Bulan merah

"Oh benarkah ? tapi kumohon terima ya, kau sudah banyak membantuku dan aku akan terus kepikiran jika tidak membalasnya."

"Tidak Rose aku sungguh-sungguh."

"Baiklah jadi bagaimana aku akan membalas mu ?" Tanya gadis itu.

"hmm jika kau memaksa bagaimana dengan jalan-jalan bersamaku nanti malam."Tawarnya.

"Hmm" Rose tampak berpikir sejenak.

"Tapi jika kau tidak bisa juga tidak apa-apa jangan terlalu merasa terbebani oke." Ujarnya dengan senyum manisnya dan itu membuat Rose merasa sangat tidak enak hati.

"Aku akan pergi tapi mungkin tidak bisa lama ya karena aku tidak enak meninggalkan Ithel yang sedang tidak enak badan sendirian." Jawabnya.

"Baiklah terimakasih Rose aku akan kesini lagi nanti malam untuk menjemput mu."

"Iyaaa"

...****************...

Tampak saat ini Rose berada di depan pintu kamar Ithel.

"Tok,tok tok Ithellll" Panggilannya tapi tidak ada jawaban dari dalam.

"Ithel ini aku Rose."

"Ithel..."

"Apa kau baik-baik saja ?"

"Maaf jika aku lancang ya Ithel." Rose mencoba untuk membuka pintu tapi mendadak seperti ada kekuatan yang mendorongnya hingga ia terduduk di lantai dan pintu tersebut kembali tertutup.

"Ugh." Rintihan Rose saat merasakan pantatnya mendarat dengan lumayan.

Gadis itu mencoba berdiri dan menatap ke arah pintu tersebut.

"Ithel..." panggilannya.

"Iya Rose." Tampak dari dalam terdengar suara milik lelaki itu.

"Apa kau tidak apa-apa?"

"Aku tidak apa-apa."

"benarkah ?"

"Iya pergilah." Entah mengapa nada pria itu sangat dingin.

"tapi."

"Pergilah Rose!"

"A-aku akan pergi sebentar keluar bersama Kelvin dan aku akan cepat kembali apakah ada yang kau butuhkan biar aku belikan nanti." Gadis itu sedikit takut mendengar suara Ithel yang seakan-akan menggertaknya.

"Tidak ada !"

"Baiklah." Rose merasa sedih dengan apa yang baru saja ia hadapi. Biasanya pria tersebut akan bersikap lembut padanya tapi kali ini benar-benar berbeda pria itu seperti orang lain.

Akhirnya Rose kembali ke kamarnya untuk bersiap, sedangkan di dalam kamar Ithel tampak Rey yang menatap tajam kearah pintu. Sebenarnya yang tadi itu adalah dia bisa gawat jika gadis itu tau semua berkas yang ada di ruangan itu.

"Dimana yang mulia ?" Pikir Rey saat melihat ruangan kosong itu.

Rey memejamkan matanya sebentar lalu pergi begitu saja.

Saat ini rose sudah siap untuk pergi sebenarnya ia tidak terlalu bersiap-siap sih tapi ia sangat cantik dengan balutan gaun sederhana berwarna biru sederhana.

"Kau sangat cantik Rose." Puji Kelvin.

"Tidak itu biasa saja tapi terimakasih." Ujarnya dengan senyuman.

"Kau juga terlihat tampan Kelvin." Puji Rose.

"Hmm terimakasih Rose." Pria itu tampak menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Baiklah mari kita pergi." Ajak Kelvin.

"Iyaa"

Akhirnya mereka pergi ke pasar yang memang ada jika malam dan juga menonton Opera. Awalnya rose kurang bersemangat tapi setelah melihat tempat yang menyenangkan itu dengan otomatis senyuman nya selalu mekar.

"Kenapa sangat ramai disini ?" Tanya Rose karena sebelumnya rose belum pernah melihat hal serame ini semenjak dia datang ke dunia ini.

"Ya karena sebentar lagi perayaan bulan merah." Ujar pria tersebut.

"Jadi kenapa?"

"Bulan akan berwarna merah pada saat tengah malam Rose dan itu akan sangat indah untuk dilihat."

"Apakah memang merah."

"Yup itu merah dan juga besar, makanya ini dikatakan sebagai festival bulan merah." Jelasnya.

"Itu kereennnn"

"Apa kau mau beli makanan, yang disana enak loh." Rose melirik ke salah satu penjual yang ada disana.

"Benarkah?"

"Iya itu sangat enak." Jawabnya dengan senang hati Rose melangkahkan kaki ke arah

Akhirnya Rose berjalan ke sana dan membeli beberapa kue itu. Ia memakannya dan cukup puas dengan rasanya.

"Ini enak" Ujarnya dengan terus memakan kue tersebut.

'Ithel pasti juga akan menyukainya.' Pikirnya lagi lalu membeli beberapa kue dan meletakkannya didalam tas yang ia bawa.

"Masi banyak yang harus kau coba Rose." Ujar Kelvin mengajar gadis tersebut melihat ke sana kemari.

"Tunggu sebentar" Pinta Rose saat melihat sebuah toko yang sangat unik.

"Wah tempat ini sangat keren."

"Apa ada yang ingin anda beli nona" Rose masih melihat sekelilingnya hingga matanya tertuju pada kompas kecil yang ada disana.

" Berapa untuk yang ini." Saat ini memegang kompas tersebut dengan senang.

"Ini adalah barang dari kerajaan tetangga nona dan ini juga sangat langkah."

"ya jadi berapa harganya ?"

"hanya 2 perak saja."

note : 1 emas \= 100 perak

1 perak \= 100 Tel (dalam bentuk uang kertas berarti 100 lembar)

1 tel \= harga satu buket bunga miliknya.

"Tidak bisakah lebih murah." Tawar Rose.

"Tidak bisa nona."

"Uangku tidak cukup." Jawa rose.

"Gunakan saja uangku Rose." ujar Kelvin.

"Tidak aku tidak mau." Jawab Rose.

"Bagaimana jika begini, berapa uangmu nona ?"

"80 Tel"

"Itu sangat banyak kurangnya nona, tapi karena kau sangat menginginkannya maka aku akan memberikan itu padamu."

"Terimakasih." Rose sangat bahagia.

'Dengan begini Ithel tidak mungkin kesasar ke hutan lagi kan ?'

"Tapi ada satu hal yang harus anda lakukan."

"Tidak dia tidak akan melakukan apapun."

"Memangnya apa yang harus ku lakukan." Ujarnya.

"Itu mudah anda harus pergi ke hutan bintang lalu ambilkan saya bunga black rose yang mekar pada saat bulan merah bagaimana ?" Tanyanya.

"Tidak Rose itu berbahaya." Ujar Kelvin.

"Aku tidak bisa melakukannya itu terlalu beresiko." Jawab Rose ia tidak mau menyusahkan dirinya dan membuat orang lain repot nantinya.

"hahaha kau nona muda yang pintar."

"Ya ini ambillah aku tidak jadi membelinya."

"Tidak ambillah ini anak cantik, aku hanya bercanda tadi."

"Benarkah ?" Tanya Rose.

"Iyaa"

"Terimakasih." Ujarnya dengan sangat bahagia.

"Aku sungguh berterima kasih padamu." Ujarnya.

" Iya dan pergilah sebentar lagi perayaan akan di mulai."

"Baiklah sampai jumpa lagi." Ujar Rose lalu pergi dari toko itu. Tapi ketika keluar dari toko tersebut rose menghentikan langkahnya lalu melirik kearah Kelvin.

"Ada apa rose ?"

"Tidak aku tidak apa-apa ayo kita pergi" Ujarnya dengan senyuman tapi berubah begitu saja saat Kelvin sedang tidak memperhatikannya.

Hingga akhirnya perayaan akan di mulai bulan tampak mulai merah perlahan lalu semua orang tampak mulai melirik ke langit dan berdesak desakan.

'Ini saatnya aku pergi.' Dengan sekuat tenaga Rose berlari untuk menghindari Kelvin.

tampak Kelvin juga mengejarnya diantara kerumunan orang-orang.

flashback on

Saat melangkahkan kaki keluar mendadak Rose mendengar suara yang sama dengan yang sudah mengirimnya kemari.

"Rose kau harus kabur dari pria itu dia bukan orang baik, dia akan menjadikanmu tumbal. Ingat di novel ada tragedi bulan merah di karenakan penyihir yang sedang mencari tumbal agar kuat, dan tumbal itu kau rose, jadi larilah sebisa mungkin. Selamat kan dirimu Rose."

"Aku tidak percaya padamu" Ujar Rose dalam hatinya.

"lihat di keningnya akan muncul lambang berbentuk ular dan mawar ketika bulan akan merah maka kau akan percaya." Ujarnya.

"Baiklah." Jawab Rose.

akhirnya setelah sekian lama bulan sudah mulai merah dan benar saja ketika ia melihat kearah Kelvin lambang itu memnag ada disana.

"nasib buruk lagi huh" Ia menghela nafas lalu menyusun car untuk kabur."

Flashback end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!