Ithel kembali

Tapi baru saja ia ingin pergi segerombolan perajurit istana tiba-tiba saja memasuki toko bunga tersebut dan mengarahkan pedangnya ke leher gadis tersebut.

"A-apa apaan kalian semua aku tidak salah apa-apa" Ujar Rose dengan gemetar karena ia merasakan suasana gawat darurat saat ini.

"Tak, tak,tak" Seorang pria memasuki toko bunga itu dengan anggunnya.

"Dia..." Rose sedikit kaget dengan pria yang baru saja datang itu

"Aku benar-benar tidak akan mengampunimu, kau akan mendapatkan imbalan yang setimpal".

"Apa yang telah ku buat sehingga aku harus mendapatkan hukuman ?" tanya rose dengan pasti karena ya dia tidak salah apa apa.

"Kau melakukan kesalahan yang sangat fatal." Ujar Gerald dengan tatapan merendahkannya.

...****************...

Akhirnya secara paksa dan bahkan tidak mengetahui apa kesalahannya Rose di bawa paksa untuk ke istana.

"Lepas ! beritahu dulu kesalahan ku baru aku ingin pergi bersama kalian." Ujarnya.

"Baiklah jika begitu kesalahan mu adalah telah memberikan bunga kepada derek dan membuat Aneysha semakin mencintai Derek." Mendengar hal tersebut Rose benar-benar ingin melempar kepala pria ini dengan batu.

'Apa dia gila aku hanya berjualan dasar bajingan gila pantas saja Aneysha tidak mau menerimanya.' Pikir Rose yang sudah sangat membenci pria tersebut.

"Cepat bawa dia."Titah Gerald kepada prajuritnya yang sudah memegang kedua lengan Rose.

"Aku tidak mau ikut!! aku tidak ada salah apa-apa!"

"DIAMLAH!!" Teriak Gerald yang sudah emosi tersebut.

"AKU TIDAK MAU DIAM KAU MAU APA HA !! AKU TIDAK SALAH KAU YANG SALAH AKU HANYA BERJUALAN APA YANG SALAH DENGAN ITU." Ujar Rose dengan berani.

"Kau berani berteriak kepadaku ha!!" laki-laki memegang kuat kedua pipi Rose hingga kuku-kuku milik pria tersebut terasa menggores kulit pipinya.

"Le-lepas!"Pinta rose karena apa yang di lakukan oleh Gerald sungguh melukainya.

"Ukh." Gerald melepaskan cengkramannya dari pipi Rose yang tampak sudah merah itu.

"Kau bajingan !!" Umpat Rose yang masih bisa di dengar oleh pria itu.

"Hahaha kau sungguh berani padaku, aku sungguh sangat suka bagaimana jika kau menjadi selirku ?" Tanyanya membuat Rose benar-benar mual rasanya.

"Mimpimu ketinggian." Ujar Rose dengan berani.

"Hahaha aku sungguh menyukai sifat beranimu ini." Ujarnya dengan bahagia.

"Pengawal bawa dia dengan hati-hati ke keretaku, aku akan membawanya ke istana untuk menjadi selirku." Titahnya lalu berjalan terlebih dahulu.

"Baik yang mulia."

"Ayo ikut kami nona." Ungkap prajurit itu dengan terus memaksa Rose.

Rose melihat ke arah bunga-bunga yang ada di toko bunga itu dan dia merasa bahwa dia sangat tidak ingin pergi.

"Hiks Ithel kumohon kembali." Gumamnya.

Sedangkan saat ini Alexander yang tengah sibuk dengan berkas-berkas yang menumpuk akibat ketidakhadiran nya. Tapi mendadak hatinya terasa sakit.

"Hiks Ithel kumohon kembali." Suara gadis itu terdengar jelas di telinganya mendadak mata merah itu menatap dengan dingin lalu pria tersebut menghilang begitu saja.

"Lepaskan dia!!" Terdengar suara laki-laki yang sudah sangat di rindu kan oleh Rose selama beberapa hari ini.

"Kau!!" Gerald menggeram karena ia masih ingat betul bagaimana pria tersebut jauh lebih kuat darinya.

"Apa mau mu ha !" Gerald menatap tajam ke arah Ithel.

"Lepaskan dia!!" Geram Ithel dengan auranya yang sangat mengerikan.

" Apa hak mu ha! dia adalah calon selirku jadi kau jangan ikut campur." Ujar Gerald membuat Alexander atau Ithel benar-benar ingin menghabisinya belum lagi saat ia melihat ke arah rose yang berantakan kedua pipinya tampak tergores akibat ulah dari pria tersebut.

"Ithel aku tidak mau menjadi selirnya." Ujar Rose.

"Iya bagaimana mungkin kau menjadi selirnya kan kau istriku ." Ujar pria itu dengan pasti.

"Ha" Rose benar-benar kaget mendengarnya.

"Kau pasti berbohong bukan, aku tidak perduli!" Ujar Gerald.

Ithel menatap tajam kearah Gerald tanpa satu orang pun yang tau pria itu sudah menghipnotis Gerald agar menuruti keinginannya.

'Pergi dari sini.' Itulah perintah yang di layangkan Ithel kepada Gerald yang di dalam kendalinya.

"Ayo kita pergi dan lepaskan mereka." Titah Gerald yang membuat Rose dan juga para prajuritnya kaget.

'Kenapa dia?' pikir Rose tapi dia tidak mau memikirkan nya toh Gerald memang gila.

Prajurit Gerald hanya mengikuti perintah Gerald lalu kembali bersamanya.

"Aku benar-benar sangat merindukanmu Ithel." Ujar Rose sedikit berteriak lalu memeluk erat pria tersebut.

"Iya aku juga sangat merindukan mu." Ujar pria itu membalas pelukan yang di terimanya dari Rose.

Mereka melepaskan pelukan hangat itu lalu Ithel mendadak memegang kedua pipi Rose yang memerah.

"apakah sakit ?" Tanyanya.

"Tidak apa-apa ini hanya tergores." Ujar gadis itu.

"Ayo ithel kita masuk ke dalam" Ajaknya dengan menggenggam tangan milik pria itu.

"Iya ayo..." Pria itu tersenyum manis padanya.

Saat memasuki rumah itu ia benar-benar melihat semua bunga itu tampak indah dengan susunan yang benar-benar rapi.

"Kau sudah berkerja keras." Pujinya.

"Oh ini hanya setengah dari yang kulakukan ayo ikut aku. " Ajak rose lagi.

"Aku membuat kamar bari dan juga memperbaiki dapur kita bahkan saat ini kita juga memiliki halaman yang luas di belakang." Jelas Rose.

Ithel sungguh merasa terkejut melihat bagaimana gadis ini benar-benar membuat tempat ini seperti rumah sederhana yang hangat.

"Tentu saja dengan uang." Jawab Rose.

"Eh tapi kau jangan salah paham aku menggunakan uangku, aku sama sekali tidak menggunakan uangmu." Jelas Rose.

Ia sungguh menggunakan uangnya sendiri dan itu hasil dari kerja kerasnya selama beberapa hari ini dan juga ia banyak mendapatkan tip dari pelanggan bunganya.

"Iya iya kau bahkan dpat menggunakan uangku jika kau mau, pakai saja aku senang jika kau menggunakan dan tidak perlu bekerja terlalu keras." Ujar Ithel yang tampak khawatir dengan gadis itu.

"Aku akan baik-baik saja, aku senang melakukannya." Rose menjawab dengan senyuman indahnya.

"Lakukan apapun yang kau inginkan." Ithel lalu mengacak pucuk kepala gadis itu.

"Ithellllllll" Ujar Rose yang tampak kesal dengan apa yang dilakukan oleh pria tersebut.

"Ithel aku ingin bertanya ?" Kali ini gadis itu tampak serius.

"Ya ada apa ?" Tanyanya.

"Kemana kau pergi selama ini ? jika kau punya masalah tolong cerita aku akan membantumu..." Ujar Rose dengan pasti .

"Aku tidak apa-apa, percayalah rose aku hanya memiliki pekerjaan yang harus ku kerjakan." Ungkapnya meyakinkan.

"Aku takut Ithel pada saat kau pergi aku bermimpi kau...terluka parah dan kau pergi" Ujar gadis itu dengan menundukkan kepalanya.

"Aku tidak apa-apa." Jawabnya lalu memeluk erat gadis itu.

"Hmm baiklah" Jawab Rose yang ada di dalam pelukannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!