Esok Hari.
Pada waktu pagi yang cerah, namun cuaca di kota tersebut yang sangat sejuk dan dingin, bagaikan berada pada waktu sang fajar sedang terbit, orang-orang yang memiliki kegiatan keluar dari rumahnya untuk mengerjakannya.
Di sebuah penginapan, terdapat seorang anak remaja dengan rambut hitam pendek dan mata biru laut yang sangat menenangkan, namun terdapat sebuah aura tersembunyi yang mendalam.
Yong Heng berdiri di depan jendela dan melihat kota yang tampak mulai ramai, dia menikmati pemandangan seperti ini, dia sebenarnya sangat menyukai pemandangan-pemandangan yang ada di dunia ini.
Suatu hari dia berpikir untuk menjadi seorang musafir dan pergi mengelilingi dunia, tapi semua itu membutuhkan satu hal agar dia tetap aman selama perjalanan, yang dia butuhkan adalah sebuah kekuatan!
Woosh!
Angin dingin terbang dan melayang di langit, namun tidak dapat dilihat tapi dapat dirasakan, dia yang berada di penginapan sambil melihat pemandangan merasakan hawa dingin yang membuatnya terkejut.
"Uwah! Dingin sekali, harus cepat tutup jendela!" Dia menutup kaca jendela sehingga angin tidak dapat memasuki ruangan dan membuatnya kedinginan.
Dia segera duduk di kasur dan mengambil selimut di sampingnya lalu menyelimuti tubuhnya yang kedinginan, pikirannya saat ini hanya teralihkan pada cuaca yang dingin yang membuatnya tidak ingin keluar dari ruangan.
Hong! Hong!
Sebuah cahaya biru keluar dari dalam cincin di jarinya, kemudian membentuk sebuah wanita yang merupakan keindahan teratas.
Xiao Hua menatap muridnya dengan dingin dan tajam, "Ya ampun... Apa yang sedang kau lakukan, jangan buang-buang waktu. Bukankah lebih baik gunakan uangmu untuk membeli bahan-bahan untuk pembukaan meridian, cepatlah bangun!" Dia menguncang muridnya yang sedang menyelimuti tubuhnya dengan selimut.
"Ayolah... Guru Hua jika aku menggunakan uangku untuk membeli bahan, pastinya akan langsung habis dan lenyap. Lagipula, dengan cuaca yang dingin saat ini aku sama sekali tidak dapat menahannya." Balas Yong Heng dengan nada rendah, meskipun dia ingin membeli bahan, namun bagaimana dengan kehidupan dia selanjutnya?
Xiao Hua yang tidak mempunyai pilihan lain, segera menggunakan energi spiritual miliknya untuk menyelimuti tubuh muridnya tersebut. Seketika pada saat itu juga, tubuh Yong Heng menjadi tidak terasa dingin dan suhu tubuhnya lebih terasa stabil.
"Untuk masalah cuaca sudah kuselesaikan, sementara itu untuk masalah uang buat makan, bukankah kau bisa makan-makanan sisa yang ada di restoran saat bekerja?" Xiao Hua menjelaskan apa yang ada dipikirkannya kepada Yong Heng.
Dia kemudian segera bangun dan tidak menyelimuti tubuhnya dengan selimut, menurutnya apa yang dikatakan Gurunya ada benarnya juga, saat mengobrol bersama Yan Yueyin dia pernah bertanya tentang sarapan.
Yan Yueyin memberitahunya bahwa sebelum bekerja di restoran, apabila sebelum bekerja karyawan harus mengisi perutnya terlebih dahulu, dan ini merupakan hak gratis yang dijanjikan pemilik restoran.
"Baiklah, mari kita pergi ke Paviliun Bintang Langit!" Teriak Yong Heng dengan semangat.
Xiao Hua dengan lambaian tangannya membuka jendela yang ada di penginapan, kemudian tubuh Yong Heng seketika menjadi sangat ringan hingga melayang keluar dari kamar penginapan.
Bruak!
Dia menabrak lantai dengan sangat keras, namun berkat energi spiritual Xiao Hua dapat melindunginya dari cedera. Tapi karena kejadian tersebut, orang-orang di sekitar seketika menatap Yong Heng dengan tatapan penasaran.
Sementara itu Yong Heng yang telah terjatuh dengan keras ke tanah segera terbangun, dia menoleh ke sekitarnya dan mendapati orang-orang di sekitarnya sedang menatapinya, dia yang merasa malu langsung saja berlari dengan cepat menuju Paviliun Bintang Langit
Sesampainya di Paviliun Bintang Langit, dia menatap bangunan megah di depannya dengan rasa kagum dan penasaran.
Bangunan dari Paviliun Bintang Langit sangatlah mewah dan luas, karena organisasi mereka dikenal sangat baik sebagai pedagang di Aluran Bawah, sekte-sekte di tempat ini menjalin kontrak khusus dengannya sehingga membuat status paviliun meningkat pesat.
Menurut rumor yang beredar, orang yang berada di belakang paviliun tersebut merupakan seorang Praktisi yang berada di Ranah Nascent Soul, sehingga sekte kecil di Aliran Bawah sama sekali tidak ingin membuat masalah dengannya.
Note : Sungai Keabadian dibagi menjadi tiga aliran. Yang pertama adalah Aliran Atas, Aliran Menengah, dan yang terakhir Aliran Bawah. Aliran Atas adalah tempat yang paling dekat dengan pusat Sungai Keabadian, sehingga banyak sekte tingkat tinggi mendiami tempat tersebut.
Yong Heng yang berada di depan halaman paviliun segera masuk, dia menoleh ke sekitarnya yang terlihat sangat mewah dan indah, interior yang sangat cantik menghias seisi ruangan yang luas.
Tap! Tap!
Suara langkah kaki terdengar, dia menoleh dan menatap seorang wanita berparas cantik, meskipun tidak secantik Gurunya dan Yan Yueyin.
Wanita tersebut membungkukkan badannya memberikan hormat kepada Yong Heng, "Selamat pagi tuan muda, silahkan katakan apa yang anda butuhkan kepada saya." Dia mengambil sebuah buku catatan dan pena untuk mencatat.
"Baiklah. Heng'er, ikuti apa yang akan kukatakan dengan baik." Xiao Hua berkata dalam pikiran Yong Heng.
Dia yang mendengar perkataan Gurunya segera mengangguk, kemudian mengatakan bahan-bahan yang dia butuhkan kepada wanita di depannya.
Setelah beberapa saat kemudian, Yong Heng selesai mengatakan apa yang dia inginkan, wanita tersebut juga menyimpan kembali buku catatannya.
Wanita tersebut menatap Yong Heng dan berkata dengan lembut, "Tuan muda dipersilahkan menunggu pesanan tiba dan membayar di meja sana, sementara untuk menunggu pesanan tuan muda bisa mengelilingi paviliun ini di mana saja." Dia merujuk ke sebuah meja luas dengan seorang wanita sebagai bagiannya.
Yong Heng yang mendengarnya akhirnya berjalan untuk mengelilingi paviliun, dia berjalan menuju lorong-lorong tanpa tujuan yang jelas sama sekali, dia berpikir hanya berkeliling saja, karena tidak mungkin dia tersesat di tempat ini.
Namun pemikiran itu adalah kesalahan besar, setelah beberapa menit dia berjalan, dia baru mengetahui sesuatu tentang bangunan ini yaitu adalah, bahwa tempat ini sangat luas!
Pada akhirnya dia menyenderkan tubuhnya di dinding sambil menatap sebuah akuarium besar di hadapannya, "Kenapa... Bukankah paviliun ini adalah organisasi terkenal, pastinya ada banyak orang yang akan datang ke sini, tapi setelah berjalan sejauh ini tidak menemukan sedikitpun jejak kehidupan."
Bruak!
Krasak! Krasak!
Dia segera terkejut mendengar suara yang sangat berisik dari arah lorong di ujung, tempat itu sangat gelap tanpa penerangan sedikitpun, yang membuatnya takut akan sesuatu, sebab itu adalah tempat terbaik untuk pembunuhan.
Meneguk ludah kasar dia memberanikan dirinya dan menguatkan tekadnya, kemudian melangkah demi langkah ke dalam kegelapan, suara berisik tersebut semakin terdengar dengan jelas di telinganya.
Selain itu dia mendengarkan beberapa bunyi langkah kaki dalam kegelapan, berjalan selama beberapa menit, akhirnya dia dapat melihat sebuah cahaya hijau yang tampak kecil, kemungkinan jaraknya dengan dirinya saat ini sedikit jauh.
Setelah semakin dekat dengan cahaya, dia dapat melihat bahwa itu adalah sebuah pintu yang sedikit terbuka, sehingga cahaya di dalam ruangan dapat keluar dan bergerak lurus mengarah padanya.
'Semoga tidak ada sesuatu yang aneh di sini, di dalam ada seseorang yang sedang melakukan suatu kegiatan, dari langkah kakinya yang terdengar, apa mungkin seorang wanita?!' Pikiran Yong Heng semakin liar, namun pada sebuah kesimpulan yang belum jelas.
Berdiri di depan pintu, dia mengintip dari balik pintu untuk melihat apa yang ada di dalam ruangan tersebut sebenarnya.
Dia dapat melihat sebuah siluet manusia sedang berdiri sambil menatap sebuah tungku besar di hadapannya, rambutnya yang hitam lurus dan panjang terurai, dia sekilas dapat melihat sebuah mata tajam berwarna zamrud.
Kemudian, yang paling menarik perhatiannya dari semua itu adalah sebuah tonjolan besar yang berada di tubuh siluet manusia tersebut.
"Seorang wanita!" Tanpa sadar karena saking terkejutnya, Yong Heng berteriak dengan keras.
Wanita yang mendengarkan sebuah suara teriakan segera membalikkan badannya, dia menatap pintu yang terbuka sedikit dengan tatapan yang tajam, kemudian dia melangkah dan mendekatinya.
Tap! Tap!
Yong Heng yang ingin melarikan diri dari tempatnya segera berhenti saat mendengarkan perkataan wanita tersebut.
"Siapa kau! Jangan bergerak atau akan kubunuh dengan racun," Wanita itu bergerak dengan cepat membuka pintu dan menangkap sebuah siluet anak laki-laki.
"A-Ampuni aku Kak! Aku sama sekali tidak melihat apapun, dan lagipula aku tersesat di paviliun. Sehingga tidak sengaja datang ke tempat ini, aku sama sekali tidak memiliki niat yang buruk, percayalah padaku." Dalam kondisi yang sangat kritis dan terdesak, Yong Heng mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya dengan cepat.
Woosh!
Bruak!
Wanita tersebut membalikkan tubuhnya dan melempar Yong Heng ke dalam ruangan dengan keras, sehingga dia yang terbang dengan cepat menabrak dinding.
"Ugh..." Dengan tekad yang kuat dia menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya, memaksakan diri untuk membangunkan tubuhnya yang sebelumnya terlempar dengan keras.
Yong Heng menoleh ke sekelilingnya, dia dapat melihat dengan jelas ruangan sekitarnya, karena cahaya di tempat ini cukup terang untuk menerangi seisi ruangan.
Ruangan yang cukup luas, dengan pencahayaan sebuah lentera berwarna hijau tua menambahkan kesan misterius, lemari-lemari yang berisikan tanaman bertempat di sudut ruangan.
Sementara itu perhatiannya tertuju pada pusat ruangan, terdapat sebuah tungku berukuran cukup besar hingga perkiraan seukuran orang dewasa.
"Bocah... Apa benar kau hanya sedang tersesat, atau mungkin memiliki tujuan lain?!" Wanita tersebut berjalan mendekati Yong Heng dan bertanya padanya.
'Haha... Aku telah terlibat dalam masalah yang merepotkan.'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments