Mimpi buruk dan pagi yang indah

"Pagi juga Kelvin." Jawab Rose dengan senyuman.

Sedangkan di sisi lain Alexander sedang memperhatikan interaksi mereka berdua.

'Sepertinya dia menyukai gadis itu, atau dia saja yang menjadi pasangan Rose untuk keluarga kecilnya di masa depan.' pikirnya namun ia juga merasa sedikit ngilu di hatinya tapi masih terus disangkalnya.

"Apa aku akan membeli bunga hari ini Kelvin ?" Tanya Rose.

"Sudah berapa kali ku bilang panggil saja Vin Rose nama Kelvin secara lengkap terlalu panjang." Pintanya.

"Baiklah Vin hehehe." Ujar Rose dengan sedikit tertawa dan itu cukup membuat seorang pria yang berada di sudut sana ingin membakar seluruh yang ada disini.

...****************...

Hingga malam hari tampaknya Alexander masih terus tenggelam dalam pikirannya.

"Sialan!!"

Umpatnya tiba-tiba saja.

"Rey" Panggilnya hingga muncul sosok berjubah hitam dengan sorot mata gelap.

"Iya yang mulia"

"Apa itu keluarga kecil ?" Tanyanya membuat pria yang bernama Rey berubah ekspresi sedikit kaget.

"Keluarga kecil yang mulia?" Ulangnya.

"Hmm" Jawab Leon yang masih sibuk dengan berkasnya akan tetapi ia masih menunggu jawaban dari anak buahnya itu.

"Saya juga kurang mengetahuinya yang mulia." Jawab nya.

"Jika anda benar-benar ingin mengetahuinya maka saya akan mencari semua informasi mengenai hal tersebut dan segera melaporkan kepada anda." Tawarnya.

"Baiklah besok aku harus menerima hasilnya."

"Baik yang mulia" Mendadak pria itu menghilang seperti biasanya.

"Ha! ini benar-benar membuatku pusing, sepertinya pria tadi bisa untuk membuat keluarga kecil bersama dengan gadis itu. Ya itu akan menjadi sesuatu yang baik." Gumamnya.

Di tempat lain Rose sudah tertidur lelap rapi tapi tampaknya ia tidak mendapatkan mimpi yang baik.

"Aku mohon berhenti ibu hiks sakit hiks maafkan Rose ibu." Saat ini ia sedang bermimpi masa lalu yang kelam saat ibu tirinya terus menyiksanya.

Entah bagaimana tapi tiba-tiba saja Alexander muncul di kamar gadis itu.

'Dia menangis ? dan kenapa aku tiba-tiba disini.'Pikirnya karena tadi ia hanya berkutat pada berkas-berkasnya dan mendengar gadis itu menangis secara tanpa ia sadari ia langsung bergegas menemui gadis itu.

"Hiks maafkan aku hiks." Alexander mendekat lalu menyeka air mata gadis itu dengan lembut.

"Siapa yang berani melukaimu biar aku buat dia menghilang dari dunia ini." Gumam pria itu dengan tatapan marah.

Entah mengapa pria itu merasakan amarah saat m lihat Rose seolah-olah sangat terluka dalam mimpinya.

'Ada apa denganku ? kenapa aku harus peduli dengannya. Ya ini pasti hanya rasa balas budi karena dia telah baik padaku. Ya aku yakin hal itu.' Pikirnya. Tapi kemudian ia melihat lagi keadaan Rose yang masih merintih dalam tidurnya.

'Anggap saja ini sebagai salah satu balas budi ku.' Pikirnya lagi. Pria tersebut lantas mendekatkan lagi dirinya ke arah gadis tersebut dengan menggumamkan sesuatu di dekatnya.

"Hmm tidurlah yang nyenyak." Alexander mengecup singkat dahi Rose dan hal itu berhasil membuat gadis itu lepas dari mimpi buruknya.

Pagi hari telah tiba Rose merasa tidurnya kali ini benar-benar nyenyak.

"Hmm nyamannya aku merasa bahwa ini adalah tidur paling menyenangkan selama ini." Gumamnya dengan ceria.

"Oh aku harus bangun dan memasak sarapan untuk kami." Segera gadis itu turun ke bawah untuk melakukan aktivitas paginya.

Lama ia berkutat di dapur hingga sosok pria tampan itu tampak sudah turun ke bawah. Beda dari hari sebelumnya kali ini pria tersebut datang sebelum Rose siap dengan makanannya.

Alexander yakni Ithel memperhatikan gadis itu dari belakang ia dapat melihat bagaimana gadis itu mengolah bahan bahan makanan menjadi sesuatu yang nikmat dan sangat menggoda di lidah.

Tapi satu hal yang berbeda Alexander merasakan sesuatu yang berbeda dihatinya. Rasanya sangat indah melihat Rose pagi ini. Di matanya gadis itu sangat menawan hingga ia bahkan tidak dapat untuk mengedipkan matanya.

Hingga akhirnya rose yang merasa ada sesuatu yang mengawasinya melirik ke belakang. Ia mendapati sosok Ithel yang sedang menatapnya.

"Hei apakah aku mengganggu tidur mu ?" Tanya gadis itu namun tidak ada respon dari pria tersebut.

"Ithel ada apa ?" Tanyanya lagi tapi karena khawatir gadis itu berjalan kearahnya khawatir pada pria itu. Hingga akhirnya jarak mereka sudah semakin dekat namun pria itu juga tidak meresponnya.

"Puk" Suara dahi Rose yang ia sentuhkan ke dahi pria itu untuk memeriksa apakah pria tersebut demam atau tidak.

Bola mata Alexander mendadak membesar ia benar-benar terkejut dengan apa yang gadis itu lakukan.

"Ke-kenapa denganmu ?" Tanyanya.

"Aku hanya memeriksa suhu tubuh mu aku takut kau demam." Ujarnya begitu saja lalu menjauh dirinya dari pria itu ia juga melepaskan pegangan tangannya pada leher pria tersebut.

"Tidak bisakah kau lakukan dengan cara yang lain ? apakah aku memeriksa suhu seseorang dengan cara seperti ini maksudku siapapun itu ?" Tanya Alexander.

"Hmm tentu saja kan begitu cara yang ku tau." Jawab Rose dengan mudah.

"Kedepannya jangan lakukan lagi." Titahnya.

"Kenapa?"

"Karena itu tidak efektif." Ujarnya.

"Oh benarkah ? jadi bagaimana yang benar?" Tanya Rose yang tampak kebingungan.

"I-itu aku pikir masakanmu akan gosong jika tidak kau lihat." Alexander mencoba mengalihkan perhatian gadis itu.

"oh astaga aku lupa!! " Ujar Rose dengan heboh dan langsung berlari ke arah masakannya.

"HUA GOSONG BAGAIMANA INI!!" panik rose saat melihat telur yang ia goreng telah menjadi hitam.

"Kan sudah kubilang hahaha." Pria itu tampak bahagia melihat bagaimana Rose yang panik dengan masakannya

"Jika kau tidak bisa membantu lebih baik diam saja!" Gadis itu mengancam pria tersebut dengan mata yang ia besarkan menunjukkan ekspresi marahnya. Sedangkan dimata Alexander itu sama sekali tidak ada sisi mengerikan melainkan sisi imut dari gadis itu yang sangat terlihat.

"Hahaha dasar kucing galak." ejeknya.

"ITHELLL!!".

"TUK"

"AW" Sebuah sendok kayu mendarat sempurna di dahinya.

"Ukh sakit"

"Makanya jangan suka menghina orang lain dong." Ujar gadis itu yang tampak bangga.

"Tapi ini benar-benar sakit, kau memukulku dengan tenaga apa sih sakit tau." Ujarnya yang tampak sangat kesakitan.

Melihat hal tersebut Rose yang awalnya marah menjadi merasa bersalah.

"Benarkah sakit ? Dimana"

"Disini" Laki-laki itu menunjukkan jidadnya dan Rose mendekatkan wajahnya karena ingin meniup tempat yang katanya sakit itu.

"CTAK"

"AW"

"KAU MENIPUKU!" teriak Rose saat pria itu justru menyentil dahinya.

"HAHAHA dasar bodoh." Alexander benar-benar sangat senang karena dapat menjahili gadis itu.

"DASAR MONYET GILA!! Umpat Rose dengan kuat.

Begitulah pagi mereka dengan saling menjahili satu sama lain.

Di tempat lain tampak seorang wanita tengah berdiri di hadapan seorang pria mereka tampak membahas sesuatu yang besar.

"Jadi bagaimana ?" Tanya pria tersebut.

"Aku masih membutuhkan pengorbanan seorang gadis cantik dan masih perawan untuk mendapatkan kekuatanku." Ujarnya.

"Aku akan membawakannya untukmu kebetulan aku mengetahui seorang gadis yang kau maksud." Ujarnya.

"Baguslah dengan begitu kita akan bisa menguasai benua ini." Ujar Wanita itu.

Episodes
1 Awal
2 Dunia novel
3 Teman
4 keluar dari hutan
5 Toko bunga
6 Umur Pendek
7 Sihir perpanjang umur
8 Berubah
9 Kembali
10 Mencari Ithel
11 Ithel kembali
12 Permintaan
13 Untuk masa depan
14 Mimpi buruk dan pagi yang indah
15 Ajakan kencan ?
16 Bulan merah
17 Kalimat penyesalan
18 bisakah pulang ?
19 Sadar
20 Hadiah
21 Gombal
22 Ikan Gosong
23 Kaget
24 Kencan
25 Kereta Kuda
26 Karena Teman
27 Keterbukaan
28 Masa Lalu Rose
29 Persiapan Pernikahan
30 Pernikahan
31 Istirahat Bersama
32 Pilihan yang tidak masuk akal
33 Terus Awasi
34 Gadis kecil yang sama
35 Tidak akan meninggalkan lagi
36 Kiss
37 Tersesat
38 Mencari dan ketemu
39 Flowerland
40 Aku tidak mencintai makhluk fana sepertinya
41 Mawar Biru
42 TRAGEDI
43 Kamu akan baik baik saja Ithelku..
44 Surat
45 Kado
46 Akhir kisah Rose & Ithel.
47 Kembali
48 Gadis berambut merah
49 Ibu
50 Bekerja di kebun istana
51 Umur
52 Blue Rose
53 Pelayan tidak sopan
54 Taman Mawar Biru
55 Dewi cahaya dan kegelapan
56 Berubah bentuk
57 Bertemu
58 Asing ?
59 Kesempatan
60 Nyasar ?
61 Melepaskan
62 Menjemput benih
63 Monster dan hutan elf
64 Penyelamatan
65 Alexander tau peluang
66 Panik
67 Berbincang
68 Dewa Kehancuran
69 Elf terselamatkan
70 Melihat kenangan
71 Bukan mimpi
72 Apa hubungan mereka ?
73 Pergi keluar
74 Gaun
75 Pergi
76 Alasan
77 Hanya untuk satu orang
78 Gabriel
79 Kolam kehidupan dan kematian
80 Kenangan
81 Takdir Alexander dan Rose
82 Lucu
83 Milikku
84 Memperkenalkan
85 Terkejut
86 Cerita Alexander
87 Hari-hari dulu yang berat
88 Kembali
89 Tanggung jawab
90 Membantu
91 Pasukan Alexander
92 Kabar untuk Arkam
93 Menceritakan
94 Kabar untuk Olivia
95 Ratu Rose
96 Umur ?
97 Masa lalu Alexander
98 Yumna dan Rain
99 Misi Arnov dan Rey
100 kebebasan Arnov dan Rey
101 Tugas istri
102 Sakit
103 Dunia tidak boleh hancur
104 Kue bulan
105 Jebakan
106 Lucifer
107 Dewi Bulan
108 TAMAT
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Awal
2
Dunia novel
3
Teman
4
keluar dari hutan
5
Toko bunga
6
Umur Pendek
7
Sihir perpanjang umur
8
Berubah
9
Kembali
10
Mencari Ithel
11
Ithel kembali
12
Permintaan
13
Untuk masa depan
14
Mimpi buruk dan pagi yang indah
15
Ajakan kencan ?
16
Bulan merah
17
Kalimat penyesalan
18
bisakah pulang ?
19
Sadar
20
Hadiah
21
Gombal
22
Ikan Gosong
23
Kaget
24
Kencan
25
Kereta Kuda
26
Karena Teman
27
Keterbukaan
28
Masa Lalu Rose
29
Persiapan Pernikahan
30
Pernikahan
31
Istirahat Bersama
32
Pilihan yang tidak masuk akal
33
Terus Awasi
34
Gadis kecil yang sama
35
Tidak akan meninggalkan lagi
36
Kiss
37
Tersesat
38
Mencari dan ketemu
39
Flowerland
40
Aku tidak mencintai makhluk fana sepertinya
41
Mawar Biru
42
TRAGEDI
43
Kamu akan baik baik saja Ithelku..
44
Surat
45
Kado
46
Akhir kisah Rose & Ithel.
47
Kembali
48
Gadis berambut merah
49
Ibu
50
Bekerja di kebun istana
51
Umur
52
Blue Rose
53
Pelayan tidak sopan
54
Taman Mawar Biru
55
Dewi cahaya dan kegelapan
56
Berubah bentuk
57
Bertemu
58
Asing ?
59
Kesempatan
60
Nyasar ?
61
Melepaskan
62
Menjemput benih
63
Monster dan hutan elf
64
Penyelamatan
65
Alexander tau peluang
66
Panik
67
Berbincang
68
Dewa Kehancuran
69
Elf terselamatkan
70
Melihat kenangan
71
Bukan mimpi
72
Apa hubungan mereka ?
73
Pergi keluar
74
Gaun
75
Pergi
76
Alasan
77
Hanya untuk satu orang
78
Gabriel
79
Kolam kehidupan dan kematian
80
Kenangan
81
Takdir Alexander dan Rose
82
Lucu
83
Milikku
84
Memperkenalkan
85
Terkejut
86
Cerita Alexander
87
Hari-hari dulu yang berat
88
Kembali
89
Tanggung jawab
90
Membantu
91
Pasukan Alexander
92
Kabar untuk Arkam
93
Menceritakan
94
Kabar untuk Olivia
95
Ratu Rose
96
Umur ?
97
Masa lalu Alexander
98
Yumna dan Rain
99
Misi Arnov dan Rey
100
kebebasan Arnov dan Rey
101
Tugas istri
102
Sakit
103
Dunia tidak boleh hancur
104
Kue bulan
105
Jebakan
106
Lucifer
107
Dewi Bulan
108
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!