Bab 20 Zaydan datang tepat waktu

Zaydan terlihat fokus dengan pekerjaannya. Namun ketika Zaydan masih fokus mengamati berkas-berkas yang asistennya berikan, suara ketukan pintu terdengar bersamaan dengan terbukanya pintu, terlihat asistennya dengan korban serta ayah dan ibunya.

''Tuan, mereka ingin bicara dengan anda,'' ucap Asitennya

''Silahkan duduk, Bu, Pak,'' ucap Zaydan dengan sopan.Mereka pun duudk sedangkan sang anak yang merupakan korabn hanya bisa berdiri dan mematung.

''Pertama-tama, kami mengucapkan banyak terimaksih karena tuan sudah bersedia membela kami yang tidak punya ini, padahal kami tahu pihak tersangka adalah keluarga tuan, tapi Tuan, mau menang dan kalah dalam kasus ini, anak saya tetap akan kalah karena berhasil di permalukan dan masa depannya sudah hancur,'' ucap bapak dari wanita itu.

''Lalu apa yang ingin bapak tuntut untuk pihak tersanga, katakan saja, akan saya bantu sebisa saya, pak,'' ucap Zaydan.

''Tuan, mungkin permintaan kami ini sangatlah tidak masuk akal,tapi kami sebagai orang tua juga tidak rela jika anak kami mendapatkan pria bajngan seperti yang telah memperkosa anak kami, tapi semua orang sudah menegtahu jika anak kami bukanlah perawan, kami berharap tuan bersedia menikahi anak kami yang malang ini, nikahsiri pun kami rela, tuan. Ka ....''ucapan bapak itu terhenti karena Zaydan mengangkat tangannya, raut wajah ramah yang Zaydan verikan selama ini tiba-tiba berubah menjadi dingin.

''Jaga batasan-batasan anda, pak!'' ucapan itu sudah menunjukkan jika Zaydan tidak bersedia sama sekali dengan permintaan ini.

''Tapi kenapa, tuan, Anak saya berjanji tidak akan menunjukkan jati dirinya sebagai istri anda, ia hanya butuh status saja, tuan,'' ucap sang ibu.

''Ibu ingin ahu alasannya apa? Karena manusia tu sifatnya serakah, Bu. Seperti yang ibu dan bapak lakukan ini namanya serakah, saya sudah bersedia menjadi pengacar kalian mesipun saya melawan keluarga saya, saya berusaha memperjuangkan kehormtan anak kalian, tapi kalian serakah ingin saya menikahi putti kalian,'' ucap Zaydan dengan tatapan tajamnya.

''Saya tidak perduli dengan semua yag kalian ucapkan, jika kalian masih ingin saya menikahi putri kalian, maka saya akan mundur untuk menjadi pengacara kalian, silahkan kalian mencari pengaca kalian sendiri,'' ucap Zaydan seraya menutup berkas yang ada di depannya.

''Apa karena putriku sudah tiak perawan?'' tanya sang bapak

''Pikiran bapak sangat picik sebagai orang tua, usia anak bapak masih muda, masih panjang perjalanannya, alasan saya menolak karena saya tidak mencintai anak bapak, apa arti dari pernikahan jika tidak ada rasa cinta, jika tidak ada lagi yang ingin kalian bahas, saya harap kalian keluar dari ruangan saya,'' ucap Zaydan

''Lalu bagaimana dengan masa depan anak saya tuan, bagaimana dengan kehidupannya yang sudah saudara nada renggut,'' ucap si Bapak.

''Jika kalian meminta pertanggung jawaban, maka saya akan memperjaungkannya, namun hukum tetap akan berjalan,'' ucap Zaydan.

''Tapi dia bajingan tuan, saya tidak mau anak saya mendapatkan pria seperti dirinya,'' imbuh si ibu, membuat Zaydan sakit kepala karena pertanyaan mereka yang itu-itu saja, intinya mereka ingin aydan yang bertanggug jawab akan apa yang di lakukan orang lain, egois banget.

******

''Lalu bagaiaman keadaan ibu sekarang?" tanya Alina ketika sudah mendengar cerita dari Ani.

''Syok itu udah pasti, biar jadi pelajaran buat ibu mertuamu itu, greget aku ketika mereka datang ke kontrakanmu, untuk bertemu denganku, kalau mereka bertemu denganmu, mungkin kau hanya diam dan diam, sesekali lawan mereka biar gak TUMAN,'' ucap Ani

''Terimakasih banyak karena sudah selalu ada untukku,''

''Tentu, nak kan gak canggung kalau gak manggil mbak -mbakán,'' goda Ani seraya merangkul Alina, entah kenapa mereka semakin hari semakin dekat, padahal dulu Ani hanya kepo karena Alina jarang keluar rumah dan berbaur dengan para tetangga hingga rasa kepinya menjadi rasa perduli yang besar untuk Ani, begitu juga dengan Alina, semenjak ada Ani, Alina mersa punya kakak, sahabat dan keluarga sekaligus.

''Baiklah, aku balik pulang, semnagt jangan pantang menyerah, perjuangkan kebhagiaanmu, oke! Aku yakin akan banyak pria yang antri ngin menjadi samimu, tentunya yang jauh lebih baik dari pada si Jojon,'' ucap Ani sebelum pergi dari rumah Rifki.

Alina tertawa mendengar julukan baru untuk suaminya itu, tepatnya akan menjadi mantan suami, Si Jojon yang selalu berlindung di ketek ibunya.

Dengan klarifikasi yang Ani beberkan, tak membuat fitnah tentang Alina langsung mereda. Karena menebar kebaikan itu sangatlah lama menyebarnya beda dengan menebar aib atau fitnahan yang akan sangat cepat berjalan.

Di sisi lain Zaydan memulai sidang pertamanya, ia terpaksa menghadapi keluarganya sendiri, namun Zaydan harus profesioanl untuk pekrjaannya.

''Nak, jangan beratkan hukumannya, walau bagaimanapun dia adalah saudarmu,'' ucap sang mama

''Ma, aku sudah menawarkan padanya untuk bertanngung jawab tapi apa yang ia katkan, ia merendahkan wanita itu karena mereka dari kasta berbeda, apa yang ada dalam otaknya, dia menghina namun ia juga yang merenggut kesuciannya, apakah mama tahu ... karena ulahnya orang tua wanita itu meminta agar aku yang bertaggung jawab akan aak gadis mereka, karena kau masih keluarganya,'' ucap kesal Zaydan sebelum masuk ke persidangan, tentu membuat mamanya terkejut.

''Bayangkan jika mama yang ada di pihak si wanita? Apa yang akan mama rasakan, apalagi mereka dari pihak urang berada, cemohan dari para tetangga akan semakin membuat mental wanita itu hancur, harga dirinya sebagai wanita di rendahkan, aku ingin memperjuangkan itu, Ma. Aku ingin mereka tidak lagi merendahkan korban pemerkosaan,, seharusnya mama nasehati anak dari adik mama itu untuk menahan nafsunya, '' ucap Zaydan, yang mana Zaydan juga sudah tidak sabar ingin kembali ke kampun ketika tadi pagi Rifki mengatakan keinginan Alina yang ingin bercerai.

Bayangan tangisan Alina semakin membuat Zaydan merasa marah pada sepupunya karena perbiatannya mengingatkan ia pada Joni.

''Sekarang mama jangan cemas, apapun yang di putskan hakim itu adalah yang terbaik untuk dia,'' ucap Zaydan berusaha menenangkan mamanya.

''Baiklah, mama percaya sama kamu, mama tunggu di dalam, tantemu pasti sangat terpukul sekarang,'' ucap mamanya Zaydan.

''Tante akan memahami jika dia merasakan sakit yang di tanggung ibunya korban, Ma,'' jawab Zaydan.

Tidak bisa di elakkan lagi persidangan pun terjadi, pihak tersangka selalu meberi alasan dan alasan serta pembelaan, namun hasil visum menyatakan semua yag di katakan tersagka itu bohong, hingga perdebatan terjadi dan hakim menunda sidang hingga jam 2 siang.

''Kau ketrlaluan Zay, au saudaramu tapi kau melawanku dengan begitunya, apa kau sudah tidak mengaggap aku saudara, hah!'' ucap kesal sepeupu Zaydan.

''Disini, tidak ada kata saudara dan keluarga, disini yang ada hanya korban dantersangka, aku sudah sering memperingatkanmu, bahkan aku sudah mengtakan jika kamu terlibat kasus lagi, maka aku yang akan menjadi lawanmu, dan sekarag kita di pertemukan dalam sdang ini, aku tidak akan membiarkan orang yang bersaah menang, karena itu akan menghina pekerjaanku,'' ucap Zaydan yang kini saling berbalas pesan dengan Alina.

[Aku akan segera kembali, setelah pekerjaanku disini selesai aku akan datang kesana, kamu harus jaga diri baik-baik, inagt jangan keluar dari rumah Rifki] pesan itu Zaydan kirimkan pada Alina

[Iya bang, Alina tidak kemana-mana, paling hanya bawa main Laili ke halaman belakang. Terimakasih banyak karena sudah membantu Alina selaam ini, abang juga harus baik-baik disana jaga kesehatan juga] balas Alina yang menjadi penyemangat bagi Zaydan.

''Zay, aku sedang bicara denganmu, jangan mengacangkan aku begini ....!Seru sepupu Zaydan

''Kau istirahatlah, atau makan ... agar kamu punya tenaga untuk teriak-teriak lagi nnati,'' ucap Zaydan seraya menepuk lengan sepupunya.

''Zay, aku serius ... beri aku keringanan,'' rengek sepeupunya itu.

Tak selang berapa lama, sidang kembali terjadi, namun ... betapa terkejutnya mereka ketika sang korban di minta naik keatas mimbar ia malah pingsan dan menyebabkan sidang akan di tunda.

******

''Aaaaa ....'teriak Alina seraya menutup keplaanya dengan kedua tangannya, namun telur yang warga lemparkan tidak mengenai kepalanya, ada sosok yang datang dan memeluk tubuhnya agar tubuh Alina terkena lemparan telur, namun telur itu mengenai jas mahal milik sosok itu.

Terpopuler

Comments

Popon Sholihah

Popon Sholihah

kapan update lagi?

2023-09-20

0

Aziza

Aziza

up

2023-09-02

0

Aziza

Aziza

up thor....

2023-08-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!