Nicholas terbangun dari tidurnya,dia melihat Juli yang masih berada di pelukannya.Nicholas dengan jail mengelus paha Juli,agar Juli terbangun dari tidurnya.
Juli membuka matanya,merasa terganggu dengan tindakan Nicholas.Dia menghentikan tindakan Nicholas terhadap dirinya,padahal dirinya begitu mengantuk.
"Ayolah sayang,aku masih ngantuk."Ujar Juli,berbalik menghadap ke Nicholas yang masih menutup matanya.
"Aku merindukanmu sayang."Ucap Nicholas,mengelus punggung Juli dari dalam pakaian Juli.
"Aku juga merindukanmu."Balas Juli,dia masih tetap memejamkan matanya.
Nicholas mencium bibir Juli,karena begitu gemas dengan Juli.Padahal dia sudah mengganggu Juli,tapi Juli masih memejamkan matanya.
Juli mendengar dering ponsel miliknya,terpaksa dia membuka matanya.Dia langsung mengambil ponselnya dan mengangkat teleponnya.
"Hallo,ada apa?"Tanya Juli,karena Sasa menelepon dirinya.
"Aku ingin bertemu dengan kamu."Jawab Sasa,agar Juli bisa bertemu dengan dirinya.
"Nanti saja,saat aku pulang Sa.Sekarang,aku masih berlibur."Ungkap Juli,karena dia masih berlibur dengan Nicholas.
"Baiklah Jul,aku juga ingin bekerja di perusahaan pacar kamu."Ucap Sasa,karena ingin bekerja dengan sahabatnya.
"Baiklah,nanti aku beri tau Nicholas."Balas Juli,karena itu bukan keputusannya.
"Terimakasih Jul,jangan lupa oleh-olehku bye."Ucap Sasa dan langsung mematikan sambungan teleponnya.
Nicholas yang melihat Juli selesai bertelepon,dia langsung menarik Juli ke dalam pelukannya.
"Ada apa si sayang?"Tanya Juli,karena tubuhnya di tarik Nicholas.
"Giliran di ganggu aku,kamu masih memejamkan mata kamu.Giliran sahabat kamu menelepon,Kamu bergegas mengangkat teleponnya."Protes Nicholas,merasa cemburu dengan apa yang di lakukan Juli.
"Aku kan tidak tau,jika Sasa akan menelepon sayang."Elak Juli,mencoba melepaskan pelukan Nicholas.
Nicholas mencium leher Juli,agar Juli kegelian.Dia begitu kesal dengan tindakan Juli,dirinya seperti di duakan oleh Juli.Nicholas langsung bangun,dia langsung menindih Juli.
Nicholas mencium paksa bibir Juli,dia melampiaskan kekesalannya pada Juli.Nicholas membuka kancing tidur pakaian Juli,dia langsung turun ke dada Juli.
Juli merasakan tubuhnya yang di sentuh Nicholas,sekarang tubuhnya merasa menggeliat dengan tindakan Nicholas.Apalagi sekarang,mulut Nicholas berada di dadanya dan Juli meremas rambut Nicholas.Juli merasakan di bawahnya ada yang mengeras dan Nicholas juga merasakan adiknya sedang memberontak,Juli merasa gila dengan tindakan Nicholas dan tubuhnya terasa terbakar di buat Nicholas.
"Hentikan sayang."Ucap Juli,begitu tidak karuan.
"Ayolah sayang,kamu tidak kasihan terhadap adikku."Ujar Nicholas,menatap Juli di bawah tubuhnya.
"Tidak sama sekali,kita belum menikah."Balas Juli,dia langsung menyingkirkan Nicholas dari atas tubuhnya.
Nicholas pasrah,dia menghormati keputusan kekasihnya.Rasanya dia ingin segera menikahi Juli,agar bisa melampiaskan hasratnya.
Ponsel Nicholas berdering,dia mengambil ponselnya dan melihat nama penelepon.kemudian dia mengangkat teleponnya.
"Ada apa kamu menghubungi ku?"Tanya Nicholas dengan cuek.
"Nicholas aku sangat merindukan kamu,temui aku di kamarku Nicholas.Ayo kita menikah,kamu pasti bahagia denganku."Balas Berlin,agar Nicholas pergi ke kamarnya.
"Aku tidak rindu sama sekali."Ujar Nicholas,begitu cuek.
"Ayolah Nicholas,tinggalkan Juli.Kamu bersama diriku saja."Ucap Berlin,begitu menginginkan Nicholas.
Nicholas mematikan teleponnya,dia langsung mengirim pesan terhadap ibunya.
Nicholas : Berlin ada di Korea,aku bertemu dengannya bu,dia menyuruhku meninggalkan Juli.
Mymom : Pulang sekarang,cepat tinggalkan Korea.Ibu tidak ingin kamu kenapa-kenapa.
Nicholas : Baiklah bu,sekarang aku akan pergi meninggalkan Korea.
Mymom : Hati-hati,kamu lindungi Juli.
Nicholas : Baik Bu.
Juli melihat Nicholas seperti sedang cemas,dia mendengar semua yang di katakan Berlin terhadap Nicholas.Tapi dia tidak tau,jika reaksi Nicholas seperti itu
"Kenapa sayang?"Tanya Juli,mencari tahu yang sebenarnya.
"Kamu bereskan pakaianmu,sekarang kita pulang."Perintah Nicholas dan langsung beranjak ke kamar mandi.
"Ada apa dengan Nicholas,kenapa seperti ada rasa takut di wajahnya."Gumam Juli,dia langsung membereskan pakaiannya ke dalam koper.
Nicholas keluar dari kamar mandi dan merubah wajahnya agar terlihat tenang.Dia tidak ingin Juli khawatir terhadap dirinya.
Setelah Nicholas keluar dari kamar mandi,Juli langsung bergegas ke kamar mandi.Dia dengan cepat membersihkan dirinya dan langsung keluar dari kamar mandi setelah rapi.Dia masih melihat Nicholas termenung,apalagi Nicholas sedang berada di dekat koper.
"Aku sudah membereskan pakaianmu sayang."Ucap Juli,menyadarkan Nicholas.
"Terima kasih sayang,ayo kita pergi sekarang."Ajak Nicholas,ketika melihat Juli sudah rapi.
Mereka dengan terburu-buru meninggalkan hotel,sambil membawa barang mereka.Mereka mulai melakukan perjalanan ke bandara,selama di perjalanan Nicholas hanya terdiam dan Juli merasa heran dengan Nicholas yang seperti ini.
"Sebenarnya,ada apa sayang?"Tanya Juli,begitu khawatir dengan Nicholas seperti ini.
"Nanti,aku ceritakan sayang."Balas Nicholas dan menggenggam tangan Juli.
Sesampainya di bandara,mereka langsung pergi menaiki pesawat Nicholas.Pesawat langsung lepas landas,pergi meninggalkan negara korea.
...****************...
Sedangkan di hotel,Berlin berjalan menuju kamar Nicholas.Setelah sampai di depan pintu,Berlin mengetuk pintu dan tidak ada yang membukakan pintu sama sekali.Berlin merasa kesal,karena Nicholas tidak membukakan pintu dan dia memilih kembali ke kamarnya.
"Kenapa Nicholas jadi berubah,apa ini semua gara-gara si Juli itu."Gerutu Berlin,begitu kesal Nicholas tidak menghiraukannya sama sekali.
Bagaimanapun,Berlin akan membuat Nicholas menjadi miliknya.Berlin akan membuat Nicholas menjauhi Juli,jika Juli tidak mau pergi meninggalkan Nicholas.Dia akan melakukan cara ekstrim,agar Juli menyingkir dari kehidupan Nicholas.
...****************...
Mereka sampai di negara mereka sendiri malam hari,Nicholas dan Juli turun dari pesawat.Mereka akan pulang ke rumah ibu Nicholas,karena keluarga Nicholas sedang menunggu mereka.
"Sayang,setelan pakaian kita bagus nih."Ucap Juli senang,karena tidak sengaja melihat pakaian mereka yang cocok.
"Ayo,kita berfoto."Ajak Nicholas tersenyum.
"Ayo,kita berfoto di depan kaca saja."Balas Juli,membalas senyuman Nicholas.
Mereka berfoto menggunakan ponsel Juli dan Juli langsung meng upload foto mereka ke media sosial milik Juli.
"Kamu upload sayang?"Tanya Nicholas,melihat Juli begitu sibuk.
"Iya sayang."Balas Juli,tersenyum senang.
"Yasudah,mari kita pulang."Ajak Nicholas,merangkul tubuh Juli.
Mereka berjalan pergi ke parkiran dan memasukan barang-barang mereka ke dalam bagasi mobil.
"Sayang,beneran ke rumah ibumu?"Tanya Juli,memastikan lagi.
"Benar sayang,kamu malu."Balas Nicholas,sambil berjalan masuk ke dalam mobil.
"Iya,aku malu sayang."Ucap Juli,melihat Nicholas yang terburu-buru.
Nicholas langsung melajukan mobilnya dan meninggalkan bandara.
"Tidak usah malu sayang,mereka akan menyambut mu dengan senang."Balas Nicholas,agar Juli tidak gugup bertemu keluarganya.
"Baiklah sayang."Ucap Juli tersenyum dan menenangkan hatinya.
Mereka telah sampai di rumah ibu Nicholas,baru juga mereka sampai rumah ibunya Nicholas.Ponsel Juli berdering,dia melihat layar ponselnya dan telepon dari Sasa.
"Angkat saja sayang,kita jangan dulu keluar."Ucap Nicholas,begitu pengertian terhadap Juli.
"Hallo,ada apa Sa?"Tanya Juli,karena Sasa menghubungi dirinya.
"Aku pinjam uang 10 juta Jul."Balas Sasa,tanpa rasa malu terhadap Juli.
"Buat apa uang sebanyak itu?"Tanya Juli,karena tumben Sasa meminjam uang sebanyak itu.
"Buat pacarku,dia sangat butuh uangnya Jul."Balas Sasa jujur,jika pacarnya butuh uang.
Telepon di matikan Juli,dia langsung menatap Nicholas.Karena dia sudah yakin,pasti Nicholas mendengarnya dengan jelas.
Nicholas mendengar semua ucapan Sasa terhadap Juli,dia heran kenapa Sasa begitu mudahnya meminjam uang kepada Juli.
"Kamu mau meminjamkannya?"Tanya Nicholas,menatap Juli dengan lekat.
"Abaikan saja sayang."Balas Juli,merasa tidak habis pikir dengan sahabatnya ini.
"Tidak kamu berikan uangnya?"Tanya Nicholas,Karena heran kenapa Juli pelit pada sahabatnya sendiri.
"Tidak akan sayang,aku tidak mau meminjamkan uang terhadapnya.Kalau dia buat kebutuhan hidupnya,aku akan memberikannya.Tapi jika untuk pacarnya,aku dengan garis keras menolaknya.Pacarnya terus-terusan meminjam uang,tapi gak pernah di bayar."Kesal Juli di hadapan Nicholas.
Nicholas mengerti dengan pikiran Juli dan sekarang pikiran mereka sama,pacarnya Sasa hanya ingin memanfaatkan kebaikan Sasa.
"Yasudah,jangan di pikirkan sayang."Ucap Nicholas,mengelus tangan Juli untuk menenangkan Juli.
"Ayo turun sayang,takut ibu kamu sedang menunggu."Ajak Juli,karena tidak enak keluarga Nicholas menunggu mereka.
Mereka turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam rumah ibu Nicholas.Benar saja,keluarga Nicholas sedang menunggu mereka di ruang tamu.
"Sayang,akhirnya kamu pulang.Tidak terjadi apa-apa kan denganmu?"Tanya sang ibu,begitu khawatir lalu memeluk anaknya.
"Aku baik-baik saja bu."Balas Nicholas,tidak enak dengan Juli dirinya di peluk ibunya.
"Hallo,kaka ipar."Panggil Zoya,karena melihat Juli yang canggung di tengah-tengah mereka.
Juli kaget,saat Zoya memanggilnya kaka ipar.Padahal Juli masih pacaran dengan Nicholas,dia langsung menatap Zoya.
"Dia Zoya sayang."Ucap Nicholas,agar Juli tidak bingung.
"Hallo sayang,aku ibunya Nicholas.Panggil saja aku Ibu,jangan panggil tante lagi ya?"Pinta ibunya Nicholas,karena ingin Juli lebih akrab dengan keluarga mereka.
"Baik bu dan hallo Zoya."Ucap Juli,masih canggung terhadap mereka.
"Ayo,kalian istirahat dulu."Perintah ibunya Nicholas.
"Baik bu."Balas Nicholas terhadap ibunya.
"Zoya,antarkan kakak iparmu ke kamar tamu."Perintah ibunya,agar Juli istirahat.
"Baik bu."Balas Zoya,dia langsung menarik tangan Juli ke kamar tamu.
"Gimana kak liburannya?"Tanya Zoya penasaran,agar dia bisa lebih dekat dengan kakak iparnya.
"Senang sekali,apalagi di sana banyak banget tempat wisatanya."Balas Juli antusias,menjawab pertanyaan dari Zoya.
"Sayang sekali,aku tidak di ajak kesana."Ucap Zoya cemberut,padahal dia ingin pergi ke korea.
"Zoya,kamu kenal Berlin?"Tanya Juli hati-hati,dia ingin mengenal Berlin sejahat apa.
"Kenal kak,tolong kakak menjauh dari dia."Perintah Zoya,merasa ngeri dengan tindakan Berlin dulu terhadap teman perempuan kakaknya Nicholas.
"Memangnya kenapa?"Tanya Juli,jadi semakin penasaran dengan Berlin.
"Dia jahat kak,banyak teman perempuan Kak Nicholas yang masuk rumah sakit gara-gara dia."Ucap Zoya,sambil mengingat semua kejadian yang di lakukan Berlin.
"Benarkah?"Tanya Juli,dia tak percaya Berlin sekejam itu.
"Benar kak,bahkan kak Nicholas saja sampai dulu sekolahnya di pindahkan secara diam-diam ke luar negeri oleh ibu."Ungkap Zoya,menceritakan masa lalu kakaknya.
"Terima kasih ya,kamu sudah menjawab pertanyaan kakak."Ucap Juli,karena dia sekarang tau gimana rasa takutnya Nicholas terhadap Berlin.
"Sama-sama kak,selamat istirahat kak."Balas Zoya dan meninggalkan Juli sendirian di dalam kamar.
"Sangat lelah,lebih baik aku tidur."Gumam Juli dan mulai memejamkan matanya,hingga dia akhirnya tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments