Juli membuka matanya,dia melihat jam di ponselnya dan ternyata sudah pagi.Dia beranjak dari ranjang,bergegas pergi ke kamar mandi.Juli berencana ingin jalan-jalan keliling Singapore,dia sudah bersiap dan berjalan keluar hotel dengan cepat.
Juli berjalan menjauh dari hotel,dia bergegas mencari taksi.Juli melihat Taksi dari kejauhan,dia langsung memberhentikan taksinya dan naik ketika taksi berhenti di depannya.
"Patung Merlion."Perintah Juli yang berbicara pada pengemudi taksi.
"Baik nona."Balas pengemudi taksi dan langsung melajukan kendaraannya.
Satu jam Juli berada di dalam taksi dan sekarang dirinya berada di patung Merlion.
"Indah sekali."Ucap Juli.
Juli berlari,melihat pemandangan di depannya.Dia sangat senang,bisa menginjakkan kakinya di singapore.Juli tidak ingin melepaskan moment ini,dia meminta tolong kepada orang lain untuk memotret dirinya.
"Terimakasih."Ucap Juli tersenyum,kepada orang yang memfoto dirinya.
"Sama-sama."Balas orang yang sudah memfotonya.
Juli mulai berkeliling lagi,dia menikmati indahnya negara Singapore dan dia merasa Singapore benar-benar menakjubkan untuk dirinya.
"Aku ingin sekali tinggal disini."Gumam Juli,merasa senang dengan negara ini.
Juli merasa perutnya sangat lapar,dia mencari restauran untuk mengisi perutnya yang kosong.Juli masuk ke salah satu restauran,dia memesan beberapa makanan dan memfoto makanan tersebut lalu di kirimkan ke Sasa.
Juli : Ingat kamu,jadinya ku kirim fotonya saja.
Sasa : Enak yang lagi jalan-jalan.
Juli : Sini menyusul.
Sasa : Jangan lupa oleh-oleh buat ku.
Juli : Nanti aku carikan,jika ada yang bagus.
Sasa : Bungkus saja coklat untukku.
Juli : Siap.
Sasa : Bersama bosmu apa?
Juli : Tidak,aku jalan-jalan sendiri.
Sasa : Kamu berani?
Juli : Berani dong.
Sasa : Hati-hati diambil om bule.
Juli : Tidak apa-apa yang penting tampan.
Sasa : Takut.
Juli tidak membalas pesan Sasa,dia langsung memakan makanan yang ada di hadapannya.
Nicholas yang berada di hotel,dia sudah bersiap ingin mengajak Juli jalan-jalan.Namun saat dirinya mengetuk pintu kamar Juli,tidak ada yang meresponnya sama sekali.
"Kemana dia? apa jangan-jangan dia pergi sendiri? Sudahlah mungkin dia ingin jalan-jalan sebentar."Gumam Nicholas pada dirinya sendiri.
Juli merasa sudah lelah,dia memilih kembali untuk pulang ke hotel.Sesampainya di depan hotel,dia buru-buru langsung masuk kamar merasa tubuhnya butuh istirahat.
Baru saja Juli membaringkan tubuhnya,pintu kamarnya ada yang mengetuk.Juli beranjak dari kasur dan bergegas membuka pintu kamarnya,dia melihat bosnya sudah berada di depan pintu kamarnya.
"Ada apa?"Tanya Juli,melihat bosnya tersenyum.
"Kamu dari mana saja?Nanti malam kita harus datang ke pesta."Ucap Nicholas,melihat Juli kelelahan.
"Baiklah,aku tidur dulu sebentar."Balas Juli,langsung menutup pintu kamarnya.
Nicholas tercengang dengan tindakan Juli,dia melihat tindakan Juli yang spontan.Menurutnya,Juli tidak takut sama sekali dengan dirinya.Nicholas memutuskan kembali ke kamarnya,dia harus menyiapkan pakaian yang akan dia pakai ke pesta nanti.
Tidak terasa,malam sudah tiba.Juli sedang melihat dirinya di cermin,dia sudah rapi menggunakan gaun hitam yang di pakainya.
"Diriku sangat cantik."Gumam Juli melihat dirinya di depan cermin.
Juli memilih duduk di ranjangnya,dia berharap penampilannya tidak memalukan bagi bosnya.Dia ingin,dirinya merasa pantas di sandingkan dengan bosnya.Dia menunggu bosnya,memanggil dirinya.
"Jul ayo."Teriak Nicholas,di depan pintu kamar Juli.
Juli yang mendengar bos memanggilnya,dia beranjak dari ranjangnya.Dia membuka pintu kamarnya dan menghampiri Nicholas.
"Ayo."Jawab Jul,menutup dan mengunci pintu kamarnya.
"kenapa pake gaun pendek?"Tanya Nicholas,ingin mengurung Juli di kamarnya.
"Aku nyaman dengan gayaku seperti ini."Jawab Juli,menatap bosnya.
"Kamu tidak takut,di apa-apakan orang?"Tanya Nicholas,melihat tubuh Juli yang seksi.
"Tidak."Balas Juli,menatap lurus ke depan.
Juli senang,karena bosnya begitu perhatian terhadapnya.Dia selalu mengingat kejadian,dimana bosnya yang tampan mencium dan meremas dadanya.Sekarang,dia jatuh cinta kepada bosnya.
Mereka masuk ke dalam lift,Nicholas langsung menarik tubuh Juli ke dekatnya.Dia tidak ingin lelaki lain,melihat tubuh Juli yang putih mulus.
Juli kaget dengan tindakan bosnya,tubuhnya langsung di tarik begitu saja ke dekatnya.Jantungnya berpacu dengan cepat,dia mencium aroma parfume yang menenangkan pada bosnya.Juli senang,jika bosnya ingin melindungi dirinya.
Mereka keluar dari lift dan berjalan meninggalkan hotel,mereka diantarkan pelayan untuk menaiki kapal pesiar.Mereka naik ke paling atas kapal pesiar,mereka menikmati indahnya berada di kapal pesiar.
"Indah sekali disini."Ucap Juli senang,karena wajahnya di terpa angin.
"Ayo masuk,nanti kamu masuk angin."Ajak Nicholas basa-basi,tidak ingin tubuh Juli di lihat oleh lelaki lain.
"Nanti aku menyusul,aku masih ingin disini."Balas Juli merasa senang,jika dirinya berada di kapal pesiar.
"Baiklah kalau begitu."Ujar Nicholas pasrah.
Nicholas masuk ke dalam kapal dan meninggalkan Juli sendirian.Dirinya tidak bisa menemani Juli,karena dia harus bertemu tuan rumah yang mengadakan acara.Apalagi,dia harus berkenalan dengan pebisnis senior.Dia harus mengembangkan perusahaannya,agar lebih besar lagi.
"Aku tidak cocok di pesta ini,kalau bukan menemani Nicholas sudah malas rasanya menginjakan kaki kesini.Apalagi sudah terlihat dari sini juga,mereka seperti membandingkan kekayaan yang mereka miliki."Gumam Juli,melihat penampilan para tamu datang begitu glamour.
Juli merasa angin laut semakin dingin dan menerpa tubuhnya,dia takut masuk angin.Juli memilih masuk ke dalam kapal dan mencari Nicholas.
"Kemana Nicholas?"Gumam Juli,sambil melihat ke segala arah untuk mencari posisi Nicholas.
Karena Juli tidak menemukan Nicholas dimanapun,dia menghampiri stand makanan.Dia merasa hidangannya begitu menggiurkan,dia mengambil kue di meja.Dia merasa perutnya sangat lapar,tidak perduli dengan pandangan orang terhadap dirinya.
"Kuenya sangat enak."Gumam Juli,menikmati rasa kuenya.
Nicholas melihat Juli di stand makanan,dia berjalan menghampiri Juli.Dia berjalan sambil tersenyum,karena melihat Juli yang begitu asik memakan kuenya.
"Enak kuenya?"Tanya Nicholas di telinga Juli.
Juli kaget,karena tiba-tiba bosnya berbicara di telinganya.Dia berbalik ke arah bosnya,melihat bosnya sedang tersenyum ke arahnya.
"Sangat enak,bapak mau?"Tawar Juli,menyodorkan kuenya ke hadapan Nicholas.
"Tidak,kamu makan sendiri saja."Ucap Nicholas merasa perutnya belum lapar.
"Ini sangat enak loh pak,kapan lagi aku bisa makan kue seenak ini."Jujur Juli menatap kagum pada kuenya.
"Nanti aku belikan kue yang lebih enak dari ini."Ucap Nicholas yang membuat Juli menoleh kepadanya,karena dia sangat senang dengan ucapan Nicholas.
"Benarkah?"tanya Juli tersenyum senang kepada Nicholas.
"Iyalah,nanti aku belikan kue yang enak."Balas Nicholas agar Juli semakin senang.
"Pak acaranya,kenapa belum di mulai sih?"Tanya Juli heran,karena belum mendengar acaranya di mulai sama sekali.
"Jangan panggil bapak,Nicholas saja Juli."Perintah Nicholas,heran dengan Juli.
"Aku lupa."Ucap Juli menepuk keningnya.
Nicholas hanya mengangguk atas permintaan maaf Juli terhadapnya,Nicholas mengajak Juli untuk duduk.Karena melihat tuan rumah sudah berada di atas panggung,menandakan tuan rumah akan memulai pestanya.
Pesta di mulai,Nicholas sangat puas dengan pesta ini.dia bahkan takjub pada tuan rumah yang mengadakan pesta ini secara rinci,dia ingin bisnisnya melejit seperti tuan rumah yang mengadakan pesta.
"Sangat luar biasa acaranya."Ucap Juli merasa kagum pada pesta yang baru pertama kali dia hadiri.
"Kamu benar,jika aku sukses nanti berharap aku juga bisa mengadakan pesta lebih dari ini."Ucap Nicholas,membuat Juli menoleh kepadanya.
"Semoga cita-citamu terwujud."Ucap Juli tersenyum,mendengar ucapan bosnya.
"Kamu berharap saja,agar kamu nanti bisa mengurus pesta besar itu."Ucap Nicholas,senyum penuh arti terhadap Juli.
"Baiklah,aku akan semangat kerjanya.Ini semua demi pesta luar biasa yang akan diselenggarakan bapak Nicholas."Ucap Juli,memberi semangat kepada dirinya sendiri.
"Kerja yang semangat ya."Perintah Nicholas mengelus kepala Juli,karena melihat Juli yang bersemangat.
"Siap,aku rasanya ingin minum."Balas Juli karena merasa haus.
"Yasudah sana pergi,kamu minum dulu.Kamu ambil aja di stand minuman."perintah Nicholas yang melihat Juli.
Juli pergi ke stand minuman dan mengambil segelas air di stand minuman,dia berdiri memegang segelas air di tangannya dan sambil melihat acara yang ada di depannya.Juli langsung meminum air yang ada di tangannya,tanpa bertanya kepada pelayan minuman apa yang dia ambil.Setelah meminum airnya,dia merasa tenggorokannya panas.
"Ini minuman apa sih,kok panas banget di tenggorokan ku."Gumam Juli bertanya pada dirinya sendiri,dia menghampiri Nicholas ke meja dengan mata yang mulai kabur.
"Kamu kenapa?"tanya Nicholas memegang Juli,karena melihat Juli jalannya tidak benar.
"Setelah minum air di sana,tenggorokanku panas dan kepalaku pusing."Jawab Juli,menceritakan semuanya.
Juli menggelengkan kepalanya agar pandangannya jelas,dia merasa pandangannya kabur.Dia juga melihat bosnya,seperti ada dua orang.Juli merasa tubuhnya panas dan tidak enak.
"Kamu ke kamar saja dulu,kalau kamu pusing."Perintah Nicholas.
Nicholas melihat gelagat Juli yang aneh,dia segera membawa Juli ke kamar.Dia mendapatkan undangan,sekaligus kunci kamar di kapal pesiar.Dia dengan susah payah membawa Juli ke kamar,dia bingung dengan keadaan Juli sekarang.
Saat masuk kamar,Juli berjalan sempoyongan langsung duduk di kursi.Dia merasa tubuhnya panas dan tidak karuan.
"Kenapa rasanya panas sekali."Gumam Juli,menurunkan tali gaunnya.
Nicholas melihat Juli menurunkan tali gaunnya di hadapannya,dia menelan ludahnya sendiri.Dia melihat dada Juli yang terpampang jelas di hadapannya,dia buru-buru menutup pintu.Nicholas tidak ingin orang lain melihat penampilan Juli sekarang,apalagi melihat Juli yang begitu menggoda.
"Jul apa yang kamu lakukan?"Tanya Nicholas panik,melihat Juli mulai bertingkah aneh.
"Bukankah ini bosku?"Racau Juli,sudah mabuk sambil melihat Nicholas.
Juli berdiri dengan sempoyongan,dia berjalan menghampiri Nicholas yang ada di depannya.Dia dengan berani,mengelus wajah Nicholas yang tampan.
"Bos,aku selalu memikirkan kamu."Racau Juli,memeluk badan Nicholas.
Nicholas mendengarkan racauan Juli,dia merasa senang dengan ucapan Juli.Dia senang,jika Juli memikirkan dirinya.Nicholas membalas pelukan Juli,dia menikmati pelukannya.
"Bos kenapa kamu tampan?"Racau Juli.
Juli melepaskan pelukannya,dia melihat wajah Nicholas yang tampan,dia mengalungkan tangannya di leher Nicholas.
"Menurutmu aku tampan?"Tanya Nicholas,memegang pinggang Juli.
"Kamu sangat tampan."Jawab Juli senyum-senyum.
Juli berjinjit,agar wajahnya setara dengan Nicholas.Dia mencium bibir Nicholas,dia merasa senang dengan ciumannya.
Nicholas tidak menolak ciuman dari Juli,Dia membalas ciuman Juli di bibirnya yang menurutnya sangat manis.Dia mengelus punggung Juli,apalagi pakaian Juli melorot dan bertahan di pinggangnya.
Mereka berciuman dengan penuh rasa cinta,Nicholas mendudukan Juli di atas sofa sambil berciuman.Mereka berciuman semakin dalam,bahkan hawa nafsu Nicholas mulai bergejolak.Nicholas sadar jika Juli mabuk,tapi dia menginginkan ciumannya.Apalagi yang memulainya Juli bukan dirinya,bahkan sekarang Juli menyentuh dada Nicholas.
Nicholas menikmati ciuman mereka,tangannya meremas dada Juli.Dia merasa tubuhnya semakin panas,apalagi dia menikmati tindakannya.Dia melepaskan ciumannya,karena melihat Juli seperti kehabisan nafas.
"Hah..hah..."Deru nafas Juli,merasa kehabisan nafas.
Nicholas melihat dada Juli,menurutnya itu sangat menggoda.Apalagi sekarang,dadanya terpampang jelas di hadapannya.Karena Juli menurunkan setengah gaunnya,hingga Nicholas benar-benar merasa tubuhnya bergejolak.
"Hey bos,aku selalu memikirkan kamu.Apalagi saat kamu memegang dadaku dan menciumku."Ungkap Juli.
Nicholas senang dengan pengakuannya Juli,dia berfikir Juli belum pernah di sentuh lelaki.Dia semakin senang,dirinya yang pertama menyentuh tubuh Juli.
"Benarkah?"Tanya Nicholas,tersenyum penuh arti terhadap Juli.
Juli hanya menatap Nicholas,dia hanya fokus melihat bosnya yang tampan.
"Apa kamu menginginkannya lagi?"tanya Nicholas menatap Juli.
"Aku sangat menginginkannya."Balas Juli,menyentuh dada Nicholas.
Nicholas menyambar bibir Juli,karena senang dengan ungkapan Juli.Dia membiarkan tangannya menyentuh dada Juli,dia merasakan tubuhnya semakin panas.Dia membawa Juli ke ranjang,karena merasa tubuhnya bergejolak.
Mereka masih berciuman dengan perasaan masing-masing,bahkan tubuh mereka sekarang bergejolak panas.Namun saat Nicholas merasa ciumannya semakin panas,rasanya tubuhnya memberontak ingin memiliki Juli.
"Sial,padahal sedikit lagi.Jul,Juli."Umpat Nicholas.
Namun Juli yang di panggil,tidak bergeming sama sekali.Dia benar-benar tertidur pulas,karena rasa pusing di kepalanya.
"Jika sudah sampai daratan,nanti aku bawa kamu pergi untuk kembali ke kamar hotel."Gumam Nicholas dan mencium sekilas bibir Juli.
Nicholas merapihkan pakaian Juli,dia meninggalkan Juli di kamar.Karena pesta masih belum selesai,sehingga dia harus kembali.
Pesta selesai pada jam 2 malam,Nicholas segera kembali ke kamar dimana Juli berada.Nicholas melihat Juli yang masih tertidur dan tubuhnya sangat menggoda dirinya,dia membopong Juli keluar dari kapal dan langsung kembali ke hotel.
Nicholas membawa Juli ke kamar hotelnya,dia menurunkan Juli di ranjangnya.Nicholas menyelimuti tubuh Juli,dia duduk di samping Juli.
"Kamu sangat manis saat mabuk,bahkan kamu mengungkapkan semua yang ada di dalam benak kecilmu ini."Gumam Nicholas menyentuh wajah Juli.
"Kamu tunggu saja,tidak lama lagi akan aku buat kamu mendambakan diriku.Good night sayangku Juli."Ucap Nicholas membelai rambut Juli.
Nicholas meninggalkan Juli di kamarnya,dia langsung pergi ke kamarnya.Dia masih memikirkan kejadiannya di kapal pesiar,jika Juli tidak tidur.Dia mungkin sudah menikmati tubuh Juli berkali-kali,untungnya Juli tidur dan dia terpaksa harus kembali ke pesta.
"Juli kamu membuatku gila,sekarang tubuhku rasanya begitu lelah."Gumam Nicholas,dia memejamkan matanya dan tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments