Bab 16. Aluna Milikku

Keenan terbangun saat merasakan panas matahari yang masuk melalui celah jendela kamarnya. Dia melihat ke samping, Aluna istrinya masih terlelap dalam alam mimpinya.

Cowok itu memiringkan tubuhnya menghadap istrinya. Dia mengecup bibir tipis dan mungil istrinya. Beberapa mengecup, wanita itu belum juga terbangun. Keenan lalu menggigit bibir Aluna pelan, barulah dia membuka mata dengan cemberut.

"Selamat Pagi, Istri." Keenan lalu mengecup bibir istrinya, tidak peduli jika wanita itu marah dan cemberut.

"Masih sakit atau mau satu ronde lagi sebelum pergi sekolah," bisik Keenan. Hal itu membuat Aluna makin cemberut dan melayangkan tinjunya ke lengan suaminya itu.

Keenan menggendong Aluna dan mendudukan di closet yang terlebih dahulu ditutup. Seperti kemarin cowok itu yang menyabuni seluruh tubuh istrinya.

"Aku bisa sendiri. Aku bukan lagi sakit." Aluna menolak saat Keenan kembali ingin membasuh seluruh tubuhnya. Namun, cowok itu seakan tuli dengan ucapan Aluna.

Setelah mandi, saat berdandan, Aluna kaget melihat seluruh badannya banyak tanda merah. Beruntung di dada yang paling banyak.

"Keenan ...," teriak Aluna. Keen yang di luar kamar menjadi kaget dan segera masuk, takut terjadi sesuatu pada istrinya.

"Ada apa, Sayang?" tanya Keenan dengan wajah cemas.

"Lihat ini. Untung yang di leher tidak terlalu banyak." Aluna menunjuk ke seluruh tubuhnya yang banyak tanda. Keen hanya tersenyum menanggapi.

"Itu tanda kepemilikan dariku, Sayang. Kalau sudah selesai dandan, langsung sarapan ya. Aku tunggu. Jangan dandan cantik, aku tidak mau cowok lain mengagumi kamu. Cukup aku saja. Aku telah membuat roti bakar dan segelas susu coklat untukmu," ucap Keen.

Aluna memandangi cowok itu dengan penuh cinta. Walau usianya Keen jauh di bawah Auna, tapi sikapnya kadang lebih dewasa dari dirinya.

Setelah berpakaian Aluna keluar kamar, walau bagian inti tubuhnya masih terasa sakit, wanita itu berusaha berjalan normal seperti biasanya.

Saat melihat Aluna, Keen langsung tersenyum. Dia berdiri dan memeluk Aluna.

"Begini 'kan lebih cantik. Akan terlihat seperti guru sesungguhnya."

Keenan senang melihat perubahan penampilan Aluna. Dia tidak kuatir lagi ada murid yang memandangi tubuh Aluna dengan mata melotot.

Keenan memandangi leher istrinya. Sudah tidak terlihat bekas kiss dia tadi malam. Tentu saja cowok itu menjadi heran.

"Kemana perginya tanda yang aku berikan?" tanya Keenan pelan, tapi masih dapat di dengar Aluna.

Dia tersenyum menanggapi pertanyaan Keenan. Padahal bukan hilang, dia tadi sengaja menutupi dengan menyapu bedak hingga beberapa kali.

"Aku buat hilang, tidak mungkin kesekolah dengan begitu banyak tanda di leher."

"Padahal aku sengaja membuat itu agar orang tahu jika kamu telah ada yang memiliki," ucap Keenan pelan, tapi masih dapat didengar oleh Aluna.

Aluna lalu mencubit pinggang cowok itu dan berkata, "Kamu tidak berpikir jika aku nanti jadi bahan omongan jika di leher banyak tanda. Semua tahunya aku belum nikah. Pasti nanti di kira aku wanita gampangan."

Aluna mengambil dasi dan memasang ke leher suami kecilnya itu. Biasanya Keenan tidak pernah memakai dasi ke sekolah.

"Roti bakar dan susunya di bawa aja. Sepertinya akan terlambat jika sarapan dulu. Nanti sarapannya di mobil saja," ucap Keenan dan mengecup bibir merah Aluna.

Keenan dan Aluna lalu mempersiapkan bekal itu. Dia dan Aluna masuk ke lift yang akan membawanya ke lantai basement tempat parkir mobil.

Aluna kaget saat melihat mobilnya Keenan. Baru sekali ini cowok itu menggunakan mobilnya sejak pernikahan mereka. Mobil sport yang tampak sekali jika harganya sangat mahal.

Aluna menyuapi Keenan sambil cowok itu menyetir. Takut nanti di sekolah dia tidak mau sarapan lagi. Saat memasuki gerbang sekolah banyak mata yang memandangi mobil itu yang memasuki halaman sekolah.

Aluna tadi telah minta turun di ujung jalan sebelum memasuki sekolah. Namun, suami kecilnya tidak mengizinkan karena takut istrinya capek berjalan, apa lagi dia ingat Aluna masih mengeluh sedikit sakit di bagian inti tubuhnya.

Sebelum keluar dari mobil, Keenan meminta Aluna menciumnya. Jika tidak, dia tidak akan mau keluar.

Aluna mengecup kedua pipi Keenan. Setelah itu, suami kecilnya membalas dengan mengecup bibir Aluna. Dengan sedikit malu, guru itu keluar dari mobil. Takut ada yang melihat mereka datang berdua. Keenan tadi mengatakan jika mereka bisa beralasan, jika Aluna nebeng saat bertemu di jalan.

Fanny dan Pak Daniel melihat keduanya keluar dari mobil yang sama. Kedua orang itu menatap tanpa kedip. Bukannya Keenan tidak menyadari itu, dia hanya pura-pura tidak melihat saja.

Pak Daniel langsung menghampiri Aluna, itu membuat Keenan mengepalkan tangannya menahan amarah. Fanny yang melihat cowok itu juga langsung menghampirinya.

"Kenapa kamu bisa pergi bareng Bu Aluna?" tanya Fanny ingin tahu. Dia sudah lama memimpikan pergi ke sekolah bareng dengan cowok idamannya ini. Tentu saja dia cemburu saat melihat Bu Aluna yang datang bersamanya. Apa lagi saat Keenan datang dengan mobil sport mewah miliknya.

Keenan pernah membawa mobil itu ke sekolah dan mengatakan jika mobilnya itu hanya boleh ditumpangi orang istimewa dalam hidupnya. Mana mungkin Keenan ada hubungan dengan Bu Aluna, pikir Fanny.

Cewek itu tetap mengikuti Keenan walau diacuhkan. Dia mengekori langkahnya. Keenan yang merasa risih akhirnya berhenti dan menatap Fanny dengan mata melotot.

Siswa dan siswi memanndagi keduanya tanpa kedip. Pemandangan yang sangat indah. Sepasang murid idola sekolah lagi berduaan. Cantik dan Ganteng. Mereka menganggap keduanya pasangan yang sangat serasi.

"Kenapa kamu bisa pergi bareng Bu Aluna?" Fanny mengulang pertanyaannya. Hal itu mampu membuat kesabaran Keenan yang hanya setipis tisu dibelah dua menjadi habis.

"Apa urusan Lo?" Keenan balik bertanya, bukannya menjawab pertanyaan Fanny.

"Aneh saja kamu bisa bareng Bu Aluna. Apa lagi kelihatannya kalian begitu akrabnya!" ucap Fanny.

"Bukan urusanmu. Itu juga bukan keanehan. Emang salah jika Bu Aluna pergi bareng aku?"

"Bukankah dulu kamu mengatakan jika yang boleh menumpang di mobil kamu hanyalah seseorang yang istimewa bagimu. Apa itu berarti kamu dan Bu Aluna ada hubungan? Tidak mungkin 'kan jika kalian berhubungan?" Fanny kembali mengajukan banyak pertanyaan.

Keenan memandangi Fanny dengan wajah tidak senang. Dia tidak suka melihat cewek manja. Itulah makanya dia tidak pernah jatuh cinta pada gadis itu walau wajahnya sangat cantik.

Dengan Aluna dia mudah jatuh cinta karena melihat wanita itu yang mandiri. Dia kagum dengan cewek yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.

"Jangan terlalu kepo dengan urusan orang, karena ayam tetanggaku kemarin mati setelah ingin tahu urusan temannya!"

Setelah mengucapkan itu Keenan langsung menuju kelas dan mengabaikan Fanny. Wajah gadis itu memerah menahan malu saat tahu banyak mata memandangi mereka. Apa lagi semua melihat bagaimana Keenan mengacuhkan dirinya. Jika saja dia tidak malu, pasti saat ini telah menangis karena perlakuan Keenan yang tidak pernah menganggap dirinya ada.

Sementara itu Pak Daniel yang mengikuti langkah Aluna, berhenti saat guru wanita itu telah sampai keruangannya. Aluna tersenyum saat menyadari jika Pak Daniel masih terus mengekori langkahnya.

"Sebenarnya ada hubungan apa antara Bu Aluna dengan Keenan, kenapa kalian sering berdua?" tanya Pak Daniel.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KEPO BANGET LO NIEL, COCOK LO SAMA FANNY,, LBH BAIK LO GAET AZA TU FANNY, KN MNTAF DPT CWEK DAUN MUDA...

2023-10-09

0

Auliya Najwa Najwa

Auliya Najwa Najwa

i love this story

2023-08-09

0

siti homsatun

siti homsatun

pak Daniel kepo,mau tau apa mau tau banget ya pak

2023-07-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Berteduh Di Gubuk
2 Bab 2. Nikah Paksa
3 Bab 3. Dari Guru Jadi Istri
4 Bab 4. Ikan Teri
5 Bab 5. Tragedi CD
6 Bab 6. Sakit
7 Bab 7. Pesonaku
8 Bab 8. Gosip Tentang Bu Aluna
9 Bab 9. Kemarahan Keenan
10 Bab 10. Aku Cemburu
11 Bab 11. Rukiah
12 Bab 12. Mulai Ada Rasa
13 Bab 13. Bertemu Pak Daniel
14 Bab 14. Keen yang Cemburu
15 Bab 15. Akhirnya Bobol
16 Bab 16. Aluna Milikku
17 Bab 17. Mengawasi Kelas
18 Bab 18. Taruhan
19 Bab 19. Berbohong Demi Kebaikan
20 Bab 20. Balapan
21 Bab 21. Kepercayaan Yang Hilang
22 Bab 22. Ada Hubungan Apa Kamu Dengan Jack?
23 Bab 23. Bertemu Jack
24 Bab 24. Keenan Tak Jadi Marah
25 Bab 25. Kembali Menyatu
26 Bab 26. Jack dan Keen
27 Novel CINTA ITU LUKA
28 Bab 27. Keponya Fanny!
29 Bab 28. Kedatangan Papi dan Istrinya
30 Bab 29. Jaga Keen
31 Bab 30. Ahli Waris
32 Bab 31. MADING
33 Bab 32. Pengumuman Pernikahan
34 Bab 33. Ancaman Jack
35 Bab 34. Aluna Pingsan
36 Bab 35. Kehamilan Aluna
37 Bab 36. Apartemen Keen
38 Bab 37. Rencana Jack Dan Novi
39 Bab 38. Keen Dan Aluna
40 Bab 39. Foto Aluna dan Papi
41 Bab 40. Main Di Sofa
42 Bab 41. Menemui Seseorang
43 Bab 42. Menahan Emosi
44 Bab 43. Aluna Yang Merajuk
45 Bab 44. Membujuk Aluna
46 Bab 45. Pertemuan Dengan Jack dan Novi
47 Bab 46. Talak
48 Bab 47. Kelulusan
49 Bab 48. Ketahuan Pak Daniel
50 Bab 49. Pesta Pernikahan
51 Bab 50. Sarapan Pagi
52 Bab 51. Membeli Perlengkapan Bayi
53 Bab 52. Pemeriksaan Kandungan
54 Bab 53. Ke Kantor
55 Novel MENGANDUNG BENIH BURONAN
56 Bab 54. Tujuh Bulanan
57 Bab 55. Persiapan Melahirkan
58 Bab 56. Persalinan
59 Bab 57. Sadarlah Sayang!
60 Bab 58. Aluna Yang Telah Sadar
61 Bab 59. Berbagi
62 Bab 60. Sarah Jennica Lesha
63 Open PO
64 Bab 61. Ulang Tahun Jeca
65 Promo Novel Terbaru
66 Bab 62. Wisuda Keen
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1. Berteduh Di Gubuk
2
Bab 2. Nikah Paksa
3
Bab 3. Dari Guru Jadi Istri
4
Bab 4. Ikan Teri
5
Bab 5. Tragedi CD
6
Bab 6. Sakit
7
Bab 7. Pesonaku
8
Bab 8. Gosip Tentang Bu Aluna
9
Bab 9. Kemarahan Keenan
10
Bab 10. Aku Cemburu
11
Bab 11. Rukiah
12
Bab 12. Mulai Ada Rasa
13
Bab 13. Bertemu Pak Daniel
14
Bab 14. Keen yang Cemburu
15
Bab 15. Akhirnya Bobol
16
Bab 16. Aluna Milikku
17
Bab 17. Mengawasi Kelas
18
Bab 18. Taruhan
19
Bab 19. Berbohong Demi Kebaikan
20
Bab 20. Balapan
21
Bab 21. Kepercayaan Yang Hilang
22
Bab 22. Ada Hubungan Apa Kamu Dengan Jack?
23
Bab 23. Bertemu Jack
24
Bab 24. Keenan Tak Jadi Marah
25
Bab 25. Kembali Menyatu
26
Bab 26. Jack dan Keen
27
Novel CINTA ITU LUKA
28
Bab 27. Keponya Fanny!
29
Bab 28. Kedatangan Papi dan Istrinya
30
Bab 29. Jaga Keen
31
Bab 30. Ahli Waris
32
Bab 31. MADING
33
Bab 32. Pengumuman Pernikahan
34
Bab 33. Ancaman Jack
35
Bab 34. Aluna Pingsan
36
Bab 35. Kehamilan Aluna
37
Bab 36. Apartemen Keen
38
Bab 37. Rencana Jack Dan Novi
39
Bab 38. Keen Dan Aluna
40
Bab 39. Foto Aluna dan Papi
41
Bab 40. Main Di Sofa
42
Bab 41. Menemui Seseorang
43
Bab 42. Menahan Emosi
44
Bab 43. Aluna Yang Merajuk
45
Bab 44. Membujuk Aluna
46
Bab 45. Pertemuan Dengan Jack dan Novi
47
Bab 46. Talak
48
Bab 47. Kelulusan
49
Bab 48. Ketahuan Pak Daniel
50
Bab 49. Pesta Pernikahan
51
Bab 50. Sarapan Pagi
52
Bab 51. Membeli Perlengkapan Bayi
53
Bab 52. Pemeriksaan Kandungan
54
Bab 53. Ke Kantor
55
Novel MENGANDUNG BENIH BURONAN
56
Bab 54. Tujuh Bulanan
57
Bab 55. Persiapan Melahirkan
58
Bab 56. Persalinan
59
Bab 57. Sadarlah Sayang!
60
Bab 58. Aluna Yang Telah Sadar
61
Bab 59. Berbagi
62
Bab 60. Sarah Jennica Lesha
63
Open PO
64
Bab 61. Ulang Tahun Jeca
65
Promo Novel Terbaru
66
Bab 62. Wisuda Keen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!