Juli terbangun dan melihat tangan Nicholas yang memeluknya,bahkan mereka tidur dalam selimut yang sama.Juli berbalik menghadap Nicholas,dia memandang Nicholas dengan intens.
"Aku tidak percaya,kamu jadi pacarku.Bahkan aku saja tidak percaya,sekarang aku tidur denganmu."Gumam Juli menatap Nicholas dengan tersenyum.
Nicholas mendengar apa yang di ucapkan Juli,dia sengaja menutup matanya untuk mendengar apalagi yang akan di katakan Juli terhadap dirinya.
"Kamu tampan ya,tapi sayang banyak orang yang menyukaimu."Gumam Juli dan memeluk Nicholas dengan erat.
"Iya,aku memang tampan,tapi yang aku sukai hanya dirimu sayang."Ucap Nicholas,membalas pelukan Juli.
"Sejak kapan kamu bangun?"Tanya Juli dalam pelukan Nicholas.
"Saat kamu tidak percaya,bisa tidur dengan aku."Jawab Nicholas melihat Juli.
"Kenapa kamu tidak membuka matamu."Protes Juli,menatap Nicholas.
"Aku hanya ingin mendengarkan kamu bicara."Ujar Nicholas,mengelus punggung Juli.
"Apakah kita akan seperti ini terus?"Tanya Juli,merasa ingin pergi lagi.
"Kamu ingin pergi kemana?"Tanya Nicholas,melepaskan pelukannya dan melihat Juli.
"Aku ingin pergi ke pantai sayang."Balas Juli,langsung menatap Nicholas.
"Yasudah,sana kamu bersiap dulu."Perintah Nicholas yang akan membawa Juli ke pantai.
Juli segera bergegas ke kamar mandi dengan perasaan senang,karena akan pergi ke pantai.Setelah selesai mandi,dia keluar kamar mandi dengan handuk yang melilit di tubuhnya.
Nicholas melihat Juli yang telah selesai mandi,dia langsung berjalan masuk ke kamar mandi.
Juli merias dirinya sewajarnya,takut di bilang menor oleh Nicholas.Setelah selesai merias wajahnya,Juli duduk di sofa sambil menunggu Nicholas selesai mandi.
"Sayang cepetan dong,jangan lama-lama."Protes Juli,agar Nicholas cepat mandinya.
"Ini sudah selesai sayang,tolong bawakan hp dan dompetku."Perintah Nicholas,menyuruh Juli.
"Sayang,semalam si Berlin mengirim pesan ke kamu."Ucap Juli,memberitahu Nicholas.
"Aku sudah membacanya,biarkan saja.Aku tidak ingin wanitaku cemburu."Balas Nicholas yang melihat Juli.
Juli yang mendengarnya senang,karena Nicholas tidak menghiraukan Berlin lalu dia berlari dan memeluk Nicholas.
"Terimakasih sayang."Ucap Juli lalu melepaskan pelukannya.
"Sama-sama sayang."Balas Nicholas mencubit hidung Juli.
"Sakit tau."Protes Juli,memegang hidungnya yang di cubit.
"Ayo,pergi sayang."Ajak Nicholas sambil memegang tangan Juli.
"Kamu mau makan apa sayang?"Tanya Nicholas,mencium tangan Juli.
"Kita makan di area pantai saja sayang,aku ingin makan sambil menikmati suasana pantai."Jawab Juli,sudah ingin mereka sampai pantai.
"Baiklah,aku akan menuruti semua keinginanmu sayang."Ucap Nicholas yang langsung mencium pipi Juli.
Mereka meninggalkan hotel,melanjutkan liburan mereka ke pantai untuk menuruti kemauan Juli.Mereka begitu senang,menikmati liburan mereka tanpa memikirkan pekerjaan di benak mereka.
...****************...
Saat sampai di pantai,mereka berkeliling mencari tempat makan yang berada di area pantai.Mereka mendapatkan meja kosong dan langsung memesan beberapa makanan.
Juli merasa dirinya begitu haus,dia berjalan untuk memesan minuman yang segar.Setelah mendapatkan minuman,dia berjalan menuju Nicholas.
Nicholas memotret Juli dengan ponsel miliknya,karena melihat Juli yang begitu cantik saat memegang minuman.Dia langsung upload foto Juli ke media sosialnya dan tersenyum melihat Juli yang begitu cantik.
"Sedang apa kamu sayang?"Tanya Juli,melihat Nicholas senyum sendiri.
"Ini lagi lihat foto kamu yang cantik,Zoya dia ingin menyusul kita kesini."Balas Nicholas,menceritakannya kepada Juli.
"Memangnya,dia berani sendirian kesini?"Tanya Juli,dia khawatir takut terjadi apa-apa dengan adiknya Nicholas.
"Dia sih berani,tapi tidak akan di izinkan orang tuaku.Seberani-beraninya dia yang ada malah kena omel ibuku."Balas Nicholas,mengingat begitu protektifnya sang ibu pada adik perempuannya.
Ponsel Nicholas berdering,Juli langsung melihat nama panggilan di ponsel Nicholas.Di layar ponsel tertera nama Berlin,Nicholas menyerahkan ponselnya pada Juli.
"Nih,kamu angkat sayang."Perintah Nicholas,agar Juli saja yang mengangkatnya.
Juli menerima ponsel yang di berikan Nicholas,dia langsung menekan tombol angkat.Terdengar suara Berlin yang langsung berbicara,Juli diam mendengarkan apa yang di katakan Berlin.
"Hallo Nicholas,kenapa kamu semalam tidak datang ke kamarku.Aku menunggu kamu semalaman,jangan-jangan si Juli tidak memberitahukan kamu.Semalam aku mengirim pesan terhadap kamu."Cerocos Berlin,begitu menyalahkan Juli.
"Kamu sudah selesai bicaranya?"Tanya Juli,merasa panas telinganya mendengar ucapan Berlin.
"Kenapa kamu? Kemana Nicholas? Aku ingin bicara dengan Nicholas."Sewot Berlin,begitu kesal mendengar suara Juli.
"Nicholas tidak ingin berbicara dengan kamu,kamu mengganggu liburan kami."Balas Juli jujur,karena merasa muak dengan Berlin.
"Bohong,mana mungkin Nicholas berbicara seperti itu terhadap aku."Kesal Berlin,karena Juli berbicara seperti itu.
Juli mematikan sambungan telepon secara sepihak,dia malas berdebat dengan orang seperti Berlin.
"Apaan sih sahabatmu ini,gak jelas banget.Nyerocos mulu,rasanya ingin aku lakban mulutnya."Gerutu Juli,begitu kesal dengan Berlin yang menurutnya sangat menjengkelkan.
Nicholas yang melihat Juli seperti itu,dia tersenyum.Dia bersyukur,karena Juli begitu sabar menghadapi orang seperti Berlin.Dia saja,selama ini kehidupannya jauh dari Berlin.Dia tidak ingin kehidupannya di ganggu Berlin,dia merasa takut saat bertemu Berlin kemarin.Jika dia tau Berlin berada di korea,dia tidak akan berlibur ke korea sama sekali.
"Aku juga tidak tau sifat dia seperti itu,aku aja kaget saat dia berbicara seperti itu terhadap kamu.Biasanya di hadapanku,dia seperti orang yang sangat pengertian."Balas Nicholas,karena dia juga tidak tau Berlin seperti itu.
"Dia kan suka sama kamu,jelaslah berbeda.Kalau di depanmu pasti dia lemah lembut,lah saat berhadapan denganku pasti berbeda."Ucap Juli,karena dia sudah sering melihat orang seperti Berlin saat bersama Sasa.
"Sudahlah,tidak usah di pikirkan sayang.Kamu cepat makan dulu,nanti keburu makanannya dingin."Perintah Nicholas,agar Juli makan hidangan yang ada di depannya.
"Iya sayang,aku minum dulu minumannya.Minuman ini enak sekali sayang,mau mencobanya?"Tawar Juli,menyodorkan minumannya terhadap Nicholas.
"Tidak mau sayang,kamu saja yang minum.Aku lapar,aku makan duluan ya."Ucap Nicholas,karena merasa perutnya sangat lapar.
Juli melihat Nicholas yang sudah memakan hidangan di depannya,dia menatap Nicholas dengan tersenyum.Juli masih bingung dengan dirinya sendiri,kenapa bisa secepat ini dirinya terbuai dengan tindakan Nicholas.Apalagi,seperti dirinya terhipnotis dengan wajah rupawan kekasihnya ini.
"Kenapa melihatku seperti itu?"Tanya Nicholas,sadar jika Juli sedang menatap dirinya.
"Tidak,aku senang saja melihatmu saat sedang makan."Balas Juli berbohong.
"Cepat,kamu juga makan sayang."Perintah Nicholas,karena tidak ingin Juli sakit.
Juli menghabiskan minumannya,setelah habis dia memakan hidangan yang ada di depannya.Benar saja,rasanya enak sekali makan saat melihat pemandangan pantai di hadapannya.
"Sayang sebenarnya,kenapa kamu bisa dekat dengan si Berlin?"Tanya Juli,di sela-sela mereka sedang makan.
"Tepatnya,saat aku kecil si Berlin tuh pindah rumah di sekitar rumahku.Terus dia mulai mengajak berkenalan,setelah berkenalan dia terus menempel padaku."Jawab Nicholas,mengingat dirinya dulu yang risih dengan sikap Berlin.
"Terus?"Tanya Juli,masih penasaran.
"Aku juga tidak tau sayang,aku saja sampai pindah-pindah sekolahnya.Karena dia pasti ingin satu sekolah denganku,sedangkan aku merasa kehadirannya sangat mengganggu.Apalagi banyak wanita yang dia lukai,cuma gara-gara mereka menyukaiku."Cerita Nicholas,mengingat kejadian Berlin yang membuatnya semakin tidak suka dengan kehadiran Berlin.
"Sekejam itu dia saat bersekolah?"Tanya Juli kaget,karena Berlin menurutnya sakit.
"Benar sayang,aku sudah muak dengan dia.Aku mengadu ke orang tuaku dan aku menjelaskan kepada mereka,jika aku tidak suka dengan Berlin yang selalu menempel padaku.Bahkan,aku ceritakan semua kejadian saat Berlin melukai orang-orang yang menyukaiku."Ungkap Nicholas jujur,sambil menatap Juli.
"Lantas,bagaimana reaksi orang tuamu?"Tanya Juli,karena dia semakin penasaran dengan cerita Nicholas.
"Mereka mengirimkan aku ke luar negeri diam-diam,tapi dia selalu mengirim pesan terhadapku.Aku tidak pernah membalas pesannya,kamu cek sendiri saja di ponsel ku sayang."Ucap Nicholas dengan jujur,menceritakan kehidupannya.
"Tidak usah sayang,aku percaya terhadapmu."Balas Juli tersenyum,melihat tatapan Nicholas.
Nicholas bangun dari duduknya,dia langsung membopong Juli begitu saja.Tindakannya membuat Juli kaget,dia langsung refleks mengalungkan tangannya ke leher Nicholas.Nicholas membawa Juli ke dalam air laut,karena dia ingin bermain air bersama Juli.
"Sayang,turunkan aku."Ronta Juli,karena dia tidak membawa pakaian.
"Tidak mau sayang."Ucap Nicholas,semakin membawa Juli ke tengah air laut.
"Ayolah,sayang."Bujuk Juli,karena tidak ingin pakaiannya basah.
Nicholas melepaskan Juli saat berada di air laut,pakaian Juli langsung basah kuyup dan Nicholas tertawa melihat Juli yang basah kuyup.
"Kenapa kamu melepaskan aku."Protes Juli,karena sekarang tubuhnya basah kuyup.
"Kamu yang menyuruhku untuk menurunkan kamu."Balas Nicholas,karena melihat Juli cemberut.
"Bukan,seperti ini juga."Cemberut Juli,melihat pakaiannya yang sekarang basah.
Nicholas mencipratkan air laut ke muka Juli dan refleks Juli memejamkan matanya.Dia merasakan perih di matanya,akibat air laut yang di cipratkan Nicholas.
"Nicholas hentikan,mataku perih."Ucap Juli,karena airnya ada yang masuk ke dalam matanya.
Nicholas menghentikannya,dia panik langsung mendekati Juli.Dia membuka mata Juli dan meniupnya pelan-pelan.
"Bagaimana sayang,masih perih?"Tanya Nicholas,begitu khawatir.
"Tidak sayang,sudah mendingan."Jawab Juli,merasa matanya sudah tidak apa-apa.
Nicholas memeluk Juli di dalam air laut,dia merasa senang berada di pantai dengan Juli.Biarkan pantai yang menjadi saksi cinta mereka,begitu senangnya dia memiliki orang spesial di kehidupannya.
"Sayang."Panggil Nicholas.
"Iya."Jawab Juli.
"Biarkan lautan menjadi saksinya,bahwa aku sangat mencintaimu."Ucap Nicholas dan melepaskan pelukan Juli.
Juli senang dengan ucapan Nicholas,dia tersenyum dengan apa yang di katakan Nicholas.Menurutnya,Nicholas begitu romantis terhadap dirinya.
"Nicholas,sebenarnya aku takut untuk mencintaimu.Karena aku,tidak pernah sama sekali berpacaran.Aku berharap,ini adalah hubungan pertama dan terakhir untuk kita."Ucap Juli,menatap wajah kekasihnya ini.
"Maksud kamu pertama dan terakhir,apa sayang?"Tanya Nicholas,karena tidak mengerti dengan apa yang di katakan Juli.
"Aku ingin kamu itu orang pertama dan terakhir yang berpacaran denganku,bukannya kamu ingin menikahi ku?"Tanya Juli,menyipitkan matanya di depan Nicholas.
"Aku kira,kamu ingin mengakhiri hubungan kita."Balas Nicholas tersenyum.
Juli langsung mencium bibir Nicholas,dia mengungkapkan perasaannya pada Nicholas.Apalagi,sekarang dirinya sudah jatuh cinta dengan Nicholas.
Nicholas membalas ciuman Juli,dia menggendong Juli di hadapannya sambil berciuman.Mereka melepaskan ciumannya lalu saling menatap satu sama lain dan tersenyum bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments