Keenan pamit dengan Aluna untuk membeli sesuatu. Namun, sebenarnya dia pergi ke markas. Di sana, cowok itu meluapkan amarahnya. Dia menendang dan meninju dinding hingga tangannya berdarah.
"Anjiirrr, pasti Jack tahu semua ini dari Novi," ucap Keen dengan emosi.
Teman Keenan yang lainnya hanya diam, tidak tahu harus berkata apa. Siapapun tahu jika Jack dan Keenan tidak pernah akur. Selalu saja selisih paham.
Yang membuat Keenan tidak betah di rumah Papi, salah satu penyebabnya Jack. Adik dari ibu tirinya itu selalu saja berusaha menjatuhkan Keenan di depan Papi. Seolah Keenan anak yang sangat nakal.
"Lo, sudah katakan semua ini pada istri Lo?" tanya Raka.
Keenan menggelengkan kepalanya. Dia tidak berani mengatakannya karena Aluna tidak tahu jika dia sering ikut balapan liar. Cowok itu menggelengkan kepalanya.
"Kenapa Lo tak jujur? Takutnya nanti jadi bumerang buat diri Lo!" ucap Tian.
"Mana mungkin gue katakan jika dia jadi taruhan." Keenan menarik rambutnya frustasi. Saat ini dia seperti makan buah simalakama. Jujur atau berbohong pada Aluna akan berakibat fatal baginya.
Setelah meluapkan emosinya, Keenan pamit pulang dan membawakan Aluna martabak telur kesukaan istrinya itu. Cowok itu berjalan pelan memasuki apartemen. Aluna sedang menonton televisi saat dia masuk. Keenan langsung mengecup pipi istrinya.
"Maaf, aku telat. Tadi jumpa teman, ngobrol pula dulu. Sekali lagi, maaf," ucap Keenan merasa sangat bersalah.
Sebenarnya dia minta maaf bukan hanya karena telat pulang, tapi karena besok dia harus balap dengan taruhan istri sendiri. Dia tahu semua ini salah, tapi dia tidak bisa dan tidak memiliki pilihan lain.
Keenan mengambil piring dan menyalin martabak telur itu lalu menyuapi Aluna. Dia tersenyum dengan terpaksa karena takut jika besok kalah. Apa yang akan dia lakukan? Pikir Keenan.
"Sayang, apa yang kamu benci dari seseorang?" tanya Keenan.
"Aku paling benci jika dibohongi," jawab Aluna.
Keenan merasa jantungnya tertusuk belati saat mendengar jawaban Aluna. Namun, untuk jujur dia juga tidak sanggup. Pasti Aluna nanti akan marah dan tidak mengizinkan dia balapan.
Jack bukanlah lawan yang bisa diremehkan. Dia banyak teman yang nekat. Keenan tidak bisa menjamin mereka tidak akan mengganggu Aluna jika dia memutuskan mundur dari balapan.
"Sayang, jika kebohongan itu untuk sesuatu yang baik, aku rasa tidak apa!" ucap Keenan mencoba memberi pengertian pada Aluna.
"Keen, bohong demi kebaikan tetap saja bohong, sebuah sifat yang mesti dihindari karena merugikan, tidak hanya diri sendiri, tapi banyak orang. Jadi tidak ada yang namanya kebohongan demi kebaikan," ucap Aluna dengan gemesnya. "Kita harus menghindar dari yang namanya bohong. Enggak ada itu 'bohong untuk kebaikan'. Daripada bohong, mending jujur. Yang penting bagaimana cara kita menyampaikannya."
Aluna berucap seolah sedang menghadapi muridnya yang bermasalah. Dengan lemah lembut dia berucap.
Keenan menarik napas dalam. Dia lalu memandangi istrinya itu dengan wajah penuh penyesalan.
"Berbohong demi kebaikan biasanya dilakukan karena kamu tidak ingin melukai perasaan orang lain. Kamu merasa memberi tahu kebenaran pada orang tersebut akan mendatangkan lebih banyak kerugian dibanding manfaatnya. Aku rasa begitu."
Aluna yang seorang guru BK dapat membaca jika muridnya sekaligus suaminya sedang menyimpan suatu masalah. Dia tahu saat ini Keen sedang berbohong, makanya bicara itu. Namun, wanita itu pura-pura tidak mengerti dan paham.
Setelah makanan itu habis dan membersihkan diri, Keen mengajak Aluna tidur. Dia meminta haknya kembali. Wanita itu melakukan kewajibannya dengan senang hati.
Setelah melakukan hubungan badan dan keduanya mandi, Keen kembali mengajak Aluna tidur. Dia memeluk pinggang istrinya erat. Mengecup berulang kali seluruh bagian di wajah wanita itu.
***
Keenan tampak gelisah. Malam ini dia akan melakukan balapan sesuai dengan yang dijanjikan. Saat makan malam Keen hanya diam. Tidak seperti biasanya. Aluna hanya mengamati perubahan sikap suaminya itu.
"Apa lauknya tidak enak?" tanya Aluna memecah kesunyian di antara mereka. Keenan yang sedang melamun tampak terkejut saat Aluna membuka suara. Dia hanya membalas dengan senyuman.
"Apa kamu ada masalah?" tanya Aluna lagi.
Keen hanya menggeleng. Dia lalu berdiri dan memeluk Aluna.
"Malam ini aku mau kumpul dengan teman-temanku. Mungkin pulangnya agak telat. Jadi kamu tidur saja duluan. Jangan tinggu aku," ucap Keen. Dia mengecup seluruh bagian di pipi Aluna.
"Jangan lama-lama. Dan hati-hati. Ingat aku selalu menunggu kamu pulang dengan selamat dan baik-baik saja," ucap Aluna.
Sebenarnya perasaan Aluna dari lagi sudah tidak enak. Seperti akan terjadi sesuatu. Dalam diam dia ingin mengikuti Keenan.
"Aku akan kembali tanpa kurang apa pun. Aku sudah janji akan hidup menua denganmu. Apa lagi aku sudah menanamkan benih di perutmu ini. Semoga saja cepat menjadi baby yang cantik seperti mommy nya." Keenan berucap sambil memegang perut Aluna.
Keen lalu menunduk dan mengecup perut istrinya. Sebenarnya dia juga gugup malam ini. Padahal ini bukan pertama kali Keen melakukan balapan, tapi entah kenapa malam ini dia begitu gugup. Mungkin karena yang menjadi taruhannya adalah orang tersayangnya.
Setelah itu dia pamit. Aluna dalam diam mengikuti langkah suaminya. Dia melihat Keenan menggunakan motor balapnya. Pikiran Aluna makin tidak karuan.
Keenan menuju markasnya. Sepuluh orang temannya telah menunggu. Aluna mengamati dari dalam taksi. Beruntung dia telah memesan taksi dari sore dan membayar sehari penuh.
Setelah mengobrol sebentar, tampak Keen dan teman lainnya melakukan motor mereka menuju suatu tempat. Saat memasuki daerah itu Aluna menjadi kaget. Suasana di lokasi telah ramai. Banyak anak muda berkumpul. Aluna tahu ini adalah arena balap liar.
Dengan pelan Aluna turun dan meminta supir menunggu di dekat sepi. Dia berjalan menuju kerumunan anak muda. Terlihat Keenan berdiri di tengah arena balap.
Dada Aluna terasa sesak melihat semua itu. Dia takut terjadi sesuatu dengan suami kecilnya itu. Wanita itu makin merapat ke tengah arena, dia ingin melarang Keen. Namun, niatnya untuk mendekati Keen dia batalkan setelah mendengar sesuatu. Dia tampak semakin terkejut saat namanya di sebut seseorang.
Tubuh Aluna terasa lemah. Dia berpegang pada seorang wanita yang berdiri di sampingnya. Tidak peduli siapa yang dia pegang. Dia hampir tidak percaya dengan pendengarannya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Oh pantesan Jack tau Keenan udah nikah,Pasti si JALANG Novi yg kasih tau..
2025-03-22
0
Sulaiman Efendy
WOWWW TERNYATA JACK ADIK IPAR PAPINYA, ADIK MAMI TIRINYA
2023-10-09
0
siti homsatun
smg kamu menang Keen
2023-07-20
0