Episode 7

Nicholas sedang menunggu kedatangan Juli di ruangannya,dia berangkat dari pagi-pagi sudah tidak sabar bertemu Juli.Nicholas benar-benar merindukan Juli,dia sangat ingin memeluk Juli.

Juli membuka pintu ruangannya,dia menatap bosnya yang sedang di mejanya.Bosnya tersenyum melihat kedatangan dia,dia kaget dengan bosnya yang langsung menghampiri dirinya.Apalagi,sekarang bosnya sedang memeluk dirinya.

Nicholas yang melihat kedatangan Juli tersenyum senang,dia langsung menghampiri Juli dan menarik Juli ke pelukannya.Dia benar-benar sangat merindukan Juli,dia ingin Juli selalu bersama dia.

"Bagaimana dengan liburan kamu kemarin?"Tanya Nicholas,menatap Juli dengan intens.

"Sangat seru."Jawab Juli dengan perasaan senang.

"Bagaimana jawabanmu untukku?"Tanya Nicholas,mempererat pelukannya.

"Jawaban apa?"Bingung Juli,tidak mengerti dengan ucapan Nicholas.

"Ungkapan cintaku."Balas Nicholas gemas,melepas pelukannya

"Aku sedang memikirkannya."Ucap Juli menatap Nicholas.

"Jadi?"Tanya Nicholas penasaran,karena dia sangat ingin mendengar jawaban yang di berikan Juli.

"Aku mau jadi pacarmu."Ungkap Juli,melihat wajah Nicholas yang langsung berseri-seri.

"Benarkah?"Tanya Nicholas,memastikan dengan senang.

"Benar."Jawab Juli,bersungguh-sungguh.

"Akhirnya,kamu jadi milikku."Ucap Nicholas senang,karena jawaban Juli.

"Senang banget ya,kamu jadi pacarku?"Tanya Juli heran,karena tingkah Nicholas.

"Aku sangat senang sekali."Jawab Nicholas menatap Juli.

Nicholas mencium bibir Juli,dia merasa senang.Dia mengungkapkan isi hatinya pada Juli,dia benar-benar memiliki Juli dalam hidupnya.Bagaimanapun,dia akan memberikan yang terbaik untuk Juli.Dia tidak ingin,jika Juli pergi dari kehidupannya.

Juli membalas ciuman Nicholas,ciuman Nicholas begitu rakus terhadap dirinya.Dia tau,jika Nicholas sedang mengungkapnya isi hatinya.Juli sedang mencoba keluar dari zona nyamannya,dia berharap Nicholas tidak mengecewakannya.

Nicholas membawa Juli ke atas meja,dia memperdalam ciuman mereka.Nicholas merasa bahagia dengan ucapan Juli,tangannya membuka kancing kemeja Juli.Nicholas merasa ciuman mereka semakin panas,dia mempermainkan dada Juli.

Juli merasakan sensasi aneh,saat Nicholas menyentuh dadanya.Sekarang dia merasa tegang,Nicholas mempermainkan dadanya.Juli merasakan,tangan Nicholas bermain di ujung dadanya.Dia mengalungkan tangannya ke leher Nicholas,dia menikmati tindakan Nicholas.

Nicholas senang,Juli tidak menolak tindakannya.Dia merasakan ujung dada Juli yang mengeras,dia turun ke ujung dada Juli.Dia menghisap dan menggigit dada Juli.

Juli meremas rambut Nicholas,dia merasa sensasi aneh dalam tubuhnya.Dia merasakan Nicholas begitu rakus,apalagi dadanya begitu habis di mainkan Nicholas.

"Nicholas."Panggil Juli,karena Nicholas benar-benar menggigit dadanya dengan kencang.

"Kenapa?"Tanya Nicholas,karena Juli memanggil dirinya.

"Jangan menggigitnya terlalu kencang,sakit."Rintih Juli,merasakan ujung dadanya sakit.

"Maaf sayang."Balas Nicholas,menatap Juli.

Juli merapikan pakaiannya,dia tidak ingin terbuai dengan tindakan Nicholas.Pekerjaannya sudah menumpuk,dia harus segera menyelesaikannya.

"Kenapa di kancingkan?"Tanya Nicholas,tidak rela Juli mengancingkan pakaiannya.

"Ingat,ini di kantor.Berkas masih banyak yang harus aku kerjakan."Jawab Juli,mengingatkan Nicholas.

"Baiklah."Ujar Nicholas pasrah dengan ucapan Juli.

Mereka mulai bekerja di meja masing-masing,mereka masih tidak percaya dengan apa yang mereka lakukan saat tadi.

Nicholas melihat Juli yang sedang sibuk,dia senang karena akhirnya Juli jadi miliknya.Dia sangat menikmati tindakannya tadi,rasanya dia belum puas menyentuh dada Juli.Dia ingin mengajak Juli tinggal di apartemennya,Nicholas sangat ingin dia selalu berada di dekat Juli dan dia ingin Juli berada di dalam pelukannya setiap detik.

"Bukannya kerja,malah melihatku."Protes Juli,merasa risih di tatap seperti itu oleh Nicholas.

"Sayang,kamu mau tidak tinggal di apartemenku?"Tanya Nicholas,berharap Juli mau tinggal bersamanya.

"Tinggal bersama kamu."Ucap Juli mengerutkan alisnya.

"Benar,mau tidak?"Tanya Nicholas berharap.

"Nanti,aku pikirkan dulu."Jawab Juli,fokus lagi terhadap pekerjaannya.

"Ayolah sayang,aku ingin setiap detik memelukmu."Bujuk Nicholas ,menghampiri Juli agar Juli terbuai.

"Memangnya tidak pegal apa?"Tanya Juli,heran dengan Nicholas.

"Tidak sama sekali,kan aku belum pernah mencobanya."Jawab Nicholas,sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Terus kenapa kamu ingin sekali memeluk aku?"Tanya Juli,sangat heran dengan perubahan sikap Nicholas terhadap dirinya.

Nicholas menarik Juli dari kursinya,dia duduk di kursi Juli dan membuat Juli duduk di pangkuannya.

"Rasanya,aku sangat merindukan dirimu sayang."Jawab Nicholas,membenamkan wajahnya di tubuh Juli.

"Sudahlah,fokus saja kerja.Ini jam kerja bukan jam pacaran."Ujar Juli,ingin fokus dengan kerjaan nya.

"Sebentar saja sayang."Balas Nicholas,karena sangat merindukan Juli.

Nicholas mengangkat wajahnya,dia mencium bibir Juli.Dia sangat belum puas mencium bibir Juli,dia melepas kancing kemeja Juli.Tangannya menyentuhnya,dia sangat ingin Juli terbuai olehnya.

Juli membalas ciuman Nicholas,Karena terbuai dengan tindakan Nicholas.Sekarang,dia merasakan tangan Nicholas menyentuh dadanya.Dia meremas rambut Nicholas,sekarang dia menegang.Karena Nicholas bertindak jauh,dia merapatkan pahanya.Dia tidak ingin Nicholas melewati batas,dia melepaskan ciumannya.

"Sudahlah."Ucap Juli dan langsung berdiri di pangkuan Nicholas.

"Baiklah."Ujar Nicholas cemberut,dia langsung kembali ke mejanya.

Juli langsung mengirimkan pesan ke Sasa.

Juli : Dia mengajak tinggal bersama.

sasa : Terus kamu mau?

Juli : Belum memikirkannya.

sasa : Baguslah.

Juli : Kenapa memangnya?

Sasa : Nanti aku tidak bisa bermain denganmu.

Juli : Main ya tinggal main.

Sasa : Baiklah jika begitu.

Juli : Tapi aku belum memutuskannya sa.

Sasa : Baiklah,sana fokus bekerja.

Juli tersenyum melihat balasan chat dari Sasa,rasanya dia ingin mencubit pipi Sasa.Dia mulai fokus lagi bekerja,tidak terasa sudah jam istirahat dan Juli membuatkan kopi buat Nicholas.

"Terimakasih sayang."Ucap Nicholas,melihat pacarnya membuatkannya kopi.

"Sama-sama."Balas Juli,dia berjalan ke arah pintu.

"Kamu mau makan di kantin?"Tanya Nicholas,melihat Juli mau membuka pintu.

"Iya,aku ingin makan di kantin."Jawab Juli,menoleh ke Nicholas.

"Baiklah,aku tidak menemanimu?"Ucap Nicholas,sambil mengerjakan berkas.

"Baiklah."Jawab Juli,lanjut membuka pintu.

Juli meninggalkan Nicholas,dia langsung turun ke kantin.Saat di Kantin,Juli melihat yunita menghampirinya dengan tersenyum.

"Mbak Juli,mau makan bersama?"Tanya Yunita antusias,karena melihat Juli yang sudah turun ke kantin.

"Ayo."Jawab Juli,membuat Yunita senang.

Mereka makan bersama,sambil berbincang-bincang membahas segala hal.Mereka nyaman satu sama lain,mereka merasa cocok saat membicarakan hal lain.

"Gimana kerja dengan bos,mbak?"Tanya Yunita penasaran.

"Jangan panggil aku mbak,panggil aja aku Juli."Ucap Juli merasa tidak enak,bagaimanapun Yunita seniornya.

"Gak enak,lagian mbak lebih tua dariku."Jawab Yunita,sambil mengunyah makanannya.

"Tidak Apa-apa,panggil Juli saja.kamu disini kan sudah lama."Perintah Juli,merasa gak enak di panggil mbak.

"Lantas gimana dengan bos?"Tanya Yunita,masih penasaran dengan jawaban Juli.

"Dia baik,tapi gila kerja."Jawab Juli,sesuai dengan apa yang di lihat nya selama ini.

" Benarkah?"Tanya Yunita,tidak percaya dengan bosnya yang gila kerja.

"Benar,memangnya kenapa?"Tanya Juli,heran dengan sikap Yunita.

"Disini,banyak sekali yang menyukai bos."Jawab Yunita,sedikit berbisik kepada Juli.

"Termasuk kamu?"Tuduh Juli,melihat Yunita dengan intens.

"Tidak,aku sudah punya pacar Jul."Sanggah Yunita dengan cepat,sambil melihat pacarnya.

"Benarkah?"Tanya Juli,penasaran siapa pacar Yunita.

"Benar."Ucap Yunita,merasa bahagia memiliki seorang pacar.

"Siapa pacarmu?"Tanya Juli penasaran.

"Tuh,yang memakai baju biru."Jawab Yunita,menunjukan pacarnya.

"Kenapa kalian tidak makan bersama?"Tanya Juli,merasa heran dengan mereka berdua.

"Kami backstreet Jul."Jawab Yunita pelan.

"Kenapa? bahaya loh!"Ucap Juli mengingatkan.

"Kami malu Jul,takutnya mereka meledek kami."Jawab Yunita,merasa takut dengan pikiran orang terhadapnya.

"Kenapa mesti malu,jika nanti ada yang menyukai pacarmu bagaimana?"Tanya Juli,membuat Yunita tercengang dengan ucapannya.

"Aku.."Jawab Yunita,bingung membalas jawaban Juli.

Bagi Yunita pertanyaan Juli begitu spontan,dia juga tidak tau harus bagaimana.Dia hanya percaya,jika pacarnya tidak akan selingkuh.

"Terang-terangan saja,biar aman."Ucap Juli,mengingatkan Yunita.

"kamu punya pacar?"Tanya Yunita penasaran.

"Punya."Jawab Juli enteng,sambil mengunyah makanannya.

"Siapa?"Tanya Yunita yang antusias,jika Juli punya pacar.

"Nicholas."Jawab Juli enteng,membuat Yunita kaget.

"Bos kita?"Tanya Yunita memastikan.

"Benar."Jawab Juli cuek,sambil makan.Dia tidak memperdulikan,jika ekspresi yunita sangat kaget mendengar ucapannya.

"Sejak kapan?"Tanya Yunita penasaran dengan Juli.

"Sejak tadi pagi."Jawab Juli singkat.

"Selamat ya,Jul."Ucap Yunita senang,membuat Juli heran dengan sikap bahagia Yunita.

"Terimakasih,kenapa kamu sebahagia itu."Ungkap Juli,mengerutkan alisnya.

"Haha,tidak aku sangat senang saja kamu berpacaran dengan bos.Karena kalian sangat serasi,apakah ada rencana tinggal bersama bos?"Tanya Yunita,membuat Juli kaget.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu?"Tanya Juli kaget,dengan ucapan Yunita.

"Hanya menanyakan saja."Jawab Yunita tersenyum.

"Kamu tinggal bersama dia?"Tanya Juli,menunjuk pacar Yunita.

"Iya,kami tinggal bersama."Jawab Yunita memerah dan mengalihkan pandangannya.

"Hebat,gimana rasanya?"Tanya Juli takjub,karena Yunita begitu berani.

"Sangat menyenangkan."Jawab Yunita,berbunga-bunga.

"Benarkah,menyenangkan?"Tanya Juli memastikan.

"Benar,kami ke kantor saja berangkat bersama-sama."Jawab Yunita.

"Apa kamu tidak perawan?"Tanya Juli terus terang.

"Tidak,aku sudah memberikannya terhadap dia."Jawab Yunita dengan enteng.

"Berapa lama kamu pacaran dengan dia?"Tanya Juli,karena merasa heran dengan Yunita.

"6 bulan."Jawab Yunita bahagia.

"Yasudah,aku kembali ke ruangan dulu."Ucap Juli bangun dari kursinya.

"Jangan bilang siapa-siapa ya."Ucap Yunita terhadap Juli.

"Beres,tenang saja."Jawab Juli tersenyum.

Juli membuang tempat bekas makannya ke dalam kotak sampah,dia berjalan meninggalkan kantin untuk kembali ke ruangannya.Dia memikirkan tawaran Nicholas terhadap dirinya,dia akan mencoba tinggal dengan Nicholas.Dia akan mengikuti Yunita yang berani,dia harus berani seperti Yunita.

"Sudah makannya?"Tanya Nicholas,melihat Juli masuk ruangannya.

"Sudah,kamu sudah makan."Balas Juli,masih melihat Nicholas di kursi kerjanya.

"Sudah,tuh bekasnya."Tunjuk Nicholas ke tempat sampah.

"Syukurlah."Ucap Juli,tiba-tiba merasa lega Nicholas sudah makan.

Mereka fokus lagi bekerja,karena jam istirahat sudah selesai.Mereka benar-benar gila bekerja,hingga mereka ingin pekerjaannya selesai.

"Sayang."Panggil Nicholas.

"Apa?"Jawab Juli,masih fokus ke dalam pekerjaannya.

"Kemari lah,duduk di pangkuanku."Pinta Nicholas terhadap pacarnya ini.

"Tidak,kerjaan aku masih banyak."Jawab Juli,menolak Nicholas dengan tegas.

"Aku kangen kamu loh."Ucap Nicholas,merasa manja terhadap Juli.

"Fokus dulu kerja."Ucap Juli,tidak goyah dengan pekerjaannya.

"Baiklah."Jawab Nicholas lesu,mendengarkan jawaban Juli dan segera mengerjakan berkasnya.

Sedangkan Juli dia merasa matanya mengantuk,dia beranjak dari duduknya membuat kopi untuk dirinya sendiri.Setelah itu,dia kembali ke mejanya dan mengerjakan pekerjaannya agar cepat selesai.

Dua jam berlalu,kerjaan Juli selesai dan dia meneguk kopinya hingga abis seperti meminum air putih.Rasanya dia benar-benar bernafas lega,karena pekerjaannya selesai.

Juli melihat Nicholas yang masih sibuk mengerjakan berkasnya,dia mengangkat kakinya ke atas meja.Dia merasa pegal dengan kakinya,dia memijatnya dengan pelan.

Nicholas melihat kaki Juli yang putih mulus di atas meja,dia langsung berjalan menghampiri Juli di mejanya.Dia menyentuh kaki Juli yang di atas meja.

Juli menatap Nicholas,karena dia menyentuh kakinya.Juli kaget saat Nicholas menarik kakinya,hingga dia mendekat ke arah Nicholas.

"Kenapa?"Tanya Juli heran.

"Kamu sedang menggodaku sayang."Jawab Nicholas menatap Juli intens.

"Tidak,kakiku hanya pegal."Jawab Juli,memang kakinya berasa pegal.

Nicholas membungkuk,dia mencium bibir Juli.Nicholas mengelus paha Juli,dia mengangkat Juli ke atas meja.Dia membuka kancing kemeja baju yang di pakai Juli,dia masuk ke dalam pakaian Juli dan membuka pengait bra Juli.Nicholas sengaja membukanya,agar terlihat dada Juli yang montok menurutnya.Setelah itu Nicholas melepaskan ciumannya,dia melihat dada Juli di hadapannya.

"Mau tidak,kamu tinggal bersamaku sayang?"Tanya Nicholas,memegang dada Juli.

"Baiklah,aku akan tinggal bersamamu."Jawab Juli,tidak karuan.

Nicholas memberi tanda pada dada Juli,dia merasakan Juli meremas rambutnya.Dia menghentikan tindakannya,dia menatap Juli dengan intens.

"Sayang."Panggil Nicholas,melihat Juli begitu seksi.

"hmmm."Jawab Juli,tidak karuan dengan tindakan Nicholas.

"Aku akan mengantarmu pulang nanti."Ucap Nicholas,memainkan dada Juli.

"Baiklah."Jawab Juli,mengiyakan ucapan Nicholas.

"Aku bantu kamu membereskan pakaianmu."Ujar Nicholas dengan senang.

"Kurasa tidak,biarkan aku saja yang membereskannya."Jawab Juli yang tidak mau merepotkan Nicholas.

"Baiklah."Jawab Nicholas menyetujui ucapan Juli.

Nicholas melihat ekspresi wajah Juli,dia menikmati tindakannya.Apalagi sekarang Juli,meremas meja.

"Sayang."Panggil Juli,merasa lemas dengan tindakan Nicholas.

"Apa sayang?"Tanya Nicholas menghentikan tindakannya.

"Sudah jam pulang."Balas Juli,menunjuk jam dinding di ruangan Nicholas.

"Yasudah,ayo kita pulang."Ajak Nicholas senang.

Mereka membereskan barang-barang mereka yang ada di meja,kemudian mereka turun ke bawah ke tempat parkiran.

"Ayo naik ke mobilku."Ajak Nicholas,membuka kunci mobilnya.

"Tapi sayang,mobilku gimana?"Tanya Juli,melihat mobilnya.

"Biarkan saja di parkiran."Jawab Nicholas,membuat Juli lesu.

"Baiklah,kalau begitu."Ucap Juli pasrah dengan ucapan Nicholas.

Mereka menaiki mobil Nicholas dan melaju ke rumah Juli,sesampainya di rumah Juli.Juli langsung berlari ke kamarnya,dia bergegas membereskan pakaiannya pada koper.Setelah Juli bergegas membereskan pakaian yang akan di bawanya,dia kembali ke ruang tamu.

"Ayo,aku sudah selesai."Ajak Juli terhadap Nicholas.

Nicholas berdiri dengan senang,sambil keluar dari rumah Juli.

"Kunci pintunya sayang."Ucap nicholas mengingatkan,karena Juli yang suka ceroboh.

"Iya sayang."Jawab Juli.

Juli langsung mengunci pintu rumahnya dan menyimpan kuncinya di tempat biasa dia menyimpannya,mereka meninggalkan rumah Juli dan melesat ke tempat tinggal Nicholas.Sesampainya di apartemen,Juli kagum karena apartemennya rapih.

"Aku tidur dimana?"Tanya Juli dengan polosnya.

"Tidur denganku sayang."Jawab Nicholas melihat Juli.

"Kamarnya dimana?"Tanya Juli,merasa lengket dengan tubuhnya.

"Itu dipojokan."Tunjuk Nicholas kepada Juli.

Juli pergi ke kamar Nicholas,dia langsung ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.Setelah itu dia keluar dari kamar mandi,menggunakan pakaian tidur yang pendek.

Nicholas melihat juli yang begitu cantik,dia merasa Juli sedang menggoda dirinya.Dia memakai pakaian Juli yang begitu seksi,seperti sedang menggoda dirinya.

"Sayang,kamu sengaja memakai itu?"Tanya Nicholas,menatap Juli.

"Tidak,aku memang seperti ini kalau di rumahku.Aku nyaman seperti ini."Jawab Juli,tidak memikirkan apa yang di rasakan Nicholas.

Nicholas mendekati Juli,dia langsung mencium bibir Juli.Dia membawa Juli ke dinding,dia mencium bibir Juli begitu rakus.

Juli mengalungkan tangannya,kepada Nicholas.Dia merasa Nicholas tidak pernah puas,dengan ciuman dirinya.

Nicholas membawa Juli ke sofanya,dia mengelus paha Juli yang putih.Dia menerobos kedalam pakaian Juli,dia memainkan dada Juli.Dia melepaskan ciumannya,dia menatap wajah Juli yang cantik.

"Ah."Racau Juli,menikmati tindakan Nicholas.

"Sayang."Panggil Nicholas,menatap Juli yang cantik.

"Hmmm."Jawab Juli,masih mengatur nafasnya.

"Aku mau mandi dulu."Ucap Nicholas dan pergi ke kamar mandi.

Nicholas membiarkan Juli yang masih mengatur nafasnya,dia sangat senang melihat ekspresi Juli.

"Sial,baru segini saja tubuhku sudah tak karuan."Umpat Juli merasa panas di tubuhnya.

Juli tidur di ranjang Nicholas,dia memejamkan matanya hingga tertidur.

Sedangkan Nicholas,setelah selesai mandi.Dia masih memakai handuk yang melingkar di tubuhnya,dia melihat Juli yang tertidur di ranjang.Nicholas menghampiri Juli,dia tidur di samping Juli dengan memakai selimut yang sama.

Episodes
1 episode 1
2 Episode 2
3 episode 3
4 episode 4
5 episode 5
6 episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 episode 9
10 episode 10
11 episode 11
12 Episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 Episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 Episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 episode 53
54 episode 54
55 episode 55
56 episode 56
57 episode 57
58 episode 58
59 episode 59
60 episode 60
61 episode 61
62 episode 62
63 episode 63
64 episode 64
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67
68 episode 68
69 episode 69
70 episode 70
71 episode 71
72 episode 72
73 episode 73
74 episode 74
75 episode 75
76 episode 76
77 episode 77
78 episode 78
79 episode 79
80 episode 80
81 episode 81
82 episode 82
83 episode 83
84 episode 84
85 episode 85
86 episode 86
87 episode 87
88 Episode 88
89 episode 89
90 episode 90
91 episode 91
92 episode 92
93 episode 93
94 episode 94
95 episode 95
96 episode 96
97 episode 97
98 episode 98
99 episode 99
100 episode 100
101 episode 101
102 Episode 102
103 episode 103
104 episode 104
105 episode 105
106 episode 106
107 episode 107
108 episode 108
109 episode 109
110 episode 110
111 episode 111
112 episode 112
113 episode 113
114 episode 114
115 episode 115
116 episode 116
117 episode 117
118 episode 118
119 episode 119
120 episode 120
121 episode 121
122 episode 122
123 episode 123
124 episode 124
125 episode 125
126 episode 126
127 episode 127
128 episode 128
129 episode 129
130 episode 130
131 episode 131
132 episode 132
133 episode 133
134 episode 134
135 episode 135
136 episode 136
137 episode 137
138 episode 138
139 episode 139
140 episode 140
141 episode 141
142 episode 142
143 episode 143
144 episode 144
145 episode 145
146 episode 146
147 episode 147
148 episode 148
149 episode 149
150 episode 150
151 episode 151
152 episode 152
153 episode 153
154 episode 154
155 episode 155
156 episode 156
157 episode 157
158 episode 158
159 episode 159
160 episode 160
161 episode 161
162 episode 162
163 episode 163
164 episode 164
165 episode 165
166 episode 166
167 episode 167
168 episode 168
169 episode 169
170 episode 170
171 episode 171
172 episode 172
173 episode 173
174 episode 174
175 episode 175
176 episode 176
177 episode 177
178 episode 178
179 episode 179
180 Episode 180 end
Episodes

Updated 180 Episodes

1
episode 1
2
Episode 2
3
episode 3
4
episode 4
5
episode 5
6
episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
episode 9
10
episode 10
11
episode 11
12
Episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
Episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
Episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
episode 53
54
episode 54
55
episode 55
56
episode 56
57
episode 57
58
episode 58
59
episode 59
60
episode 60
61
episode 61
62
episode 62
63
episode 63
64
episode 64
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67
68
episode 68
69
episode 69
70
episode 70
71
episode 71
72
episode 72
73
episode 73
74
episode 74
75
episode 75
76
episode 76
77
episode 77
78
episode 78
79
episode 79
80
episode 80
81
episode 81
82
episode 82
83
episode 83
84
episode 84
85
episode 85
86
episode 86
87
episode 87
88
Episode 88
89
episode 89
90
episode 90
91
episode 91
92
episode 92
93
episode 93
94
episode 94
95
episode 95
96
episode 96
97
episode 97
98
episode 98
99
episode 99
100
episode 100
101
episode 101
102
Episode 102
103
episode 103
104
episode 104
105
episode 105
106
episode 106
107
episode 107
108
episode 108
109
episode 109
110
episode 110
111
episode 111
112
episode 112
113
episode 113
114
episode 114
115
episode 115
116
episode 116
117
episode 117
118
episode 118
119
episode 119
120
episode 120
121
episode 121
122
episode 122
123
episode 123
124
episode 124
125
episode 125
126
episode 126
127
episode 127
128
episode 128
129
episode 129
130
episode 130
131
episode 131
132
episode 132
133
episode 133
134
episode 134
135
episode 135
136
episode 136
137
episode 137
138
episode 138
139
episode 139
140
episode 140
141
episode 141
142
episode 142
143
episode 143
144
episode 144
145
episode 145
146
episode 146
147
episode 147
148
episode 148
149
episode 149
150
episode 150
151
episode 151
152
episode 152
153
episode 153
154
episode 154
155
episode 155
156
episode 156
157
episode 157
158
episode 158
159
episode 159
160
episode 160
161
episode 161
162
episode 162
163
episode 163
164
episode 164
165
episode 165
166
episode 166
167
episode 167
168
episode 168
169
episode 169
170
episode 170
171
episode 171
172
episode 172
173
episode 173
174
episode 174
175
episode 175
176
episode 176
177
episode 177
178
episode 178
179
episode 179
180
Episode 180 end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!