Bab 14 Zaydan kagum akan sosok Alina.

Waktu terus berlalu, tidak ada yang bisa menghindar dari takdir. Kini Alina sudah berada di rumah kontrakannya, terasa asing, karena ia hanya berdua dengan Laili. Masih dengan biasa, Akibat mengambil cucian para bm tetangga dua hari sekali.

''Laili, jangan nakal ya, Nak! Ibu mau cuci baju,'' ucap Alina seraya membawa tumoukan baju para tetangga. Lelah... mungkin sangat Alina rasakan.

Namun ia tetap harus semangat, masa depan Laili harus ia perjuangkan. Ia tidak ingin putrinya mendapatkan nasib yang sama, setidaknya Laili tidak merasakan kekurangan seperti hari-hari sebelumnya.

Di tambah sakit hati dan hancurnya perasaannya saat ini. Joni sudah terang-terangan tidak menginginkan dia dan anaknya. Ia ingin sekali mengubur masa-masa indah bersamanya Joni. ia ingin melupakan semuanya. Sudah cukup ia sabar dan menunggu Joni berubah. Dan saat ini Joni sydah keterlaluan dengan berselingkuh dan membawa selingkuhannya kerumahnya. Ia bahkan mengusir anaknya. Sudah tak ada harapan untuk bersama lagi.

''Alina, lupakan semuanya, sekarang kau fokus pada dirimu sendiri dan anakmu, lupakan pria itu dan mulailah dengan kehidupan barumu. Laili adalah semangat dan masa depanmu, jangan sampai karena cinta buta-mu, kau mengorbankan kebahagiaan Laili. Kau bisa menjadi sosok ibu sekaligus ayah untuknya, percayalah jika rezeki itu sudah Tuhan atur dengan baik,'' ucap Alina pada dirinya sendiri.

Wajtubterus berlalu, beberapa warga sudah tahu jika Alina ngontrak di rumah yang lumayan dekat dengan tempat ia bekerja. Warga yang tahu kehidupan Alina pasti akan merasakan ibadah, namun beda dengan yang tidak tahu. Mereka akan menilai Alina istri yang tidak benar dan pembangkang.

Satu minggu berlalu. Tidak ada sekalipun, Joni menghubungi Alina.

''Assalamu'alaikum... '' teriak Ani dari depan pintu Alina.

''Waalaikum salam.... '' jawab Alina seraya membuka pintu rumahnya, Betapa terkejutnya Alina ketika melihat Ani dengan Zaydan. beberapa hari ini Alina Sari memergoki Ani bersama dengan Zaidan Ia berpikir bahwa Zaidan memiliki hubungan spesial dengan Ani. Namun Alina ingat bahwa Ani sudah memiliki kekasih namun ... Apa arti dari kedekatan Ani dan Zaidan jika bukan karena memiliki hubungan yang spesial.

''Hai, dimana keponakanku itu? Apakah sudah tidur?'' Tabya Ani seraya nyelonong masuk.

''Tante ... !" Teriak Laili.

"Wah, keponakan tante dah pinter, tuh paman Zaydan bawakan makanan yang banyak untuk Laili dan ibu, '' ucap Ani seraya menggendong Laili.

"Mari masuk, Bang?" ucap Alina pada Zaydan.

"Ini untuk kalian, " ucap Zaydan seraya menyerahkan beberapa plastik putih yang berisi makanan.. Cemilan untuk Laili dan beberapa makanan lainnya.

"Kenapa abang repot-repot, ini terlalu banyak. bang, kita makan bersama ya? Tunggu aku ambilkan piring dulu, " ucap Alina seraya meletakkan plastik itu di atas meja. Ani tersenyum pada Zaydan.

"Paman bawakan apa untukk Laili?" Tanya Laili seraya berganti di gendong Zaydan.

"Ada sosis canzle, ada poki-poki, ada susu buat kesehatan Laili, ada apa lagi ya.... ?" ucap Zaydan seraya mengingat makanan apa saja yang ia beli untuk Laili. Tentunya ith adalah makanan kesukaan Laili.

"Wah, banyak sekali paman, Paman sangat baik, " ucap Laili serata mencium pipi Zaydan dengan gembira. Zaydan dan Anj merasakan bahagia melihat kebahagiaan yang ada di wajah Laili. Kebahagiaan yang selama ini tidak pernah mereka lihat.

Alina datang dengan membawa beberapa wadah dan sendok.

"Maaf, Bang. Wadahnya seperti ini, " ucap Alina yang merasa tak nyaman dengan hanya menggunakan piring plastik.

"Tidak masalah, '' ucap Zaydan seraya tersenyum pada Alina.

'Kenapa sakit seperti ini, kenapa hati sakit melihat keadaanmu, Lin' bathin Zaydan.

Alina membuka semua makanan itu dan meletakkan di beberapa wadah yang sudah ia buka.

''Sudah, ini saja... ''Cegah Zaydan hingga tanpa sengaja ia menyentuh tangan Alina.

"Maaf.... " ucap Zaydan seraya menjauhkan tangannya dari Alina. Alina hanya tersenyum. Alina sangat kagum dengan Zaydan. Ia begitu sopan dan sangat ramah. Orangnya snagat baik dan perhatian. Mereka pun makan bersama, Laili. malah minta di suapin Zaydan dari kata di suapin Alina.

''Laili, Makan sama ibu ya, Nak! Paman Zay juga mau makan sayang, " ucap Alina pada putrinya

"Tidak apa-apa, Lin. Aku malah senang berbagi makanan dengan Laili, bukankan begitu sayang,?'' tanya Zaidan pada Laili.

''Benar Bu, Paman bilang Laili boleh menganggap Paman seperti ayah Laili, Paman Zai sangat baik sama Laili,'' ucap Laili Seraya tersenyum pada Alina.

''Sudah tidak apa-apa, Lin. Yang penting anakmu lahap makannya, sekarang kamu harus makan banyak, buat tubuhmu itu berisi dan rawatlah dirimu. Buatlah Joni itu menyesal karena telah menyia-nyiakan wanita seperti dirimu,'' ucap Ani. Alina tidak menyalahkan akan ucapan Ani l, memang benar saat ini penampilan Alina sangatlah kucel dan juga sangat kurus.

'Mungkinkah karena penampilanku yang sekarang, bang Joni jadi berpaling.? Oh Tuhan, maafkan aku karena tidak bisa merawat diriku sendiri, sehingga membuat suamiku berpaling pada wanita lain,' bathin Alina.

Padahal perselingkuhan bukanlah dari istri kita yang tidak bisa merawat diri namun dari hati dan juga iman kita, meskipun istri yang di rumah sudah cantik bagai Bidadari, Jika hati dan iman kita setipis kapas, maka ... Perselingkuhan itu tetap akan terjadi karena yang haram itu sangat menggoda daripada yang halal. Namun kesalahan Joni bukan hanya pada perselingkuhan tapi juga pada KDRT yang selama ini ia lakukan pada Alina, Alina masih belum mengetahui alasan Joni sering KDRT pada dirinya, namun yang Alina yakini adalah suaminya itu telah termakan oleh hasutan ibunya. Ibunya selalu mengatakan bahwa Alina bukanlah wanita baik-baik, Iya hanya memanfaatkan kebaikan Joni selama ini, namun Alina tidak bisa mengatakan semua itu pada Joni karena saat ini Alina selalu serba salah di matanya.

Ani dan Zaydan pun berusaha meramaikan rumah kontrakan Alina dengan membuat Laili tertawa, Alina kadang nimbrung ikut bercanda dengan mereka semua. Tanpa sadar Alina bisa tertawa lepas setelah sekian lama. Zaydan dan Ani ikut bahagia, karena Alina seolah bisa melepaskan beban hidupnya. Terlihat dari tawa Alina saat ini.

'Kau wanita yang hebat, yang pernah aku temui, Alina. Dari kerasnya hidup dan kejamnya sikap suamimu, kau masih bisa bertahan dan menjadi ibu yang baik untuk anakmu, Tetaplah seperti ini, Alina yang ceria dan tega, ' bathin Zaydan seraya tersenyum dan menundukkan sebentar wajahnya.

''Bang, sekali lagi aku ucapkan terimakasih banyak atas makanan dan cemilan yang sudah abang bawakan untukku dan Laili. Bang Zaydan dan Mbak Ani sudah sangat banyak mrmbantjkj selama ini, aku tidak tahu harus membalas kebaikan kalian dengan apa, '' ucap Alina.

''Cukup kau buat dirimu sendiri... itu sudah cukup bagi kami,'' ucap Ani.

''apa yang di katakan mbak Ani benar, Lin. Kau harus bahagia untuk anakmu, karena perkembangan anak itu akan bagus jika yang menjaganya itu happy dan memiliki pemikiran yang positif, Buatlah dirimu sendiri berharga agar orang lain bisa menghargaimu,'' ucap Zaidan

Terpopuler

Comments

Aziza

Aziza

Smoga joni segera tau kebusukan indri...

2023-07-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!