Bab 4. Ikan Teri

Keenan terbangun dari tidurnya. Sejak sore pemuda itu membaringkan badannya. Dia melihat jam di tangan, telah menunjukan pukul delapan malam. Cowok itu memegang perutnya yang terasa lapar.

"Sudah jam delapan malam. Waktunya makan malam. Pantas perutku demo minta diisi," gumam Keenan pada dirinya sendiri.

Dengan langkah panjang cowok itu menuju dapur. Di meja makan terlihat Ibu Aluna yang sedang menyantap makanannya dengan lahap.

Keenan mencoba mendekati. Melihat menu yang ada di atas meja, cowok itu nyengir.

"Apa ini yang Ibu masak?" tanya Keenan melihat menu di meja.

"Ikan teri balado," jawab Aluna dengan tetap menyuap nasi ke mulut.

Keenan mengaduk lauk itu. Lalu mengambil sesendok lalu menciumnya. Dia kembali memandang Aluna dengan tatapan heran melihat wanita itu yang makan dengan lahapnya.

"Apakah ini ada gizinya?" tanya Keenan. Dia menarik kursi dan duduk berhadapan dengan wanita yang berstatus sebagai guru sekaligus istrinya saat ini.

"Aku tidak peduli makanan itu ada atau tidak ada gizinya, yang terpenting bisa membuat perutku kenyang." Aluna menatap muridnya itu yang masih terus memandangi sambal teri itu.

"Ikan teri itu tidak akan berubah menjadi ikan kakap walau kamu memelototinya," ucap Aluna.

"Aku nggak mau makan ini. Bisa-bisa aku mati keracunan." Keenan berdiri dari duduknya. Baru saja dia akan melangkahkan kakinya, terdengar suara dari perutnya. Aluna yang mendengarnya langsung tertawa terbahak.

Keenan membalikkan badannya, kembali menghadap Aluna. Dia tampak cemberut karena Aluna yang menertawakan dirinya.

"Yakin tidak mau makan? Aku simpan ke kulkas aja kalau kamu memang tak mau." Aluna lalu mengangkat piring itu.

Keenan menahan tangan Aluna, agar meletakan kembali lauk itu ke meja. Aluna tersenyim melihat itu. Dia menaruh kembali lauk ikan teri balado itu.

Muridnya itu mengambil nasi secentong dan lauk sesendok ke piring. Dengan gerakan pelan, dia menyendokan nasi dan lauk itu ke mulut. Keenan mengunyah perlahan, dan akhirnya menyendok lagi dengan cepat.

Tanpa rasa malu Keenan menambah nasi hingga dua kali. Aluna jadi tersenyum-senyum melihat murid dan juga suaminya itu makan dengan lahap. Tiga piring ludes masuk ke perut. Terdengar suara sendawa dari mulut cowok itu.

"Apa kamu nggak takut mati setelah menyantap tiga piring nasi dengan lauk ikan teri itu?" tanya Aluna sambil tersenyum.

"Jangan bangga dulu, aku makan banyak karena lapar. Bukan karena masakanmu enak," ucap Keenan sambil mengusap perutnya yang telah kenyang.

Aluna tidak peduli dengan ucapan Keenan, dia membersihkan piring kotor dan mencucinya. Sementara itu Keenan beranjak dari dapur menuju ruang keluarga sekaligus ruang tamu di apartemen itu.

Setelah mencuci piring dan membersihkan dapur, Aluna menyusul suaminya itu. Duduk di samping Keenan.

"Ingat ya, Bu. Besok di sekolah kita harus pura-pura tidak dekat. Jangan ada satu orangpun yang tahu jika kita telah menikah!" Ancam Keenan.

"Aku juga tidak ingin ada yang tahu jika kita menikah. Apa kata dunia, aku yang seorang guru, pintar, cantik menikah dengan pemuda labil seperti kamu?" Aluna bertanya dengan angkuhnya.

Keenan tertawa mendengar ucapan ibu gurunya itu. Rasa percaya diri Aluna terdengar lucu ditelinganya.

"Apa Ibu tidak salah? Yang seharusnya malu itu aku bukan Ibu. Aku, seorang cowok yang terkenal paling tampan di sekolah menikah dengan guru," ucap Keenan dengan suara yang kesal.

"Begini saja, kita harus buat surat perjanjian yang harus kita tanda tangani."

"Siapa takut, itu akan lebih baik," ujar Keenan.

Aluna berdiri dari duduknya. Langkah kakinya menuju kamar. Sepuluh menit kemudian Aluna datang dengan selembar kertas dan pena. Wanita itu menuliskan poin yang harus mereka sepakati.

Setelah menuliskan poin yang harus mereka patuhi, wanita itu menempelkan materai di atas kertas. Dia menyerahkan kepada Keenan untuk di baca sebelum menandatangani.

Satu persatu poin yang ditulis di atas lembaran kertas itu dibaca Keenan. Dahinya tampak berkerut membacanya.

Poin yang tertulis diantaranya adalah, tidak adanya kontak fisik, tidak boleh melarang apa yang dikerjakan pasangan. Di sekolah mereka harus pura-pura tidak akrab. Setelah membacanya, Keenan langsung menanda tangani.

Aluna membawa surat perjanjian itu ke kamar dan menyimpannya. Dia lalu membaringkan tubuh ke kasur.

Sinar matahari masuk melalui celah jendela membuat Aluna terbangun dari tidurnya. Wanita kaget saat melihat ke samping, terlihat Keenan yang tertidur pulas. Aluna mengambil bantal dan memukul tubuh cowok itu, sehingga dia kaget dan bangun.

"Apa-apaan sih, Bu. Aku lagi enak tidur." Keenan mengambil bantal tadi dan memeluknya.

"Apa kamu tidak sekolah?" tanya wanita itu.

"Emang jam berapa?" tanya Keenan dengan mata yang tetap tertutup.

"Jam enam," jawab Aluna.

Keenan kaget dan langsung duduk mendengar itu. Dia lalu berjalan menuju kamar mandi. Melihat itu, Aluna juga berdiri dan mengejar cowok itu. Menghadangnya agar tidak masuk ke kamar mandi.

"Minggir, Bu. Saya harus segera mandi!" Keenan mendorong tubuh Aluna pelan, agar beranjak dan tidak menghalanginya.

"Aku harus yang mandi duluan. Sebagai guru aku tidak boelh terlambat," ujar Aluna.

"Kalau begitu, bagaimana kalau kita mandi bareng. Bukankah kita telah menjadi suami istri!" Keenan berkata sambil menaik turunkan alisnya dengan genit.

Mendengar ucapan Keenan, bulu kuduk Aluna merinding. Dia akhirnya mengalah dan berjalan menuju sofa.

Lima belas menit berlalu, Keenan keluar dengan handuk kecil yang hanya melilit dari pinggang hingga pangkal paha. Melihat itu Aluna langsung menutup matanya.

"Apa kamu tidak memiliki handuk yang lebih besar. Kamu nggak tahu malu!" Aluna mengucap dengan suara lantang.

Keenan tertawa melihat tingkah lucu gurunya. Jika dilihat dari umur, wanita itu sudah termasuk dewasa, tapi tingkahnya seperti anak kecil saja.

"Aku lebih suka memakai handuk kecil ini. Ibu jangan pura-pura menutup mata. Aku tahu kamu mengintip dari celah jari!" ucap Keenan.

"Buat apa mengintip. Jangan menuduh, ya!"

Keenan tertawa melihat Aluna yang marah. Wanita itu bangun dari duduknya dan langsung masuk ke kamar mandi.

Baru masuk dan menutup pintu kamar mandi itu, terdengar teriakan dari dalam. Suara teriakan itu membuat Keenan kaget dan mendekati kamar mandi.

...----------------...

Bonus visual Ibu Guru Aluna.

Bonus visual Keenan

Selamat pagi semuanya. Mama mohon dukungannya di karya terbaru ini. Lope-lope sekebon ❤❤❤

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Nah enak kan Ken..kalo tambah petai atau jengkolnya lagi mantoopp..🤣🤣😋😋😋

2025-03-22

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

visualnya dewasa banget..carilah visual yg imut2 dikit lah..

2025-03-22

0

Nabila

Nabila

aku suka park min Young

2024-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Berteduh Di Gubuk
2 Bab 2. Nikah Paksa
3 Bab 3. Dari Guru Jadi Istri
4 Bab 4. Ikan Teri
5 Bab 5. Tragedi CD
6 Bab 6. Sakit
7 Bab 7. Pesonaku
8 Bab 8. Gosip Tentang Bu Aluna
9 Bab 9. Kemarahan Keenan
10 Bab 10. Aku Cemburu
11 Bab 11. Rukiah
12 Bab 12. Mulai Ada Rasa
13 Bab 13. Bertemu Pak Daniel
14 Bab 14. Keen yang Cemburu
15 Bab 15. Akhirnya Bobol
16 Bab 16. Aluna Milikku
17 Bab 17. Mengawasi Kelas
18 Bab 18. Taruhan
19 Bab 19. Berbohong Demi Kebaikan
20 Bab 20. Balapan
21 Bab 21. Kepercayaan Yang Hilang
22 Bab 22. Ada Hubungan Apa Kamu Dengan Jack?
23 Bab 23. Bertemu Jack
24 Bab 24. Keenan Tak Jadi Marah
25 Bab 25. Kembali Menyatu
26 Bab 26. Jack dan Keen
27 Novel CINTA ITU LUKA
28 Bab 27. Keponya Fanny!
29 Bab 28. Kedatangan Papi dan Istrinya
30 Bab 29. Jaga Keen
31 Bab 30. Ahli Waris
32 Bab 31. MADING
33 Bab 32. Pengumuman Pernikahan
34 Bab 33. Ancaman Jack
35 Bab 34. Aluna Pingsan
36 Bab 35. Kehamilan Aluna
37 Bab 36. Apartemen Keen
38 Bab 37. Rencana Jack Dan Novi
39 Bab 38. Keen Dan Aluna
40 Bab 39. Foto Aluna dan Papi
41 Bab 40. Main Di Sofa
42 Bab 41. Menemui Seseorang
43 Bab 42. Menahan Emosi
44 Bab 43. Aluna Yang Merajuk
45 Bab 44. Membujuk Aluna
46 Bab 45. Pertemuan Dengan Jack dan Novi
47 Bab 46. Talak
48 Bab 47. Kelulusan
49 Bab 48. Ketahuan Pak Daniel
50 Bab 49. Pesta Pernikahan
51 Bab 50. Sarapan Pagi
52 Bab 51. Membeli Perlengkapan Bayi
53 Bab 52. Pemeriksaan Kandungan
54 Bab 53. Ke Kantor
55 Novel MENGANDUNG BENIH BURONAN
56 Bab 54. Tujuh Bulanan
57 Bab 55. Persiapan Melahirkan
58 Bab 56. Persalinan
59 Bab 57. Sadarlah Sayang!
60 Bab 58. Aluna Yang Telah Sadar
61 Bab 59. Berbagi
62 Bab 60. Sarah Jennica Lesha
63 Open PO
64 Bab 61. Ulang Tahun Jeca
65 Promo Novel Terbaru
66 Bab 62. Wisuda Keen
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1. Berteduh Di Gubuk
2
Bab 2. Nikah Paksa
3
Bab 3. Dari Guru Jadi Istri
4
Bab 4. Ikan Teri
5
Bab 5. Tragedi CD
6
Bab 6. Sakit
7
Bab 7. Pesonaku
8
Bab 8. Gosip Tentang Bu Aluna
9
Bab 9. Kemarahan Keenan
10
Bab 10. Aku Cemburu
11
Bab 11. Rukiah
12
Bab 12. Mulai Ada Rasa
13
Bab 13. Bertemu Pak Daniel
14
Bab 14. Keen yang Cemburu
15
Bab 15. Akhirnya Bobol
16
Bab 16. Aluna Milikku
17
Bab 17. Mengawasi Kelas
18
Bab 18. Taruhan
19
Bab 19. Berbohong Demi Kebaikan
20
Bab 20. Balapan
21
Bab 21. Kepercayaan Yang Hilang
22
Bab 22. Ada Hubungan Apa Kamu Dengan Jack?
23
Bab 23. Bertemu Jack
24
Bab 24. Keenan Tak Jadi Marah
25
Bab 25. Kembali Menyatu
26
Bab 26. Jack dan Keen
27
Novel CINTA ITU LUKA
28
Bab 27. Keponya Fanny!
29
Bab 28. Kedatangan Papi dan Istrinya
30
Bab 29. Jaga Keen
31
Bab 30. Ahli Waris
32
Bab 31. MADING
33
Bab 32. Pengumuman Pernikahan
34
Bab 33. Ancaman Jack
35
Bab 34. Aluna Pingsan
36
Bab 35. Kehamilan Aluna
37
Bab 36. Apartemen Keen
38
Bab 37. Rencana Jack Dan Novi
39
Bab 38. Keen Dan Aluna
40
Bab 39. Foto Aluna dan Papi
41
Bab 40. Main Di Sofa
42
Bab 41. Menemui Seseorang
43
Bab 42. Menahan Emosi
44
Bab 43. Aluna Yang Merajuk
45
Bab 44. Membujuk Aluna
46
Bab 45. Pertemuan Dengan Jack dan Novi
47
Bab 46. Talak
48
Bab 47. Kelulusan
49
Bab 48. Ketahuan Pak Daniel
50
Bab 49. Pesta Pernikahan
51
Bab 50. Sarapan Pagi
52
Bab 51. Membeli Perlengkapan Bayi
53
Bab 52. Pemeriksaan Kandungan
54
Bab 53. Ke Kantor
55
Novel MENGANDUNG BENIH BURONAN
56
Bab 54. Tujuh Bulanan
57
Bab 55. Persiapan Melahirkan
58
Bab 56. Persalinan
59
Bab 57. Sadarlah Sayang!
60
Bab 58. Aluna Yang Telah Sadar
61
Bab 59. Berbagi
62
Bab 60. Sarah Jennica Lesha
63
Open PO
64
Bab 61. Ulang Tahun Jeca
65
Promo Novel Terbaru
66
Bab 62. Wisuda Keen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!