Setelah makan malam, Keen mengajak Aluna tidur. Wanita itu tidur berhadapan dengan suaminya. Dia menyembunyikan kepalanya ke dada bidang Keen.
"Aku mohon jangan marah, dan jangan melakukan kekerasan seperti tadi. Aku takut. Aku jadi teringat saat dulu." Aluna berucap pelan sambil menahan air matanya.
Keenan menjadi heran melihat Aluna kembali menangis. Dipeluknya tubuh wanita itu. Terasa bergetar, mungkin karena menahan tangis.
"Maafkan aku. Apa yang pernah terjadi padamu? Ingatan apa yang kamu maksud itu?" tanya Keen penasaran.
Dia tadi memang heran melihat Aluna yang pucat dan ketakutan. Dia tidak bermaksud membuat wanita itu jadi seperti tadi.
Aluna membalas pelukan Keen dengan memeluk tubuh suaminya itu. Dia mulai menceritakan kisahnya selama tinggal di yayasan. Dari kekerasan fisik maupun psikis yang dia terima dari suami ketua yayasan. Tangan Keen terkepal menahan amarah mendengar kisah hidup istrinya. Suatu saat dia janji akan mencari pria itu dan memberinya pelajaran.
Keenan akan mencari tahu di mana asal usul Aluna dan bagaimana kehidupannya sebelum ini. Dia berjanji, tidak akan membiarkan pria manapun menyentuh istrinya
Keen akan menjaga Aluna dari siapa pun yang akan melakukan kejahatan ataupun kekerasan pada istrinya itu. Dia merasa telah sangat mencintai Aluna.
"Jadi itu alasannya kenapa kamu belum pernah pacaran atau dekat dengan pria?" tanya Keen. Aluna mengangguk sebagai jawaban.
Keen tersenyum dan mengecup bibir istrinya. Beruntung dia pria pertama yang mengisi hati wanita itu. Dia juga cowok pertama yang menyentuh tubuhnya.
"Boleh aku meminta lebih dari ini?" tanya Keen dengan berbisik. Dia sudah tidak bisa menahan lagi hasrat untuk bercinta.
Aluna memandangi wajah suami kecilnya itu. Sebenarnya rasa takut dan trauma masih ada pada dirinya, tapi dia juga tidak mungkin menolak terus. Sebagai seorang istri itu kewajibannya. Akhirnya dia menganggukan kepalanya.
Keenan mengecup seluruh bagian di wajah istrinya. Terakhir bagian bibir. Ciuman yang awalnya biasa saja, akhirnya saling menuntut. Puas bermain lidah, Keenan mulai turun ke leher jenjang istrinya. Meninggalkan banyak jejak kepemilikan.
Keenan menaiki tubuh Aluna, membuka satu persatu kain yang melekat di tubuh wanita itu. Aluna merasa malu, dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos.
Keenan tersenyum, sebenarnya dia juga gugup. Ini pertama kali baginya. Dia juga belum pernah dekat dengan wanita hingga seintim ini. Cowok itu menanggalkan seluruh pakaiannya. Setelah itu kembali menaiki tubuh istrinya.
Walaupun Keen belum pernah melakukan itu, sebagai pria normal dia tentu merasakan sesuatu yang aneh saat berdekatan dengan lawan jenis.
"Aku bukan lelaki pemain, aku juga baru pertama melakukan ini. Jadi jika kamu merasa kurang nyaman, katakan saja. Aku akan hentikan," bisik Keen. Aluna hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Dia sangat gugup bukan saja karena ini pertama baginya, tapi dia kembali teringat saat akan diperkosa.
Dia ingin juga bebas dari rasa trauma dengan mencoba berhubungan. Tidak mungkin dia selamanya terbelenggu dengan masa lalu.
"Keen, aku takut. Aku minta kamu melakukan dengan pelan. Aku terbayang orang itu," ucap Aluna pelan dengan suara gemetar.
"Aku akan pelan, dan membuat kamu melupakan semua trauma bahkan nanti akan aku buat kamu ketagihan," bisik Keen.
Keen mengecup bibir Aluna dengan lembut untuk meyakinkan wanita itu, jika dia beda dan tidak akan melakukan hal yang kasar. Keen mengecup leher dan dada istrinya. Banyak meninggalkan tanda kemerahan. Itu belum disadari Aluna.
Dengan lembut Keen menjamah seluruh bagian tubuh istrinya. Walau sebenarnya dia ingin langsung ke inti, tapi dia menahan agar Aluna tidak trauma. Setelah melihat wanita itu tenang baru Keen menghentikan pemanasan pada tubuh istrinya.
"Aku mau mulai, kata orang jika pertama melakukan aku dan kamu akan merasakan sakit, tapi mungkin kamu yang akan lebih sakit.Aku mau kamu jujur jika merasakan sesuatu," ucap Keen dengan lembut.
Dia mulai mendekatkan miliknya ke inti tubuh Aluna. Baru mencoba memasuki terdengar ringisan kesakitan dari mulut wanita itu, sehingga Keen menghentikannya.
"Sakit ...?" tanya Keen kuatir.
"Sedikit, kamu lanjutkan saja. Sekarang atau besok, tetap saja untuk pertama kali aku akan merasakan sakit itu," ucap Aluna. Mereka sudah terlanjur memulai, jadi lebih baik lanjutkan saja.
"Jika sakit kamu bisa mencakar atau menggigit bahuku, jangan kamu tahan sendiri," ucap Keen lembut.
Keen kembali mencoba membobol pertahanan Aluna. Kembali wanita itu merasakan sakit. Dia lalu menggigit bahu Keen. Ketiga kali mencoba masih gagal.
"Kita coba besok saja," ucap Keen akhirnya.
"Teruskan saja, Keen. Aku juga telah terlanjur merasakan sakit."
Akhirnya Keen setuju, dan mencoba lagi, kali ini akhirnya dia berhasil membobolnya. Aluna menjerit tertahan. Dia menggigit selimut menahan rasa sakit. Keen merasakan ngilu juga saat pertama memasuki. Melihat air mata Aluna, cowok itu mengecup mata istrinya dan mengecup bibir istrinya. Setelah melihat Aluna kembali tenang barulah dia menggoyangkan miliknya.
Sepuluh menit berlalu akhirnya Keen mencapai puncaknya. Dia menanamkan benih di rahim istrinya itu. Keen turun dari tubuh istrinya. Memeluk pinggang Aluna.
"Maafkan aku. Sakit banget ya?" tanya Keen melihat air mata istrinya yang masih mengalir.
"Tidak apa, Keen. Ini sudah menjadi kewajibanku." Aluna memeluk tubuh suami kecilnya. Dia tersenyum. Tidak pernah terbayangkan jalan hidupnya akan begini. Menikah dengan pria yang usianya jauh dibawahnya.
Setelah istirahat beberapa saat, Keen mengajak Aluna untuk membersihkan diri. Aluna mencoba bangun. Dia sedikit meringis karena merasakan sakit di bagian inti tubuhnya. Keen yang melihat itu langsung menggendong tubuh Aluna ke kamar mandi.
Di dalam kamar mandi, Keen membantu Aluna membersihkan tubuhnya. Setelah itu kembali menggendongnya ke sofa. Dia memberikan satu lingerie yang dibeli untuk Aluna pakai.
Dengan masih memakai handuk, Keen membuka alas kasur dan memakaikan yang baru seadanya saja. Dia dan Aluna tidur kembali.
"Besok ajarkan aku mencuci dengan mesin cuci itu. Biar nanti tugasnya mencuci pakaian, kamu memasak," ucap Keen dengan lembutnya.
Dia tersenyum dan mengecup istrinya. Siapa yang akan mengira jika dia akan memberikan perjakanya untuk seorang guru. Dia juga berstatus suami di saat masih jadi pelajar.
Namun, walau usianya masih muda, Keen tahu dengan kewajibannya. Uang yang tadi digunakan membeli pakaian itu hasil kerjanya berjualan online. Keen janji akan bekerja sambil kuliah nantinya.
Dia tidak mungkin bergantung selamanya dengan Papi. Keenan sebenarnya telah di beri kepercayaan untuk memegang satu perusahaan. Itu akan dia lakukan saat telah lulus nantinya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
MESKI MSH LABIL, BOCAH BRONDONG TRKADANG LBH DEWASA..
2023-10-09
1
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT
akhir ny jebol juga🤭🤭🤭
2023-08-03
0
Bu Kus
akhirnya gol juga ya keen
2023-07-17
0