Bab 3 Alina Bekerja

Bab 3 Alina Bekerja

Zaydan meminta Ani untuk mengambilkan air hangat untuk mengompres lebam Alina.

''Alina, kau masih ingat aku?'' tanya Zaydan ketika Alina baru sadar dari pingsannya.

Alina hanya menggelengkan kepalanya, ia merasa sakit di bagian kepala karena ia ingat kepalanya juga kena pukulan sang suami.

''Lupakan, apakah ini ulah suamimu?'' Tanya Zaydan.

''Benar tuan, ini pasti ulah suami gilanya itu, setiap hari di kasih makan pukulan, uang gak di kasih siksaan yang ia berikan,'' ucap Ani yag baru kembali ke kamarnya.

''Kau terlalu sabar, Lin. Sekali-kali kasih pelajaran suamimu itu,'' oceh Ani, Alina hanya diam.

''Jika ini di laporkan, suamimu bisa di penjara,'' ucap Zaydan

''Jangan, jangan lakukan itu. Aku akan mencoba sekali lagi untuk meluluhkan hatinya, dulu dia sangat baik dan sangat mencintaiku, aku yakin ada hal yang memicunya sehingga membuat ia bisa berubah dan bersikap kasar seperti ini,'' ucap Alina menatap Zaydan

Alina melihat Zaydan, seolah ingatannya sudah pulih.

''Apakah kau Zaydan yang dulu itu?'' tanya Alina, yang langsung di anggukkan kepala oleh Zaydan.

''Ya, aku Zaydan yang dulu dekil, item, gendut, tapi hanya kamu yang mau dekat denganku,'' ucap Zaydan teringat jelas masa itu, dimana Alina adalah adik kelasnya, namun mereka beda sekolah, perbedaan sekolah itu tidak membuat perbedaan antara Alina dan Zaydan.

Zaydan dan Alina selisih dua kelas, Alina adalah satu-satunya wanita yang ingin berteman dengannya, itu yang selalu membuat Zaydan ingat akan wajah Alina, hingga saat ini Zaydan bisa mengenali Alina hanya dengan sekali melihatnya, namun siapa yang menyangka jika nasib Alina seperti ini.

Ketika Alina beristirahat, Ani menceritakan semuanya pada Zaydan.

''Alina wanita yang sangat baik bahkan dia sangat cantik, dulu Joni tidak kasar seperti sekarang, tapi entah kenapa sikapnya 100% berubah,'' ucap Ani.

''Apa mungkin laki-laki itu memilki wanita lain?'' tanya Zaydan.

''Kalau itu aku kurang tahu tuan, tapi aku sering melihat Joni mabuk dan pulang malam,'' ucap Ani.

''Terima kasih, aku titip temanku, ini nomorku, jika ada apa-apa, kabari aku,'' ucap Zaydan seraya memberika kartu nama pada Ani.

''Apa kau menyukai Alina, aku melihat kau selalu menatapnya,'' tanya Ani

''Aku melakukan ini karena dia temanku dan aku juga seorang pengacara, aku harap Alina mau aku bantu suatu saat nanti, rahasiakan pekerjaanku dari Alina dan orang-orang sini, oh iya, ini ada sedikit uang, belikan dia obat dan kebutuhannya,'' ucap Zaydan yang membuat Ani terharu dan berterimaksih pada Zaydan.

*******

''Joni, apa lagi yang kau lakukan pada Alina, jika kau sudah tidak mencintai dia, mending kau ceraikan dia, dari pada kau selalu nyiksa dia,'' ucap Moana

''Kakak tahu apa, lagian aku hanya memberi Alina pelajaran agar bisa menjadi istri yang lebih baik,'' ucap Joni seraya menyesap asap rokoknya.

''Kau pengecut jadi laki-laki, kau menikahi dia tapi kau tidak membrinya uang untuk makan, kakak sangat kecewa denganmu Jon, awas saja kau akan merasakan penyesalan ketika kau kehilangan Alina dan kakak akan menunggu hari itu tiba,'' ucap Moana membuat Joni tertawa.

''Hahahah, kakak, kakak. Dia tidak akan pergi dariku, dia tidak punya siapa-siapa lagi selain aku, jika dia pergi maka dia akan menjadi gelandanagan di jalanan dan itu tidak mungkin dia lakukan, dia punya anak kecil tentu dia akan memilih tetap tinggal dirumah, lagian belanja 15rb itu sudah cukup, aku akan memberikannya uang segitu,'' ucap Joni

''Gila kamu, kau saja makan dengan uang segitu, stress kau,'' ucap Moana seraya berlalu meninggalkan Joni.

Waktu terus berlalu, Joni tidak pulang kerumahnya sudah tiga hari, sehingga kini keadaan Alina sudah sangat membaik.

''Kau ingin bekerja?'' tanya Zaydan ketika bertemu lagi dengan Alina.

''Iya, mungkin sebagai buruh cuci baju, setidaknya aku bisa menghasilkan meski hanya cukup untuk makan,'' ujar Alina seraya tersenyum pada Zaydan.

''Aku ada teman di sini, dia bilang kalau dia butuh perawat untuk neneknya, kalau kau mau, kau bisa kerja disana, kerjanya hanya sampai sore hari,'' ucap Zaydan.

''Apakah boleh bawa anak?'' tanya Alina

''Aku tanyakan nanti, yang di cari yang telaten saja, Aku lihat Laila anak yang baik, aku yakin dia bisa beradab tasi disana,'' ucap Zaydan.

'Oh Tuhan Alina, kenapa kau kurus seperti ini, kau pasti sangat tersiksa,'bathin Zaydan, selama ini Zaydan belum pernah melihat suami Alina.

''Kalau begitu aku pulang, nanti aku kabarkan lewat mbak Ani masalah pekerjaan itu, '' ucap Zaydan.

''Terimakasih ya bang, terimakasih banyak,'' ucap Alina

''Sama-sama, mulai sekarang kau jangan fikirkan masalah suamimu yang tidak memberi nafkah padamu, anakmu pasti punya rezeki lain, ini ada sedikit uang untukmu, jika kau tidak ingin mengambilnya anggap saja ini hutang, nanti kau bisa cicil sama aku,'' ucap Zaydan seraya memberikan uang 500 ribu pada Alina.

''Aku akan ambil bang, tapi ini hutang, nanti aku akan bayar ya bang, terimakasih banyak,'' ucap Alina penuh syukur.

Waktu terus berlalu, dengan uang itu, Alina gunakan untuk beli beras dan telur serta mie agar bisa makan setiap harinya, minyak goreng dan gas juga sudah ia beli, uang itu hanya cukup untuk itu saja. Setelah seminggu dari kejadian itu, Joni akhirnya kembali pulang kerumahnya. Namun ia terkejut karena mendapati makanan diatas meja, kebetulan perutnya sangat lapar, iapun melahap nasi dan lauknya tanpa ia bertanya dari mana uang yang di dapatkan istrinya untuk membeli semua barang-barang ini. Setelah kenyang, Joni mandi dan tidur, Alina yang baru datang dari warung awalnya terkejut karena sudah mendapati lauk dan nasinya sisa sedikit, tapi ia baru sadar jika ada motor suaminya.

Kini Alina bisa tersenyum lagi setelah lama terpuruk, ia setiap pagi berangkat bekerja kerumah temannya Zaydan yang hanya berjarak dua gang dari rumahnya. Di malam hari Alina juga bekerja sebagai buruh cuci, sehingga Joni mengira kalau penghasilan Alina dari hasil mencuci baju para tetangga, dan Joni tidak mau tahu akan dari mana uang itu, yang ia mau tahu, ia tidak perlu mengeluarkan uang lagi untuk Alina dan anaknya.

''Lin, kalau anakmu lapar, kau ambilkan saja, jangan selalu kau beri roti, '' ucap nenek yang Alina rawat.

''Terimakasih, Nek. Gimana keadaan nenek sekarang? Apakah masih pusing?'' tanya Alina.

''Sudah mendingan, terimakasih karena sudah leten urus nenek,'' ucap nenek temannya Zaydan.

''Sama-sama nek,'' ucap Alina.

----------------

''Joni, kau harus ceraikan Alina, toh dia sudah punya pekerjaan kan? Jadi kau tidak perlu bersimpati dengannya lagi, kau harus segera menikahi Indri, biar bagaimana pun dia jauh lebih cantik dan berkelas dari pada Alina.

Terpopuler

Comments

Aziza

Aziza

Ceritanya keren...Lanjut thor....

2023-07-03

0

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2023-06-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!