Aluna melempar surat perjanjian itu ke meja. Dia tidak mau menanda tangani surat perjanjian yang isinya hanya menguntungkan sebelah pihak, yaitu Keenan. Poin-poin di dalam surat itu Aluna rasa sungguh mengada-ngada.
"Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyetujui sepenuhnya isi perjanjian ini. Adapun perjanjian ini meliputi :
Setiap bertemu harus saling cium pipi
Tidur harus seranjang dan harus saling berpelukan.
Di sekolah sebagai istri saya tidak boleh dekat dengan cowok manapun termasuk Pak Daniel.
Makan sepiring berdua.
Mandi bareng
Pergi sekolah harus bersama.
Ke sekolah harus pakai rok dibawah lutut atau celana panjang, dan tidur harus memakai Lingerie.
Jika istri tidak mau menandatangani berarti dianggap setuju dan tidak boleh protes.
Demikian surat perjanjian ini saya buat dengan kesadaran penuh."
Aluna merasa semua poin itu hanya menguntungkan buat Keenan, bukan dirinya. Keenan lalu mendekati istrinya itu. Merepatkan tubuhnya.
"Apa poinnya masih kurang sehingga kamu tidak mau menandatangani? Apa aku harus menambahkan jika kita harus berhubungan setiap hari?" Keenan mengucapkan dengan berbisik ke telinga Aluna.
Mendengar bisikan dari suami kecilnya itu, Aluna mendaratkan cubitan ke perut Keenan. Terkadang Aluna tidak habis pikir, kenapa muridnya begitu mesum, padahal usianya masih di bawah dua puluh tahun.
Keenan menangkap tangan istrinya itu dan menyembunyikan di dalam bajunya. Dipaksanya tangan Aluna mengusap perutnya. Wanita itu mencoba melepaskan tangannya, tapi tidak sanggup karena tenaga Keenan yang jauh lebih besar.
"Kalau tidak mau tanda tangani berarti kamu setuju. Ingat poin ke tujuh." Keenan mengatakan dengan senyum penuh kemenangan.
Aluna akhirnya menandatangani dengan terpaksa. Keenan lalu mengecup pipi istrinya.
Cowok itu berdiri dan tiba-tiba mengangkat tubuh Aluna dan menggendong ala koala. Sambil berjalan, Keenan sesekali mengecup bibir istrinya.
"Aku ngantuk. Sesuai perjanjian mulai malam ini kita tidur seranjang dan harus berpelukan."
Keenan menghempaskan tubuh istrinya dengan pelan ke atas ranjang. Cowok itu lalu memeluk erat pinggang Aluna.
**
Pagi hari Aluna terbangun, hal pertama yang dilihatnya adalah wajah sang suami yang sangat tampan dengan rambut berantakan. Wanita itu mencoba melepaskan tangan yang memeluk pinggangnya.
Keenan membuka mata dan tersenyum melihat istrinya. Dia mengecup kedua pipi wanita itu.
"Kamu baru bangun? Kenapa tidak bangunkan aku?" tanya Keenan.
"Kasihan, kamu sepertinya masih tidur nyenyak."
"Semenjak kepergian mami, baru kali ini tidurku nyenyak banget," ucap Keenan dengan tetap memeluk tubuh Aluna.
Sejak Maminya meninggal dan Papi menikah lagi, Keenan jarang pulang. Dia lebih sering tidur di markas tempat sahabat sesama geng motornya berkumpul. Setiap malam dia teringat mami yang telah pergi selamanya. Saat Maminya masih hidup, Keenan begitu dekat.
Aluna memeluk suami kecilnya itu. Terkadang Aluna merasa jika jalan hidupnya seperti kisah novel online yang sering dia baca. Sungguh di luar pemikiran.
"Kita mandi bareng ya?" tanya Keenan. Aluna kaget dengan pertanyaan cowok itu. Dia masih malu jika harus terbuka di depan muridnya ini, walaupun status mereka adalah suami istri yang sah.
Tanpa menunggu jawaban dari Aluna, Keenan langsung menggendong tubuh istrinya ke kamar mandi. Cowok itu lalu menyiram tubuh Aluna dengan air sehingga baju tidur yang di pakai mencetak bentuk tubuhnya.
Keenan mendekati istrinya dan membuka baju Aluna hingga tersisa hanya pakaian dalam. Tubuh indah wanita itu terlihat jelas di mata Keenan.
"Kapan-kapan kita harus ke desa dekat hutan lindung itu lagi," ucap Keenan.
"Kenapa ...?" tanya Aluna dengan mimik wajah keheranan.
"Aku mau berterima kasih dengan warga yang menangkap kita dan memaksa menikah. Ternyata nikah itu asyik."
Keenan memeluk tubuh Aluna dan tanpa wanita itu sadari tangannya menanggalkan pengait bra istrinya. Yang tersisa hanya pakaian dalam bagian bawah.
Tubuh Keenan terasa panas saat melihat istrinya nyaris polos. Dia kembali memeluk tubuh Aluna sehingga kini kulit mereka beradu memberikan sensasi yang lain.
Keenan menyabuni seluruh tubuh Aluna dan membasuhnya. Cowok itu melihat ketegangan yang dirasakan istrinya. Keenan lalu berbisik, "Nanti malam aku mau buka segel kamu, kebetulan besok hari libur nasional. Jika kamu capek kita bisa istirahat."
Aluna memandangi suaminya dengan mata melotot. Pria itu lalu tersenyum dengan manismya. Dari malam, saat istrinya terlelap, Keenan telah mencari referensi cara berhubungan yang menyenangkan bagi sesama pemula. Dari membaca semua novel mama reni hingga mencari di film.
Setelah mandi, Keenan lalu mengajak Aluna sarapan di luar saja sekalian mereka akan ke mal membeli baju untuk Aluna.
"Dengan motor aja ya kita perginya?" tanya Keen.
Aluna mengangguk tanda setuju. Dia naik ke motor dan memeluk pinggang cowok itu. Keen tadi telah memakaikan helm buat wanita yang sudah mulai dia cintai itu.
Dengan berjalan pelan Keen menuju sebuah kantin. Mereka sarapan bubur ayam. Setelah sarapan Keen langsung menuju mal. Dia sengaja belanja pagi, agar tidak banyak bertemu dengan orang-orang yang mungkin mereka kenal.
Dua jam mengelilingi mal, Keen membeli lima pasang pakaian buat Aluna ke sekolah dan juga lima Lingerie buat dia tidur. Aluna awalnya menolak untuk memakai lingerie, tapi Keen memaksa. Dia mengatakan semua telah ada di surat perjanjian.
Setelah dua jam berkeliling, mereka berdua hampir di salah satu kafe. Aluna yang sangat doyan es krim memesannya. Sedangkan Keenan hanya pesan jus jeruk.
Tangan Keen memeluk bahu Aluna dan sesekali mengecup pipi istrinya membuat wanita itu mencubit Keen, karena malu dilihat pengunjung lainnya.
Saat Keen akan menyuapi Aluna, wanita itu menolaknya. Hampir saja cowok itu marah jika tidak mendengar alasannya.
"Ada Pak Daniel, kamu pindah duduknya. Sepertinya dia berjalan menuju ke sini.Takut nanti dia melihat," ucap Aluna.
Beruntung Aluna melihat kehadiran pria itu. Jarak dia masih berada sekitar sepuluh meter di depan mereka. Dugaan Aluna benar, cowok itu memasuki kafe tempat mereka berada.
Saat jarak makin dekat, baru Pak Daniel menyadari kehadiran Aluna. Dia tersenyum semringah pada wanita itu. Aluna membalasnya dengan semyuman.
"Ternyata Ibu Aluna ada di sini juga. Kebetulan yang sangat menyenangkan. Apakah kita ini ditakdirkan ...."
"Jangan percaya mitos, Pak. Kalau memang karena sering bertemu dikatakan jodoh, berarti Bu Aluna itu jodoh saya, karena saya yang lebih sering bertemu." Keenan memotong ucapan Pak Daniel.
Pak Daniel kaget mendengar suara Keenan. Dia menatap ke arah muridnya itu. Memang benar apa yang dikatakan Keenan, dia lebih sering berdua dengan Aluna, gumam Pak Daniel dalam hatinya.
"Kamu juga ada di sini?" Hanya pertanyaan itu yang keluar dari mulut Keenan.
"Sudah aku katakan, Pak. Jika aku ini jodoh Bu Aluna, buktinya kami sering bertemu," ucap Keenan dengan tersenyum miring.
Pak Daniel menarik napas dalam, tidak tahu harus menjawab apa atas ucapan muridnya itu.
...----------------...
Selamat sore. Sambil menunggu novel ini update bisa mampir ke novel anak online mama di bawah ini. Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Oalah ternyata mommy nya udah meninggal tho..Dan Papi nya udah Nikah lagi.. Pasti ibu tirinya kayak ibu tiri jahat yg biasanya,Walaupun gak semua sih yg jahat,Tapi tetap aja kebanyakan nya jahat..
2025-03-22
0
Qaisaa Nazarudin
Poin ke 7 itu sama aja Boong,Tanda tangan atau gak tetap aja inti nya adalah setuju...😂😂😜😜
2025-03-22
0
Qaisaa Nazarudin
Waahhh poin nya Semua mengarah.ke Keenan menang banyak nih...🤣🤣🤣
2025-03-22
0