Nicholas menatap langit-langit kamarnya,dia tidak ingin tragedi masa lalu menghantui dirinya.Apalagi sekarang,dia memiliki Juli di kehidupannya.Nicholas begitu takut Berlin melukai Juli,rasanya dia ingin segera menikahi Juli dan membawa Juli ke luar negeri.Nicholas teringat akan Juli,dia langsung beranjak dari ranjangnya.
Nicholas keluar dari kamarnya,dia celingukan melihat suasana rumah ibunya.Setelah merasa aman,dia mengendap-endap hingga sampai ruang tamu.Nicholas masuk ke dalam kamar Juli dan mengunci pintu kamar secara perlahan.Nicholas mendekat ke arah ranjang,dia tersenyum melihat Juli yang sedang tertidur lelap.
"Cantik,aku rindu kamu."Gumam Nicholas,begitu melihat Juli yang tertidur pulas.
Nicholas naik ke atas ranjang,dia berbaring di samping Juli.Dia menghadap ke arah Juli,Nicholas membelai wajah Juli perlahan.Di hatinya ada perasaan senang dalam dirinya,dia merasa sedetik tidak melihat Juli kehidupannya seperti ada yang kosong.
Juli merasakan seseorang sedang membelai wajahnya,dia mulai membuka matanya perlahan.Dia melihat Nicholas yang sedang menatapnya,dia heran Nicholas menatap lekat pada dirinya.Juli menatap Nicholas balik dan rasanya baru kemarin dia menjadi orang asing yang tidak kenal Nicholas sama sekali.Tapi sekarang,semuanya berubah dan Nicholas menjadi sosok terpenting dalam hidupnya.
"Sayang,kenapa kamu kemari?"Tanya Juli untuk memecahkan keheningan di antara mereka.
"Aku sedang merindukan kamu sayang."Balas Nicholas,begitu sedang merindukan Juli.
"Aku takut,ibu kamu mencari kamu sayang."Khawatir Juli.
Nicholas memeluk Juli,dia membawa Juli ke dalam pelukannya.Dia sangat rindu dengan Juli dan sekarang di hatinya ada perasaan takut tidak bisa memeluk Juli lagi.
Juli merasa aneh dengan tindakan pacarnya yang seperti ini,dia seperti takut kehilangan dirinya semenjak bertemu dengan wanita itu.Semuanya terlihat dengan jelas oleh dirinya,di diri pacarnya ada perasaan takut terhadap dirinya.Juli tau dengan cerita Berlin,dia mengerti jika Berlin orang berbahaya.Juli tidak takut sama sekali dengan Berlin,bahkan dirinya bisa melawan Berlin.
Nicholas sangat menikmati setiap detik perasaan yang memiliki Juli di hatinya,dia ingin waktu berhenti untuk tidak merasa takut sama sekali dengan kehadiran Berlin di kehidupannya.
Juli membalas pelukan Nicholas,dia begitu mengerti dengan perasaan Nicholas terhadap dirinya.Bagaimanapun,dia akan tetap bersama dengan Nicholas dan tidak akan pernah takut dengan kehadiran Berlin sama sekali.
"Sayang tidurlah."Perintah Nicholas,agar Juli tertidur kembali.
Nicholas mengusap-usap punggung Juli,agar Juli tertidur lagi.Dia tau jika dirinya mengganggu tidur Juli,dia tidak ingin melihat Juli kelelahan oleh dirinya.
Juli merasakan usapan tangan Nicholas di punggungnya,dia merasa mengantuk dan memejamkan matanya kembali.
Nicholas melihat Juli yang tertidur kembali,dia memilih untuk kembali ke kamarnya dan takut ibunya mengecek dirinya di dalam kamar.Nicholas kembali ke kamarnya dengan mengendap-endap,Nicholas merasa lega dengan orang di rumahnya yang sedang tidur semua.
Ibunya melihat Nicholas yang mengendap-endap ke kamar Juli,Ibunya senang Nicholas sudah memiliki wanita yang dia cintai.Ibunya merasa lega dan dia tidak akan ikut campur dengan kehidupan putranya.
...****************...
Juli membuka kedua matanya,karena alarm ponselnya berbunyi.Dia bangun dan tidak menemukan Nicholas di sampingnya.Juli beranjak dari ranjang,dia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.Setelah selesai mandi,Juli ke luar dari kamarnya dan tidak menemukan siapapun yang sudah bangun.Di rumah ibu Nicholas sangat sunyi,karena mereka masih tertidur.
Juli mengirim pesan terhadap Nicholas,karena dirinya merasa kesepian.Apalagi dia sekarang berada di ruang tamu dan tidak tau harus berbuat apa.
Juli : Sayang aku kesepian di ruang tamu.
Nicholas yang masih tidur,dia langsung terbangun dengan getaran ponselnya.Dia melihat ponselnya dan membuka pesan dari Juli.Dia langsung beranjak dari ranjangnya,dia menghampiri Juli yang berada di ruang tamu.Nicholas melihat Juli yang sedang kebosanan di ruang tamu,dia langsung duduk di samping Juli.
"Tumben,kamu sudah bangun sayang.Padahal ini masih pagi sayang.Ucap Nicholas,melihat Juli seperti sedang kebosanan.
"Aku terbangun,karena alarm ponsel bunyi sayang."Jawab Juli,dia bersandar pada kursi dan merasa tidak enak tinggal di rumah ibunya Nicholas.
"Sana kamu bersiap-siap,kita pulang sekarang."Perintah Nicholas.
Nicholas berdiri dari duduknya,dia langsung meninggalkan Juli dan kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap.
"Secepat itu,lantas tidak pamitan dengan ibunya apa."Gumam Juli,dia beranjak dari ruang tamu dan masuk ke dalam kamar membereskan barangnya.
Mereka telah selesai berkemas dan kembali ke ruang tamu secara bersamaan.
Juli mengikuti Nicholas dari belakang,dia melihat setiap tindakan Nicholas.Dia merasa aneh dengan Nicholas yang ada di depannya sekarang.
"Ayo masuk."Perintah Nicholas,menyuruh Juli masuk ke dalam mobil.
Nicholas mengerti,pasti Juli merasa ada yang salah dengan tindakannya yang seperti ini.Juli masuk ke dalam mobil,saat di suruh Nicholas masuk ke dalam mobil.
Juli duduk,dia langsung memasangkan sabuk pengaman dalam tubuhnya.Juli memberanikan diri untuk bertanya terhadap Nicholas,karena dia bingung dengan tindakan Nicholas.
"Kita tidak pamit dengan ibu sayang?"Tanya Juli,begitu hati-hati.
"Tidak sayang,aku ingin pulang ke apartemen.Ibuku juga sudah paham dengan tindakan aku yang seperti ini."Balasnya,membuat Juli mengangguk mengerti dengan ucapan Nicholas.
Nicholas melajukan mobilnya meninggalkan rumah ibunya,dia melajukan mobilnya ke apartemen dan ingin segera cepat sampai apartemen.
"Sayang pelan-pelan."Perintah Juli,agar Nicholas berhati-hati saat mengendarai mobilnya.
Juli merasa ada yang tidak beres dengan diri Nicholas,apalagi dia tidak membalas ucapannya.Dia merasa serba salah dengan keadaan mereka yang seperti ini,Juli langsung menatap lurus ke depan mereka.
Nicholas tidak membalas ucapan Juli,dia fokus ke jalan dan mengendarai mobil dengan kencang.
Mereka sampai di apartemen dan langsung masuk ke apartemen milik Nicholas.Saat masuk apartemen,Nicholas langsung mengangkat Juli dan membawanya ke dalam sofa.
"Ada apa dengan kamu sayang?"Tanya Juli,begitu heran dengan sikap Nicholas yang seperti ini.
"Tidak apa-apa sayang."Balas Nicholas,dia menidurkan Juli di sofa.
Nicholas mencium bibir Juli dengan posisi Juli berada di bawahnya,dia meluapkan ke gundahan hatinya kepada Juli.
Juli membalas ciuman Nicholas,dia mengalungkan tangannya terhadap Nicholas.
Mereka berciuman semakin dalam,membuat tubuh mereka seperti terbakar.Mereka benar-benar meluapkan perasaan mereka satu sama lain,hingga Juli menghentikan ciuman mereka dan mengatur deru nafasnya.
"Awas sayang,jangan seperti ini."Perintah Juli merasa tak nyaman,dia berada di bawah tubuh Nicholas.
Juli berpindah,dia duduk di pangkuan Nicholas dan menghadap Nicholas.Juli mencium bibir Nicholas kembali dan merasa senang,karena permainan di dominasi oleh dirinya.
Nicholas melihat tindakan Juli yang berinisiatif terhadap dirinya,dia menyentuh punggung milik Juli dan mengelusnya sambil melihat wajah Juli yang senang.Nicholas membuka pengait bra Juli,dia tau tubuhnya Juli langsung menegang akibat tindakannya,dia menyentuh dada Juli dan mempermainkannya.
Juli menegang saat Nicholas membuka pengait bra nya dan bermain di dada nya,membuat dia semakin bersemangat berciuman dengan Nicholas.
Nicholas menaikan pakaian milik Juli,dia langsung berganti memainkan lidahnya di dadanya Juli.Dia merasakan api gairah dalam tubuhnya,apalagi dia meluapkan perasaannya pada Juli.Nicholas melihat Juli yang menikmati permainannya dengan senang,karena dia bermain di dada Juli.
"Sayang."Panggil Juli yang sudah berkabut dengan api gairah,dia melihat mata Nicholas dengan lekat.
Nicholas mengerti,jika Juli tidak ingin melanggar prinsipnya.Dia menghentikan tindakannya dan menurunkan Juli lalu berjalan memasuki kamar.
Juli yang melihatnya merasa bersalah,tapi dia tetap ingin menjaga prinsip hidupnya.Dia bersandar pada kursi dan merasa ini semua konyol.
Sedangkan Nicholas,sekarang dia berada di dalam kamar mandi.Dia membiarkan tubuhnya di basahi air shower yang mengalir.
"Juli,kamu membuatku gila."Ucap Nicholas,karena sangat ingin memasukkan miliknya terhadap Juli.
Nicholas selesai dengan mandinya,dia sudah berpakaian rapi mengenakan stelan kantor.Dia keluar dari kamar dan menatap Juli yang bersandar pada kursi.
"Sayang,ayo kita ke kantor."Ajak Nicholas,membuat Juli yang bersandar pada sofa langsung pergi ke kamar untuk bersiap.
Juli dengan cepat mengganti pakaiannya,dia langsung keluar dari kamarnya.
"Ayo sayang,aku sudah siap."Ajak Juli dan menghampiri Nicholas yang sedang menunggunya di sofa.
Nicholas melihat Juli yang sudah siap,rasanya dia tidak ingin membawa Juli ke kantor.Tapi pekerjaan mereka sudah menumpuk,membuat mereka harus pergi ke kantor.
"Ayo."Ucap Nicholas langsung berdiri.
Mereka bergandengan tangan dan berjalan ke parkiran mobil,setelah mereka dalam mobil.Nicholas melajukan mobilnya ke perusahaan milik dirinya.Sesampainya di perusahaan,Nicholas langsung pergi ke ruangannya.
Di dalam ruangan,mereka sibuk mengerjakan tugas-tugas mereka yang tertunda.Juli menelepon Sasa,agar dia pergi ke perusahaan Nicholas.
Sasa yang sudah sampai di perusahaan Nicholas,dia mengikuti arahan resepsionis menuju ruangan Nicholas.
"Masuk."Perintah Nicholas terhadap orang yang mengetuk pintu,sedangkan dia masih fokus dengan berkasnya.
Sasa masuk dan kaget melihat Nicholas yang sangat tampan.Dirinya melihat Juli yang sedang melihatnya.
"Duduk dulu Sa."Perintah Juli,begitu melihat Sasa terpesona dengan pacarnya.
"Sayang,kamu saja yang urus."Ucap Nicholas,Karena dia benar-benar sedang mengejar pekerjaannya yang harus segera selesai.
Juli mengikuti perintah kekasihnya,dia langsung menghampiri Sasa yang sedang menatap kekasihnya.
"Sa,nih kontrak kamu."Ucap Juli,menyerahkan kontrak pekerjaan terhadap Sasa.
Juli melambaikan tangannya terhadap Sasa,karena Sasa masih menatap Nicholas.Sasa kaget dengan tindakan Juli,dia fokus membaca kontrak kerjanya.
"Bagaimana Sa?"Tanya Juli,melihat Sasa yang masih fokus membaca kontrak.
"Gak ada yang salah."Balas Sasa,begitu fokus membaca kontrak di tangannya.
"Baguslah,jika tidak ada masalah."Ucap Juli langsung tersenyum melihat Sasa.
"Tapi,kenapa gaji aku sangat berbeda dengan gaji kamu?"Balas Sasa,membandingkan gaji yang di peroleh nya nanti.
"Kamu kan staff,sedangkan aku sekretaris.Sudah terlihat bukan,perbedaan kerjanya bagaimana."Ucap Juli.
Juli heran dengan sahabatnya ini,menurutnya 10 juta perbulan adalah gaji yang besar untuk staff kantor.Apalagi di perusahaan lain,tidak sampai segitu gajinya.
"Baiklah,kapan aku mulai kerjanya?"Tanya Sasa,tidak memperdulikan gajinya.
"Besok Sa,kamu mulai bekerja disini."Balas Juli.
Sasa mengangguk mengerti,jika besok dirinya sudah mulai bekerja.Dia sekarang bersemangat untuk kehidupannya yang lebih baik.
"Baiklah,terus aku bekerja di mana Jul?"tanya Sasa,karena penasaran dia di tempatkan dimana.
"Kamu besok kerja di lantai 13 Sa,disana nanti ada yang mengarahkan kamu kok."Balas Juli,agar Sasa nanti tidak kebingungan.
"Baiklah,sekarang aku pulang Jul."Pamit Sasa dan meninggalkan ruangan.
Nicholas melihat Komunikasi Juli dan Sasa seperti ada penghalang besar,namun dia diam saja karena itu urusan Juli dan Sasa.
Juli kembali ke mejanya,dia fokus bekerja kembali untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Mereka selesai dengan pekerjaannya pada malam hari,akibat di tinggal berlibur jadi mereka harus lembur di kantor.
"Lelahnya."Ucap Juli dan langsung menidurkan kepalanya di meja,karena mengantuk hingga dia tertidur.
Nicholas melihat Juli yang tertidur di meja kerjanya,dia mengangkat Juli.Nicholas membawa Juli ke kamar yang berada di dalam kantornya.Nicholas juga merasa tubuhnya sangat lelah dengan pekerjaan ini,dia berfikir sebaiknya mereka menginap di kantor.Nicholas menaruh Juli ke ranjang,dia bergegas ke samping Juli dan memejamkan matanya hingga dia tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments