Pagi sudah tiba,sinar mentari sudah menyinari dunia.
Juli membuka ke dua matanya,dia merasa pagi yang hangat sedang menyambut dirinya.Juli melihat Nicholas yang masih tidur,dia mengelus pipi Nicholas dan tersenyum.Dia masih tidak percaya,jika dirinya bisa berpacaran dengan bosnya sendiri.
Nicholas yang tidur,dia merasa terganggu dengan sentuhan tangan yang mengelus pipinya.Nicholas bangun dan membuka ke dua matanya,dia melihat wajah Juli yang cantik sedang menatap dirinya.
"Sudah bangun sayang?"Tanya Nicholas,menatap Juli yang ada di hadapannya.
"Baru bangun."Jawab Juli,menatap wajah Nicholas yang tampan.
Juli menurunkan badannya ke bawah,dia bersandar di dada Nicholas.Dia memeluk tubuh Nicholas dengan erat,mengungkapkan rasa cintanya.
Nicholas mengusap kepala Juli,dia begitu senang Juli memeluknya.Dia merasakan tubuh Juli,begitu rapat dengan tubuhnya.Niholas mengelus punggung Juli,agar Juli merasa nyaman di pelukannya.Nicholas membawa Juli ke atas tubuhnya,agar Juli tau adiknya sedang terbangun.
"Sayang."Panggil Juli.
"Iya."Balas Nicholas,menatap Juli yang ada di atas tubuhnya.
Juli merasakan adik bosnya yang bangun,dia merasa tidak nyaman.Dia menatap bosnya,dia melihat bosnya juga sedang menatap dirinya.Dia kaget,saat tangan bosnya mendekatkan kepalanya.Dia berciuman dengan bosnya,dia merasakan sentuhan-sentuhan kecil dari bosnya.
Dia sekarang merasa terbuai dengan tindakan bosnya,dia merasakan bosnya begitu rakus terhadap dirinya.Dia sekarang berada di bawah tubuh bosnya,menerima ciuman-ciuman kecil yang di berikan bosnya terhadap dirinya.
"Sayang."Panggil Juli,merasa tubuhnya bergejolak.
Nicholas menghentikan tindakannya,dia langsung menatap Juli begitu intens.Dia sangat menginginkan adiknya di masukkan ke dalam mahkota Juli,dia ingin merasakan mahkota Juli yang sempit.
"Ada apa?"Tanya Nicholas,karena dirinya merasakan api gairah.
"Ini masih pagi sayang."Balas Juli,karena takut mereka melewati batas.
Nicholas berpindah dari tubuh Juli,dia sangat ingin menikmati tubuh Juli.Dia sekarang,hanya ingin Juli memuaskan tubuhnya yang bergejolak.
"Sayang puaskan aku."Ucap Nicholas,memejamkan matanya.
Juli bingung dengan ucapan Nicholas,bagaimana cara dia memuaskan bosnya ini.Apalagi,dia benar-benar tidak pernah melakukan hubungan yang begitu dalam seperti ini.Juli memilih beranjak ke kamar mandi,karena dia tidak ingin melakukannya sama sekali.
Nicholas membuka matanya,dia melihat Juli berjalan ke kamar mandi.Dia segera membereskan pakaian yang akan dia bawa,setelah selesai membereskan pakaiannya.Dia beralih ke pakaian Juli,membereskannya dengan rapi.
Nicholas menunggu Juli keluar dari kamar mandi,agar bisa bergantian dengan Juli.
"Sudah selesai?"Tanya Nicholas,melihat Juli yang keluar dari kamar mandi.
"Sudah sayang."Balas Juli.
Nicholas bergegas mandi,agar mereka bisa pergi liburan.Dia langsung berpakaian rapi di dalam kamar mandi,dia keluar dari kamar mandi dan melihat Juli yang merias wajahnya.
"Kita makan di bandara saja sayang,agar lebih cepat."Ucap Nicholas,sambil menarik dua koper keluar.
"Kita mau pergi kemana?"Tanya Juli,berlari mengikuti Nicholas.
"Nanti juga kamu akan tau sayang,aku ingin mengajak kamu berlibur pokoknya."Jawab Nicholas,Berjalan memasuki lift.
"Berlibur kemana sih,sampai kita harus ke bandara segala?"Tanya Juli,melihat Nicholas menenteng koper milik mereka.
"Rahasia sayang,kamu pasti senang dengan liburan kita ini."Jawabnya,sambil tersenyum.
Ponsel Juli berdering,dia mengambil ponsel yang berada di tasnya.Juli melihat nama penelepon di layar ponselnya dan mengangkatnya.
"Hallo,ada apa Sa?"Tanya Juli.
"Hallo Jul,aku mau kerja di perusahaan pacar kamu."Balas Sasa.
"Aku sedang tidak masuk kerja Sa."Ujar Juli,melihat wajah Nicholas di sampingnya.
"Kenapa Jul?kamu sakit apa?"Tanya Sasa di seberang telepon dengan khawatir.
"Tidak Sa,sekarang aku lagi di ajak mau pergi liburan."Balas Juli.
"Wah,enak sekali kamu di ajak berlibur."Ungkap Sasa,merasa iri mendengar Juli akan pergi berlibur.
"Tidak enaklah,nanti kerjaan aku menumpuk."Balas Juli,masih memikirkan pekerjaannya.
"Dapat salam dari mamahku,terima kasih kamu membiarkan kami menumpang disini."Ucap Sasa,berterima kasih terhadap Juli.
"Sama-sama Sa,salam juga buat semuanya.Maaf aku belum bisa mengunjungi kalian."Ujar Juli,merasa tidak enak dengan mereka.
"Tidak apa-apa Jul,kami mengerti kamu sibuk."Ungkap Sasa mengerti,jika sahabatnya ini benar-benar sibuk.
"Jika kamu ingin kerja,nanti kamu datang saja ke perusahaan.Jangan lupa,bawa lamaran kamu juga Sa."Ucap Juli,mengingatkan sahabatnya.
"Baiklah."Balas Sasa,merasa dirinya tidak enak dengan Juli yang memperhatikan keluarganya.
"Udah dulu,ya Sa."Ucap Juli,karena tidak enak dengan Nicholas.
"Hati-hati,jangan lupa beli oleh-oleh untukku."Ujar Sasa,semangat meminta oleh-oleh terhadap Juli.
"Baiklah."Balas Juli dan langsung mematikan teleponnya.
Telepon langsung di matikan,dia langsung memasukkan ponselnya ke dalam tas.Juli melihat Nicholas,dia sedang menunggu dirinya menyudahi teleponnya.
"Ayo."Ajak Nicholas,karena melihat wajah Juli yang pucat.
"Iya sayang."Jawab Juli,masuk ke dalam mobil milik Nicholas.
Mereka pergi meninggalkan apartemen dan berjalan menuju bandara,setelah mereka sampai di bandara.Mereka bergegas membeli makanan untuk sarapan mereka,setelah itu mereka langsung pergi menaiki pesawat milik Nicholas.
...****************...
Perjalanan begitu cepat,hingga pesawat sudah mendarat di negara ginseng.
Juli membuka matanya,dia melihat Nicholas yang di sampingnya masih tidur.Dia tersenyum,melihat Nicholas yang begitu tampan.
"Nicholas bangun,sepertinya kita sudah sampai.Ayo kita turun."Ajak Juli,karena dia penasaran di bawa berlibur kemana oleh Nicholas.
Nicholas terbangun,karena mendengar suara Juli yang membangunkan dirinya.Dia bahkan merasakan tangannya,di goyang-goyang Juli dengan antusias.
"Ada apa sayang?"Tanya Nicholas,karena masih mengantuk.
"Sudah sampai,ayo kita turun."Ajak Juli,begitu bersemangat.
Nicholas beranjak dari kasurnya,dia turun dari pesawat dan di ikuti Juli dari belakang.Nicholas melihat Juli begitu antusias,saat turun dari pesawat.Dia melihat Juli berputar-putar,dia juga melihat wajah Juli yang bahagia.
"Sayang,kamu mengajakku ke korea?"Tanyanya,karena tidak menyangka dirinya di bawa pergi ke negara ginseng.
"Benar sayang,ayo kita berlibur disini."Jawab Nicholas,dia langsung mendapatkan pelukan dari Juli.
"Terimakasih sayang,sudah mengajakku berlibur kesini."Sambil meneteskan air matanya.
"Jangan menangis sayang."Ucap Nicholas,melepas pelukan Juli dan mengusap air mata Juli.
Juli tersentuh atas tindakan Nicholas yang seperti ini,dia mencium bibir Nicholas karena senang.Dia benar-benar bersyukur,karena Nicholas mengajak dirinya ke sini.
"Ayo,ikuti aku."Ajak Nicholas,agar Juli mengikuti dia dari belakang.
Mereka berjalan meninggalkan bandara,sambil membawa koper mereka.Mereka menelusuri jalanan dan menjauh dari bandara incheon.
"Kita mau kemana,sudah berjalan sejauh ini."Ucap Juli merasa heran,karena dirinya entah mau di bawa pergi kemana oleh Nicholas.
"Sini sayang,kita foto disini."Ajak Nicholas,mengeluarkan sebuah tripod dan menyimpan ponselnya untuk memotret mereka.
Nicholas langsung meng upload fotonya ke sosmed milik dirinya,karena ingin semua orang tau dirinya memiliki pacar.Apalagi,pacarnya begitu sangat cantik.Dia takut,jika Juli ada yang merebutnya.
"Kenapa kamu tersenyum?"Tanya Juli,menatap Nicholas yang tersenyum sendiri.
"Nih,lihat."Ucap Nicholas,memperlihatkan ponselnya kepada Juli.
"Calon istriku?sejak kapan aku calon istrimu? kamu ada-ada aja,itu Zoya siapa?"Tanya Juli bertubi-tubi dan penasaran dengan nama Zoya yang berkomentar di sosmed Nicholas.
"Memangnya,kamu tidak mau jadi istriku? dia adikku,nanti aku pertemukan kamu dengannya."Jawab Nicholas,memasukkan ponselnya ke dalam saku.
"Bukannya tidak mau,keluarga kamu saja belum tentu menerimaku."Ujar Juli,mengambil kopernya.
"Mereka pasti menerimamu,ayo kita pergi ke penginapan.Langit sudah mau gelap."Ajak Nicholas,sambil membawa kopernya.
Mereka pergi ke penginapan dengan rasa lelah di tubuh mereka,tiba-tiba ponsel Nicholas berdering ada yang meneleponnya.
"Hallo,ada apa?"Tanya Nicholas dengan cuek.
"Mana kaka ipar,aku ingin mengobrol dengannya."Balas adik Nicholas,karena ingin berbicara dengan Juli.
"Dia sedang berbaring di ranjang,besok saja kamu menelepon lagi."Ujar Nicholas,melihat Juli seperti kelelahan.
"Baiklah,kenapa kakak tidak mengajak aku?"Tanya sang adik,karena ingin ikut dengan kakaknya yang sedang berlibur.
"Mendadak,repot kalau membawa kamu."Balas sang kakak,tidak ingin di ganggu adiknya.
"Aku akan menyusul kesana,bye."Ujar sang adik langsung mematikan sambungan teleponnya.
Juli melihat Nicholas yang sudah selesai bertelepon dengan seseorang,dia melihat Nicholas meletakan ponselnya di meja.
"Teleponan dengan siapa?"Tanya Juli penasaran,karena melihat Nicholas yang senang saat berbicara dengan orang yang di seberang telepon.
"Zoya,dia ingin berbicara dengan kaka iparnya.Namun aku tidak mengijinkannya,Karena kamu sedang berbaring di ranjang."Jawab Nicholas menjelaskan.
"Yasudah,aku tidur ya."Ucap Juli,memejamkan matanya.
"Tidur saja sayang,besok kita pergi jalan-jalan."Balas Nicholas,membereskan barang bawaan mereka.
Setelah Nicholas selesai membereskan barang mereka,dia langsung ikut berbaring di ranjang sebelah Juli.Nicholas menutup kedua matanya,hingga akhirnya dia tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments