Nicholas sedang menunggu kedatangan Juli di ruangannya,dia berangkat dari pagi-pagi sudah tidak sabar bertemu Juli.Nicholas benar-benar merindukan Juli,dia sangat ingin memeluk Juli.
Juli membuka pintu ruangannya,dia menatap bosnya yang sedang di mejanya.Bosnya tersenyum melihat kedatangan dia,dia kaget dengan bosnya yang langsung menghampiri dirinya.Apalagi,sekarang bosnya sedang memeluk dirinya.
Nicholas yang melihat kedatangan Juli tersenyum senang,dia langsung menghampiri Juli dan menarik Juli ke pelukannya.Dia benar-benar sangat merindukan Juli,dia ingin Juli selalu bersama dia.
"Bagaimana dengan liburan kamu kemarin?"Tanya Nicholas,menatap Juli dengan intens.
"Sangat seru."Jawab Juli dengan perasaan senang.
"Bagaimana jawabanmu untukku?"Tanya Nicholas,mempererat pelukannya.
"Jawaban apa?"Bingung Juli,tidak mengerti dengan ucapan Nicholas.
"Ungkapan cintaku."Balas Nicholas gemas,melepas pelukannya
"Aku sedang memikirkannya."Ucap Juli menatap Nicholas.
"Jadi?"Tanya Nicholas penasaran,karena dia sangat ingin mendengar jawaban yang di berikan Juli.
"Aku mau jadi pacarmu."Ungkap Juli,melihat wajah Nicholas yang langsung berseri-seri.
"Benarkah?"Tanya Nicholas,memastikan dengan senang.
"Benar."Jawab Juli,bersungguh-sungguh.
"Akhirnya,kamu jadi milikku."Ucap Nicholas senang,karena jawaban Juli.
"Senang banget ya,kamu jadi pacarku?"Tanya Juli heran,karena tingkah Nicholas.
"Aku sangat senang sekali."Jawab Nicholas menatap Juli.
Nicholas mencium bibir Juli,dia merasa senang.Dia mengungkapkan isi hatinya pada Juli,dia benar-benar memiliki Juli dalam hidupnya.Bagaimanapun,dia akan memberikan yang terbaik untuk Juli.Dia tidak ingin,jika Juli pergi dari kehidupannya.
Juli membalas ciuman Nicholas,ciuman Nicholas begitu rakus terhadap dirinya.Dia tau,jika Nicholas sedang mengungkapnya isi hatinya.Juli sedang mencoba keluar dari zona nyamannya,dia berharap Nicholas tidak mengecewakannya.
Nicholas membawa Juli ke atas meja,dia memperdalam ciuman mereka.Nicholas merasa bahagia dengan ucapan Juli,tangannya membuka kancing kemeja Juli.Nicholas merasa ciuman mereka semakin panas,dia mempermainkan dada Juli.
Juli merasakan sensasi aneh,saat Nicholas menyentuh dadanya.Sekarang dia merasa tegang,Nicholas mempermainkan dadanya.Juli merasakan,tangan Nicholas bermain di ujung dadanya.Dia mengalungkan tangannya ke leher Nicholas,dia menikmati tindakan Nicholas.
Nicholas senang,Juli tidak menolak tindakannya.Dia merasakan ujung dada Juli yang mengeras,dia turun ke ujung dada Juli.Dia menghisap dan menggigit dada Juli.
Juli meremas rambut Nicholas,dia merasa sensasi aneh dalam tubuhnya.Dia merasakan Nicholas begitu rakus,apalagi dadanya begitu habis di mainkan Nicholas.
"Nicholas."Panggil Juli,karena Nicholas benar-benar menggigit dadanya dengan kencang.
"Kenapa?"Tanya Nicholas,karena Juli memanggil dirinya.
"Jangan menggigitnya terlalu kencang,sakit."Rintih Juli,merasakan ujung dadanya sakit.
"Maaf sayang."Balas Nicholas,menatap Juli.
Juli merapikan pakaiannya,dia tidak ingin terbuai dengan tindakan Nicholas.Pekerjaannya sudah menumpuk,dia harus segera menyelesaikannya.
"Kenapa di kancingkan?"Tanya Nicholas,tidak rela Juli mengancingkan pakaiannya.
"Ingat,ini di kantor.Berkas masih banyak yang harus aku kerjakan."Jawab Juli,mengingatkan Nicholas.
"Baiklah."Ujar Nicholas pasrah dengan ucapan Juli.
Mereka mulai bekerja di meja masing-masing,mereka masih tidak percaya dengan apa yang mereka lakukan saat tadi.
Nicholas melihat Juli yang sedang sibuk,dia senang karena akhirnya Juli jadi miliknya.Dia sangat menikmati tindakannya tadi,rasanya dia belum puas menyentuh dada Juli.Dia ingin mengajak Juli tinggal di apartemennya,Nicholas sangat ingin dia selalu berada di dekat Juli dan dia ingin Juli berada di dalam pelukannya setiap detik.
"Bukannya kerja,malah melihatku."Protes Juli,merasa risih di tatap seperti itu oleh Nicholas.
"Sayang,kamu mau tidak tinggal di apartemenku?"Tanya Nicholas,berharap Juli mau tinggal bersamanya.
"Tinggal bersama kamu."Ucap Juli mengerutkan alisnya.
"Benar,mau tidak?"Tanya Nicholas berharap.
"Nanti,aku pikirkan dulu."Jawab Juli,fokus lagi terhadap pekerjaannya.
"Ayolah sayang,aku ingin setiap detik memelukmu."Bujuk Nicholas ,menghampiri Juli agar Juli terbuai.
"Memangnya tidak pegal apa?"Tanya Juli,heran dengan Nicholas.
"Tidak sama sekali,kan aku belum pernah mencobanya."Jawab Nicholas,sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Terus kenapa kamu ingin sekali memeluk aku?"Tanya Juli,sangat heran dengan perubahan sikap Nicholas terhadap dirinya.
Nicholas menarik Juli dari kursinya,dia duduk di kursi Juli dan membuat Juli duduk di pangkuannya.
"Rasanya,aku sangat merindukan dirimu sayang."Jawab Nicholas,membenamkan wajahnya di tubuh Juli.
"Sudahlah,fokus saja kerja.Ini jam kerja bukan jam pacaran."Ujar Juli,ingin fokus dengan kerjaan nya.
"Sebentar saja sayang."Balas Nicholas,karena sangat merindukan Juli.
Nicholas mengangkat wajahnya,dia mencium bibir Juli.Dia sangat belum puas mencium bibir Juli,dia melepas kancing kemeja Juli.Tangannya menyentuhnya,dia sangat ingin Juli terbuai olehnya.
Juli membalas ciuman Nicholas,Karena terbuai dengan tindakan Nicholas.Sekarang,dia merasakan tangan Nicholas menyentuh dadanya.Dia meremas rambut Nicholas,sekarang dia menegang.Karena Nicholas bertindak jauh,dia merapatkan pahanya.Dia tidak ingin Nicholas melewati batas,dia melepaskan ciumannya.
"Sudahlah."Ucap Juli dan langsung berdiri di pangkuan Nicholas.
"Baiklah."Ujar Nicholas cemberut,dia langsung kembali ke mejanya.
Juli langsung mengirimkan pesan ke Sasa.
Juli : Dia mengajak tinggal bersama.
sasa : Terus kamu mau?
Juli : Belum memikirkannya.
sasa : Baguslah.
Juli : Kenapa memangnya?
Sasa : Nanti aku tidak bisa bermain denganmu.
Juli : Main ya tinggal main.
Sasa : Baiklah jika begitu.
Juli : Tapi aku belum memutuskannya sa.
Sasa : Baiklah,sana fokus bekerja.
Juli tersenyum melihat balasan chat dari Sasa,rasanya dia ingin mencubit pipi Sasa.Dia mulai fokus lagi bekerja,tidak terasa sudah jam istirahat dan Juli membuatkan kopi buat Nicholas.
"Terimakasih sayang."Ucap Nicholas,melihat pacarnya membuatkannya kopi.
"Sama-sama."Balas Juli,dia berjalan ke arah pintu.
"Kamu mau makan di kantin?"Tanya Nicholas,melihat Juli mau membuka pintu.
"Iya,aku ingin makan di kantin."Jawab Juli,menoleh ke Nicholas.
"Baiklah,aku tidak menemanimu?"Ucap Nicholas,sambil mengerjakan berkas.
"Baiklah."Jawab Juli,lanjut membuka pintu.
Juli meninggalkan Nicholas,dia langsung turun ke kantin.Saat di Kantin,Juli melihat yunita menghampirinya dengan tersenyum.
"Mbak Juli,mau makan bersama?"Tanya Yunita antusias,karena melihat Juli yang sudah turun ke kantin.
"Ayo."Jawab Juli,membuat Yunita senang.
Mereka makan bersama,sambil berbincang-bincang membahas segala hal.Mereka nyaman satu sama lain,mereka merasa cocok saat membicarakan hal lain.
"Gimana kerja dengan bos,mbak?"Tanya Yunita penasaran.
"Jangan panggil aku mbak,panggil aja aku Juli."Ucap Juli merasa tidak enak,bagaimanapun Yunita seniornya.
"Gak enak,lagian mbak lebih tua dariku."Jawab Yunita,sambil mengunyah makanannya.
"Tidak Apa-apa,panggil Juli saja.kamu disini kan sudah lama."Perintah Juli,merasa gak enak di panggil mbak.
"Lantas gimana dengan bos?"Tanya Yunita,masih penasaran dengan jawaban Juli.
"Dia baik,tapi gila kerja."Jawab Juli,sesuai dengan apa yang di lihat nya selama ini.
" Benarkah?"Tanya Yunita,tidak percaya dengan bosnya yang gila kerja.
"Benar,memangnya kenapa?"Tanya Juli,heran dengan sikap Yunita.
"Disini,banyak sekali yang menyukai bos."Jawab Yunita,sedikit berbisik kepada Juli.
"Termasuk kamu?"Tuduh Juli,melihat Yunita dengan intens.
"Tidak,aku sudah punya pacar Jul."Sanggah Yunita dengan cepat,sambil melihat pacarnya.
"Benarkah?"Tanya Juli,penasaran siapa pacar Yunita.
"Benar."Ucap Yunita,merasa bahagia memiliki seorang pacar.
"Siapa pacarmu?"Tanya Juli penasaran.
"Tuh,yang memakai baju biru."Jawab Yunita,menunjukan pacarnya.
"Kenapa kalian tidak makan bersama?"Tanya Juli,merasa heran dengan mereka berdua.
"Kami backstreet Jul."Jawab Yunita pelan.
"Kenapa? bahaya loh!"Ucap Juli mengingatkan.
"Kami malu Jul,takutnya mereka meledek kami."Jawab Yunita,merasa takut dengan pikiran orang terhadapnya.
"Kenapa mesti malu,jika nanti ada yang menyukai pacarmu bagaimana?"Tanya Juli,membuat Yunita tercengang dengan ucapannya.
"Aku.."Jawab Yunita,bingung membalas jawaban Juli.
Bagi Yunita pertanyaan Juli begitu spontan,dia juga tidak tau harus bagaimana.Dia hanya percaya,jika pacarnya tidak akan selingkuh.
"Terang-terangan saja,biar aman."Ucap Juli,mengingatkan Yunita.
"kamu punya pacar?"Tanya Yunita penasaran.
"Punya."Jawab Juli enteng,sambil mengunyah makanannya.
"Siapa?"Tanya Yunita yang antusias,jika Juli punya pacar.
"Nicholas."Jawab Juli enteng,membuat Yunita kaget.
"Bos kita?"Tanya Yunita memastikan.
"Benar."Jawab Juli cuek,sambil makan.Dia tidak memperdulikan,jika ekspresi yunita sangat kaget mendengar ucapannya.
"Sejak kapan?"Tanya Yunita penasaran dengan Juli.
"Sejak tadi pagi."Jawab Juli singkat.
"Selamat ya,Jul."Ucap Yunita senang,membuat Juli heran dengan sikap bahagia Yunita.
"Terimakasih,kenapa kamu sebahagia itu."Ungkap Juli,mengerutkan alisnya.
"Haha,tidak aku sangat senang saja kamu berpacaran dengan bos.Karena kalian sangat serasi,apakah ada rencana tinggal bersama bos?"Tanya Yunita,membuat Juli kaget.
"Kenapa kamu bertanya seperti itu?"Tanya Juli kaget,dengan ucapan Yunita.
"Hanya menanyakan saja."Jawab Yunita tersenyum.
"Kamu tinggal bersama dia?"Tanya Juli,menunjuk pacar Yunita.
"Iya,kami tinggal bersama."Jawab Yunita memerah dan mengalihkan pandangannya.
"Hebat,gimana rasanya?"Tanya Juli takjub,karena Yunita begitu berani.
"Sangat menyenangkan."Jawab Yunita,berbunga-bunga.
"Benarkah,menyenangkan?"Tanya Juli memastikan.
"Benar,kami ke kantor saja berangkat bersama-sama."Jawab Yunita.
"Apa kamu tidak perawan?"Tanya Juli terus terang.
"Tidak,aku sudah memberikannya terhadap dia."Jawab Yunita dengan enteng.
"Berapa lama kamu pacaran dengan dia?"Tanya Juli,karena merasa heran dengan Yunita.
"6 bulan."Jawab Yunita bahagia.
"Yasudah,aku kembali ke ruangan dulu."Ucap Juli bangun dari kursinya.
"Jangan bilang siapa-siapa ya."Ucap Yunita terhadap Juli.
"Beres,tenang saja."Jawab Juli tersenyum.
Juli membuang tempat bekas makannya ke dalam kotak sampah,dia berjalan meninggalkan kantin untuk kembali ke ruangannya.Dia memikirkan tawaran Nicholas terhadap dirinya,dia akan mencoba tinggal dengan Nicholas.Dia akan mengikuti Yunita yang berani,dia harus berani seperti Yunita.
"Sudah makannya?"Tanya Nicholas,melihat Juli masuk ruangannya.
"Sudah,kamu sudah makan."Balas Juli,masih melihat Nicholas di kursi kerjanya.
"Sudah,tuh bekasnya."Tunjuk Nicholas ke tempat sampah.
"Syukurlah."Ucap Juli,tiba-tiba merasa lega Nicholas sudah makan.
Mereka fokus lagi bekerja,karena jam istirahat sudah selesai.Mereka benar-benar gila bekerja,hingga mereka ingin pekerjaannya selesai.
"Sayang."Panggil Nicholas.
"Apa?"Jawab Juli,masih fokus ke dalam pekerjaannya.
"Kemari lah,duduk di pangkuanku."Pinta Nicholas terhadap pacarnya ini.
"Tidak,kerjaan aku masih banyak."Jawab Juli,menolak Nicholas dengan tegas.
"Aku kangen kamu loh."Ucap Nicholas,merasa manja terhadap Juli.
"Fokus dulu kerja."Ucap Juli,tidak goyah dengan pekerjaannya.
"Baiklah."Jawab Nicholas lesu,mendengarkan jawaban Juli dan segera mengerjakan berkasnya.
Sedangkan Juli dia merasa matanya mengantuk,dia beranjak dari duduknya membuat kopi untuk dirinya sendiri.Setelah itu,dia kembali ke mejanya dan mengerjakan pekerjaannya agar cepat selesai.
Dua jam berlalu,kerjaan Juli selesai dan dia meneguk kopinya hingga abis seperti meminum air putih.Rasanya dia benar-benar bernafas lega,karena pekerjaannya selesai.
Juli melihat Nicholas yang masih sibuk mengerjakan berkasnya,dia mengangkat kakinya ke atas meja.Dia merasa pegal dengan kakinya,dia memijatnya dengan pelan.
Nicholas melihat kaki Juli yang putih mulus di atas meja,dia langsung berjalan menghampiri Juli di mejanya.Dia menyentuh kaki Juli yang di atas meja.
Juli menatap Nicholas,karena dia menyentuh kakinya.Juli kaget saat Nicholas menarik kakinya,hingga dia mendekat ke arah Nicholas.
"Kenapa?"Tanya Juli heran.
"Kamu sedang menggodaku sayang."Jawab Nicholas menatap Juli intens.
"Tidak,kakiku hanya pegal."Jawab Juli,memang kakinya berasa pegal.
Nicholas membungkuk,dia mencium bibir Juli.Nicholas mengelus paha Juli,dia mengangkat Juli ke atas meja.Dia membuka kancing kemeja baju yang di pakai Juli,dia masuk ke dalam pakaian Juli dan membuka pengait bra Juli.Nicholas sengaja membukanya,agar terlihat dada Juli yang montok menurutnya.Setelah itu Nicholas melepaskan ciumannya,dia melihat dada Juli di hadapannya.
"Mau tidak,kamu tinggal bersamaku sayang?"Tanya Nicholas,memegang dada Juli.
"Baiklah,aku akan tinggal bersamamu."Jawab Juli,tidak karuan.
Nicholas memberi tanda pada dada Juli,dia merasakan Juli meremas rambutnya.Dia menghentikan tindakannya,dia menatap Juli dengan intens.
"Sayang."Panggil Nicholas,melihat Juli begitu seksi.
"hmmm."Jawab Juli,tidak karuan dengan tindakan Nicholas.
"Aku akan mengantarmu pulang nanti."Ucap Nicholas,memainkan dada Juli.
"Baiklah."Jawab Juli,mengiyakan ucapan Nicholas.
"Aku bantu kamu membereskan pakaianmu."Ujar Nicholas dengan senang.
"Kurasa tidak,biarkan aku saja yang membereskannya."Jawab Juli yang tidak mau merepotkan Nicholas.
"Baiklah."Jawab Nicholas menyetujui ucapan Juli.
Nicholas melihat ekspresi wajah Juli,dia menikmati tindakannya.Apalagi sekarang Juli,meremas meja.
"Sayang."Panggil Juli,merasa lemas dengan tindakan Nicholas.
"Apa sayang?"Tanya Nicholas menghentikan tindakannya.
"Sudah jam pulang."Balas Juli,menunjuk jam dinding di ruangan Nicholas.
"Yasudah,ayo kita pulang."Ajak Nicholas senang.
Mereka membereskan barang-barang mereka yang ada di meja,kemudian mereka turun ke bawah ke tempat parkiran.
"Ayo naik ke mobilku."Ajak Nicholas,membuka kunci mobilnya.
"Tapi sayang,mobilku gimana?"Tanya Juli,melihat mobilnya.
"Biarkan saja di parkiran."Jawab Nicholas,membuat Juli lesu.
"Baiklah,kalau begitu."Ucap Juli pasrah dengan ucapan Nicholas.
Mereka menaiki mobil Nicholas dan melaju ke rumah Juli,sesampainya di rumah Juli.Juli langsung berlari ke kamarnya,dia bergegas membereskan pakaiannya pada koper.Setelah Juli bergegas membereskan pakaian yang akan di bawanya,dia kembali ke ruang tamu.
"Ayo,aku sudah selesai."Ajak Juli terhadap Nicholas.
Nicholas berdiri dengan senang,sambil keluar dari rumah Juli.
"Kunci pintunya sayang."Ucap nicholas mengingatkan,karena Juli yang suka ceroboh.
"Iya sayang."Jawab Juli.
Juli langsung mengunci pintu rumahnya dan menyimpan kuncinya di tempat biasa dia menyimpannya,mereka meninggalkan rumah Juli dan melesat ke tempat tinggal Nicholas.Sesampainya di apartemen,Juli kagum karena apartemennya rapih.
"Aku tidur dimana?"Tanya Juli dengan polosnya.
"Tidur denganku sayang."Jawab Nicholas melihat Juli.
"Kamarnya dimana?"Tanya Juli,merasa lengket dengan tubuhnya.
"Itu dipojokan."Tunjuk Nicholas kepada Juli.
Juli pergi ke kamar Nicholas,dia langsung ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.Setelah itu dia keluar dari kamar mandi,menggunakan pakaian tidur yang pendek.
Nicholas melihat juli yang begitu cantik,dia merasa Juli sedang menggoda dirinya.Dia memakai pakaian Juli yang begitu seksi,seperti sedang menggoda dirinya.
"Sayang,kamu sengaja memakai itu?"Tanya Nicholas,menatap Juli.
"Tidak,aku memang seperti ini kalau di rumahku.Aku nyaman seperti ini."Jawab Juli,tidak memikirkan apa yang di rasakan Nicholas.
Nicholas mendekati Juli,dia langsung mencium bibir Juli.Dia membawa Juli ke dinding,dia mencium bibir Juli begitu rakus.
Juli mengalungkan tangannya,kepada Nicholas.Dia merasa Nicholas tidak pernah puas,dengan ciuman dirinya.
Nicholas membawa Juli ke sofanya,dia mengelus paha Juli yang putih.Dia menerobos kedalam pakaian Juli,dia memainkan dada Juli.Dia melepaskan ciumannya,dia menatap wajah Juli yang cantik.
"Ah."Racau Juli,menikmati tindakan Nicholas.
"Sayang."Panggil Nicholas,menatap Juli yang cantik.
"Hmmm."Jawab Juli,masih mengatur nafasnya.
"Aku mau mandi dulu."Ucap Nicholas dan pergi ke kamar mandi.
Nicholas membiarkan Juli yang masih mengatur nafasnya,dia sangat senang melihat ekspresi Juli.
"Sial,baru segini saja tubuhku sudah tak karuan."Umpat Juli merasa panas di tubuhnya.
Juli tidur di ranjang Nicholas,dia memejamkan matanya hingga tertidur.
Sedangkan Nicholas,setelah selesai mandi.Dia masih memakai handuk yang melingkar di tubuhnya,dia melihat Juli yang tertidur di ranjang.Nicholas menghampiri Juli,dia tidur di samping Juli dengan memakai selimut yang sama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments