Pagi-pagi sekali,Juli sudah berada di ruangan Nicholas.Juli merasa bersemangat,menyambut hari pertamanya dia bekerja.Juli kaget,saat mendengar suara pintu ruangan terbuka.Juli langsung berbalik,dia melihat Nicholas yang masuk ke ruangannya.
Nicholas kaget,karena melihat Juli yang sudah berada di ruangannya.Dia menelan ludahnya sendiri,melihat tubuh Juli yang sangat seksi.Dia terpesona dengan kecantikan Juli,rasanya dia ingin menarik Juli ke dalam pelukannya.
"Kamu sudah berada di kantor,sejak kapan?"tanya Nicholas menstabilkan jantungnya,melihat Juli yang begitu seksi.
"Sejak pukul 7 pak."Jawab Juli menatap Nicholas.
Nicholas mengangguk,mendengar jawaban Juli.Begitu antusiasnya Juli,ingin bekerja di perusahaannya.
"Aku kerja dimana ya pak?"tanya Juli,berjalan mendekati bosnya.
"Di ruangan ini,bersama saya."Jawab Nicholas,memandang Juli dengan intens.
"Baiklah pak."Ujar Juli,menatap bosnya sangat tampan.
Juli begitu terpesona dengan ketampanan bosnya ini,apalagi dirinya merasa ingin mengelus wajah bosnya.Juli benar-benar tertarik dengan bosnya,baru kali ini dia tertarik dengan lelaki tampan.Sialnya,dia malah tertarik dengan bosnya ini.
"Jangan panggil saya bapak,panggil Nicholas saja."Perintah Nicholas yang masih belum berkedip menatap Juli.
Nicholas tidak ingin Juli memanggil dirinya bapak,dia ingin mendengar Juli memanggilnya Nicholas.Dia ingin Juli,agar merasa dekat dengan dirinya.Nicholas baru pertama kali,merasa jatuh cinta pada wanita.Dia tidak menyangkal dirinya pernah pacaran selama di luar negeri,tapi hubungan mereka kandas begitu saja.
"Tapi pak."Jawab Juli ragu-ragu dengan perintah bosnya itu.
"Disaat kita berdua,kamu panggil aku Nicholas.Jika ada orang lain,kamu baru panggil saya bapak."Perintah Nicholas,agar Juli mengikuti perintahnya.
"Baiklah."Jawab Juli,merasa ragu-ragu.
Nicholas senang,jika Juli mau menuruti apa yang di katakannya.Dia lebih senang,jika Juli memanggil nama aslinya.Dia membayangkan suara merdu Juli,memanggil nama aslinya.
"Kalau begitu,kamu duduk di meja ini."Perintah Nicholas,menunjuk meja kerja Juli.
Juli bergegas jalan ke meja yang di tunjuk bosnya,dia langsung duduk di mejanya.Dia sangat senang bisa duduk di mejanya,apalagi kursinya sangat empuk dan nyaman.
Nicholas menelan ludahnya sendiri,dia melihat dada Juli yang menyembul saat Juli duduk seperti itu.Dia menatap dada Juli yang menyembul,dia merasa ingin menyentuhnya.Nicholas mencoba menahan imannya,Juli benar-benar membuat tubuh dan pikirannya tidak sejalan.
"Kamu pelajari saja berkas ini."Perintah Nicholas,menyodorkan berkas di meja Juli.
Juli mengambilnya,dia mempelajari berkas yang di sodorkan bosnya.Dia sedikit paham dengan berkas yang ada di tangannya,dia ingin mempelajarinya terlebih dahulu.Dia tidak ingin mengecewakan bosnya,dia harus belajar dengan cepat mempelajari berkas yang ada di tangannya.
Sedangkan Nicholas,di dalam hatinya sedang mengumpat.Dia benar-benar ingin membawa Juli duduk di pangkuannya,dia benar-benar tergoda dengan tubuh Juli.Dia baru kali ini,tertarik dengan tubuh wanita.Waktu berpacaran dulu,dia tidak seperti ini.Meski dulu pacarnya begitu cantik dan seksi,tapi dia benar-benar tidak tertarik sama sekali pada tubuh pacarnya.Dia dulu hanya menjaga pacarnya dan hanya berciuman tidak lebih.Nicholas langsung pergi ke mejanya,dia mencoba fokus mengerjakan berkasnya.Dia mencoba mengalihkan pikirannya,agar tidak membayangkan tubuh Juli dalam pangkuannya.
"Apakah ada yang sulit?"tanya Nicholas,basa-basi dan melihat ke arah Juli.
"Ada."Jawab Juli,masih fokus pada berkasnya.
Nicholas senang,saat mendengar ucapan Juli.Nicholas segera beranjak dari duduknya,dia melangkah berjalan ke meja Juli.Karena dia sudah berusaha fokus dengan berkasnya,namun yang di lakukannya sia-sia.Dia malah terusik dengan kehadiran Juli di ruangannya,membuatnya benar-benar memperhatikan gerak-gerik Juli.
"Mana yang sulit?"tanya Nicholas,mendekat ke samping Juli.
Nicholas memperhatikan tubuh Juli,menurutnya tubuhnya sangat pas.Nicholas merasa tubuhnya panas dingin,meski hanya menatap Juli seperti ini
Sedangkan Juli dia tidak tau,kalau Nicholas memperhatikan tubuhnya.Juli mengangkat kakinya,hingga roknya naik ke atas dan pahanya yang putih mulus terlihat oleh Nicholas.Nicholas menelan ludahnya sendiri,melihat paha Juli yang begitu mulus dan jantungnya berdegup kencang.
"Ini maksudnya bagaimana?"tanya Juli menunjuk salah satu agenda di komputer yang tertera di sana.
"Dua minggu nanti,kita pergi ke Singapore membahas kerja sama dengan perusahaan CA Group."Jawab Nicholas,melihat ke arah komputer yang di tunjuk Juli.
"Kita?"Ucap Juli mendongak ke arah Nicholas.
Juli mencium wangi parfume bosnya yang wangi,apalagi jantung Juli berdegup kencang melihat wajah tampan sang bos.Juli merasa tubuhnya sangat dekat dengan tubuh bosnya,membuat dia berdegup kencang.
"Iya,kita berdua kesana."Jawab Nicholas,menatap Juli dengan intens.
Mereka bertatapan satu sama lain,membuat jantung mereka berdegup kencang.Mereka tidak bisa mengontrol detak jantungnya,mereka sama-sama tertarik satu sama lain.
"Menginap tidak?"Tanya Juli,menatap bosnya tanpa berkedip.
"Menginap,selama 3 hari."Jawab Nicholas tersenyum.
"Baiklah,jika seperti itu."Jawab Juli dengan pasrah.
Nicholas melihat wajah Juli yang pasrah,dia langsung bertanya kepada Juli.Karena dirinya merasa heran dengan sikap Juli yang seperti itu,seperti dia punya masalahnya sendiri.
"Orang tua kamu tidak mengizinkannya atau pacar kamu yang tidak mengizinkan?"Tanya Nicholas,penasaran dengan ekspresi Juli.
"Orang tua ku sudah meninggal semua,bahkan aku tidak punya pacar."Jawab Juli,mengalihkan tatapannya pada berkas.
"Benarkah,kamu tidak memiliki pacar?"tanya Nicholas,senang mendengar Juli belum memiliki pacar.
"Benar,aku tidak pernah pacaran.Lagian kenapa Nicholas bertanya hal pribadi kepadaku."Protes Juli heran dengan pertanyaan bosnya.
"Tidak apa-apa,aku hanya bertanya saja.Yasudah,kerjakan saja dulu hal-hal yang mudah kamu pahami."Perintah Nicholas,mengalihkan ucapannya sambil tersenyum senang.
"Baik."Jawab Juli,langsung mempelajari setumpuk berkas di hadapannya.
Nicholas memperhatikan gerak-gerik Juli,dia tersenyum bahagia saat Juli tidak memiliki pacar.Dia mulai bekerja kembali,berusaha fokus pada pekerjaannya.
Mereka berdua sibuk bekerja,mengerjakan setumpuk berkas di hadapannya.Waktu istirahat pun datang,mereka menghentikan pekerjaannya.
"Waktunya istirahat."Ucap Juli senang dan meregangkan otot badannya yang merasa sangat pegal.
"Tolong,buatkan aku kopi sebentar."Perintah Nicholas,melihat Juli semakin seksi saat meregangkan otot badannya.
Juli bergegas berdiri dari duduknya dan membuat kopi sesuai permintaan bosnya.Setelah selesai membuat kopi,Juli langsung menghampiri Nicholas ke mejanya.
"Ini kopinya."Ucap Juli,menyimpan Kopi di atas meja Nicholas.
"Terimakasih."Ucap Nicholas dan mulai mencicipi kopi tersebut.
"Sama-sama."Jawab Juli dan melangkah pergi dari meja Nicholas.
Saat Juli ingin membuka pintu ruangan,Nicholas memanggil Juli.Juli menghentikan langkahnya,dia berbalik dan melihat ke arah Nicholas.
"Kamu mau makan di kantin?"tanya Nicholas,melihat Juli menatap ke arah dirinya.
"Benar,aku sudah sangat lapar."Jawab Juli memegang perutnya.
"Disini saja bersamaku,aku sudah memesan makanan untuk kita."Ucap Nicholas,karena ingin makan berdua dengan Juli.
Juli yang mendengarnya pasrah,Juli merasa tidak enak menolak permintaan bosnya.Apalagi bosnya ini,memesan makanan untuk mereka berdua.
"Baiklah."Jawab Juli,berjalan kembali duduk ke mejanya lagi.
Juli menunggu makanan datang ke ruangan mereka,tidak lama makanan datang dia antarkan oleh OB.Nicholas langsung duduk menghampiri makanan di meja,dia melihat Juli yang masih duduk di kursinya.
"Sini makan."Ajak Nicholas,melihat Juli menatap makanannya yang ada di meja.
Juli beranjak dari duduknya dan berlari kecil menghampiri Nicholas dengan senang,sialnya Juli tersandung karpet dan jatuh ke pelukan Nicholas.
Nicholas kaget,Juli terjatuh ke pelukannya dengan posisinya yang tengkurap di atas pelukannya.Nicholas sadar,dadanya Juli sekarang berada di telapak tangannya.Dia merasa jantungnya berdegup kencang,ini seperti keberuntungan yang dia miliki.Dia meremas dada Juli begitu saja,seperti menyentuh bola.
Juli kaget,dirinya bisa tersandung begitu saja pada karpet.Dia bahkan semakin kaget,karena jatuhnya tengkurap di pelukan bosnya.Juli merasakan dadanya jatuh di telapak tangan bosnya,dia merasa gugup.Juli merasakan tangan bosnya yang meremas dadanya,dia tercengang dengan tindakan bosnya.
Nicholas tersenyum penuh arti,saat memegang dada Juli.Dia melihat reaksi Juli yang masih terdiam di pangkuannya,dia meremasnya lagi.Dirinya sangat ingin meremasnya,menurutnya ukurannya sangat besar.
"Ahk."Suara Juli yang lolos begitu saja.
Juli kaget,karena bosnya meremasnya lagi.Bahkan sialnya,dia tiba-tiba mengeluarkan suaranya.Dia baru pertama kali di perlakukan seperti ini,bahkan oleh bosnya sendiri.Dia marah,karena tubuhnya hanya diam saja di perlakukan seperti itu oleh bosnya.Dia segera duduk,merasa malu atas kecerobohannya.
Nicholas melihat wajah Juli memerah,dia dengan bodohnya malah meremas dada sekretarisnya.Dia merutuki kebodohannya ini,ini di luar kendalinya.
"Maaf,atas tindakanku."Ucap Nicholas menatap Juli dengan tulus.
Juli hanya mengangguk,dia malu dengan reaksi tubuhnya.Dia seperti menikmati tindakan Nicholas terhadap dirinya,bahkan dia merutuki kecerobohan dalam dirinya.
Nicholas melihat ekspresi Juli seperti itu senang,karena mungkin ini pertama kalinya bagi Juli.Nicholas menatap Juli yang masih kaget dengan tindakannya itu.
"Juli?"Panggil Nicholas,tersenyum menatap Juli.
"Iya Nicholas."Jawab Juli pelan dan menatap balik Nicholas yang sedang menatap ke arahnya.
"Maafkan aku?"Ucap Nicholas memegang tangan Juli,merasa bersalah dengan tindakannya terhadap Juli.
"Tidak apa-apa Nicholas,ini murni kesalahanku.Karena aku terlalu buru-buru berjalan hingga tersandung,ini kecerobohan diriku."Ujar Juli jantungnya berdetak dengan cepat,saat Nicholas menatap dan memegang tangannya.
"Baiklah,mari kita makan?"Ajak Nicholas,mengambil sendok di meja.
Mereka makan bersama dengan tenang,namun hati mereka berdegup kencang karena kesalahan tadi.Mereka saling menyalahkan diri mereka sendiri,akibat kecerobohan yang mereka buat.Setelah mereka menghabiskan makan siang,mereka kembali bekerja dan merasa canggung akibat kejadian tadi.
Juli merasa jantungnya masih berdegup kencang mengingat kejadian tadi,dia mengirim pesan terhadap Sasa.Dia ingin sasa tau yang dia alami saat ini,dia ingin menceritakan kejadian yang dia alami.
Juli : Jantung aku,berdegup kencang Sa.
Sasa : kenapa?
Juli : Aku jatuh tengkurap,di pelukan bos.
Sasa : Hebat kamu,gimana rasanya?
Juli : Aku malu Sasa
Sasa : Kenapa malu?
Juli : Dada aku loh,di pegang dia.
Sasa : Gimana rasanya?
Juli : Aku,tidak bercanda loh Sa.
Sasa : Enak kali ya?
Juli : Kamu buat aku kesal.
Juli mengakhiri chat bersama Sasa,merasa kesal dengan balasan Sasa.Juli memilih fokus bekerja lagi,agar bisa mengalihkan perhatiannya.
Sedangkan Nicholas,dia masih membayangkan saat memegang dada Juli.Dia dengan refleks langsung menatap dada Juli dari meja kerjanya,menurutnya Juli sangat seksi.Dia ingin membawa Juli berada di pelukannya,dia ingin Juli jadi miliknya.
Waktu cepat berlalu,jam kerja sudah habis.Juli membereskan barangnya untuk bergegas pulang,Nicholas menghampiri Juli yang sedang membereskan barangnya di meja kerjanya.
"Jul,mau makan malam denganku?"Tanya Nicholas,tubuhnya begitu dekat dengan Juli
"Maaf,sepertinya aku sudah lelah dan rasanya aku ingin segera tidur."Jawab Juli,masih fokus membereskan barangnya.
"Baiklah,hati-hati di jalan."Ucap Nicholas di telinga Juli.
Juli kaget,saat Nicholas berbicara di telinganya.Dia hampir terjatuh,namun di tahan oleh tangan bosnya.Dia menatap mata bosnya begitu saja,Juli seperti terhipnotis dengan tatapan mata bosnya.
Nicholas dengan refleks,menahan tubuh Juli yang hampir jatuh.Dia menatap mata cantik Juli,karena Juli menatap ke arahnya.Dia seperti terhipnotis dengan wajah Juli,dia mendekatkan kepalanya dan mencium bibir Juli.
Juli kaget,karena bosnya mencium bibirnya.Dia tidak membalas ciuman bosnya,dia hanya terdiam begitu saja.Dia tidak tau apa yang terjadi,dia benar-benar terhipnotis dengan mata indah milik bosnya.
"Jul."Panggil Nicholas,karena sudah melepas ciuman mereka.
Juli mengedipkan matanya,karena dia merasa bingung dengan apa yang terjadi.Dia masih tidak paham,dengan tindakan bosnya.Juli melangkah begitu saja,mengabaikan keberadaan Nicholas di hadapannya.Juli keluar dari ruangannya,dengan rasa bingung dalam dirinya.
"Sial,kenapa jantungku masih berdegup kencang."Umpat Juli,mengingat dengan jelas apa yang terjadi.
Juli langsung masuk ke dalam mobilnya,dia mulai melajukan mobilnya meninggalkan perusahaan dan pulang kerumahnya.
Nicholas tersenyum bahagia,hari ini dia berciuman dengan Juli.Meski hanya dia yang menciumnya,dia tau Juli kaget dengan tindakannya.Sehingga Juli pergi begitu saja,tidak menghiraukan keberadaan dirinya.
Sedangkan Juli yang sudah sampai ke rumahnya,dia langsung masuk ke dalam kamarnya.Dia berjalan masuk ke dalam kamar mandi,Juli merasa tubuhnya sangat lengket sehabis bekerja,apalagi dia sangat lelah dengan apa yang terjadi.Setelah selesai mandi,dia bergegas naik ke ranjangnya dan kemudian menelepon Sasa.
"Ada apa Jul,tumben jam segini belum tidur?"Tanya Sasa,karena Juli meneleponnya.
"Aku baru pulang Sa,baru hari pertama kerja berkasnya banyak banget."Keluh Juli terhadap Sasa,merasa kerjaannya sangat banyak.
"Namanya juga kerja Jul,beruntung kamu sekali kerja langsung jadi sekretaris Jul."Ujar Sasa,menurutnya ini keberuntungan Juli yang sangat bagus.
"Iya kamu benar Sa,ini keberuntungan yang sangat bagus untuk diriku."Balas Juli,menurutnya dia sangat beruntung mendapatkan pekerjaan ini.
"Bagaimana dengan bos tampan kamu Jul?"tanya Sasa penasaran dengan bos tampannya Juli.
"Jantungku berdegup kencang Sa,apalagi saat melihat wajahnya semakin terpesona aku Sa.Setelah kejadian dia memegang dada ku,aku semakin gila dan tidak bisa mengontrol detak jantung aku Sa."Cerita Juli merasa jantungnya masih berdetak cepat meski hanya bercerita saja.
"Kamu serius dia memegang dada kamu?tapi gimana rasanya?"Tanya Sasa antusias,karena sahabatnya ini benar-benar tidak pernah di sentuh lelaki.
"Benar dia memegang dadaku,kamu kira aku bercanda apa."Protes Juli yang teringat Sasa menganggap pesannya hanya bercanda.
"Maaf Jul,aku kira tadi kamu bercanda."Balas Sasa tertawa di seberang telepon sana.
"Aku serius Sasa."Ucap Juli kesal,karena Sasa mentertawakan dirinya.
"Gimana rasanya Jul?"tanya Sasa penasaran dengan jawaban Juli.
"Sudahlah,aku malas menceritakannya.Aku jadi ngantuk,bye."Ucap Juli,mematikan sambungan teleponnya.
Juli kesal dengan Sasa,karena dirinya di kira bercanda.Padahal kenyataanya,kejadiannya begitu cepat dan dia merasa ceroboh dengan apa yang terjadi.
Setelah itu Juli lanjut berbaring,di kepalanya masih memikirkan kejadian di perusahaan.Juli tersenyum senang,karena dia mengagumi sosok Nicholas yang tampan sebagai bosnya itu.
"Nicholas sangat tampan,kenapa aku bisa memikirkannya? Apa aku jatuh cinta dengan Nicholas?"Gumam Juli pada dirinya sendiri.
"Sudahlah Jul,lebih baik kamu pejamkan mata kamu.Besok kamu harus bekerja dan setumpuk berkas sedang menantimu di perusahaan."Ucap Juli mengingatkan dirinya.
Juli mulai memejamkan kedua matanya,agar dia bisa tertidur dengan pulas.Tidak membutuhkan waktu yang lama,Juli langsung tertidur dengan pulas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments