Aluna hanya diam dan menunduk, tidak tahu harus bicara apa. Entah kenapa Pak Daniel selalu muncul di saat yang tidak tepat.
Pak Daniel duduk di samping Aluna. Melihat itu, tangan Keenan terkepal menahan amarah. Dia tidak suka wanitanya didekati.
"Kalian berdua selalu bersama. Apa Bu Aluna dan Keenan janjian?" tanya Pak Daniel.
Aluna hanya tersenyum sambil cengar-cengir. Bingung harus menjawab apa. Dia memainkan jemari menghilangkan rasa gugup.
"Apa Bapak tidak percaya jika kami ini kebetulan bertemu terus. Jadi kemungkinan aku adalah jodohnya Bu Aluna," ucap Keenan dengan penuh penekanan.
Tanpa Aluna dan Keenan duga, pria itu justru tertawa mendengar ucapannya. Sepasang suami istri itu memandangi Pak Daniel dengan penuh tanda tanya. Kenapa dia jadi tertawa mendengar ucapan Keenan?
"Ternyata kamu bisa melucu juga, Keen. Bisa aja kamu. Mana mungkin Bu Aluna mau dengan pria labil dan masih kecil seperti kamu, apa kata dunia nanti?" Pak Daniel kembali tertawa setelah mengucapkan itu.
Keenan menarik napas dalam, tenggorokannya terasa kering. Sesak di dada mendengar ucapan Pak Daniel. Dia merasa diremehkan. Malu dengan Aluna, istrinya.
Aluna yang melihat perubahan di wajah suami kecilnya itu, lalu menyentuh kaki Keenan dengan menendang pelan. Wanita itu menggelengkan kepalanya, meminta pria itu tetap tenang, jangan terbawa emosi.
Tangan Aluna berusaha menggapai tangan Keenan dari bawah meja. Pak Daniel menghentikan tawanya. Dia justru memandangi wajah Aluna dengan intens.
Aluna merasakan tangannya makin di remas, tapi wanita itu merasa sesuatu yang aneh. Tangan yang menggenggam tangannya sedikit terasa kasar. Wanita itu lalu melihat ke bawah, alangkah kagetnya ketika menyadari jika yang di genggam adalah tangan Pak Daniel.
Mata Keenan yang kebetulan juga melihat ke arah mereka jadi emosi. Dia lalu berdiri dari duduknya. Tanpa pamit pada Aluna dan Pak Daniel dia pergi dari tempat itu.
Aluna dan Pak Daniel kaget melihat reaksi muridnya itu. Berbeda dengan Daniel yang mengabaikan itu, Aluna menjadi panik. Dia juga ikutan berdiri dan pamit.
"Maaf, Pak. Saya harus pamit. Ada yang menunggu di kost. Baru saja chat," pamit Aluna.
Tanpa menunggu jawaban dari Pak Daniel, wanita itu berjalan dengan cepat sambil menenteng banyak barang belanjaan. Daniel yang melihat Aluna kesusahan membawa belanjanya mengejar guru itu.
"Bu Aluna, biar saya bantu." Pak Daniel ingin mengambil tentangan Bu Aluna, tapi guru itu menolaknya.
"Tidak perlu, Pak. Saya bisa bawa sendiri. Nanti jika ada yang melihat bisa salah paham. Saya juga minta maaf yang tadi. Tidak sengaja meraih tangan Bapak. Saya pamit," ucap Aluna. Dengan tergesa masuk ke lift yang akan membawanya ke basement.
Sampai di basement parkir, wanita itu mencari keberadaan motornya Keenan. Puas mencari, tidak juga dia melihatnya. Aluna lalu kembali ke lantai atas. Keluar dari pintu utama dan mencari taksi untuk pulang.
Berbeda dengan Aluna yang langsung pulang ke apartemen, Keenan melajukan motornya menuju markas. Teman-temannya sudah mengumpul di sana.
"Masih ingat main ke sini. Di kira sudah lupa," sindir Gerald.
Keenan hanya diam tidak membalas ucapan temannya, sehingga teman yang lain ikut diam. Mereka telah hafal dengan tingkah cowok itu. Jika dia hanya diam, berarti sedang menahan amarah.
Aluna masuk ke apartemen dan langsung menuju kamar. Namun, tidak melihat keberadaan suaminya itu. Dia mencoba mencari seluruh ruangan, tapi tidak juga ditemui sumainya itu.
Aluna kembali masuk kamar, membaringkan tubuhnya ke ranjang. Satu jam menunggu, tidak juga Keenan kembali. Hingga sore menjelang suami kecilnya itu juga tidak kembali. Aluna akhirnya ketiduran karena lelah menunggu.
Jam delapan malam barulah Keenan pulang, dia melihat suasana rumah yang sunyi mengira Aluna masih jalan bareng Daniel sehingga menendang pintu kamar begitu kerasnya.
Aluna yang tertidur menjadi kaget dan langsung terbangun. Dia ketakutan mendengar suara tendangan itu. Aluna duduk memegang kedua lututnya dengan tangan gemetar.
Keenan kaget melihat ada Aluna dan melihat istrinya itu yang gemetar ketakutan. Dia berjalan mendekati wanita itu.
"Maafkan aku, jangan pukul aku," ucap Aluna dengan suara gemetar karena ketakutan.
Keenan yang ingin marah menjadi kasihan. Dia tidak menyangka jika Aluna ketakutan begitu melihat kemarahan dirinya.
Dengan langkah pelan Keenan mendekati Aluna dan duduk di tepi ranjang. Meraih tangan istrinya dan digenggam.
"Maafkan aku," ucap Aluna lagi.
Keenan memeluk Aluna dan mengecup pucuk kepala istrinya agar wanita itu menjadi tenang.
"Kamu marah? Tadi aku mengira itu tangan kamu. Sumpah aku nggak tahu jika itu tangannya Pak Daniel." Aluna berusaha menjelaskan dengan terbata karena menahan isak tangisnya.
"Sudah, lupakan saja semua itu." Keenan tidak mau mengingat itu lagi. Takut membuat emosinya menjadi tidak stabil lagi.
Keenan mengajak Aluna untuk tidur lagi. Dia memeluk pinggang wanita itu erat.
"Kamu sudah makan?" tanya Keenan. Dia teringat meninggalkan istrinya di mal dan mereka belum sempat makan.
Aluna menggeleng sebagai jawaban, dan itu mampu membuat Keenan kaget. Merasa sangat bersalah.
"Jadi dari pagi kamu belum makan?" tanya Keenan. Kembali Aluna menjawab dengan gelengan kepala.
"Kamu mau cari penyakit?" tanya Keenan lagi. Dia bangun dari tidurnya.
"Kamu makan dulu, baru kita tidur. Biar aku yang masak." Aluna bangun dan mengikuti langkah Keenan menuju dapur.
Keenan mengambil bahan yang ada di kulkas dan membuat nasi goreng seafood. Aluna memperhatikan tanpa kedip setiap gerakan yang Keenan lakukan.
Sebenarnya Aluna sangat trauma akan pria, itulah diusia dia saat ini belum memiliki kekasih. Banyak pria mendekati bahkan melamar dirinya tapi ditolak Aluna. Wanita itu dulu selalu di siksa di panti dan ketika remaja hampir diperkosa suami dari ketua yayasan yatim piatu.
Beruntung saat dia akan diperkosa, ibu ketua yayasan melihatnya, tapi pria itu mengatakan jika Aluna yang menggodanya sehingga dia di usir dari panti.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Ayna Adam
Kasihan bgt ya km Luna,km yg dapat musibah mlh km yg difitnah
Suatu saat nanti pasti orang itu mendapatkan karmanya
2023-07-26
1
❤️Rizka Aulia ❤️
kisah aluna miris sekali
2023-07-20
0
Cinta Rodriques
kshan jg yaartis papa atas Korea....
2023-07-16
0