Bab 12 Alina ngontrak di dekat tempat kerja.

Alina tercengang mendengar ucapan Joni. Apakah semudah itu Joni mengusirnya demi wanita yang baru ia kenal? Apakah selama ini Alina salah mengenali Joni?

Alina masih berharap jika Joni akan berubah dan bisa menjadi seperti dulu lagi. Tapi dengan kejadian ini, cinta dan harapan Alina terkikis menjadi amarah dan benci yang menyeruak.

Tidakkah Joni memikirkan Laila yang masih kecil? Akan tinggal dimana mereka jika ia di usir?

Namun, seperti yang Moana katakan, Alina sudah tidak boleh lemah dan di rendahkan lagi.

''Apakah abang yakin akan mengusir aku dan Laila dari sini?'' Tanya Alina seraya mengusap air matanya.

''Ya, bukankah kau sudah mandiri dan bisa menghidupi diri sendiri? Sekarang pergilah dan bawa Laila, aku muak melihat wajahmu, aku cepak mendengar suara kalian, "ucap Joni seraya berlalu membaw Indri kedalam kamarnya, namun... belum Joni masuk kedalam kamar itu, Alina mencegah mereka.

''Jangan biarkan wanita ini masuk kedalam kamar ini sebelum aku mengemasi barang-barangku, Bang. Sekarang jatuhkan talak untukku, agar akun bisa bebas keluar dari rumah ini tanpa beban dan dosa, '' ucap Alina seraya menatap tajam pada Joni. Tatapan yang sama sekali tidak Joni kenali dalam diri Alina.

Joni terdiam mendengar permintaan Alina, ia memang ingin Alina pergi tapi tidak untuk mencetaikan Alina.

''Jangan harap, Alina. Sampai kapanpun aku tidak akan menceraikanmu. Kau akan terus terikat denganku tanpa bisa bersatu dengan laki-laki itu, sekarang kemasi barang-barangmj dan enyahlah dari sini.... !" ucap Joni seraya menekan kedua pipi Alina dengan satu tangannyatangannya, lalu ia menghempaskan pipi itu hingga Alina kesakitan. Alina lelah dan ia pun mengambil pakaiannya yang hanya sedikit itu. Ia juga mengambil gendongan, setelah itu ia menuju ke kamar Laila dan membereskan pakaiannya. Perlahan Alina menggendong Laila yang saat ini masih tertidur karena demam.

'Maafkan ibu ya, Sayang. Maafkan ibu karena tidak bisa bertahan dan mempertahankan, kita pergi ya, Nak! Kita akan mencari kebahagiaan kita sendiri, ibu janji akan berusaha yang terbaik untukmu,' bathin Alina seraya menggendong tubuh Laili. Tidak lupa Alina membawa uang simpanannya yang berada di bawah kasur ranjang Laila.

Alinapin keluar dari kamar Laili, ia sudah melihat Joni dan Indri yang duduk berdampingan. Alina masih bisa melihat Joni menatap Laili, walau bagaimanapin Laili adalah darah dagingnya. Mungkin ada rasa kasihan pada Laili, namun gengsinya terlalu besar untuk itu, apalahi wajah Laili begitu mirip dengannya.

Anj yang merupakan tetangga yang selalu kepo sekaligus menjadi sahabat bagi Alina tentu sudah waspada, apalagi Ani melihat kedatangan Joni.

''Alina, Apa yang terjadi?'' tanya Ani seraya mencegah langkah Alina

"Dan siapa wanita tadi?'' Tanya lagi Ani.

''Mbak Ani, apakah di sekitar sini ada rumah yang bisa di kontrakkan?'' Tanya Alina berusaha menahan air matanya, apalagi melihat keadaan Laili yang masih panas.

''Aku di usir, Mbak, '' ucap Alina yang akhirnya tangisannya pecah.

''Ya allah, Joni. Apa yang ada di otak dia, masuk Lin... masuklah dulu kerumahku, kasihan Laili, "ucap Ani yang merasa sesak melihat keadaan Alina. Tentu Ani akan memberi tau Zaydan dan Rifki akan hal ini.

Selama ini Zaydan mencoba menjaga jarak dengan Alina, karena Zaydan tidak ingin Alina mendapatkan fitnah yang tidak- tidak, apalagi memiliki mertua seperti Ibu Maya.

(Mbak, mbak Ani temani dia ya mbak. Aku akan mencarikan tempat untuk dia) balas Zaydan akan pesan Ani

( Di dekat Alina bekerja ada sebuah rumah sederhana mungkin kamu bisa ke sana dan menemui pemiliknya ) balas Ani.

Andaikan Ani tidak memiliki keluarga Mungkin adik akan menyuruh Alina untuk tinggal di rumahnya, namun orang tua Ani jarang berasa dirumah, mereka sibuk bekerja di sebuah pabrik.

''Alina, minumlah! Aku sudah bicara dengan temanku untuk menanyakan masalah rumah yang bisa di kontrakkan, Aku tidak akan memintamu untuk menceritakan hal ini sekarang, tapi aku berharap suatu saat nanti kau bisa menceritakan semua yang ada dalam hatimu, jangan kau simpan sendiri masalahmu, Alina, ada aku yang akan selalu mendukungmu. Jika kau ingin menggugat cerai Joni ataupun ingin melaporkan apa yang sudah Joni lakukan ... Aku siap membantumu,'' ucap Ani dengan yakin.

Alina menatap Ani, ia hanya memiliki Ani sebagai teman, Moana baik padanya, tapi dia saudara Joni, tidak mungkin Alina akan menceritakan semua ini padanya.

"Kau sudah bawa periksa Laili?'' Tanya Ani.

''Susah kemarin, 'Mbak!'' Ucap Ani seraya menidurkan Laili di sofa rumah Ani.

'' untuk sekarang dan malam ini kok bisa istirahat di sini, sampai temanku mengabarkan rumah yang bisa kau kontrak, Kau harus kuat, tak harus bisa membuktikan pada Joni bahwa kau bisa hidup tanpa dia,'' ucap Ani. hati wanita mana yang tidak ikut sakit melihat keadaan Alina, apalagi Ani sudah menyaksikan sendiri bagaimana perlakuan Joni selama ini, nafkah lahir tidak pernah Joni penuhi, dan kini Adinda harus banting tulang sendiri untuk menghidupi anaknya, ditambah saat ini Joni sudah mengusirnya, sungguh besar kesabaran yang dimiliki oleh Alina, mungkin jika wanita lain berada di posisinya ia sudah melaporkan Joni dan ibunya. namun apalah daya saat ini hukum tidak akan berlaku jika tidak memiliki uang, dan itulah yang menjadi kelemahan Alina. Alina ingin mengumpulkan uang dan Ingin menuntut cerai pada Joni.

Alina memeluk tubuh Laili.

''Ibu kenapa nangis dan kenapa kita mengunap dirumah tante Ani?'' Tanya Laili.

''Kua, sayang. Laili yang kuat ya, Nak! Maafkan ibu karena belum. bisa memberikan kebahagiaan buat Laili, Laili... Mulia saat ini kita akan tinggal berdua tanpa adanya ayah, Laili gak akan nangis kan?'' Tanya Alina.

''Ayah memang selalu tidak ada dirumah, Bu" ucap Laili, Alina mencium kening Laili dengan isak tangisnya.

'Ya Allah, kuatkan aku. Cukup malam ini aku menangis di hadapan putriku, berilah aku kekuatan untuk bertahan dan berjuang, ' bathin Alina. Laili membalas pelukan sambil ibu, ia selalu mengerti akan kesedihan yang di alami ibunya.

Tanpa Alina sadar ada yang menatap ke arah mereka berdua dari jendela, sosok itu seolah mengerti dengan luka yang Alina alami.

''Zaydan, terimakasih ya, karena kau selalu ada untuk Alina, meskipun Alina tidak tahu jika selama ini bantuan itu berasal darimu, '' ucap Ani.

''Biarlah seperti ini, Mbak. Jangan katakan apapun, apalagii warga sini hanya bisa mendengarkan tanpa mencari tahu, terimakasih untuk mbak Ani yang sudah menjadi teman untuk Alina, '' ucap Zaydan.

''Disini yang menjadi tetangga Alina hanyalah aku, aku. malah gemes dengan suaminya. Oh iya, aku memiliki rekaman, aku akan mengirimkannya padamu, mungkin suatu saat nanti ini bisa kita pakai, '' ucap Ani.

...----------------...

Matahari kini sudah mulai menyinari dunia, Alina memasak untuk Ani. Tentu Ani yang berbelanja uang dari Zaydan.

''Wah, pagi ini aku makan enak, '' ucap Ani.

''Paman dan bibi jarang pulang, Mbak?'' Hanya Alina.

''Kadang dua hari sekali, kadang tiga hari sekali, makanya Ibu dan Ayah ingin sekali menjadikanku agar aku memiliki teman,'' ucap Ani.

''Kenapa mbak gak mau?'' Tanya Alina.

''Aku punya kekasih tapi dia masih berada di perantauan, doakan saja karena beberapa minggu lagi dia akan pulang, Semoga dia menepati janjinya untuk melamarku di sini,'' ucapkan Seraya menatap dengan serius pada Alina.

lama mereka berbincang, hingga Ani mendapatkan telepon dari pemilik rumah yang akan dikontrakkan pada Alina.

'' Kau sangat beruntung Alina, kau tahu rumah yang akan dikontamrakkan untukmu itu dekat sekali dengan rumah tuan Rifki,'' ucap Ani

'' Benarkah, Mbak?'' tanya Adinda dengan wajah yang bahagia

''Benar dong, dia juga memberikan diskon untuk bulan ini,'' ucap Ani, yang mana mendapatkan tatapan beda dari Alina.

Terpopuler

Comments

Aziza

Aziza

Baiknya zaydan

2023-07-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!