Permintaan

"Ithel aku ingin bertanya ?" Kali ini gadis itu tampak serius.

"Ya ada apa ?" Tanyanya.

"Kemana kau pergi selama ini ? jika kau punya masalah tolong cerita aku akan membantumu..." Ujar Rose dengan pasti .

"Aku tidak apa-apa, percayalah rose aku hanya memiliki pekerjaan yang harus ku kerjakan." Ungkapnya meyakinkan.

"Aku takut Ithel pada saat kau pergi aku bermimpi kau...terluka parah dan kau pergi" Ujar gadis itu dengan menundukkan kepalanya.

"Aku tidak apa-apa." Jawabnya lalu memeluk erat gadis itu.

"Hmm baiklah" Jawab Rose yang ada di dalam pelukannya

...****************...

Malam semakin larut bulan malam itu juga tampak lebih indah dari biasanya.

"Ithel apa impian mu ?" Tanya Rose tapi matanya masih tertuju pada bulan dan bintang yang berada di langit.

"Hmm tidak ada." Jawabnya.

"Kenapa tidak ada, kau harus memiliki impian Ithel." Bujuk Rose.

"Jika begitu Rose apa impianmu ?" Tanya pria tersebut yang tampak penasaran dengan reaksi gadis itu.

"Pada saat aku masih menjadi kupu-kupu aku selalu bermimpi untuk pergi ke flowerland karena katanya di sana sangat indah dan surga bagi kami kupu-kupu, aku penasaran apakah benar seperti itu ?" Gadis itu tampak tersenyum cerah.

"Jika sekarang apa mimpimu Rose ?" Tanya Ithel kepada gadis cantik itu.

"Aku bermimpi untuk memiliki keluarga kecil yang bahagia setelah itu kami akan pergi ke flowerland untuk menikmati pemandangan di sana." Ujarnya.

"Keluarga kecil ?" Tanya Ithel.

"Iya keluarga kecil dimana didalamnya aku memiliki seseorang yang sangat mencintaiku dan juga anak kecil yang lucu bukankah itu sangat baik, aku hanya ingin bahagia Ithel, aku berharap kau pun juga begitu. Suatu hari kita akan bahagia bersama di masa depan dan menggapai mimpi kita masing-masing." Jelas gadis itu.

"Anggap saja begini Rose jika saat ini ada yang dapat mengabulkan satu permintaan mu tidak bukan satu tapi sebanyak yang kau mau bahkan kau dapat meminta alam semesta padanya apa yang akan kau minta?" Tanya Ithel yang tak lain dan tak bukan sudah menjadi Alexander.

"Tidak ada yang seperti itu Ithel." Jawabnya dengan sedikit tertawa.

"Ayolah Rose jawab saja jika ada bagaimana apa yang akan kau minta ?" Laki-laki dengan manik mata berwarna merah itu sungguh serius kali ini.

'Aku Alexander tidak ingin berhutang budi pada siapapun, Ithel sudah lama mati dan aku akan membayarkan seluruh utang Ithel padanya.' Pikir Alexander.

Memang benar apa yang dipikirkan Alexander karena memang pada dasarnya Ithel hanyalah reinkarnasi nya saja dan Ithel sudah mati sejak dia menghabiskan mananya untuk memperpanjang umur Rose. Karena pada dasarnya sihir yang di gunakan Ithel pada saat itu adalah sihir pengganti yakni dia akan mengambil waktu Ithel untuk memperpanjang umur Rose. Ithel sudah mati sejak ia keluar untuk membeli pakaian untuk Rose.

"Hmm baiklah aku minta 2 permintaan jika begitu"

'Aku tidak mungkin untuk meminta kembali ke duniaku karena disana juga tidak ada orang yang ada untukku sedangkan disini aku memiliki Ithel.' Pikirnya.

"Apa ?"

'Ternyata tidak seperti yang dipikirkan dia gadis yang cukup serakah.' Pikir Alexander.

"Yang pertama aku akan meminta agar....kau ithel selalu sehat dimanapun kau berada." Pintanya dengan senyuman.

Alexander justru mengerutkan keningnya bagaimana bisa gadis itu membuat permintaan untuk orang lain.

"Yang kedua apa ?" Tanyanya Alexander masih berpikir pasti yang kedua ini hal yang sangat menguntungkan gadis ini seperti kekayaan, kekuasaan, keabadian atau mungkin yang lainnya tapi Alexander akan melakukannya karena dia tidak akan pernah ingkar janji.

"Yang kedua aku hanya meminta semoga kau Ithel selalu bahagia dimanapun kau berada." Jawab gadis itu dengan sangat bahagia.

"Kenapa semuanya hanya untukku lalu apa yang untuk dirimu ?" Tanya Alexander.

"Itu permintaan untuk diriku Ithel." Jawabnya dengan santai.

"Dari mana yang untuk dirimu ?"

"Hahaha, begini jika kau sehat selalu maka aku sangat bahagia karena aku tidak akan kesepian seumur hidupku dan jika kau selalu bahagia maka aku juga pasti bahagia untukmu hehehe." Jelas Rose membuat dada pria itu merasakan sengatan kecil.

"Itu tetap bukan pilihan yang bagus Rose."

"Tidak Ithel aku rasa itu adalah pilihan terbaik yang pernah ku ambil dalam hidup ku ini." Jawabnya.

"Terserah mu saja, kau sangat keras kepala."Ujar pria itu yang berdiri dan hendak pergi.

"Rose ayo kita tidur sudah banyak nyamuk di luar." Ajaknya tanpa Alexander menyadari jika tangannya reflek mengarah ke gadis itu.

Rose dengan senang hati menerima juluran tangan tersebut lalu pergi ke dalam rumah dengan saling bergandengan tangan.

Akhirnya mereka telah tiba di depan pintu kamar masing-masing Rose menatap kearah Ithel yang begitu saja masuk ke dalam kamarnya.

"Selamat malam Ithel semoga mimpi indah." Gumamnya saat melihat punggung Ithel yang bahkan tidak melirik padanya.

Saat ini gadis itu sedang berada diatas kasurnya sambil menatap langit-langit kamarnya.

"Aku rasa ada yang aneh dengan Ithel semenjak malam aku berubah, Auranya benar-benar berbeda ada apa dengannya. Tidak, pasti itu hanya perasaan ku saja." Ujar gadis tersebut.

"Sudahlah lebih baik tidur aku benar-benar mengantuk" Gadis itu tampak menguap beberapa kali karena ia benar-benar mengantuk karena begitu banyak hal-hal yang memang terjadi hari ini.

Sedangkan di dalam kamar Ithel, Alexander telah kembali ke bentuk awalnya sebenarnya dari segi fisik dan muka keduanya sama saja akan tetapi Alexander memiliki rambut panjang berwarna hitam sedangkan Ithel rambut pendek berwarna hitam.

Laki-laki itu duduk di dekat jendela dan memejamkan matanya tampak angin berhembus menerpa rambutnya yang indah.

"Renov" Laki-laki itu menyebutkan nama tersebut dan mendadak sosok pria dengan rambut berwarna hijau tua dan juga kacamata muncul dihadapannya.

"Iya yang mulia" Jawabnya dengan bersimpuh di depan Alexander.

"Bawa semua berkas ku kemari aku akan mengerjakannya disini." Pintanya.

"Tapi yang mulia, kenapa anda tidak kembali saja ke istana ?" Ujar Renov.

"Itu urusanku."

"Baik yang mulia maafkan saya karena telah meremehkan keputusan anda."

"Hmm"

Setelah itu pria tersebut hilang begitu saja.

'Kenapa aku mau berada di tempat ini ?' pikirnya tak lama ia tiba-tiba teringat pada Rose.

'Oh ya aku hanya ingin membalas hutang budi padanya setidaknya sampai dia dapat memiliki keluarga kecil dan ke flowerland itu sudah cukup. Lagi pula beberapa tahun hanyalah sebentar untukku.' pikirnya.

'Keluarga kecil? seseorang yang mencintai nya, aku harus menemukannya untuk gadis itu.' Pikirnya.

Akhirnya Renov telah berhasil memindahkan seluruh berkas yang ada di istana ke tempat itu.

"Yang mulia saya pikir baik untuk mengganti perabot yang berada disini agar anda lebih nyaman." Tidak ada jawaban dari Alexander yang masih menutup matanya.

Karena tidak ada Jawaban dari Alexander dengan inisiatifnya Renov mendekati kasur dan hendak mengganti nya namun belum sempat ia menyentuhnya suara dingin Alexander telah menghentikannya.

"Jika kau menyentuhnya maka akan ku potong tanganmu." Ujarnya yang sudah membuka matanya menatap marah kearah Renov.

Terpopuler

Comments

Frando Kanan

Frando Kanan

njirr...udh lama mati ternyata yg pemilik tubuh itu....lalu yg jiwa skrg jiwa org asing....pantas aja

2024-04-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!