"Zay, Kamu yakin tidak memiliki perasaan pada bini orang itu?'' tanya sahabat Zaydan yang merupakan majikan Alina.
''Namanya Alina, Rif. Aku suka dia cuma dia sekarang udah bersuami, mau gimana lagi? Aku hanya ingin membantunya saja, apalagi aku tahu dengan suaminya yang kayak gitu, kasihan juga kan Alina dan anaknya, '' ucap Zaydan
''Kau pengacara, kenapa kau tidak tuntut si Joni?'' tanya Rifky
''Tuntut gimana, Alina saja diam begitu, ''celetuk Zaydan seraya mengambil minuman yang ada di hadapannya.
''Cie, ada yang cemburu, luka tapi tak berdarah, Jangan bilang kalau kau membujang sampai sekarang karena kau masih menyimpan rasa pada Alina?'' goda Rifki.
''Apa yang kau katakan, kita bahas yang lain, Beberapa hari lagi aku akan kembali ke kota, aku titip dia, '' ucap Zaydan.
''Idih, tadi minta bahas yang lainnya sekarang malah mau nitipin dia, Zay... Alina sudah berapa tahun bersama dengan pria tempramen kayak dia, buktinya dia bertahan dan kuat, '' ucap Rifki
''Tapi banyak lebam di sekujur tubuhnya, Rif. Memangnya apa yang Joni itu lihat, setelah di pukul, bukankah dia juga akan minta jatah sama Alina?'' tanya geram Zaydan saat mengingat kondisi tubuh Alina.
''Hahhahaah, Zay.... kau kocak banget sih, kenalan kau jauh banget membayangkan rumah tangga Alina, sampai ke kinta jatah segala lagi''ledek Rifki.
''Tapi kenyataan begitu, Rif. Entah sampai kapan Alina akan sadar dari kebodohannya, '' ujar Zaydan
''Aku do'akan semoga cepat sadar, agar temanku ini tidak sendirian terus, Tuan Zaydan Al_ghazali siap untuk menggantikan posisi si Joni kutu kupret, '' ucap Rifki dengan lantang.
Bug...
Zaydan melemparkan buku yang ada di meja pada wajah Rifki.
Ketika Rifki masih menertawakan Zaydan, tiba-tiba ada pesan masuk di ponsel Zaydan.
(Zay, Joni ngamuk lagi sama Alina. Malah nuduh Alina selingkuh lagi) pesan itu Zaydan baca dengan detak jantung yang berpacu dengan begitu cepat.
''Rif, ikut gue, '' ucap Zaydan setaya mengambil jaketnya dan melangkah pergi, tebtu Rifki langsung mengikuti langkah Zaydan setaya meninggal selembar uang merah di meja tempat mereka nongkrong.
Rifki tudan bertanya lagi, ia sudah tahu jika ini masalah yang sangat penting.
''Jangan terlalu marah, kajnhatua bisa menahan emosimu, '' ucap Rifki selama. dalam. perjalanan, apalagi. ketika Rifki melihat Zaydan mengepalkan tangannya di setir mobilnya.
''Kenapa ada laki-laki seperti itu, Rif? Kenapa harus dengan cara kekerasan?'' tanya Zaydan dengan kesal.
''Sifat orang itu beda-beda, Zay. Ada yang tukang selingkuh, ada yang suka mukul, ada yang kalem, ada yang pura-pura bodoh, tapi aku harap kau bisa menahan emosimu nanti, '' ucap Rifki setaya menepuk pundak Zaydan.
...----------------...
''Kau harus diberi pelajaran Alina, kalau kau terus dibiarkan seperti ini maka kau akan semakin melunjak suatu saat nanti, "ucap Joni Seraya melepaskan sabuknya.
''Cukup Bang! Sudah cukup Abang menyiksaku selama ini, Apa yang aku lakukan sehingga membuat abang marah? Perselingkuhan, tuduhan yang tidak pernah aku lakukan sama sekali, Mana buktinya jika aku selingkuh dari Abang?'' ucap Alina Seraya memegang pipinya yang masih terasa sangat sakit dan panas.
''Tanpa bukti pun aku sudah bisa mengetahui kalau kau punya selingkuhan, hutangmu hanya 200.000 ribu di toko bu Hilma, lalu dari mana uang sebanyak itu kau dapatkan? Kalau bukan dari hasil perselingkuhanmu dengan pria jahat itu,'' umpat Joni, Alina tersenyum menahan sakit hati dan juga sakit fisiknya.
'' Aku bekerja Bang, Aku bekerja siang malam untuk mencukupi kebutuhan keluarga kita, Di Sini Abang hanya bisa marah dan juga memukulku tanpa mengetahui apa yang aku lakukan seharian ini, Abang selalu mendengarkan apa yang selalu diucapkan oleh ibunya Abang, aku ini istrimu Bang.... Bukan pembantumu? aku juga butuh kebahagiaan dan kebutuhan, selama ini aku hanya diam, tapi semakin lama abang semakin melunjak dan selalu berbuat kasar padaku,'' ucap Alina Seraya memberanikan diri untuk menatap Joni.
''Bekerja, apakah bekerja sebagai buruh cuci bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Apa kau kira aku ini laki-laki yang bodoh Alina?'' tanya Joni seraya mendekati tubuh Alina, melihat Joni yang semakin dekat tentu Alina langsung berjalan mundur, Iya tahu bahwa Iya sudah tidak bisa menghindar lagi dari amarah Joni.
'' Katakan padaku siapa laki-laki itu Alina,?'' tanya Joni dengan penuh penekanan.
''Aku tidak selingkuh Bang, Sumpah aku tidak pernah selingkuh darimu,'' ucap Alina.
''Ternyata kau tidak bisa di ajak bicara baik-baik Alina, sekarang... rasakan ini,'' ucap Joni seraya memecuti tubuh Alina.
Pyar... Pyar ... Pyar
''Sakit bang, aku tidak selingkuh, bang. Sumpah! aku tidak pernah selingkuh.... !" teriak Alina menahan sakitnya.
Brak.... suara pintu di buka paksa.
Bug... Bug... Bug...
Tiga kali pukulan kini Zaydan layangkan pada wajah dan perut Joni. Namun dengan cepat Rifki melerai keduanya. Tepatnya Fikri menahan tubuh Zaydan yang sudah siap memberi serangan lagi pada Joni.
"Siapa kau! Oh... apakah kau selingkuhan Alina? Dasar murah*an!" kecam Joni seraya menatap Alina.
"Selain kau b*ajingn" an, ternyata kau juga b*doh, Joni!" teriak Zaydan seraya berusaha melepaskan diri dari Rifki.
"Lepaskan aku Rif, laki-laki sepertinya seharusnya di beri pelajaran!" teriak Zaydan
"Bang, aku tidak pernah selingkuh... " ringih Alina yang membuat Zaydan tersadar jika wanita itu saat ini bersandar di pojok dinding dengan lebam di tangannya.
"Kami akan melaporkanmu, Joni! Kami pasti akan melaporkanmu, !" ucap" ucap Zaydan seraya menunjuk kearah Joni.
"Alina aku baik- baik saja kan?" tanya Zaydan seraya menepuk-nepuk pipi Alina.
"Jika ada sesuatu yang terjadi pada Alina, aku tidak akan pernah melepaskan mu, Joni.... Tidak akan pernah!" ucap sengit Zaydan
Mendengar akan hal itu, Joni pun pergi dan langsung membawa motornya.
Zaydan dan Fikri pun membawa Alina ke sofa di ruang tamu, Zaydan juga menghubungi Ani agar kerumah Alina.
"Kau tahu sendiri kan bagaiaman gikanya suaminya Alina?'' ucap Zaydan seraya mengompres tangan Alina.
''Benar-benag mengerikan, Zay. Mending menurutku Alina pergi dari rumah ini, sangat berpengaruh buat mental anaknya yang masih kecil,'' ucap Rifki yang membuat Zaydan langsung menghentikan tangannya.
''Dimana dia akan tinggal?'' tanya Zaydan
''Aku rasa di dekat rumahku ada rumah kosong, nanti aku tanya-tanya ke pemiliknya, tapi kau pastikan juga Alina mau gak pergi dari sini?'' ucap Rifki yang di benarkan oleh Zaydan.
''Dia anak yatim-piatu, mungkin itulah alasan fia bertahan disini, bagian yang Joni dan rumah ini adalah miliknya, aku tahu apa yang ia rasakan, apalagi ketika hati kita masih mencintai orang yang sudah menyakiti kita, '' ucap Zaydan yang bersamaan dengan datangnya Ani dan anaknya Alina.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Aziza
Betul kau zidan...bawa aja Alina pergi keluar....
2023-07-05
1