Bab 13 - Pendaftaran Murid

Beberapa puluh hari tanpa terasa telah berlalu, hari ini adalah hari pendaftaran dalam Sekte Aliran Surgawi, di alun-alun terdapat banyak sekali orang berlalu lalang dan pengantrian panjang terdapat dari sebuah bangunan cukup besar yang bertuliskan "Pendaftaran Murid".

Orang-orang mengantri hingga membuat barisan panjang sepanjang puluhan meter, mereka semua bahkan menutupi beberapa jalan karena antusias untuk memasuki salah satu sekte besar di Aliran Bawah.

Yong Heng saat ini berada tepat di barisan terakhir, kondisi nya cukup berantakan karena telat bangun yang disebabkan ketatnya pelatihan dia sehingga membuatnya mengalami kelelahan berlebihan.

"Hah... Untung saja masih sempat, kira-kira penutupan pendaftaran murid adalah di siang hari dan dalam dua jam lagi adalah siang hari." Ucapnya dengan nada khawatir sambil melihat langit yang mulai cerah.

"Tapi luar biasa sekali ya... Mereka semua ini, memiliki keinginan yang sangat besar untuk memasuki salah satu dari empat sekte besar, bahkan... Eh?! Seorang kakek-kakek?" Perhatiannya teralihkan pada seorang kakek-kakek yang memegang tongkat dilengannya.

"Hahaha... Luar biasa sekali, orang yang sudah tua renta pun masih mencoba memasukinya, hahaha..." Yong Heng tertawa canggung dengan pemandangan ini.

Dia menghela napas panjang, kemudian menunggu gilirannya.

Satu jam terlewat, hanya tersisa tiga orang lagi hingga giliran dirinya, dia tidak menyia-nyiakan waktunya sama sekali, dia membaca sebuah buku yang bertemakan psikologis manusia, dia membeli ini dari sebuah perpustakaan yang ada di kota ini.

"Oh... Mungkin jika aku melakukan skema itu, kemungkinan besar bisa membunuh seseorang hanya dengan menggunakan sebuah kata-kata, psikologis manusia sangat menarik!" Dia tersenyum dan tertawa kecil saat memikirkan rencana itu.

Namun, beberapa orang yang melihat tindakannya merasa risih dan terganggu dengan tawanya yang terdengar memiliki niat jahat, bahkan ada yang merasa merinding dan ingin pulang, namun impiannya lebih besar dari rasa takutnya.

Yong Heng seluruh perhatiannya tertuju kepada buku yang sedang dibacanya, sehingga tidak menyadari bahwa beberapa orang sedang berbisik dan mengobrol tentang kedatangan seseorang.

"Hei, bukankah itu kandidat terkuat pendaftaran ini, Yan Leng!"

"Benar, keluarganya memiliki sebuah hubungan dengan Sekte Aliran Surgawi sehingga status keluarganya terus menaik dengan pesat."

"Lebih baik kita memberinya giliran, dari pada menyinggung seseorang seperti dia hal ini lebih baik."

Seorang pria berambut hitam panjang dengan mata ungu yang tajam berjalan dengan santai, orang-orang memberinya jalan sehingga dia memiliki giliran yang lebih cepat, namun setelah beberapa langkah dia menyadari ada satu orang yang tidak memberinya jalan.

Dia adalah Yan Leng, ditemani oleh seorang pria seumuran dengannya di sampingnya yang sebenarnya adalah Luo Dan.

Luo Dan menyadari ada seseorang yang masih berdiri diam di tempatnya, dia berpikir bahwa orang itu terlalu serius saat membaca buku yang dipegangnya sehingga mengabaikan suasana sekitarnya yang berubah menjadi lebih hening.

Dia menghampiri orang tersebut dan menepuk bahunya lalu berkata, "Saudara, bisakah kau minggir? Tuan muda Yan Leng ingin terlebih dahulu melakukan pendaftaran, saat ini dia sedang sibuk."

Yong Heng menoleh ke belakang saat merasakan ada yang memegang bahunya, dia menatap sepasang mata hitam yang tajam dan rambut hitam pendek mirip dengannya, entah kenapa dia merasakan sebuah perasaan dejavu.

'Tunggu... Sepertinya aku pernah melihatnya, tapi di mana ya...' Dengan tatapan yang tajam Yong Heng mengamati orang yang menepuk bahunya.

Sementara itu Luo Dan yang menatap wajah yang dikenalinya itu seketika menahan amarahnya dengan susah payah, wajahnya tersenyum dengan paksa dan berkata dengan suara yang dalam. "Saudara Yong Heng, apakah kau mengenalku? Satu bulan yang lalu, bukankah kita mempunyai kenangan tak terlupakan?!"

Tiba-tiba perubahan drastis dapat dilihat dari wajah Yong Heng, dia mengingat siapa orang di depannya yaitu Luo Dan, seseorang yang pernah dijadikan target untuk rencana kejahilan kecil dari Xiao Hua.

Wajahnya dipenuhi oleh keringat dingin, Luo Dan adalah seorang Praktisi Ranah Qi Condensation tahap Menengah, bahkan jika dia mempunyai 100 orang yang setara dengan dirinya maka dia hanya akan bisa dipukuli dengan tragis.

Yong Heng menarik napas dalam dan menenangkan dirinya, dia kemudian berkata dengan nada santai tanpa menunjukkan nada yang gentar. "Hahaha, maafkan aku saudara. Aku sama sekali tidak mengingatmu, oh! Sepertinya ini adalah giliranku, kalau begitu aku duluan ya!"

Dia segera mengalihkan topik saat tiga orang di depannya sudah menyelesaikan pendaftarannya, segera dia menghampiri seorang panitia pria.

"Pak, cepat! Apa yang harus kulakukan untuk mendaftar!" Yong Heng berbisik kepada panitia dengan nada yang cukup tinggi.

Panitia itu menoleh ke belakang Yong Heng dan dalam sekejap mengerti dengan situasi yang ada, dia menatap Yong Heng dan membalas. "Pertama-tama sebelum mendaftarkanmu adalah bahwa kau harus menjawab teka-teki yang akan kuceritakan."

"Baiklah, cepat ceritakan sebuah cerita dan pertanyaannya!"

Panitia yang mendengarkan nada Yong Heng yang semakin tidak sabar segera memulai ceritanya.

Pada suatu hari, terdapat tiga orang pria mendaki gunung dikarenakan sebuah perintah oleh seorang Kaisar.

Kaisar itu memberikan mereka sebuah titah yang isinya adalah membawa tiga batang pohon kayu besar, namun memiliki sebuah persyaratan yaitu adalah bahwa satu orangnya membawa dua batang pohon.

Selanjutnya, setelah memikirkan beberapa ide, mereka menggunakan ide tersebut dan akhirnya bisa membawa ketiga batang kayu hingga menuruni gunung dan membawanya ke hadapan Kaisar.

Pertanyaannya adalah... Bagaimana ketiga orang itu membawa ketiga batang kayu, padahal satu orangnya diharuskan memegang dua batang kayu?

Panitia segera memberhentikan ceritanya, dia menatap Yong Heng yang memiliki ekspresi datar di wajahnya.

Yong Heng menghela napas panjang, kemudian menjawab pertanyaan tersebut. "Jawabannya cukup mudah, mereka tinggal harus membentuk formasi segitiga, masing-masing dari mereka berada di sudut, dengan itu mereka bisa memegang dua batang kayu, meski diperintah oleh sang Kaisar untuk membawa tiga batang kayu."

Sang panitia tersenyum tipis, kemudian dia mengambil sebuah papan kayu bersamaan dengan sebuah pena di sebelah tangannya, "Hm, kau telah lulus! Siapa namamu? Akan kucatat di dalam daftarnya, tunggu di ruangan sebelah sana dalam beberapa menit, maka kau akan dipanggil untuk melanjutkan ujian yang sebenarnya."

Dia menoleh tepat ke arah yang ditunjuk oleh panitia kemudian menatap panitia kembali, "Namaku adalah Yong Heng, seorang anak petani biasa." Setelah membalasnya dia dengan terburu-buru berjalan meninggalkan tempat tersebut dengan cepat, karena merasa sangat tidak nyaman saat merasakan sebuah tatapan tajam menatap dirinya.

Sesampainya di depan sebuah pintu kayu dengan ukiran yang indah, dia membuka pintunya dan menatap sekeliling ruangan yang dipenuhi oleh orang-orang yang telah lulus dalam ujian teka-teki yang diberikan oleh sang panitia.

Tepat saat dia menoleh sekeliling pandangannya segera terhenti saat melihat sesosok gadis cantik yang dia kenal sedang duduk di sebuah kursi yang berada di pojok ruangan dengan jendela di sampingnya, gadis tersebut duduk di sana sambil menatap lantai di bawahnya dengan tatapan yang kosong.

Dia mendekatinya dengan langkah yang cepat tanpa memperhatikan beberapa pasang mata yang sedang menatapnya, ekspresi wajahnya terlihat sangat bodoh karena rasa kebingungan yang memenuhi otaknya, membuat pikirannya menjadi sangat kacau.

"Yin'er, bagaimana bisa kau berada di sini?" Yong Heng bertanya kepada gadis tersebut yang sebenarnya adalah Yan Yueyin.

Yan Yueyin yang sebelumnya hanya menatap tanah dengan tatapan kosong segera mendongakan kepalanya dan menatap sosok yang dikenalnya, "Ah! Yong Heng Gege?! Sebenarnya kakekku telah membuat perjanjian dengan seseorang bahwa dia akan mengirim salah satu dari keturunan di setiap generasi ke dalam Sekte Aliran Surgawi, maaf sebelumnya karena tidak memberitahu mu."

Yong Heng menekuk lututnya dan berlutut, dia menatap Yan Yueyin dengan ekspresi khawatir yang mudah ditebak di wajahnya, "Yin'er, apakah kau tahu bahwa Jalan Kultivasi adalah takdir yang sangat berbahaya! Di dalam jalan ini sama sekali tidak memandang status, namun kekuatan dan mental yang kuatlah yang dapat bertahan di jalan ini."

"Aku takut... Kau akan mengalami sebuah trauma disaat melihat seseorang yang kau sayangi meninggal tepat di hadapanmu, aku tidak ingin kau mengalami hal seperti itu." Dengan nada yang khawatir Yong Heng menasihatinya.

Tapi semua itu sia-sia, Yan Yueyin menggelengkan kepalanya dan berkata dengan sungguh-sungguh. "Aku tidak ingin berhenti di sini, tepat seperti apa yang kau katakan bahwa jalan ini sangat berbahaya, tapi karena itulah aku berjuang agar orang-orang yang ku sayangi tidak akan mengalami hal seperti itu, aku akan berusaha keras agar bisa melindungi mereka!"

"Yong Heng Gege, matamu itu... Adalah mata yang telah kehilangan seseorang yang mereka sayangi, tapi sekarang tidak apa-apa karena aku ada dan akan selalu bersama dengamu di masa depan." Yan Yueyin berkata sambil tersenyum di wajahnya.

Mata Yong Heng mengecil, kemudian berdiri dan duduk tepat di sebelah Yan Yueyin sambil tersenyum tipis. "Hah... Ya, aku sama sekali tidak memiliki hak untuk mencampuri urusanmu, tapi kau tidak sendirian, apabila kau tidak sanggup panggilah diriku."

"Begitu juga dengan dirimu, Yong Heng Gege."

Mereka berdua tertawa kecil, kemudian saling mengobrol selama beberapa menit sebelum seseorang datang ke ruangan tersebut dan memanggil beberapa orang di dalam ruangan.

"Untuk orang-orang yang kusebut namanya, diharapkan untuk mengikutiku. Po Gu, Ti Bao, ..., Yan Yueyin, Yong Heng."

Beberapa orang yang namanya telah disebutkan segera berdiri dari kursi masing-masing, kemudian berkumpul berhadapan dengan pihak pengujian, begitu pula dengan Yong Heng dan Yan Yueyin yang bersebelahan.

'Sepertinya apa yang kupikirkan itu benar, bahwa orang yang belum memasuki sebuah Ranah akan dipisahkan dengan seorang Praktisi yang telah memasuki Ranah, kemungkinan Luo Dan dan Yan Leng berada di lokasi yang berbeda dengan lokasi ku.' Yong Heng menoleh ke sekeliling dan tidak dapat merasakan sebuah energi spiritual di dalam tubuh masing-masing orang di ruangan ini.

Dia langsung menghembuskan napas lega karena tidak berhadapan dengan kedua orang itu, meskipun dia mempunyai zirah yang dapat melindunginya ataupun sebuah pisau untuk menyerang, namun dia hanya ingin semua ini sebagai kartu as tersembunyi miliknya dan tidak mengeksposnya ke publik.

"Ujian selanjutnya kemungkinan adalah menguji keterampilan bertarung, karena orang ini membawa sebuah token giok dengan sebuah simbol pengendali di atasnya, yang menjadi lawan mungkin adalah sebuah boneka atau sejenisnya."

Orang yang dimaksud Yong Heng menatap peserta yang akan diuji, kemudian berkata dengan keras. "Baiklah, ujian selanjutnya adalah menguji keterampilan bertarung kalian masing-masing! Segera ikuti aku ke lokasi ujian."

Orang tersebut membalikkan tubuhnya dan bergerak dengan cepat tanpa menunggu sama sekali, mereka semua segera mengekori orang itu, namun sebagai orang di barisan terakhir sebelum dia pergi, Yong Heng menutup pintu terlebih dahulu kemudian menyusul mereka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!