Tiga hari dengan cepat berlalu, kehidupan Yong Heng di kota Yan cukup stabil dengan pekerjaannya yang sekarang, dia berdua bersama Yan Yueyin hubungan mereka menjadi lebih dekat karena inisiatif dari Yong Heng.
Sebab apabila tidak ada yang cukup berani untuk menyatakan hubungan ini maka hanya akan berhenti tahap itu-itu saja, dan takdir adalah hal yang paling misterius di dunia, mungkin di masa depan ada seseorang yang menarik perhatian Yan Yueyin.
Karena itulah jika ada seorang mangsa di depannya, Yong Heng akan selalu mengejarnya hingga dia mendapatkan apa yang ia mau sebelum semuanya terlambat dan menyesalinya.
Hubungan mereka berdua menjadi sangat dekat, namun belum sampai tahap dimana mereka memberitahukan rahasia terdalam mereka sendiri seperti keberadaan Gurunya.
Dia tidak akan membiarkan keberadaan Gurunya diketahui oleh dunia luar, alasannya adalah untuk berhati-hati apabila ada seseorang yang memiliki hubungan buruk dengan Gurunya tersebut, dia berkesimpulan bahwa Guru Xiao Hua yang menjadi sebuah Roh pasti karena seseorang.
Jika tidak, dia pasti akan memberitahukan penyebab dia menjadi sesosok Roh.
Dia berpikir dengan keras bagaimana mungkin sosok sekuat Gurunya dapat dibunuh hingga tersisa Rohnya, kemungkinan musuh yang dilawannya memiliki kekuatan yang diluar nalar dirinya.
Lupakan tentang itu, pikirkan hari ini terlebih dahulu. Hari ini adalah hari yang telah ditunggu-tunggu olehnya karena pembuatan elixir sudah selesai, dia mempersiapkan diri untuk membuka meridiannya.
*****
Malam hari.
Di dalam kamar penginapan, Yong Heng menatap delapan buah botol kaca dengan ekspresi yang rumit.
Hatinya lebih rumit dibandingkan dengan wajahnya, karena hari ini adalah hari yang istimewa baginya, karena dengan menyerap elixir di dalam salah satu botol ini adalah langkah pertama dirinya dalam Jalan Kultivasi.
Sesosok wanita cantik keluar dari dalam cincin, dia berkata dengan nada yang aneh. "Hei, Heng'er. Apa kau berpikiran untuk meminum elixir tersebut?"
Dia menatap Xiao Hua yang adalah Gurunya dalam Jalan Kultivasi yang akan dilaluinya, "Ya... Bukankah jika aku ingin menyerap elixir di dalamnya aku harus meminumnya, bukankah begitu?"
"Tidak, kalau kau benar-benar meminumnya tubuhmu saat ini tidak dapat menahannya dan dampaknya sangat besar, yaitu tubuhmu akan meledak dan organ-organmu akan berterbangan di mana-mana." Balas Xiao Hua dengan tatapan yang datar.
Mulut Yong Heng segera terbuka lebar dengan mata yang terkejut, dia berteriak dengan keras dalam batinnya, 'Sial! Aku baru saja ingin memulai Jalan Kultivasi, tapi sudah ingin terjatuh sebelum langkah pertama!'
"Kalau begitu, aku harus bagaimana?" Tanya Yong Heng dengan ekspresi muram.
Xiao Hua bergerak mendekati Yong Heng, dia mengulurkan dua jari telunjuk dan tengahnya di dahinya. "Pertama-tama adalah aku akan memberikanmu sebuah Teknik Kultivasi misterius yang kutemukan saat berpetualang."
Kekuatan Roh yang sangat kaya memasuki kening Yong Heng, dia langsung tersentak saat merasakan sakit yang luar biasa dan berbagai informasi yang dia belum ketahui sama sekali.
Xiao Hua segera mengingatkan Yong Heng, "Jangan melawan! Cukup tenangkan dirimu dan pahami semua informasi tersebut."
Dia mendengarkan perkataan Xiao Hua, menutup kedua matanya lalu menggertakan giginya dan menerima badai ingatan yang tak diketahui memasuki otaknya dengan ganas.
Di keningnya, terdapat banyak keringat seukuran butir jagung, dengan penuh tekad dia sama sekali tidak menyerah.
Beberapa menit kemudian, gelombang badai ingatan perlahan semakin tenang. Yong Heng dapat mengatasi ingatan-ingatan tersebut dengan baik dan memahaminya, dengan kecerdasannya dia mencoba memahami semua ingatan tersebut dan pada akhirnya membuka kedua matanya mengakhirinya.
Dia mengulurkan tangan kanannya dan menyentuh keningnya dengan wajah yang cukup pucat, "Teknik Kultivasi Naga Pelahap Surga, teknik ini benar-benar mengesankan! Pada puncaknya teknik ini bisa menyerap seluruh energi spiritual di langit dan bumi sebagai pasokannnya."
"Memang benar teknik ini sangat luar biasa, tapi kesulitannya sangat tinggi dalam mengolahnya. Teknik ini bisa memurnikan energi spiritual hingga tahap yang mengerikan! Lalu untuk melatihnya diperlukan bahan yang sangat mahal, yang berarti kau harus mengorbankan kekayaaan dan waktumu untuk mengolahnya." Xiao Hua menjelaskan dengan panjang lebar.
"Baiklah, selanjutnya adalah kau harus mempersiapkan bak mandi. Kemudian berikan satu tetes dari botol elixir ke dalamnya, setelahnya kau harus mempraktekkan teknik pernafasan yang ada di dalam teknik Naga Pelahap Surga." Perintah Xiao Hua.
Dia segera memasuki kamar mandi dan mengisi bak kayu dengan air hangat, kemudian mengambil salah satu botol elixir dan membuka tutupnya. Energi yang luar biasa keluar dari dalamnya, dia segera memiringkan botol tersebut dan menuangkan setetes cairan berwarna merah darah.
Cairan tersebut segera menyatu dan mencemari air yang ada di bak, aura yang kuat dapat dirasakan dalam bak, dia menutup kembali botol tersebut dan menaruhnya.
Namun setelahnya Yong Heng terdiam seperti patung, dia menatap Xiao Hua yang melayang di udara tepat di sampingnya.
Xiao Hua yang paham dengan tatapan itu segera berkata dengan nada malas, "Tenang saja, aku sama sekali tidak tertarik dengan mu."
"Bukan itu masalahnya!" Dengan spontan Yong Heng membalas, selanjutnya dia menghela napas pasrah dan melepas pakaiannya dari tubuhnya.
"Hee... Lumayan juga untuk seumuranmu, 7 inchi ya."
Mendengar perkataan Xiao Hua membuat Yong Heng semakin malu, dia segera berlari dan melompat ke dalam bak mandi, sehingga dia yang sudah masuk ke dalam bak tersebut merasakan rasa sakit yang luar biasa, tubuhnya terasa dipukul-pukul oleh sebuah benda tumpul dengan keras.
"Tenangkan napasmu, kemudian praktekkan teknik pernafasan dalam teknik Naga Pelahap Surga. Serap semua energi dan manfaat yang ada di dalam kolam ini ke dalam tubuhmu, kemudian alirkan energi tersebut ke meridian agung pertama yang berlokasi di tengah dadamu." Xiao Hua dengan ekspresi dan nada yang tenang menasihati Yong Heng yang sedang dalam kepanikan.
Suara lembut dan tenang Xiao Hua membuat Yong Heng kembali tersadar, dia kemudian duduk dalam posisi lotus dan menghirup napas dengan dalam-dalam, energi yang dia serap segera memasuki tubuhnya bagaikan ombak besar yang menyapu daratan.
Energi tersebut dengan susah payah dia kendalikan melalui meridian-meridian kecil dan tepat mengarah ke sebuah meridian agung di dadanya.
Energi yang kuat segera menabrak penghalang dengan keras, namun tetap tidak ada perubahan dalam penghalang tersebut, tidak menyerah sama sekali, Yong Heng menyerap kembali energi dalam bak mandi dan lebih kuat dibandingkan sebelumnya.
Dia dengan sekuat tenaga menyerang penghalang tersebut, dia melakukannya berkali-kali hingga penghalang tersebut menunjukkan sebuah retakan kecil, sangat kecil.
Ketika dia ingin menyerap kembali energi dalam bak dia langsung tersadar, bahwa air berwarna merah dengan energi yang melimpah sudah terkuras habis tanpa tersisa sedikitpun.
"Eh?! Sudah habis? Padahal, penghalang ini baru mengalami retakan kecil."
"Dasar bodoh, apa kau pikir hanya dengan setetes elixir dan menyerap selama beberapa menit dapat membuatmu menerobos meridian pertama?" Ucap Xiao Hua dengan nada menghina.
Dia yang mendengarkan perkataan Gurunya mengangguk sebagai pernyataan bahwa dia setuju, jika kultivasi semudah itu maka kemungkinan besar semua orang dapat menjadi seorang Praktisi dan melawan arus takdir merek sendiri.
Bangun dari dalam bak, dia mengisi kembali air yang kosong dan menambahkan satu tetes cairan elixir kembali.
Setelahnya, dia melanjutkan kultivasinya untuk menerobos penghalang meridian pertamanya.
Beberapa jam berlalu, cahaya mentari muncul dari balik bukit dan menyinari wilayah perkotaan Yan, orang-orang mulai bangun dan menyambut hari yang baru untuk dijalani.
Di dalam penginapannya, Yong Heng memiliki busa yang keluar dari dalam mulutnya, dari kondisinya saat ini dapat terlihat bahwa dia dalam keadaan genting dan gawat.
Bau yang tidak mengenakkan jiwa keluar dari dalam tubuhnya, cairan berwarna hitam keluar dari pori-porinya, mereka adalah sekumpulan kotoran yang berada di dalam tubuh seseorang. Jika terus menumpuk akan dapat menyebabkan fungsi tubuh terganggu seperti lumpuh dan menghalangi meridian dalam menyerap energi spiritual, kemudian dapat menandakan bahwa seseorang telah mengalami terobosan dalam kultivasi mereka.
"Sial... Sial... Sial!! Bau sekali!" Yong Heng tersadar dalam pingsannya dan langsung berdiri untuk mengambil air, kemudian dengan panik dia membasuh dirinya.
Dia dengan panik membersihkan tubuhnya yang terasa sangat bau hingga membuatnya ingin muntah, dia bahkan dalam sekejap melupakan semua kerja keras yang telah dia lakukan dalam beberapa jam ini.
Setelah beberapa saat membersihkan diri, dia keluar dari kamar mandi dan mengenakan pakaian hanfu yang telah dibelinya di pasar, yang kemudian telah dimurnikan oleh seorang Penempa sehingga membuat potensi dari pakaian tersebut terwujud.
Benar saja tentang manfaat itu, saat memakainya dia dapat merasakan berbagai mata melihatnya dari kejauhan maupun yang dekat secara diam-diam.
Keuntungan pakaian ini bukan hanya itu, dengan ini dia dapat menyembunyikan zirahnya di balik pakaian dan menyimpan bebek karet bersama pisau yang dimilikinya.
Jika dia berjalan di jalan umum sambil membawa barang-barang tersebut bukankah dia hanya akan menjadi orang bodoh? Seperti dia menunjukkan bahwa dia mempunyai barang-barang ini, dan bagaimana jika orang yang melihatnya dapat mengenalinya sebagai pencuri karavan.
Kemudian adalah terlalu menarik perhatian, kalau saja ada seseorang yang berniat jahat, dengan kekuatannya saat ini dia tidak bisa berbuat apa-apa, walaupun di kota ini terdapat hukum dia tidak bisa terlalu mempercayainya.53
Yong Heng menoleh ke sekelilingnya hingga tatapannya terpakau pada sebuah batu di pinggiran kamar penginapan, 'Bagaimana bisa ada sebuah batu di kamar penginapan?'
Dia menghampiri batu tersebut dan mengambilnya, kemudian dia tiba-tiba teringat bahwa belum menguji kekuatan barunya saat ini, semangat yang membara muncul dari dalam dirinya untuk mencobanya.
Mengenggam batu seukuran bola kasti dengan lengan kanannya yang terlihat cukup kokoh, dia kemudian mengambil napas dalam-dalam untuk menghilangkan pikiran yang dapat menganggunya.
"Haa!"
Krak!
Dengan sekuat tenaga Yong Heng dapat meremukkan batu tersebut, seketika itu terpecah menjadi beberapa keping dan terjatuh di lantai yang membuatnya kotor.
Dia dapat yakin sekali dengan pemikirannya, dengan kekuatannya saat ini apabila berhadapan dengan seorang manusia biasa dia dapat membunuhnya dengan mudah caranya adalah mencengkram lehernya.
Hanya dalam sekali cengkraman, kemungkinan musuhnya dapat langsung mati meski tidak instan, kecuali dia menghancurkan otaknya ataupun jantungnya.
"Aku... Akan berjuang untuk dapat memasuki Sekte Aliran Surgawi, dengan begitu aku dapat mencari tahu tentang dalang dibalik penyerangan desaku dan membalas dendam padanya." Matanya menjadi lebih dingin saat mengingat kenangan tersebut, tiba-tiba mata yang dingin meghilang digantikan dengan sebuah senyuman.
"Dan juga aku akan membalas kebaikanmu, Guru Hua..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments