Paginya,Juli membuka matanya.Dia berbalik melihat tubuh atas Nicholas yang tidak memakai pakaian,dia merasa sesuatu menusuk tubuhnya.Dia jadi penasaran dengan sesuatu yang menusuk tubuhnya,dia perlahan membuka selimutnya dan kaget dengan apa yang di lihatnya.Dia segera menutup selimutnya dengan cepat,dia merasakan jantungnya berpacu dengan cepat.Ini semua terjadi akibat dirinya tidak sengaja melihat adik Nicholas,dia langsung menatap wajah Nicholas dengan intens.
Dia bersyukur,karena Nicholas masih tertidur.Dia mengatur detak jantungnya,sambil menatap Nicholas yang berada di sampingnya.
Nicholas membuka matanya,dia melihat Juli yang sedang menatap dirinya begitu lekat.Dia heran,kenapa Juli tidak membangunkannya sama sekali.
"Pagi sayang?"Sapa Nicholas,karena melihat Juli sedang menatapnya dengan intens.
"Hmm."Jawaban singkat Juli,membuat Nicholas heran.
Nicholas tidak menghiraukannya sama sekali,dia langsung beranjak dari ranjangnya.Dia berjalan pergi ke kamar mandi,karena dia berniat ingin segera membuatkan sarapan untuk mereka.
Juli melihat Nicholas masuk ke dalam kamar mandi,dia langsung memegang dadanya.Dia masih tidak percaya dengan apa yang di lihatnya,dia merasa malu sendiri melihat yang tidak seharusnya dia lihat.Dia yang melihat Nicholas sudah rapi keluar dari kamar mandi,dia segera berlari ke kamar mandi.
Nicholas melihat Juli yang berlari,hany menggelengkan kepalanya saja.Dia bergegas keluar kamar untuk membuatkan sarapan,karena dia takut mereka datang telat ke perusahaan.
...****************...
Sedangkan di kamar mandi,tubuh Juli di guyur air shower.Dia masih memikirkan adik Nicholas yang di lihatnya,dia benar-benar sudah terkontaminasi dengan tindakan Nicholas.
"Ini sangat gila,bisa-bisanya dia tidak memakai apapun saat tidur dengan diriku."Gumam Juli,karena masih teringat dengan apa yang di lihatnya.
Juli langsung bergegas mandi,karena dia takut mereka datangnya telat.Setelah mandi,dia bergegas memakai setelan kerjanya dan melihat penampilannya yang sudah rapi di cermin lalu segera keluar kamar untuk menyusul Nicholas.
"Wangi sekali,masakannya."Senang Juli,karena menikmati bau masakan di hidungnya yang sangat enak.
"Duduk sayang,sebentar lagi selesai masakannya."Perintah Nicholas,melihat Juli memasuki ruang makan.
Juli menuruti perkataan Nicholas,dia duduk di kursi meja makan.Dia menunggu makanan yang di buat Nicholas.Dia menatap Nicholas dengan intens,dia merasa bangga memiliki pasangan yang bisa memasak.
Nicholas langsung mematikan kompornya,saat masakannya sudah matang.Dia menaruh masakan di piring dan membawanya ke meja makan.Dia langsung menyerahkan makanannya pada Juli dan langsung duduk di samping Juli.
"Baunya,enak banget."Ucap Juli,menerima makanan yang di berikan Nicholas dan langsung memakannya dengan lahap.
Nicholas yang melihatnya senang,karena Juli menyukai masakan yang di buatnya.Dia melihat Juli,begitu bersemangat saat memakan masakannya.
"Hati-hati makannya,nanti kamu tersedak."Perintah Nicholas,khawatir melihat Juli yang begitu lahap makan masakan buatan dirinya.
"Siap bos."Ucap Juli,sambil mengangkat jempolnya.
Nicholas menyentil jidat Juli kesal,karena memanggil dirinya bos saat di rumah.Apalagi,dia tidak ingin Juli memanggilnya bos saat mereka sedang berduaan.
Sedangkan Juli yang menerima sentilan dari Nicholas,dia kaget dengan perbuatan Nicholas terhadap dirinya.Karena baru kali ini,dia mendapatkan sentilan dari bosnya.Dia menatap tajam Nicholas yang berada di sampingnya,dia pun memukul tangan Nicholas.
"Sakit tau."Protes Juli,mengusap jidatnya yang di sentil Nicholas.
Nicholas dengan santainya,dia melanjutkan makannya dan tidak mendengarkan protes Juli.Nicholas begitu kesal dengan Juli memanggilnya bos,jadi Nicholas tidak menghiraukan Juli sama sekali.
Juli membawa piringnya ke wastafel,dia mencuci bekas piring dan wajan yang di pakai memasak tadi.Setelah itu,dia menghampiri Nicholas yang sedang makan,dia melihat jam yang melingkar di tangannya.
"Cepetan dih,makannya lama banget.Aku pergi duluan ya,nunggu kamu lama."Protes Juli kesal,karena Nicholas makannya sangat pelan.
"Ayo pergi."Ajak Nicholas,beranjak pergi dari duduknya dan tidak menghabiskan makanannya.
"Sayang tau,jika makanannya tidak di habiskan."Protes Juli,melihat sisa makanan Nicholas.
"Kamu tidak sabaran sih,menungguku."Balas Nicholas,menyalahkan Juli.
Juli bergegas membungkus sisa makanan Nicholas,dia tidak ingin membuang makanan.Sehingga dia bekal,agar Nicholas menghabiskannya nanti saat di kantor.
"Kamu bawa apa?"Tanya Nicholas,melihat Juli membawa tentengan.
"Sisa makananmu,sayang kalau di buang."Jawab Juli,membuat Nicholas menganggukan kepalanya.
Mereka berjalan ke tempat parkir dan langsung masuk ke dalam mobil Nicholas,mereka langsung meninggalkan apartemen dan melaju ke arah perusahaan.
"Sayang,minggu ini kita pergi."Ucap Nicholas,masih fokus menyetir.
Juli yang mendengarnya melirik Nicholas,Jika Nicholas mengajak dia pergi pekerjaannya bagaimana.Dia tidak ingin,jika bergelut lagi dengan pekerjaannya.Dia benar-benar lelah,dia berfikir mending jadi resepsionis dari pada harus jadi sekretaris.
"Mau pergi kemana?"Tanya Juli penasaran,karena Nicholas akan membawa dia pergi.
"Rahasia."Jawab Nicholas,memegang tangan Juli.
"Apa sih,main rahasia-rahasiaan."Protes Juli cemberut.
Nicholas melihat ekspresi Juli yang cemberut,dia langsung menarik pipi Juli.Dia merasa gemas,karena tingkah pacarnya ini.
"Dih,sakit tau."Protes Juli,menepuk tangan Nicholas.
"Jangan cemberut,nanti cantiknya hilang."Ucap Nicholas,agar Juli tidak cemberut.
"Cantik,mana bisa hilang.Aneh kamu."Balas Juli,merasa heran dengan ucapan Nicholas.
Mereka telah sampai di parkiran perusahaan,Nicholas masih mengunci mobilnya.Dia menatap Juli begitu intens,dirinya mendekat dan ingin mencium Juli.
Juli melihat Nicholas yang akan menciumnya,Juli mendorong Nicholas untuk menjauh dari dirinya.Dia merasa takut,jika karyawan lain melihat mereka berciuman di dalam mobil.
"Kenapa mendorongku?"Tanya Nicholas,tidak terima dirinya di dorong.
"Malulah,kalau ada yang lihat gimana."Jawab Juli,takut di lihat orang.
"Biarkan saja,lagian siapa yang mau melarang kita? ini perusahaan milikku,jadi bebas dong kita mau melakukan apapun."Ucap Nicholas,melihat Juli celingukan dalam mobil.
"Hmmm,kamu memang tidak apa-apa.Tapi aku berbeda denganmu,pandangan orang lain terhadapku nanti malah berbeda."Balas Juli menunduk,merasa dirinya jauh berbeda dengan Nicholas.
Nicholas yang merasa ucapannya kelewatan,dia langsung meminta maaf.Dia takut,jika Juli merasa tertekan menjalin hubungan bersamanya.
"Maafkan ucapanku sayang,aku tidak bermaksud seperti itu.Aku refleks melontarkan ucapan yang kelewatan,tanpa mempertimbangkan perasaan kamu."Maaf Nicholas,karena dirinya kelewatan dengan ucapannya.
"Yasudah,mari kita masuk.Nanti aku telat absen."Ajak Juli,karena takut kesiangan.
Saat keluar dari mobil ponsel Juli berbunyi,Juli langsung bergegas mengangkat teleponnya.
"Hallo,ada apa Sa?"Tanya Juli,karena mendengar suara berisik di sebrang telepon.
"Jul,tolongin aku Jul."Balas Sasa,menangis di telepon.
"Kamu kenapa Sa,jangan menangis."Ucap Juli,mendengar Sasa menangis.
"Ayahku di tipu orang,kami bangkrut Jul."Ujar Sasa pasrah dengan apa yang terjadi.
"Sekarang,keluarga kamu gimana Sa?"Tanya Juli,merasa kasihan pada keluarga Sasa.
"Sekarang,kami di jalanan Jul.Semua barang kami di sita,kami sudah tidak punya apa-apa lagi."Cerita Sasa,sambil menangis sesenggukan.
"Sudah,kamu jangan menangis lagi Sa.Kalian tinggal saja di rumahku untuk sementara waktu."Ucap Juli,menenangkan Sasa.
"Terima kasih Jul,maaf kami merepotkan kamu."Ujar Sasa,berterima kasih.
"Sama-sama Sa."Balas Juli,karena kasihan dengan keluarga Sasa.
"Tapi beneran tidak apa-apa,jika aku tinggal di rumah kamu Jul?"Tanya Sasa memastikan,karena tidak enak Juli harus menanggung keluarganya juga.
"Tidak apa-apa Sa,datang saja ke rumahku.Aku tidak tinggal di sana sejak kemarin."Balas Juli menjelaskan.
"Apa? Terus kamu tinggal di mana Jul?"Tanya Sasa khawatir,mendengar sahabatnya tidak tinggal di rumahnya.
"Aku tinggal bersama pacarku Sa,kamu pergi ke rumah aku saja."Balas Juli,karena dia sudah hampir telat bekerja.
"Baik Jul,terima kasih ya."Ujar Sasa,sangat berterima kasih terhadap Juli.
"Iya Sa,kunci rumah di tempat biasa.Bye aku harus kerja,soalnya udah hampir telat nih."Balas Juli dan langsung mematikan sambungan telepon.
Nicholas melihat Juli yang mematikan teleponnya.
"Kenapa sayang?"Tanya Nicholas yang penasaran.
"Keluarga Sasa di tipu orang,mereka bangkrut.Aku menyuruhnya tinggal di rumahku,kasihan mereka."Balas Juli,karena iba terhadap sahabatnya.
"Suruh dia bekerja di sini saja sayang."Ucap Nicholas,melihat wajah Juli.
"Baiklah,nanti aku coba tanyakan sayang."Balas Juli,karena senang mendengar ucapan Nicholas.
Mereka berjalan untuk menaiki lift,Karena merasa terlambat datang.Setelah lift terbuka,mereka masuk menuju lantai dimana mereka bekerja.Mereka sampai di ruangan dan bergegas mengerjakan pekerjaan mereka.
"Sayang,serahkan berkas proyek perusahaan JS Group kepadaku."Perintah Nicholas,melihat Juli yang fokus terhadap kerjaannya.
"Baik sayang."Jawab Juli,sambil membaca berkasnya takut ada yang salah.
Nicholas memandangi Juli yang cantik,bahkan menurutnya body Juli sangat bagus.Sayang jika orang lain yang memilikinya,dia berfikir lebih baik Juli menjadi miliknya.Nicholas menarik Juli untuk duduk di pahanya,dia memeluk tubuh Juli.
Juli kaget,karena Nicholas tiba-tiba menarik dirinya untuk duduk di pahanya.Dia juga merasakan pelukan Nicholas,karena tangannya melingkar pada perutnya.
"Kamu membuatku kaget,jika aku terjatuh bagaimana?"Protes Juli,melihat Nicholas.
"Tidak akan sayang,aku yang akan menahannya."Jawab Nicholas,memeluk erat Juli dari belakang.
"Jangan seperti ini lah,kalau ada yang masuk bagaimana?"Tanya Juli,karena tidak enak dengan posisinya sekarang dan dia juga takut seseorang masuk.
Nicholas tidak memperdulikan ucapan Juli,dia mencium leher Juli dari belakang.Dia sangat ingin bermain dengan Juli,apalagi semalam dirinya di tinggal tidur duluan.
Juli kegelian,atas tindakan Nicholas yang mencium lehernya.Dia merasa tubuhnya sangat aneh,saat Nicholas mencium lehernya.
"Sayang,geli dih."Tawa Juli yang lepas,karena tindakan Nicholas terhadap dirinya.
Nicholas tidak mendengarkan Juli,dia memegang dada Juli dari luar pakaiannya.Dia benar-benar hanya ingin bermain dengan Juli,dia ingin melihat tatapan Juli yang begitu menikmati tindakannya.
"Sayang."Panggil Juli,karena perbuatan Nicholas membuat tubuhnya terasa panas.
"Apa sayang?"Tanya Nicholas,sambil memegang dada Juli.
"Kamu membuat tubuhku panas."Protes Juli.
Juli melepaskan tangan Nicholas pada dadanya,dia mengambil alih permainannya.Dia bergegas berhadapan dengan Nicholas dan langsung menyambar bibir Nicholas.Dia mendominasi permainan,dia ingin Nicholas merasakan tindakannya.
Mereka berciuman semakin dalam,merasa tidak perduli dengan pekerjaannya.Mereka tenggelam dalam perbuatannya sendiri,mereka sama-sama menikmati tindakan mereka satu sama lain.
Nicholas menikmati tindakan Juli yang berani,dia perlahan membuka kancing kemeja Juli.Dia masuk menerobos pakaian Juli,memainkan ujung dada Juli perlahan.Dia begitu tergila-gila dengan tubuh Juli,dia merasakan adiknya terbangun.
Juli merasakan tangan bosnya yang masuk ke dalam pakaiannya,dia merasakan tangan dingin yang menyentuh ujung dadanya.Dia merasa tubuhnya semakin panas,dia terlena dengan perbuatan bosnya ini.Dia tidak percaya dengan tindakannya sendiri,bisa-bisanya dia menikmati sentuhan bosnya.
"Sayang,ini masih jam kerja!"Perintah Juli,karena takut seseorang tiba-tiba masuk dalam ruangannya.
"Sayang,apakah kamu tidak merasakannya?"Tanya Nicholas,menggerak-gerakan adiknya kepada Juli.
Juli yang merasakannya,dia menegang dan malu.Menurut Juli,tindakan Nicholas sembrono terhadap dirinya.Juli merasa heran,bisa-bisanya Nicholas tidak malu terhadap dirinya.
Nicholas melihat reaksi Juli yang menegang,dia membenamkan wajahnya di dada Juli.Dia sangat ingin memakan Juli dan mendengar suara Juli yang menikmati tindakannya.
"Sayang,aku menginginkannya."Ucap Nicholas,agar Juli mau berhubungan dengannya.
"Awas lah,aku ingin berdiri.Kerjaanku masih banyak."Protes Juli,karena tidak ingin melewati batasnya.
Nicholas yang mendengarnya pasrah,Juli benar-benar wanita yang tak mudah untuk dia miliki.Padahal dia sangat ingin,membuat Juli tak berdaya oleh dirinya.
Juli yang melihat Nicholas diam saja,dia langsung melepaskan pelukan Nicholas.Dia fokus kembali dalam bekerja,karena takut prinsipnya di langgar oleh dirinya sendiri.
"Apakah kamu tidak menginginkannya sayang?"Tanya Nicholas,karena heran melihat reaksi Juli yang tidak tertarik dengan tubuhnya.
"Hidupku punya prinsip,aku tidak ingin melanggar prinsipku sama sekali."Jawab Juli,membuat Nicholas pasrah.
"Apakah kamu tidak bisa melanggar prinsipmu?"Tanya Nicholas,agar Juli luluh dengannya.
"Entahlah,untuk saat ini aku memang masih menjaga prinsipku."Balas Juli,melihat Nicholas yang menatapnya.
"Sekali saja,kamu langgar prinsipmu untukku."Mohon Nicholas,sangat menginginkan tubuh Juli.
"Fokuslah pada pekerjaanmu sayang,aku tidak mau menunda pekerjaan."Perintah Juli,karena kembali fokus bekerja dan tidak menghiraukan ucapan Nicholas sama sekali.
Nicholas terpaksa melanjutkan pekerjaannya,karena Juli benar-benar tidak goyah dengan prinsipnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments