Setelah pergi dari Singapore,Juli di berikan libur sehari oleh Nicholas.Nicholas meliburkan Juli,agar Juli bisa istirahat.
"Akhirnya liburan tiba,aku ingin ke tempat Sasa."Gumam Juli senang.
Juli bergegas pergi ke mobilnya,dia melajukan mobilnya ke restauran Sasa.Sesampainya di restauran,dia mengamati restauran milik ibunya Sasa.Dia melihat restauran begitu ramai,dia langsung menelepon Sasa.
"Hallo,ada apa Jul?"Tanya Sasa di seberang telepon.
"Cepat,kamu segera ke depan."Perintah Juli,agar Sasa segera menemui dirinya.
"Depan mana Jul?"Tanya Sasa,mengira sahabatnya masih di Singapore.
"Aku di parkiran restauran."Balas Juli,sambil membunyikan klakson mobilnya di restauran Sasa.
"Tumben sih,kamu kemari?"Tanya Sasa,melepaskan pakaian kerjanya.
"Aku ingin mengajak kamu ke pantai."Balas Juli,merasa ingin pergi ke pantai.
Telepon di matikan,Sasa bergegas ke depan Restauran nya.Dia melihat mobil Juli yang sudah parkir di depan restauran nya.Sasa segera bergegas menghampiri mobil Juli,dia langsung masuk ke dalam mobil.
"Tumben sih,kamu ngajak ke pantai?"Tanya Sasa heran melihat Juli.
"Iya,aku butuh hiburan nih."Jawab Juli,karena merasa pusing banyak pikiran.
Mereka segera pergi meninggalkan restauran,Juli dengan semangat menginjak gas dengan kencang.Mereka melakukan perjalan selama dua jam,mereka turun dari mobil dan berjalan-jalan menikmati angin pantai.
"Mumpung kamu lagi cantik,sini foto?"Ucap Sasa,meminta Juli agar di foto oleh dirinya.
"Emang udah cantik kali Sa."Balas Juli,sambil memberikan ponselnya ke Sasa.
Sasa mengambil foto Juli,dia langsung kirim ke semua sosmed milik Juli.Baru beberapa detik Sasa meng upload foto Juli,ternyata banyak yang mengomentari foto Juli.
"Waw,baru beberapa detik fotomu langsung di serbu."Ucap Sasa heboh.
"Apa?"Tanya Juli langsung mengambil ponselnya.
"Benarkan."Ucap Sasa,melihat Juli yang kaget.
"Kenapa kamu meng upload fotoku?"Tanya juli cemberut.
"Siapa itu Nicholas?"Tanya Sasa penasaran.
"Dia bosku."Balas Juli,langsung mengingat Nicholas.
"Calon pacarku."Ucap Sasa meledek,melihat Juli yang sedang kasmaran menurut dirinya.
"Jangan meledekku."Protes Juli,karena malu dengan ucapan Sasa.
Ponsel Juli berdering,dia memperlihatkannya kepada Sasa.Sasa tersenyum penuh arti terhadap Juli,dia melihat nama bosku di layar ponsel Juli yang menelepon sahabatnya.
"Angkat dong,loudspeaker cepat."Pinta Sasa penasaran dengan bosnya Juli.
Juli mengangkat teleponnya dan menuruti perkataan Sasa.
"Dimana?"Tanya Nicholas,di seberang telepon.
"Aku lagi di pantai."Jawab Juli dengan Jujur.
"Pergi dengan siapa?kenapa tidak mengajakku?"Tanya Nicholas,bertubi-tubi terhadap Juli.
"Aku pergi dengan Sasa,aku tidak berani mengajak kamu."Jawab Juli singkat.
"Kenapa tidak berani?"Tanya Nicholas,heran dengan ucapan Juli.
"Kamu kan orang sibuk,memangnya kamu punya waktu untuk menemani diriku."Ucap Juli terus terang.
Juli memegang dadanya yang begitu berdegup kencang,dia merasa senang di perhatikan bosnya.Meski dia tidak sedang bertatapan,kenapa jantungnya berdegup kencang.
"Waktu aku sangat banyak,kalau untuk kamu Juli."Balas Nicholas,karena Juli yang akan menjadi prioritasnya sekarang.
"Sudahlah,aku ingin menikmati liburanku."Ucap Juli,karena tidak ingin di ganggu Nicholas.
Telepon di matikan oleh Juli,Sasa tersenyum pada sahabatnya.Sasa tau,jika sahabatnya ini sudah jatuh cinta pada bosnya.
"Ada yang jadi prioritas nih."Goda Sasa,membuat Juli memerah.
"Apaan sih Sa,gak seperti itu juga sih."Jawab Juli malu dan wajahnya benar-benar memerah.
"Udah pacaran?"Tanya Sasa penasaran,karena melihat reaksi Juli.
"Tidak sama sekali,aku masih memikirkannya."Jawab Juli yang membuat Sasa tepok jidat,karena ucapan sahabatnya ini.
"Terima aja kenapa."Protes Sasa,heran dengan sahabatnya ini.
"Tidak segampang itu Sa,aku memikirkan resiko kedepannya."Jawab Juli sedih terbayang akan perpisahan.
"Tidak usah memikirkan yang belum terjadi,selagi kamu merasa bahagia saat di dekatnya kenapa tidak."Ungkap Sasa,menyemangati Juli agar dia keluar dari zona jomblonya.
"Tapi."Ucap Juli,merasa ragu dengan ucapan Sasa.
"Kesempatan tidak datang 2x loh,jangan membiarkan dia terlalu lama menunggu jawabanmu."Ujar Sasa mengingatkan.
"Baiklah,aku akan berikan jawabannya besok."Ucap Juli,berfikir untuk mencobanya.
"Nah begitu lebih baik,pikirkan jawaban yang membuat hidup kamu bahagia."Ujar Sasa,menasehati sahabatnya.
"Iya dah."Ucap Juli,tersenyum kepada Sasa.
"Ayo,kita lihat pantai yang lain."Ajak Juli.
"Ayo."Jawab Sasa dengan semangat.
Mereka masuk ke dalam mobil,sambil melihat pantai-pantai di sekitaran sana.Mereka begitu senang,menikmati perjalanan mereka di pantai.
"Beli baju gak?"Tanya Sasa,menatap Juli.
"Nanti saja belinya."Jawab Juli,fokus menyetir.
"Aku masih penasaran dengan ceritamu."Ucap Sasa,memancing Juli agar bercerita.
"Cerita yang mana?"Tanya Juli,menoleh sebentar kepada Sasa.
"Cerita kalian bisa berciuman."Ucap Sasa tersenyum penuh arti terhadap sahabatnya.
"Sa,jangan mulai deh."Ujar Juli,jika mengingatnya pasti jantungnya berdebar.
"Aku penasaran Jul."Melihat Juli dengan wajah penasarannya.
"Begitu cepat Sa."Ucap Juli,menoleh kepada Sasa.
"Di kamar hotel?"Tanya Sasa semangat,karena Juli mau bercerita.
"Iya,bahkan di dalam kolam juga."Jawab Juli,mengingat tindakan bosnya kepada dirinya.
"Serius di dalam kolam?"Tanya Sasa terkejut,karena tindakan mereka berdua.
"Benar."Jawab Juli,masih fokus menyetir mobil.
Sasa tersenyum mendengarnya,akhirnya sahabatnya tidak akan jomblo lagi pikirnya.Dia senang,jika Juli tidak jomblo lagi.Apalagi terlalu sayang,wajah cantiknya hanya di nikmati oleh dirinya sendiri.Sasa ingin Juli berpacaran,agar dia tau apa yang namanya jatuh cinta.
"Awalnya gimana?"Tanya Sasa,ingin mendengar cerita Juli yang menarik dalam kehidupannya.
"Saat aku berenang sampai di tepi kolam,Nicholas ada di atas kolam.Dia seperti menunggu aku dari atas,dia menatap diriku lama.Setelah itu dia masuk ke dalam kolam,menarik tubuhku dan memelukku."Jawab Juli,menoleh kepada Sasa yang melihat dirinya dengan bersemangat.
"Terus?"Tanya Sasa antusias,ingin mendengar ceritanya lagi.
"Aku shock lah,apalagi bagian bawah dia menusuk area depanku.Aku tanyalah ke dia kenapa dan dia memberikan jawaban yang membuat diriku shock."Ucap Juli bercerita.
Sasa tertawa mendengar cerita Juli,Karena sahabatnya di perlakukan seperti itu oleh bosnya sendiri.Apalagi,Juli paling anti di sentuh lelaki.
"Hahaha,terus dia jawab apa?"Tanya Sasa penasaran dengan kelanjutannya.
"Dia bukannya menjawab,malah mencium bibir aku Sa.Aku semakin shock,bahkan dia membuka mulutku memakai lidahnya.Dia bertindak seperti itu,agar aku sadar dengan pakaian yang aku pakai."Cerita Juli kesal mengingat kejadian itu.
"hahaha,mungkin pakaian kamu menarik minat para lelaki Jul."Ungkap Sasa,sambil tertawa dan melihat wajahnya Juli yang kesal.
"Sialan kamu."Umpat Juli melihat Sasa menertawakannya.
"Terus gimana lagi?"Tanya Sasa,semakin antusias dengan cerita Juli.
"Males ah,sama kamu mah.Malah mentertawakan aku."Protes Juli,karena Sasa menertawakannya.
"Sorry,sorry.Lagian lucu mendengar cerita kamu,apalagi ini baru pertama kalinya kamu berciuman."Ungkap Sasa,membuat Juli semakin kesal.
"Ya jelas,aku dan kamu berbeda Sa."Sewot Juli,mendengar ucapan Sasa.
"Nanti juga,lama-lama kamu minta lebih sama Nicholas."Cerocos Sasa,karena pengalamannya yang seperti itu.
"Maksudmu?"Tanya Juli,tidak mengerti ucapan Sasa.
"Kamu tau sendirilah,aku udah gak perawan gara-gara pacarku yang sekarang."Ungkap Sasa kepada Juli.
"Ya kamu,mau-maunya ngasih ke dia."Sewot Juli,merasa Sasa terbuai dengan tindakan pacarnya itu.
"Kamu gak akan tau rasanya,saat pikiran menolak tapi tubuhku menginginkannya."Jawab Sasa,melihat Juli penuh arti.
"Benarkah?"Tanya Juli,mendengarkan ucapan Sasa.
"Benarlah,karena aku yang mengalaminya sendiri."Jawab Sasa enteng,menjelaskan apa yang dia alami dalam hidup nya.
"Terus,gimana rasanya?"Tanya Juli,karena penasaran dengan ucapan Sasa.
"Awalnya perih,tapi sekarang tidak perih sih.Karena aku menikmatinya,seperti aku di buat melayang di udara."Ungkap Sasa menceritakan pengalaman hidupnya.
"Gitu ya,aku jadi takut."Ucap Juli,jadi membayangkan sakitnya.
"Tapi kamu gak usah takut Jul,rasanya benar-benar membuatmu melayang."Ungkap Sasa,agar Juli tidak takut.
"Aku tidak mau melakukannya."Tolak Juli yakin,sudah membayangkan rasa sakitnya bagaimana.
"Lihat saja nanti Jul."Ucap Sasa,tersenyum penuh arti.
"Sudahlah,ayo turun kita nikmati pantai ini."Ajak Juli mengalihkan perhatian,karena mereka sudah sampai.
Mereka keluar dari mobil,Juli langsung berlari ke dalam air laut dengan tersenyum senang.Juli merasa hanya dengan laut,dia merasa pikirannya tenang.Apalagi,setelah semua kejadian yang dia alami.Takdir seperti mempermainkan dirinya,bisa-bisanya dia jatuh cinta dengan bosnya sendiri.
"Cepat,kesini Sa."Teriak juli yang sudah basah dengan air laut.
Sasa ikut berlari menghampiri Juli,Sasa ikut turun bermain di air laut.Sasa tau,jika sahabatnya begitu bimbang dengan bosnya.Dia masih tidak percaya,jika dirinya jatuh cinta pada bosnya sendiri.
"Udah lama,aku gak main air seperti ini."Teriak Juli merasa senang,dirinya menikmati indahnya bermain air laut
"Aku juga sama,udah lama gak pernah bermain ke pantai."Ucap Sasa,dia mencipratkan air ke Juli.
Mereka berenang di dalam air laut sambil tertawa-tawa,mereka ingin membebaskan beban mereka sendiri.Mereka tidak tau,hidup seperti apa yang nanti akan mereka hadapi.Mereka sekarang sedang menikmati indahnya kebersamaan satu sama lain,karena kehidupan mereka sedang baik.
"Sa,kamu lapar gak?"Tanya Juli,karena merasa dirinya lapar.
"Iya aku lapar."Balas Sasa,memegang perutnya yang keroncongan.
"Makan yuk?"Ajak Juli,melihat Sasa memegang perutnya.
"Bentar dulu deh,pengen naik banana boat.Yuk kita naik?"Ajak Sasa,melihat banana boat seperti menyenangkan.
"Ayo,kalau gitu."Jawab Juli dan menarik Sasa ke tempat banana boat berada.
Mereka memakai pelampung dan sudah stand by naik di banana boat,mereka di bawa ke tengah-tengah laut dan si banana boat di balikkan.Mereka tertawa dengan kencang,menikmati permainan yang mereka jalani.
"Seru!"Teriak mereka berdua,karena di jatuhkan ke dalam air laut.
"Puas sekali,bisa bermain di laut."Ungkap Juli bahagia.
"Benar,aku juga sangat puas sekali."Jawab Sasa,merasakan kebahagian seperti ini.
"Naik jet ski yuk?"Ajak Juli kepada Sasa,karena dirinya melihat jet ski di sana.
"Ayuk."Jawab Sasa,belum puas bermain di laut.
Mereka berlari ke stand jet ski,mereka langsung memakai pelampung.Setelah itu mereka langsung menaiki jet ski masing-masing,karena mereka membayar dua jet ski.
"Ayo kita balapan."Ajak Sasa,karena pikirnya pasti seru.
"Ayo."Jawab Juli yang sudah bersiap.
"1,2,3."Teriak Sasa dan mereka kejar-kejaran menggunakan jet ski sambil tertawa.
"Sa."Panggil Juli sambil berteriak kepada Sasa.
"Apa Jul?"Tanya Sasa,balik teriak.
"Ayo udahan?"Ajak Juli,karena perutnya tidak bisa di ajak kompromi.
"Ayo."Jawab Sasa memutar balik.
mereka kembali ke daratan,sambil tertawa satu sama lain.Merasa liburan mereka menyenangkan,meskipun hanya berdua.
"Puas kan,kamu bermain di laut?"Tanya Juli,sambil berjalan.
"Puas banget,ayo beli pakaian ganti."Ajak Sasa berlari.
"Tungguin Sa,udah gak kuat laper banget nih."Ucap Juli,menyusul sambil teriak.
"Sama,aku juga laper."Jawab Sasa,karena perutnya sama-sama lapar.
Mereka berjalan ke stand pakaian,setelah itu mereka membersihkan diri mereka.
Sasa yang sudah selesai duluan,dia menunggu di luar mobil Juli.Juli yang sudah selesai mandi,dia menghampiri Sasa.
"Ayo naik?"Ajak Juli,segera membuka kunci mobilnya.
"Mau makan apa kita?"Tanya Sasa,memegang perutnya lapar.
"Kita cari resto terdekat saja."Jawab Juli,keluar dari area pantai.
Mereka mencari resto terdekat,setelah dapat langsung parkir di resto tersebut.Mereka masuk ke dalam resto,memesan beberapa menu untuk diri mereka sendiri.
"Enak ya jadi kamu."Ungkap Sasa,melihat Juli yang sepertinya bahagia.
"Enak apaan,enakan kamu lah."Sewot Juli,tidak terima dengan ucapan Sasa.
"Kamu bisa liburan ke luar negeri gratis loh,jadi ya enak jadi kamu."Ungkap Sasa,membuat Juli heran dengan ucapannya.
"Gratis apaan,aku kan kerja di sana.Bahkan aku pusing mengurus proyek-proyek itu."Jawab Juli tak terima,dia membantah ucapan Sasa.
"Tapi,makasih deh oleh-olehnya."Balas Sasa sambil tersenyum,karena mendapatkan oleh-oleh dari sahabatnya ini.
"Sama-sama,apa sih yang nggak buat sahabatku ini."Ungkap Juli,karena sayang kepada Sasa seperti keluarganya sendiri.
"Ini traktiran aku ya? meskipun belum gajian,tapi aku dapat bonus cash.Gara-gara kemarin pergi ke Singapore."Ungkap Juli,tidak mau punya hutang janji ke Sasa.
"Serius kamu? dapet bonus berapa?"tanya Sasa penasaran,berapa bonus yang di terima Juli.
"25 juta,lumayan kan."Jawab Juli,dia merasa senang seperti mendapatkan durian runtuh dalam hidupnya.
"Gede banget itu Jul,bukan lumayan lagi."Ucap Sasa,tidak menyangka bonusnya sebesar itu.
Hidangan mereka sampai dan di sajikan di depan mereka.Juli mencium wangi aroma masakannya,dia melihat hidangannya begitu menggugah selera makannya.
"Ayo makan dulu."Ajak Juli,merasa makanan sudah melambai pada perutnya.
Mereka langsung menyantap hidangan di depan mereka,mereka makan dengan sangat lahap.setelah selesai makan,mereka kembali pulang.Sesampainya mengantarkan Sasa,Juli langsung pulang ke rumahnya.Dia sudah cukup senang dengan berlibur di pantai,bersama sahabatnya.Meskipun liburannya hanya sehari,tapi ini moment bahagia bersama sahabatnya.
"Hari ini,tubuhku sangat lelah sekali.Semangat,besok kita lanjut kerja."Gumam Juli,pada dirinya sendiri.
Juli berbaring di ranjang,dia mencari posisi tidur yang nyaman.Dia menutup kedua matanya,hingga dia tertidur dengan nyenyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments