Sasa terbangun,karena suara ketukan pintu di kamarnya.Dia bergegas membuka pintunya dan senang saat melihat Niko yang berada di hadapannya,dia langsung menarik Niko ke dalam kamar.
"Kenapa kamu baru kesini?"Tanya Sasa senang,saat Niko sudah ada di dalam kamarnya.
"Maaf,membuat kamu menunggu."Jawab Niko,mendengar Sasa yang menunggu dirinya datang.
"Duduklah."Perintah Sasa,dia langsung membawakan air hangat untuk Niko.Apalagi saat Sasa menarik Niko,dia merasakan tangan Niko sangat dingin.
"Kamu tidur saja."Perintah Niko,karena melihat wajah Sasa yang mengantuk.
"Aku tidak mau,aku senang kamu bisa ada di sini."Balas Sasa,menatap Niko penuh cinta.
Niko menyimpan gelas yang dia pegang,dia menyuruh Sasa untuk duduk di pangkuannya.Karena dia bersyukur,Sasa mau menunggu kedatangannya.
Sasa senang,saat Niko menyuruh duduk di pangkuannya.Dia menuruti kemauan Niko,dia langsung duduk di pangkuan Niko sambil tersenyum.
"Aku sangat rindu kamu."Ucap Sasa,dia bersandar pada dada Niko.
"Aku juga,begitu sangat merindukan dirimu."Balas Niko,dia membelai rambut Sasa penuh cinta.
"Kamu menikmati pestanya?"Tanya Niko,menatap wajah Sasa yang cantik.
"Aku tidak menikmatinya,pikiran ku hanya ingin terus bertemu kamu."Manja Sasa,membelai wajah Niko yang tampan.
"Lantas,bagaimana dengan pacar kamu?"Tanya Niko,karena dia tidak ingin berkelahi merebutkan seorang perempuan.
"Sudah,kamu tidak usah memikirkan dia.Aku sudah memutuskan hanya ingin bersama kamu dan aku juga sudah memutuskan dia."Balas Sasa,karena dia sangat menyukai Niko.
"Benarkah?"Tanya Niko,menatap lekat manik mata Sasa.
"Benar sayang."Balas Sasa melihat Niko dengan penuh cinta.
Sasa langsung mencium bibir Niko,dia meluapkan rasa cintanya terhadap Niko.Dia membawa tangan Niko untuk masuk ke dalam piyamanya dan menyentuh dadanya,dia sangat menikmati tindakannya sendiri.
Niko kaget dengan tindakan Sasa yang berani,apalagi sekarang tangannya berada di dada Sasa.Niko melepaskan ciuman Sasa,karena dia masih kaget dengan Sasa yang begitu berani.
"Sayang,aku menikmatinya."Ujar Sasa,mengarahkan tangan Niko di dadanya.
Niko merasa terpancing dengan tindakan Sasa,dia menuruti kemauan Sasa.Dia menggerakkan tangannya di dada Sasa dan melihat wajah Sasa yang cantik menikmati tindakannya.
"Jangan seperti ini."Perintah Niko,karena dia takut semakin terpancing.
"Aku sangat menikmatinya Niko."Balas Sasa,menatap manik mata Niko dengan lekat.
"Ayo,aku temani kamu tidur."Ucap Niko,dia langsung membawa Sasa ke dalam ranjang.
Dia menurunkan Sasa dengan pelan dan membawa Sasa ke dalam pelukannya.Niko mengusap punggung Sasa,agar Sasa tidur dan tidak melakukan hal aneh.Sasa tidak protes sama sekali,dia menikmati apa yang di lakukan Niko terhadapnya hingga dia tertidur.
"Aku tidak ingin kamu seperti ini Sa,apa kamu melupakan aku seseorang yang pernah kamu selamatkan dulu."Gumam Niko,melihat Sasa penuh dengan cinta.Niko mencium kening Sasa,dia berjalan ke sofa dan tidur di sofa untuk menjaga Sasa.
...****************...
Waktu berlalu dengan cepat,hingga sejoli melakukan pertempuran semalam masih tertidur nyenyak.Mereka benar-benar begitu kelelahan,hingga pukul satu siang masih tidur.
Juli tiba-tiba membuka matanya,dia merasakan pusing di kepalanya.Dia melihat Nicholas yang masih tidur di sampingnya,dia masih tidak ingat dengan apa yang terjadi tadi malam.
"Sayang."Panggil Juli.
Nicholas mendengar Juli yang memanggilnya,dia perlahan membuka matanya dan melihat Juli yang sudah bangun.
"Ada apa sayang?"Jawab Nicholas,karena kepalanya masih pusing.
"Sayang,apa yang terjadi dengan kita?"Tanya Juli.
"Aku tidak tau."Balas Nicholas,merasa kepalanya sangat pusing.
"Aku merasa lemas."Ucap Juli,bahkan sekarang mahkotanya sangat perih.
Juli melihat tubuhnya yang tidak memakai apapun dan beralih melihat Nicholas yang sama seperti dirinya.Juli merasa bingung sekarang,apa mereka benar-benar melakukannya.Jika benar,berarti sekarang dirinya sudah tidak suci lagi dan kesuciannya di serahkan terhadap Nicholas.
"Apa kita melakukannya?"Tanya Nicholas,masih memegang kepalanya yang pusing.
"Aku rasa begitu."Jawab Juli,dia bersandar ke ranjang dan melihat bercak darah di seprai.
"Maafkan aku sayang."Ucap Nicholas,menatap wajah Juli dengan merasa bersalah.
Juli tidak menjawabnya sama sekali,dia sudah kehilangan mahkota yang dia jaga.Sekarang dia masih bingung dengan apa yang terjadi,apa Nicholas akan meninggalkan dirinya setelah mendapat kesuciannya.
Nicholas melihat Juli yang mengarah pada seprai,dia melihat arah pandangan Juli dan Nicholas sadar sudah menodai kesucian yang di jaga Juli selama ini.Nicholas dia bangun dan langsung memeluk Juli,agar Juli menumpahkan kesedihan terhadap dirinya.
"Apa yang terjadi dengan kita?"Tanya Juli,dia menangis di pelukan Nicholas.
Nicholas sedih melihat Juli yang seperti ini,namun dia juga tidak tau apa yang sebenarnya terjadi terhadap mereka.Namun Nicholas,akan mempertanggung jawabkan semuanya.Dia tidak akan meninggalkan Juli,lagi pula dirinya begitu mencintai Juli.
"Sayang,aku akan bertanggung jawab terhadap kamu."Jawab Nicholas,agar Juli tenang.
Namun yang di inginkan Juli bukan soal tanggung jawabnya,dia meratapi kesuciannya yang hilang dan bahkan sebenarnya dia bingung dengan apa yang terjadi sekarang.Dia percaya dengan ucapan Nicholas,dia yakin sekarang jika Nicholas tidak akan meninggalkan dirinya begitu saja.
"Sayang,aku tidak ingin melihat kamu seperti ini."Ujar Nicholas,karena tidak ingin melihat Juli yang sedih.
"Sayang."Panggil Juli,dia melepaskan pelukannya dan menatap Nicholas dengan intens.
"Apa sayang?"Jawab Nicholas,menatap Juli yang begitu intens terhadap dirinya.
"Coba kamu ingat,terakhir kali kita sedang apa?"Tanya Juli,karena dia ingin tau apa yang terakhir mereka lakukan.
"Terakhir kali,aku hanya minum air yang di berikan kamu sayang."Balas Nicholas.
"Sepertinya aku salah mengambil air."Gumam Juli,dia langsung curiga dengan air yang di minumnya.
"Kamu benar,air itu alkohol yang menurut aku kadarnya tinggi.Sekarang saja,kamu berbicara bau alkohol sayang."Ucap Nicholas,membuat Juli yang mendengarnya kaget.
"Aku ingat sekarang,terakhir kali aku minum dengan sekali teguk.Aku kira itu air putih sayang."Ucap Juli,begitu bodoh langsung meminum airnya tanpa bertanya dulu.
"Aku saja langsung kaget,saat semalam meminum air yang kamu berikan."Ucap Nicholas,menatap Juli dengan mencoba mengingat kejadian semalam.
"Sudahlah,semuanya sudah berlalu.Mau bagaimanapun,kesucian yang aku jaga tidak akan kembali lagi."Ujar Juli pasrah dengan apa yang terjadi,apalagi ini semua salahnya juga.
"Maaf ya sayang."Ucap Nicholas,merasa dirinya juga salah tidak bisa sadar setelah meminum alkohol.
"Tidak apa-apa sayang."Ujar Juli,sambil meyakinkan dirinya.
"Sayang mau membersihkan diri kamu dulu?"Tanya Nicholas.
"Iya sayang,tapi rasanya masih perih."Jawab Juli,merasakan perih di mahkotanya.
Nicholas mengangkat Juli untuk membawanya ke kamar mandi,dia akan mempertanggung jawabkan perbuatannya.Dia tidak ingin Juli sedih,apalagi kesuciannya di renggut oleh dirinya.
Juli kaget dengan tindakan Nicholas yang begitu cepat saat bertindak,dia langsung mengalungkan tangannya di leher Nicholas.Dia takut terjatuh ke bawah,apalagi sekarang mahkotanya sakit.
"Ini semua gara-gara aku,biar aku saja yang membersihkan tubuh kamu."Ucap Nicholas,merasa bersalah terhadap Juli.
Juli yang mendengarnya tersenyum,pacarnya ini begitu memperdulikannya.Dia merasa bersyukur sekarang,memiliki Nicholas di hidupnya.
Mereka telah selesai membersihkan tubuh mereka dan bahkan sekarang mereka sudah berpakaian rapi.Bau alkohol dari mereka sudah hilang,setelah mereka membersihkan tubuh mereka.
"Kamu lelah sayang?"Tanya Nicholas,karena melihat wajah Juli yang lemas.
"Aku sangat lelah sayang."Jawab Juli.
"Kamu tidak ingin bermain di pantai dengan karyawan lain?"Tanya Nicholas,agar karyawan lain tidak menggosipkan Juli.
"Sebentar lagi aku turun sayang,namun aku hanya ingin beristirahat sebentar."Balas Juli.
"Aku turun duluan ya sayang?"Tanya Nicholas,membelai rambut Juli.
"Iya sayang."Jawab Juli,dia memejamkan matanya karena begitu lelah.
Nicholas meninggalkan Juli di kamarnya sendirian,dia membiarkan Juli istirahat.Dia mengerti jika Juli begitu lelah,apalagi dia pasti memikirkan kesuciannya yang sudah hilang di nodai dirinya.
...****************...
Sedangkan di sisi lain,Sasa masih tidur di kasurnya.Karena dia memang kurang tidur,apalagi dia begitu tidur malam menunggu Niko yang tidak kunjung datang.
Niko terbangun,dia melihat Sasa yang masih tidur.Dia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya,apalagi sepertinya hari sudah mau menuju sore.
Setelah itu,dia menikmati suasana pantai di balkon kamar Sasa.Dia melihat semua teman Sasa yang sedang bermain di pantai,padahal matahari begitu panas sangat menyengat jika menyentuh kulit tubuh mereka.
"Aku harus membangunkan Sasa."Gumam Niko.
Niko langsung masuk ke dalam kamar,dia menghampiri ranjang Sasa.Dia melihat Sasa yang begitu cantik saat tidur,dia mencoba membangunkan Sasa.
"Sa,bangun Sa."Panggil Niko.
Sasa mendengar seseorang yang memanggilnya,dia membuka matanya dan melihat Niko yang ada di hadapannya.Sasa bergegas bangun dan mengucek kedua matanya.
"Ada apa?"Tanya Sasa,masih mengantuk.
"Ayo bangun,kita main di pantai yuk."Ajak Niko,melihat Sasa dengan wajah bangun tidurnya.
"Aku sangat ngantuk Niko."Ucap Sasa,karena benar-benar mengantuk.
"Baiklah,kamu tidur lagi saja."Perintah Niko,karena tidak ingin memaksa Sasa.
Niko dia kembali ke balkon kamar melihat teman-teman Sasa yang sedang bersenang-senang,dia membiarkan Sasa tidur kembali.Dia mengerti,jika Sasa sangat mengantuk menunggu kedatangan dirinya.
Sedangkan Nicholas,dia masih menunggu Juli yang tidak datang-datang.Padahal dari tadi dia menunggu kedatangan Juli,sambil melihat karyawannya yang sedang asik bermain di pantai.Namun Juli masih tidak turun ke bawah,Nicholas terpaksa naik ke atas untuk melihat Juli di kamarnya.
"Sayang."Panggil Nicholas,menggoyangkan tubuh Juli agar bangun.
"Hmm."Balas Juli,karena tidurnya di ganggu Nicholas.
"Ayo,bangun sayang."Panggil Nicholas,dia mencubit hidung Juli.
Juli merasakan dirinya sulit bernafas,dia langsung membuka matanya dan melepaskan tangan Nicholas di hidungnya.
"kamu ingin melihat aku mati."Protes Juli,masih dengan nafas yang tidak beraturan.
"Tidak sayang,cepat bangun sayang."Ujar Nicholas,dia menarik Juli agar tidak tidur lagi.
"Aku sangat mengantuk loh sayang."Ucap Juli,merasa dirinya benar-benar lelah.
"Ayo kita bermain di pantai."Ajak Nicholas,karena ingin bermain di pantai dengan Juli.
"Baiklah."Ucap Juli,dia bangun dan menuruti perkataan Nicholas.
Mereka langsung turun ke bawah menuju area pantai,mereka berjalan membasahi kakinya dengan air laut.Menikmati angin dan air laut menyentuh tubuh mereka,sambil tersenyum senang.
"Sayang jangan memikirkan hal-hal sedih ya."Ucap Nicholas.
"Aku tidak memikirkan apapun sayang."Balas Juli,karena memang dirinya tidak memikirkan apapun.
"Aku takut,jika kamu memikirkan tentang kesucian yang aku nodai."Ujar Nicholas,menatap Juli merasa bersalah.
Juli tidak menjawab Nicholas sama sekali,dia melepaskan tangan Nicholas.Dia berlari ke tengah air laut,ingin melupakan segala hal dalam hati dan pikirannya.
"Sayang jangan berlari."Teriak Nicholas,namun Juli malah berenang di tengah laut.
"Ayo sini."Teriak Juli,merasa senang berenang di tengah laut.
Nicholas langsung mengejar Juli,karena takut Juli terseret ombak.Apalagi,dia tidak ingin terjadi apa-apa dengan Juli.
Sedangkan Niko yang berada di atas balkon,dia melihat Juli yang berenang di laut.Dia merasa wanita yang di lihatnya sangat begitu senang dengan lautan dan bahkan dia begitu berani berlari ke tengah laut.
"Wanita pemberani."Gumam Niko,saat melihat Juli yang di kejar Nicholas ke tengah air laut.
Sasa terbangun dan tidak melihat Niko di kamarnya,dia melihat pintu balkon terbuka.Dia turun dari ranjang dan berjalan ke arah balkon,benar saja dia melihat Niko yang begitu fokus ke arah pantai.
"Sedang apa?"Tanya Sasa,masih melihat Niko yang fokus melihat ke arah pantai.
"Aku sedang melihat sepasang kekasih yang bermain di air laut."Jawab Niko,membuat Sasa melihat ke area pantai.
"Maksud kamu orang yang di kejar lelakinya?"Tanya Sasa memastikan,karena dia melihat Juli dan bosnya bermain di laut.
"Benar Sa."Jawab Niko,sambil tersenyum ke arah Sasa.
"Kamu ingin bermain di pantai?"Tanya Sasa,karena Niko seperti ingin bermain di pantai.
"Ayo,kita bermain."Ajak Niko,mengajak Sasa dengan perasaan senang.
"Baiklah,aku mandi dulu."Balas Sasa dan meninggalkan Niko di balkon.
Sasa yang telah selesai mandi,dia langsung menghampiri Niko yang di balkon.Setelah itu,mereka turun ke bawah dan masuk ke area pantai.
"Kenapa kamu ingin bermain di pantai?"Tanya Sasa,menikmati suasana pantai.
"Karena dulu,aku pernah tenggelam di laut dan seseorang menyelamatkan aku."Ucap Niko,dia menatap Sasa penuh arti.
"Benarkah?"Tanya Sasa dan langsung melihat Niko dengan antusias.
"Iya Sa,bahkan aku beruntung bisa berkenalan dengan dia."Balas Niko dan tanpa sadar tersenyum di hadapan Sasa.
"Penyelamat kamu seorang wanita atau laki-laki?"Tanya Sasa,dia berharap jawabannya laki-laki.
"Dia seorang wanita Sa,bahkan dia sangat cantik."Balas Niko dengan penuh cinta.
"Kamu mencintai nya?"Tanya Sasa,dia sekarang merasa jantungnya benar-benar berdetak dengan rasa takut.
"Aku sekarang sangat mencintainya."Jawab Niko,membuat hati Sasa sakit saat mendengar jawaban yang di ucapkan Niko.
"Lantas kenapa kamu di sini bersama diriku?tidak bersama orang yang kamu cintai?"Tanya Sasa,dia memalingkan wajahnya dari Niko dan buru-buru mengusap air matanya yang tiba-tiba jatuh.
Niko melihat Sasa yang mengusap air matanya,dia mengerti jika Sasa juga mencintainya.Niko langsung memeluk Sasa dari samping dengan sangat senang,karena Sasa juga mencintai dirinya.
"Sekarang aku bersamanya,dia orang yang sedang aku peluk.Apakah kamu tidak mengingat diriku Sa?"Tanya Niko dengan senang.
Sasa kaget dengan ucapan Niko,jadi yang di bicarakan Niko adalah dirinya sendiri.Sasa masih kaget saat ini,mencerna ucapan Niko terhadapnya.
"Maksud kamu,orang di maksud itu aku."Ujar Sasa,masih shock mendengar ucapan Niko.
"Iya Sa,maukah kamu menikah dengan aku?"Tanya Niko,berharap Sasa mau menikah dengannya.
"Aku perlu memikirkannya,ini terlalu mendadak untuk diriku."Jawab Sasa,karena bingung dengan apa yang terjadi sebenarnya.
"Jangan terburu-buru,aku akan menunggu kepastian dari kamu Sa."Ujar Niko yang tulus mencintai Sasa.
Sasa merasa dirinya benar-benar bingung dengan apa yang terjadi saat ini dan dia merasa ini semua hanya mimvi.Bahkan dia tidak menyangka,takdir seperti mempermainkan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments