Toko bunga

"Lihatlah bagaimana bisa ada manusia setampan ini bahkan bunga pun akan malu jika berada didekatnya." Rose benar-benar ingin berteriak sekarang.

"Nah sekarang ayo kita pergi." Ujar Ithel dengan Rose yang tentunya sudah hinggap di bahu laki-laki itu. Menurutnya itu lebih nyaman dari pada terbang.

Mereka mulai berjalan-jalan dengan senang di pasar tapi tak lama kemudian tempat itu ramai yang disebabkan oleh seseorang yang tengah berkelahi.

"Kenapa mereka berkelahi disini." Bisik-bisik salah satu warga.

"Apakah wanita itu yang di perebutkan." Bisik-bisik mereka dan masih banyak lagi yang lainnya.

"Orang gila mana yang berkelahi untuk wanita aku akan lihat sebentar." Rose mulai terbang tinggi dan melihat kejadian itu tapi sekejab dia benar-benar terkejut melihat siapa yang berkelahi itu.

"Bukankah itu Gerald, kenapa dia ada disini dan itu Aneysha ohh tentu saja wajar jika.Gerald disini karena ada Aneysha toh." Ujarnya lalu terbang kearah Ithel yang sudah khawatir padanya.

...****************...

"Kau dari mana saja Rose ? aku dari tadi mencarimu." Ujar Ithel yang tampak khawatir.

"Maafkan aku." Tulusnya di telapak tangan milik pria itu.

"Hmm baiklah tapi aku mohon besok kau harus memberi tahuku jika ingin pergi, jangan tiba-tiba menghilang." Peringatnya.

"Baiklah aku akan mengingatnya." Setelah itu mereka kembali menelusuri pasar tersebut. Tampak Rose benar-benar sangat senang karena tempat ini merupakan tempat yang cukup baik dari yang ia lihat semenjak menjadi kupu-kupu.

Hingga akhirnya malam telah tiba dan mereka memutuskan untuk kembali ke kamar. Mereka memang tidur sekamar dan itu adalah hal yang biasa untuk mereka toh saat ini Rose hanyalah seekor kupu-kupu.

"Brak, Brak." Suara ribut yang terdengar oleh Rose. Entah kenapa semenjak menjadi kupu-kupu gadis itu bisa menjadi lebih peka dari sebelumnya.

"Suara apa itu ?" Tanyanya pada diri sendiri. Karena rasa penasaran yang kuat Rose pergi ke asal sumber suara tersebut.

"Sialan!" Betapa terkejutnya Rose saat ia harus menyaksikan adegan didalam novel itu lagi. Yakni adegan dimana Gerald mengamuk dikarenakan dia di tolak oleh Aneysha lalu dia minum dan menghabisi semua orang yang ada di tempat itu setelah itu Gerald membakar tempat tersebut agar tidak ada saksi mata.

"Kenapa harus disini !! aku harus cepat memberitahukan hal ini terhadap Ithel." Pikirnya lalu mulai terbang menjauh dari sana.

Rose hingga di depan wajah pria itu lalu terus menggerakkan kaki kecilnya di sana sehingga Ithel benar-benar merasa geli di wajahnya.

"Ada apa?" tanyanya dengan suara khas orang bangun tidur.

"ayok ikut aku disini berbahaya." Tulis Rose kembali.

"Kenapa?" Tanya Ithel yang tampak bingung.

"Karena tempat ini akan dibakar." Rose dengan cepat menulis hal tersebut.

'Kenapa sih aku ngga punya sihir yang bisa ngomong dengan manusia, capek tau harus gini terus.' Keluhnya.

Merasa bahwa Rose benar-benar serius pria itu mengikuti perkataan Rose untuk pergi dari tempat itu. Tapi pada saat mereka ingin melarikan diri Gerald telah lebih dulu menemukan mereka dengan pedang yang sudah berlumuran darah dipedangnya.

"Anda siapa ?" Tanya Ithel dengan sopan namun dingin itu.

"Oh astaga Ithel!! kita harus kabur!!." Ujar Rose yang tampak panik.

"Ternyata masih ada semut yang tersisa." Gumamnya dengan senyum liciknya.

Tanpa aba-aba Gerald menyerang Ithel untunglah laki-laki itu cukup pintar untuk menghindarinya

"Kau!!." Geramnya karena tidak dapat melukai Ithel.

"Ya ada apa dengan saya." Jawab Ithel dengan berani.

Mereka kembali bertarung, Rose yang sebelumnya tampak khawatir kini mulai lega saat melihat Gerald yang kesulitan melawan Ithel.

"Ternyata Ithel cukup ahli ya, bahkan aku tidak menyangka dia cukup hebat dibandingkan Gerald psikopat itu." Gumamnya.

Hingga akhirnya pertarungan tersebut dimenangkan oleh Ithel dan membuat Gerald terjatuh ke lantai.

"Enyahlah tuan, sebelum kau kehilangan anggota tubuhmu." Ujar Ithel dengan dingin.

Melihat hal tersebut Gerald Tampak tidak suka namun apa boleh buat dia melarikan diri begitu saja.

Sedangkan Ithel setelah kepergian Gerald ia kembali menemui Rose.

"Kau baik-baik saja Rose ?" Tanyanya tampak khawatir.

"Aku baik-baik saja." Tulisnya.

"Syukurlah." Ujar pria itu lega.

Setelah kejadian itu Rose dan juga Ithel pergi dari tempat penginapan itu. Sepanjang jalan mereka hanya diam ya karena cukup sulit untuk terus menulis ketika mengobrol kan.

"Huh apa tidak bisa gitu aku pakai sihir untuk bicara dengan Ithel." Pikirnya karena saat ini benar-benar sunyi diantara mereka berdua.

Hingga beberapa hari telah berlalu semenjak kejadian itu sedangkan saat ini Rose dan Ithel masih menjalani masa-masa tenang mereka.

"Rose desa ini cukup bagus, apakah aku harus membeli rumah disini lalu menetap ?"tanyanya.

"Kurasa itu bukanlah ide yang buruk tempat ini cukup damai." Jawab Rose.

"Iya kan, aku berpikir untuk membuka toko bunga saja, agar kau suka." Ujarnya dengan tersenyum.

Hingga beberapa saat Rose tampak terpesona oleh senyum milik pria tersebut.

"Aku menyukainya." Ungkap Rose.

Akhirnya Ithel membeli rumah yang lumayan besar untu menetap dan mulai menjual bunga. Sedangkan Rose dia sangat senang karena di kehidupan kali ini ia masih bisa bekerja di toko bunga ya walaupun jadi kupu-kupu.

Hari pertama toko buka yang dipikir Rose akan sepi namun nyatanya banyak sekali gadis muda yang datang. Tentu saja itu karena daya pikat Ithel yang luar biasa.

"Orang ganteng mah bebas." Ujarnya.

"Kleng." Suara lonceng yang di letakkan di pintu itu.

"Dia lagi ? sepertinya nona bangsawan satu ini benar-benar tergila-gila oleh Ithel." Rose melihat sosok gadis dengan bajunya yang cukup mewah dan wajah yang lumayan cantik.

"Ithel... apa ada bunga mawar merah untuk hari ini ?." Tanyanya dengan lembut.

"Anda bisa melihatnya disana." Ujar Ithel dengan dingin. Jujur saja menurut Rose sebagai pemilik toko pria itu sama sekali tidak ramah tapi karena wajahnya yang sangat tampan itu sehingga gadis-gadis itu bukan membencinya justru sangat menyukainya.

"Aku akan melihatnya Ithel." Ujarnya dengan lembut sedangkan Ithel tidak berkata apapun lagi.

Tapi kali ini pria itu datang ke arah Rose yang sedang hingga di bunga anggrek itu.

Ia meletakkan jari telunjuknya tepat di depan Rose dan karena Rose memang sudah paham ia beralih hinggap di jari milik pria tersebut.

"Kau sangat kecil tapi cantik." Pujinya.

"Hei, hei mana bisa seperti ini aku hanya seekor kupu-kupu mana boleh baper." Yakinnya pada diri sendiri.

"Apa boleh aku sedikit menyentuh sayapmu ?" Tanyanya.

Mendengar hal tersebut Rose terbang ke arah hidung milik pria itu yang menandakan "Ya".

"Ithel kau sedang apa?" Tanya gadis itu yang tampak sudah memilih beberapa bunga mawar itu.

Terpopuler

Comments

Frando Kanan

Frando Kanan

semut huh...pdahal diri sendiri pun semut jg tuh... wkwkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣 keklhan yg menyedihkn 😏

2024-04-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!