Bab 17. Mengawasi Kelas

Aluna menghentikan langkahnya dan memandangi Pak Daniel sambil tersenyum. Dia tidak tahu jika pria itu mengikutinya hingga ke ruang BK.

"Hubungan kami adalah, guru dan murid. Kenapa Pak Daniel? Apa ada yang salah?" Aluna bertanya dengan kata-kata yang penuh penekanan. Terkadang Aluna berpikir, apa yang dikatakan suami kecilnya Keenan, ada benarnya. Pak Daniel ini seperti hantu yang selalu menghantui dirinya.

"Sepertinya kalian sering bertemu dan berduaan. Kebetulan atau emang sengaja?" tanya Pak Daniel lagi.

Aluna tampaknya kurang suka dengan pertanyaan yang Daniel berikan terbukti dengan wajahnya yang langsung berubah masam. Wanita itu menarik napas dalam dan panjang. Ingin rasanya berteriak mengatakan pada semua, jika Keenan adalah suaminya.

"Maaf, Pak Daniel. Saya rasa pertanyaan Bapak itu sangat pribadi. Kebetulan atau sengaja kami janjian, saya rasa tidak merugikan siapapun. Kami tidak melakukan hal yang salah." Aluna berucap dengan penuh penekanan.

"Ibu Aluna jangan salah paham. Saya bukannya ingin tahu pribadi Ibu. Cuma saya heran saja karena Ibu sering terlihat berdua. Aneh saja guru wanita yang masih singel sering jalan dengan muridnya."

Tanpa mereka tahu, Keenan berdiri di belakang mereka. Tangannya sudah terkepal ingin meninju Pak Daniel. Beruntung Aluna melihat. Dia langsung menggelengkan kepala pada suaminya itu.

"Bapak terlalu ikut campur dengan urusan saya dan Bu Aluna," ucap Keenan dengan lantang.

Pak Daniel yang membelakangi Keenan menjadi kaget mendengar suara muridnya itu. Dia lalu membalikan badan menghadap cowok itu.

"Sudah Bapak katakan tadi dengan Bu Aluna, jika Bapak hanya ingin tahu. Untuk menjawab keheranan pada diri ini."

"Itu semua bukan urusan Bapak. Papi saya saja tidak pernah keberatan dengan apa yang saya lakukan."

Melihat Keenan yang mulai emosi, Aluna lalu mendekati muridnya. Dia tidak ingin suaminya itu melakukan kesalahan.

"Maaf, Pak Daniel. Saya ada perlu dengan Keenan. Sedikit konseling," ujar Aluna agar Pak Daniel mengerti dan pergi menjauh dari tempat ini.

"Oh, baik Bu. Saya pamit. Maaf mengganggu," ucap Daniel dan pergi berlalu dengan langkah pelan sepertinya keberatan.

Setelah Daniel menjauh, Aluna meminta Keenan masuk. Dia mengecup pipi suaminya untuk meredakan emosi Keenan. Ternyata apa yang Aluna lakukan memang mujarab, cowok itu langsung tersenyum.

"Kemarin janji tidak akan marah dan emosi, mana buktinya?" Aluna berkata dengan suara manja agar emosi Keenan benar-benar reda.

"Tidak tahu kenapa, kalau melihat Pak Daniel bawaannya langsung emosi saja. Mungkin karena aku tahu jika dia menyukai kamu," ucap Keenan.

Diraihnya tangan Aluna dan mengecupnya. Keenan juga tidak mengerti kenapa dia begitu takut jika Aluna didekati pria lain. Padahal jika Keenan mau, dia bisa mendapatkan cewek mana pun bahkan yang lebih dari Aluna. Namun, dengan Aluna dia merasakan kenyamanan dan ketenangan.

"Kamu harus bisa menjaga emosi, jangan keceplosan. Ingat perkataan Papi, jika kita harus merahasiakan ini hingga kamu lulus ujian."

"Papi sampai mengancam, jika aku meninggalkan kamu, semua fasilitas akan dicabut. Kamu itu pakai pelet apa sih, kok membuat semua orang suka?" tanya Keen dengan mulut manyun membuat Aluna tersenyum.

Keenan berdiri dan mendekati Aluna, dia lalu mengecup pipi istrinya itu. "Aku sayang kamu, aku ingin kita hidup menua bersama."

Aluna tersenyum membalas ucapan suaminya. Keen lalu mengecup bibir Aluna. Saat dia akan menuntut lebih, terdengar suara langkah kaki mendekat. Keen cepat kembali ke tempat duduknya.

Terlihat Fanny masuk, dan dia menatap kedua orang itu. Raut wajah gadis itu langsung cemberut, tidak suka dengan apa yang dia lihat.

"Ada apa, Fanny? Ada yang bisa Ibu bantu?" tanya Aluna dengan lembutnya.

"Tadi guru piket meminta saya untuk memanggil ibu agar mengisi kelas. Guru bahasa indonesia tidak hadir karena sakit. Ibu di minta mengawasi kelas kami." Fanny mengatakan dengan mata yang terus menatap ke arah Keenan.

Keenan yang menyadari matanya Fanny ke arah dirinya, menjadi risih. Dia tidak mau Aluna cemburu.

"Kalau bicara itu biasakan mata menatap ke arah lawan bicara bukan dengan orang lain." Keenan berkata dengan ketus.

Fanny langsung mengalihkan pandangannya pada Aluna. Wanita itu tersenyum agar Fanny tidak merasa malu karena dimarahi Keenan.

"Kamu bisa duluan ke kelas. Ibu akan segera menyusul."

"Baik, Bu. Keen apa kamu tidak sekalian ke kelas?" tanya Fanny.

"Lo duluan aja, gue ntar nyusul!" ucap Keenan.

Fanny melangkahkan kaki keluar ruangan. Setelah Fanny menjauh, Keenan mendekati Aluna dan mengecup bibirnya.

"Ingat nanti di kelas jangan genit. Apa lagi nanti kalau di goda jangan membalas dengan senyuman!" Keenan memperingati Aluna.

Keenan berjalan dahulu menuju kelas, tidak berapa lama Aluna menyusul. Berjalan pelan memasuki kelas IPS 1 itu.

Saat Aluna memberi salam semua mata langsung tertuju pada pintu masuk. Semua murid cowok bersorak gembira melihatnya.

"Selamat Pagi semuanya, karena ibu Dewi berhalangan datang, ibu akan menggantikan mengajar. Seperti pesan yang Ibu Dewi kirimkan, kalian semua di minta membuat pantun. Ibu beri waktu setengah jam. Masing-masing buat pantun dan bagi yang telah selesai harap dibacakan nanti."

Aluna menjelaskan dengan suara lembut, membuat sebagian murid cowok terdiam memperhatikan dengan mulut terbuka karena kagum dengan kecantikan dan kelembutan Aluna.

Kelas yang biasanya tenang menjadi riuh, Keenan yang paling diam. Dia tidak suka murid cowok pada cari perhatian dengan istrinya. Aluna sesekali mencuri pandang pada suami kecilnya, barulah cowok itu tersenyum.

Setengah jam kemudian, Aluna meminta pada murid yang telah selesai membuat pantun untuk membacakannya.

"Siapa yang pertama ingin membacakan pantunnya?" tanya Aluna.

Ari langsung tunjuk tangan. Hal itu membuat Keenan kembali cemberut. Dia tahu jika temannya itu sangat mengagumi Aluna.

"Pergi ke kota menjelang fajar. Lihat rumah banyak dipagar. Kalau Bu guru yang mengajar, pikiran kami menjadi segar," ucap Ari.

Semua murid bersorak dan bertepuk tangan. Setelah itu Dewa yang menunjuk tangannya.

"Batu besar ada sebongkah. Warnanya putih terkena getah. Kalau Bu Guru nanti menikah. Pasti banyak hati yang patah."

Kembali semua bersorak dan kelas makin heboh. Keenan manarik napas dalam, tidak suka dengan semuanya. Kali ini Beni yang tunjuk tangan.

"Ada kangguru jangan dikejar. Biar saja makan daun talas. Kalau Bu Guru yang mengajar. Saya ikhlas tak naik kelas."

Kali ini Keenan tidak bisa menahan emosi, dia langsung ke luar kelas.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Woowww Keren..👏👏👏👏💃💃💃💃💃😆😆😆

2025-03-22

0

lily

lily

jarak umurnya brpa taun sih,,,? 8 taun?

2024-03-08

2

Sue Salmi

Sue Salmi

single* not singel..pls do a correction /CoolGuy/

2024-02-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Berteduh Di Gubuk
2 Bab 2. Nikah Paksa
3 Bab 3. Dari Guru Jadi Istri
4 Bab 4. Ikan Teri
5 Bab 5. Tragedi CD
6 Bab 6. Sakit
7 Bab 7. Pesonaku
8 Bab 8. Gosip Tentang Bu Aluna
9 Bab 9. Kemarahan Keenan
10 Bab 10. Aku Cemburu
11 Bab 11. Rukiah
12 Bab 12. Mulai Ada Rasa
13 Bab 13. Bertemu Pak Daniel
14 Bab 14. Keen yang Cemburu
15 Bab 15. Akhirnya Bobol
16 Bab 16. Aluna Milikku
17 Bab 17. Mengawasi Kelas
18 Bab 18. Taruhan
19 Bab 19. Berbohong Demi Kebaikan
20 Bab 20. Balapan
21 Bab 21. Kepercayaan Yang Hilang
22 Bab 22. Ada Hubungan Apa Kamu Dengan Jack?
23 Bab 23. Bertemu Jack
24 Bab 24. Keenan Tak Jadi Marah
25 Bab 25. Kembali Menyatu
26 Bab 26. Jack dan Keen
27 Novel CINTA ITU LUKA
28 Bab 27. Keponya Fanny!
29 Bab 28. Kedatangan Papi dan Istrinya
30 Bab 29. Jaga Keen
31 Bab 30. Ahli Waris
32 Bab 31. MADING
33 Bab 32. Pengumuman Pernikahan
34 Bab 33. Ancaman Jack
35 Bab 34. Aluna Pingsan
36 Bab 35. Kehamilan Aluna
37 Bab 36. Apartemen Keen
38 Bab 37. Rencana Jack Dan Novi
39 Bab 38. Keen Dan Aluna
40 Bab 39. Foto Aluna dan Papi
41 Bab 40. Main Di Sofa
42 Bab 41. Menemui Seseorang
43 Bab 42. Menahan Emosi
44 Bab 43. Aluna Yang Merajuk
45 Bab 44. Membujuk Aluna
46 Bab 45. Pertemuan Dengan Jack dan Novi
47 Bab 46. Talak
48 Bab 47. Kelulusan
49 Bab 48. Ketahuan Pak Daniel
50 Bab 49. Pesta Pernikahan
51 Bab 50. Sarapan Pagi
52 Bab 51. Membeli Perlengkapan Bayi
53 Bab 52. Pemeriksaan Kandungan
54 Bab 53. Ke Kantor
55 Novel MENGANDUNG BENIH BURONAN
56 Bab 54. Tujuh Bulanan
57 Bab 55. Persiapan Melahirkan
58 Bab 56. Persalinan
59 Bab 57. Sadarlah Sayang!
60 Bab 58. Aluna Yang Telah Sadar
61 Bab 59. Berbagi
62 Bab 60. Sarah Jennica Lesha
63 Open PO
64 Bab 61. Ulang Tahun Jeca
65 Promo Novel Terbaru
66 Bab 62. Wisuda Keen
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1. Berteduh Di Gubuk
2
Bab 2. Nikah Paksa
3
Bab 3. Dari Guru Jadi Istri
4
Bab 4. Ikan Teri
5
Bab 5. Tragedi CD
6
Bab 6. Sakit
7
Bab 7. Pesonaku
8
Bab 8. Gosip Tentang Bu Aluna
9
Bab 9. Kemarahan Keenan
10
Bab 10. Aku Cemburu
11
Bab 11. Rukiah
12
Bab 12. Mulai Ada Rasa
13
Bab 13. Bertemu Pak Daniel
14
Bab 14. Keen yang Cemburu
15
Bab 15. Akhirnya Bobol
16
Bab 16. Aluna Milikku
17
Bab 17. Mengawasi Kelas
18
Bab 18. Taruhan
19
Bab 19. Berbohong Demi Kebaikan
20
Bab 20. Balapan
21
Bab 21. Kepercayaan Yang Hilang
22
Bab 22. Ada Hubungan Apa Kamu Dengan Jack?
23
Bab 23. Bertemu Jack
24
Bab 24. Keenan Tak Jadi Marah
25
Bab 25. Kembali Menyatu
26
Bab 26. Jack dan Keen
27
Novel CINTA ITU LUKA
28
Bab 27. Keponya Fanny!
29
Bab 28. Kedatangan Papi dan Istrinya
30
Bab 29. Jaga Keen
31
Bab 30. Ahli Waris
32
Bab 31. MADING
33
Bab 32. Pengumuman Pernikahan
34
Bab 33. Ancaman Jack
35
Bab 34. Aluna Pingsan
36
Bab 35. Kehamilan Aluna
37
Bab 36. Apartemen Keen
38
Bab 37. Rencana Jack Dan Novi
39
Bab 38. Keen Dan Aluna
40
Bab 39. Foto Aluna dan Papi
41
Bab 40. Main Di Sofa
42
Bab 41. Menemui Seseorang
43
Bab 42. Menahan Emosi
44
Bab 43. Aluna Yang Merajuk
45
Bab 44. Membujuk Aluna
46
Bab 45. Pertemuan Dengan Jack dan Novi
47
Bab 46. Talak
48
Bab 47. Kelulusan
49
Bab 48. Ketahuan Pak Daniel
50
Bab 49. Pesta Pernikahan
51
Bab 50. Sarapan Pagi
52
Bab 51. Membeli Perlengkapan Bayi
53
Bab 52. Pemeriksaan Kandungan
54
Bab 53. Ke Kantor
55
Novel MENGANDUNG BENIH BURONAN
56
Bab 54. Tujuh Bulanan
57
Bab 55. Persiapan Melahirkan
58
Bab 56. Persalinan
59
Bab 57. Sadarlah Sayang!
60
Bab 58. Aluna Yang Telah Sadar
61
Bab 59. Berbagi
62
Bab 60. Sarah Jennica Lesha
63
Open PO
64
Bab 61. Ulang Tahun Jeca
65
Promo Novel Terbaru
66
Bab 62. Wisuda Keen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!