Juli membuka ke dua matanya,dia bangun dan memegang kepalanya yang sangat pusing.
"Kepalaku sangat pusing sekali."Gumam Juli,menggelengkan kepalanya.
Dia bangun dari ranjang,melangkah pergi ke kamar mandi.Juli menyalakan shower,hingga air terjatuh di atas kepalanya.Dia masih memikirkan,apa yang terjadi dengannya.Dia seperti bermimpi,semalam berciuman dan memeluk Nicholas.Bisa-bisanya dirinya bermimpi seperti itu dengan bosnya sendiri,Juli tersenyum dengan mimpi yang di alaminya.
"Rasanya sangat segar dan nyaman."Ucap Juli,karena air menyentuh tubuhnya.
Juli bergegas menyelesaikan mandinya,dia keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang di tutupi handuk.Dia mencari pakaian santainya,tapi tidak sengaja dia membawa pakaian renang di tasnya.
"Rasanya,aku ingin berenang sebentar."Ucap Juli tersenyum.
Juli memakai pakaian renangnya,dia keluar dari kamarnya dan menuju area kolam renang.
"Panas sekali."Ucap Juli,dia menutupi wajahnya dan pergi ke pinggir kolam yang ada di depannya.
Sedangkan Nicholas,dia baru terbangun dari tidurnya.Dia keluar dari kamarnya,membuka pintu balkon dan menghirup udara segar.Namun saat dia melihat ke bawah,dirinya melihat Juli yang memakai pakaian renang di pinggir kolam.Dia melihat Juli yang begitu seksi dan melihat tatapan semua orang pada Juli.
"Sial,apa dia gak sadar banyak orang melihat tubuhnya.Apalagi tubuhnya sangat seksi."Umpat Nicholas,dia bergegas segera menyusul Juli ke area kolam renang.
Sedangkan di area kolam renang,Juli merasa kesepian tidak ada sahabatnya Sasa.Juli ingin sekali mengajak Sasa berlibur,dia ingin pergi liburan bersama Sasa.Apalagi,sekarang mereka tidak pernah pergi liburan bersama.
"Rasanya tidak asik,karena tidak ada Sasa."Gumam Juli,sambil memainkan air di kakinya.
Juli turun ke kolam renang,merasa nyaman dengan air menyentuh tubuhnya.Juli berenang dari ujung ke ujung dengan tenang,dia sangat senang tubuhnya bermain dalam air.
Sedangkan Nicholas,dirinya sekarang sudah berada di kolam renang.Dia sekarang,menunggu Juli sampai ke tempatnya.
"Kamu mau berenang?"Tanya Juli,karena melihat Nicholas yang ada di atasnya.
Nicholas melihat dada Juli dari atas,menurutnya dada Juli sangat montok.Dia turun ke dalam kolam,dia menarik Juli ke pelukannya.
"Jul."Panggil Nicholas.
Juli kaget,dengan tindakan bosnya.Dia di tarik begitu saja,ke dalam pelukan bosnya.Jantungnya berdegup dengan kencang,dia jadi teringat dengan mimpinya yang berciuman dengan bosnya.Dia menatap bosnya,bahkan sekarang bosnya menatap dirinya.
"Ada apa."Jawab Juli,menatap bosnya dengan jantung yang berdebar.
"Apa kamu tidak lihat,banyak lelaki yang sedang menatapmu dengan pakaian yang seperti ini?"Tanya Nicholas,melihat Juli dengan intens.
Spontan Juli melihat ke sekeliling kolam,benar saja semua lelaki memandangnya.Juli menatap Nicholas merasa malu dengan semua laki-laki menatap dirinya,dirinya tidak tau mereka sedang menatapnya.
"Aku tidak memperhatikannya sama sekali."Elak Juli,terlalu fokus memikirkan Sasa tadi.
Nicholas semakin merapatkan tubuh Juli,dia tidak ingin lelaki lain melihat tubuh Juli.Dia juga tidak ingin,lelaki lain mencoba merebut Juli darinya.Dia merasa,jika Juli sudah menjadi miliknya.
Juli merasa heran,kenapa bosnya ini memeluk dirinya.Bahkan tubuhnya tidak menolak sama sekali,sekarang Juli merasakan sesuatu yang menusuknya dengan keras.
"Kamu tau kenapa ada yang menusuk kamu dari bawah?"Tanya Nicholas tiba-tiba.
Juli yang mendengar ucapan Nicholas,dia dengan refleks menggelengkan kepalanya.
"Karena tubuhmu sangat menggoda,aku terbayang aktifitas panas apapun bersama kamu."Ujar Nicholas,membuat Juli tersentak.
Juli merasa malu sekarang,kenapa dia bisa sebodoh ini.Juli tidak kepikiran,bahwa ini kolam renang bersama.
"Aku pikir,di kolam tidak akan seramai ini."Jawab Juli polos,mendongak ke wajah Nicholas yang ada di hadapannya.
Nicholas mencium bibir Juli,dia begitu gemas dengan Juli.Persetan dengan semua orang yang melihat mereka,dia tidak perduli meski mencium Juli di dalam kolam renang.
Juli kaget dengan tindakan bosnya yang menciumnya,apalagi dia dalam posisi yang sangat intim dengan bos.Dia berfikir,mereka seperti sepasang kekasih.Juli tidak mendorongnya sama sekali,dia masih terdiam dengan tindakan bosnya.
Nicholas melihat Juli yang terdiam,dia membuka mulut Juli dengan lidahnya.Dia ingin Juli membalas ciumannya,tangannya semakin erat membawa Juli ke tubuhnya.Dia benar-benar sangat merindukan,ciuman panas mereka semalam.
Juli tidak membalasnya sama sekali,dia hanya diam dengan apa yang terjadi.Juli masih kaget,dengan tindakan bosnya yang mencium dirinya.
Nicholas melihat Juli yang masih diam dan tidak membalas ciumannya,Nicholas menyudahi ciumannya.
"Kenapa kamu mencium bibirku?"Tanya Juli,masih dengan pikiran kosong dan menatap Nicholas di hadapannya.
"Aku gemas,saat melihatmu."Jawab Nicholas,membuat Juli semakin bingung dengan apa yang terjadi.
"Kamu bukan kekasihku,seharusnya kamu tidak menciumku?"Marah Juli pada Nicholas.
"Bahkan,semalam saja kamu duluan yang menciumku."Balas Nicholas,membuat Juli semakin tercengang dengan ucapan Nicholas.
"Aku menciummu semalam?"Tanya Juli memastikan,karena tidak percaya dengan tindakannya sejauh itu.
"Kamu mencium diriku,bahkan kamu masih terpikirkan saat kamu jatuh di pelukanku.Bahkan kamu memikirkan tindakan diriku saat aku mencium dan menyentuh dada kamu."Balas Nicholas tersenyum.
"Benarkah,aku mengatakan semua yang ada di pikiranku terhadap kamu?"Tanya Juli,masih tidak percaya dengan apa yang terjadi.
"Benar."Jawab Nicholas,melihat Juli tidak percaya pada dirinya sendiri atas pengakuannya semalam.
Nicholas meninggalkan Juli yang masih termenung,dia menjauhi Juli untuk berenang sendirian.Dia membiarkan Juli,agar mencerna ucapannya.
"Kenapa aku bisa sebodoh ini,mau di taro di mana wajahku saat berhadapan dengannya."Gumam Juli.
Juli langsung naik ke atas kolam,dia berlari meninggalkan bosnya yang masih berenang.Dia hanya ingin pergi,menenangkan debaran jantungnya saat ini.
Setelah Nicholas sampai di ujung,dia menengok ke arah Juli.Nicholas tidak menemukan Juli di tempanya yang tadi,dia tersenyum penuh arti.Karena mungkin Juli malu,dengan tindakannya semalam.
"Juli kamu sangat manis,saat bertingkah seperti itu."Ucap Nicholas tersenyum.
Nicholas naik ke atas kolam,dia memutuskan untuk kembali ke kamarnya.Dia ingin bergegas mandi,karena hari ini mereka harus pulang.
Sedangkan Juli yang berada di dalam kamar mandi,dia masih tidak percaya dengan apa yang terjadi.Bahkan sekarang,dia masih ingat kejadian di kolam renang yang membuat dirinya sangat malu.Apalagi sekarang dia sedang memikirkan saat Nicholas mencium bibirnya dan tanpa sadar Juli memegang bibirnya sambil tersenyum.
"Apa benar semalam aku berciuman dengan Nicholas,bahkan saat di kolam barusan aku juga berciuman dengannya.Kenapa saat mengingat hal itu jantungku berdebar dengan cepat,Ini gila sangat gila."Gumam Juli pada dirinya sendiri.
Juli segera membersihkan tubuhnya,dia langsung berbaring di lantai dengan karpet berbulu sebagai alasnya.Dia masih mengingat wajah bosnya yang tampan,bahkan saat wajah tampan sedang mencium dirinya.Dia jadi membayangkan,dirinya berada di pelukan bosnya itu.
"Benarkah aku sungguh berciuman dengannya?tapi kenapa sekarang aku juga menginginkan ciumannya."Gumam Juli,sambil tersenyum dan membayangkan dirinya berciuman dengan Nicholas.
Juli mendengar ketukan pintu yang kencang,dia segera membuka pintu kamarnya.Dia tidak memperdulikan,apa yang sedang dia pakai.Karena dia terburu-buru untuk membuka pintu.
Nicholas tercengang dengan baju yang di pakai Juli,dia segera membawa Juli ke dalam kamarnya.Dia tidak habis pikir,Juli berani memakai pakaian yang membuatnya sangat begitu menggoda.
"Ada apa?"Tanya Juli,melihat Nicholas panik dan segera menariknya dirinya ke dalam.
Nicholas tidak habis pikir dengan Juli,dia menarik Juli ke ranjang.Nicholas mendorong Juli keranjang,dia merasa jantungnya berdegup dengan kencang.Nicholas naik ke ranjang,dia mencium bibir Juli dengan rakus.Bahkan Juli tidak bisa bergerak,karena pergerakannya di kunci Nicholas.
Juli kaget,dengan tindakan bosnya yang seperti ini.Dia bingung dengan tindakan bosnya,sebenarnya apa yang terjadi dengan bosnya.Bahkan sekarang tubuhnya,menerima tindakan bosnya.Juli membalas ciuman bosnya,dia menuruti keinginan tubuhnya.
Nicholas senang Juli membalas ciumannya,dia melepas kuncian tangannya pada tangan Juli.Nicholas memperdalam ciuman mereka,tangannya dengan berani masuk ke dalam pakaian Juli.
Juli kaget,tangan dingin bosnya yang menyentuh dadanya.Dia tidak bisa mendorong bosnya sama sekali,tubuhnya sangat mendambakan tindakan bosnya.Dia meremas dadanya begitu kencang,membuat tubuhnya merasakan panas.
Nicholas melihat Juli yang tidak mendorongnya sama sekali,dia memainkan dada Juli sambil berciuman.Tatapan matanya melihat ke arah Juli,dia melihat tatapan Juli yang menikmati tindakannya.
Juli menikmati sentuhan yang di berikan bosnya,hingga dia merasakan sesuatu yang basah mengalir di mahkotanya.Juli mengalungkan tangannya di leher bosnya,tubuhnya merasa bergejolak.
Nicholas merasa terpancing,dia turun ke paha Juli.Dia mengelus paha Juli dengan lembut,dia semakin masuk dan menyentuh mahkota Juli.
Juli menegang saat tangan bosnya menyentuh pahanya,dia merasa tidak karuan saat ini.Juli semakin menegang saat tangan bosnya menyentuh area mahkotanya.
Nicholas merasa tubuhnya semakin panas,dia menghentikan tindakannya.Nicholas tidak ingin melewati batasnya,karena dia dengan Juli tidak memiliki hubungan apapun.
"Kenapa berhenti?"Protes Juli tanpa sadar dan menatap mata Nicholas.
Nicholas yang mendengarkan reaksi Juli senang,karena Juli sudah terbuai dengan tindakannya.
"Kenapa kamu memakai pakaian seperti ini?"Tanya Nicholas menatap Juli.
"Karena aku ingin memakainya,bahkan aku kan tidak pergi kemana-mana."Jawab Juli jujur terhadap Nicholas.
Nicholas menatap Juli dengan intens,apalagi saat ini Juli berada di bawah tubuhnya.Nicholas masih merasa ini semua seperti mimpi bagi dirinya.
"Kenapa kamu menatapku seperti itu?"Tanya Juli,merasa eran dengan tatapan Nicholas.
Nicholas mengelus paha Juli,membuat Juli merasakan sensasi aneh di tubuhnya.Apalagi ini baru pertama kalinya dia merasakan hal seperti ini,bahkan dia melakukannya bersama bosnya sendiri.
"Kamu tau?"Tanya Nicholas menatap Juli,sambil tangannya naik ke permukaan perut Juli dengan sangat lambat.
Juli gelisah dengan sentuhan bosnya,dia merasakan tangan bosnya naik menyentuh dadanya.Dia semakin tidak karuan,bahkan tubuhnya sangat panas.
Nicholas masih menyentuh dada Juli,membuat Juli semakin tidak nyaman dengan tubuhnya.Juli merasakan tubuhnya seperti tersengat listrik,bahkan dia menikmati tindakan Nicholas pada tubuhnya.
"Aku sangat ingin memilikimu."Ucap Nicholas.
"Maksud kamu?"Tanya Juli,melihat Nicholas dengan tatapan tidak mengerti.
"Panggil Nicholas,jangan kamu!"Perintah Nicholas,terhadap Juli.
"Maksudnya apa?"Tanya Juli,tidak mengerti pikiran bosnya ini.
"Maukah kamu jadi pacarku?"Ucap Nicholas,berharap Juli langsung menerimanya.
"kamu serius?"Tanya Juli memastikan,karena tidak percaya ucapan bosnya.
"Ya,sangat serius."Jawab Nicholas bersungguh-sungguh.
"Kenapa harus aku?"Tanya Juli langsung melihat Nicholas dengan intens.
"Karena dari awal,aku menyukaimu."Jawab Nicholas,membuat Juli tidak mengerti.
"Dari awal."Gumam Juli mengerutkan alisnya.
"Benar dari awal aku sudah menyukaimu,bahkan semalam saat kamu mengakuinya aku senang."Jawab Nicholas.
"Benarkah?"Ucap Juli tak menyangka,bahwa dirinya berbicara seperti itu terhadap Nicholas.
"Bahkan semalam,jika aku seorang bajingan.Aku sudah memperkosa kamu,saat kamu sedang mabuk."Jujur Nicholas,membuat Juli bingung.
"Aku butuh waktu untuk mencerna semuanya."Ungkap Juli yang merasa bingung dengan apa yang terjadi.
"Baiklah,aku akan memberikan waktu untuk kamu.Aku akan membiarkan kamu berfikir untuk mencerna semua yang terjadi terhadap kita."Ucap Nicholas.
Nicholas melihat ekspresi Juli,dia masih menerima tindakannya.Nicholas membuka pakaian Juli,hingga terpampang dengan jelas dada Juli.Dia langsung menyambar dada Juli,menyentuh ujung dada Juli dengan lidahnya.
"Nicholas hentikan!"Perintah Juli,karena dia tidak tahan dengan tindakan Nicholas pada tubuhnya.
Nicholas menghentikannya,dia langsung mencium bibir Juli sekilas.Nicholas langsung bangkit dan meninggalkan Juli di ranjangnya.
"Ini gila,sangat gila."Ucap Juli lalu mengambil ponselnya dan memberitahu Sasa.
Juli : Sa gue bingung?
sasa : Bingung kenapa?
Juli : Bos gue nembak gue.
sasa : Serius kamu?
Juli : Serius,bahkan barusan kami berciuman.
Sasa : Jawabanmu apa?
Juli : Aku bingung sa.
Sasa : Bingung kenapa lagi,terima aja.
Juli. : Tapi dia bos gue Sa?
Sasa : Kalian berbuat apa saja disana?
Juli : Kami berciuman dan.
Sasa : Dan apa?
Juli : Dia memegang dadaku Sa.
Sasa : Serius kamu? gimana rasanya?
Juli : Entahlah rasanya aneh.
Sasa : Sudahlah terima saja.
Juli : Beneran?
Sasa : Iya kapan lagi dapet pacar seorang bos.
Juli : Baiklah aku akan memikirkannya.
"Apakah harus aku terima? lebih baik aku menanyakan dengan jelas terhadap Nicholas."Gumam Juli,berlari mengetuk kamar Nicholas.
Nicholas membuka pintu kamarnya,karena seseorang mengetuk pintu dengan terburu-buru dan melihat Juli berdiri disana lalu menarik Juli masuk ke dalam.
"Kenapa kamu tidak mengganti pakaianmu?"Tanya Nicholas marah.
"Aku lupa,karena masih bingung dengan apa yang terjadi."Jujur Juli dan menatap mata Nicholas.
"Apa yang kamu bingungkan?"Tanya Nicholas,menarik Juli untuk duduk di pangkuannya.
"Perkataanmu terhadapku."Jujur Juli menunduk,karena tidak berani menatap Nicholas.
"Kamu memikirkannya?"Tanya Nicholas,mengangkat wajah Juli agar melihat matanya.
Juli mengangguk sebagai jawaban,karena dia benar-benar tidak tau harus bagaimana.
"Sudah,jangan kamu pikirkan.Aku akan menunggu jawabanmu dengan sabar."Ucap Nicholas menenangkan Juli,agar Juli memahami isi hatinya sendiri.
"Benarkah?"Tanya Juli,menatap Nicholas dengan lekat
"Iya Jul,aku akan menunggu jawabanmu."Jawab Nicholas,mengelus rambut Juli.
"Ayo segera bersiap,kita akan pulang sekarang."Perintah Nicholas yang menatap Juli.
"Sekarang?"Tanya Juli kaget,membalas tatapan Nicholas.
"Iya sekarang."Jawab Nicholas mencium bibir Juli,karena merasa gemas dengan Juli.
Juli membalas ciuman Nicholas terhadap dirinya,dia memastikan debaran jantungnya terhadap bosnya ini.
Nicholas senang Juli membalas ciumannya,Nicholas menghentikan ciumannya.
Juli berdiri dari pangkuan Nicholas,dia berlari untuk pergi ke kamarnya.
Nicholas yang melihat tingkah Juli seperti itu tersenyum,dia segera bersiap-siap membereskan barangnya.Karena dia harus segera pulang ke negaranya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments