinya dan menelasn setetes darah milik Yong Heng.

Energi yang aneh terbentuk di udara, kemudian memasuki dahi sang rubah dan telapak tangan Yong Heng.

Proses dalam membuat kontrak telah dibuat dengan sukses!

Yong Heng tidak bingung dalam proses kontrak dengan hewan peliharaan, karena dia sudah membaca di sebuah buku di perpustakaan kota Yan bahwa untuk melakukan darah diperlukan darah dari tuannya dan memberikannya kepada hewan peliharaannya, apabila hewan peliharaan menerima sang manusia menjadi tuannya maka sebuah simbol unik terbentuk di dahinya, begitu juga dengan telapak tangan Yong Heng.

"Aku sangat beruntung! Kali ini mendapatkan sekutu yang bisa menjadi sangat kuat, bahkan mencapai status yang setara dengan Qing Long!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!