Keenan memandangi wajah Aluna tanpa kedip. Dia tidak peduli jika di sana juga ada Pak Daniel. Bu Guru itu jadi salah tingkah. Tidak tahu harus melakukan apa agar suami kecilnya tidak emosi dan mengatakan rahasia mereka.
"Maaf, Pak Daniel. Apa boleh tahu, ada perlu apa mencari saya?" tanya Aluna akhirnya.
"Sebenarnya saya tidak ada perlu apa-apa, hanya ingin mengajak ibu ke kantin." Pak Daniel tampak sulit untuk menjawab. Mungkin karena ada Keenan di antara mereka.
Keenan masih tetap berdiri di tempat, tidak ada niat beranjak pergi. Dengan gerakan perlahan Aluna menyentuh jari tangan Keenan. Itu semua agar cowok itu tidak terbawa emosi.
"Apa Bapak tidak juga menyadari jika saya dan Ibu Aluna sedang konseling. Bapak bisa menunggu sebentar lagi 'kan? Saya masih butuh Bu Aluna!" Keenan mengucapkan semuanya dengan penuh penekanan.
Pak Daniel terlihat terkejut dengan pengusiran secara tidak langsung dari muridnya itu. Dia terpaksa tersenyum. Tidak mungkin juga dia membantah ucapan muridnya itu, karena itu memang kewajiban Aluna memberikan nasihat dan masukan.
"Kalau memang kamu masih harus konseling, aku pamit dulu. Maaf jika mengganggu, tapi ingat Keenan, sebentar lagi kita masuk pelajaran olahraga. Jangan ketinggalan!" ucap Pak Daniel sebelum meninggalkan ruangan.
Setelah memastikan Daniel menjauh, Aluna mendorong pelan tubuh Keenan agar keluar dari ruangan. Takut jika guru yang lain datang dan bisa salah paham.
"Sekarang kamu juga harus keluar! Nanti ada yang melihat dan bisa salah paham," usir Aluna.
"Jika mereka salah paham, tinggal perlihatkan surat nikah kita saja!"
"Jangan mengada-ngada." Aluna kembali mencoba mendorong tubuh Keenan. Namun, karena kekuatannya tidak seimbang, tubuh Keenan masih saja bertahan di tempat.
Keenan lalu memeluk Aluna, mengecup dahi wanita itu. Lalu mencubit hidung istrinya.
"Aku tidak suka kamu terlalu dekat dengan Pak Daniel," ucap Keenan. Setelah itu dia baru pergi meninggalkan ruangan itu.
Saat Keenan baru keluar dari ruang BK, dia berpapasan dengan Fanny. Cewek itu menghadang langkahnya. Keenan memandanginya dengan tatapan menghujam seperti ingin membunuh.
"Keen, maafkan aku. Kamu tidak bisa marah denganku begini. Bukan aku yang menyebarkan gosip. Aku bahkan ingin mengatakan padamu, agar kamu menyelidiki semuanya," ucap Fanny.
Fanny takut karena masalah ini Keenan makin menjaga jarak darinya. Selama ini saja Keen sulit untuk di jangkau. Jangan sampai karena ini, dia makan sulit diraih.
Fanny tidak mau seluruh penghuni sekolah jadi menertawakan dirinya. Saat ini saja dia sering jadi bahan omongan karena Keenan yang terkadang mengacuhkan kehadiran dirinya.
"Aku tidak butuh pembelaan darimu. Aku sudah cukup tahu dengan apa yang didengar. Sekarang aku minta kamu minggir. Aku mau jalan."
Keenan mendorong bahu Fanny sehingga dia mundur. Cowok itu langsung mengganti pakaiannya dengan baju olah raga. Keenan lalu berlari ke lapangan, di mana murid lainnya sedang bermain futsal.
Pak Daniel menunjukkan cara menendang bola yang benar, satu persatu muridnya di minta mempraktekan. Tibalah giliran Keenan. Cowok yang memang kurang suka dengan Pak Daniel itu, menendang bola ke arah Daniel secara langsung.
Guru olah raga itu tidak menduga jika Keenan akan menendang ke arah dirinya sehingga tidak siap. Beruntung bola hanya mengenai lengannya. Dengan tanpa rasa bersalah muridnya itu kembali ke tempat semula dia duduk.
Pak Daniel ingin marah, tapi tidak mungkin karena bisa saja Keenan mengatakan semua tidak sengaja. Lagi pula sebagai anak pemilik sekolah, tentu saja dia akan di bela seluruh guru.
Olah raga selesai. Keenan merasa puas bisa membalas gurunya itu.
"Makanya jangan pernah main-main denganku. Apa lagi menyentuh milikku!" gumam Keenan dalam hatinya.
Saat seluruh murid sedang istirahat untuk menghilangkan capek, Aluna berjalan. Sepertinya dia ingin ke toilet.
Aluna yang berjalan, menjadi pusat perhatian teman cowok sekelas Keenan. Mata mereka tidak berkedip menatap gurunya itu. Keenan yang melihat itu menjadi emosi.
"Apa yang kalian lihat? Mau aku congkel mata kalian semua!" ucap Keenan dengan lantang.
Perhatian seluruh temannya jadi tertuju pada Keenan. Mereka tidak mnegerti kenapa cowok itu marah.
"Kenapa kamu marah?" tanya Desta.
Pertanyaan Desta membuat amarah Keenan kembali tersulut. Dia berdiri dari duduknya dan mendekati Desta. Menarik kerah bajunya, dan akan melayangkan tinju. Namun, diurungkan cowok itu meningat Aluna. Dia tidak mau nama baik istrinya ikut terseret.
"Coba pakai otaknya! Dia itu guru juga, walau usianya muda. Hormati dia. Jangan karena dia muda dan baik, kalian menganggapnya sama seperti teman!" ucap Keenan.
Setelah mengucapkan itu Keenan beranjak pergi. Dia tidak mau lagi mengenakan kekerasan. Dia ingin buktikan pada Aluna jika dirinya juga pantas menjadi suami wanita itu.
Keenan berjalan menuju toilet. Saat cowok itu sampai di depan toilet, bertepatan dengan Aluna yang keluar. Dia lalu menarik tangan istrinya menuju samping toilet.
"Keenan apa-apaan Ini?" tanya Aluna dengan mimik wajah keheranan.
"Sudah aku katakan, jangan memakai rok pendek!" ucap Keen dengan penuh penekanan.
Aluna menatap ke bawah. Dia melihat rok yang saat ini dia gunakan jauh lebih panjang dari tadi yang dia pakai.
"Ini sudah selutut," ujar Aluna dengan polosnya.
"Besok kita ke mall. Beli baju dan rok baru. itu juga harus sesuai dengan mauku!"
Keenan lalu mendekatkan wajahnya ke bibir wanita itu. Mengecupnya sekilas.
"Kita ulang yang tadi," bisik Keenan. Mendengar bisikan dari Keenan wajah Aluna jadi memerah karena malu. Ciuman pertamanya tadi telah membuat dia melayang. Tidak pernah dia menduga jika ciuman pertamanya akan di rebut sang murid.
Keenan menahan kepala istrinya agar nanti bisa berciuman lebih dalam. Saat dia akan me*lu*m*t bibir wanita itu terdengar langkah kaki. Keenan dan Aluna segera menjaga jarak.
Beberapa detik kemudian muncul Pak Daniel. Dia menatap keduanya dengan wajah penuh tanda tanya. Aluna sendiri tampak sangat gugup. Lagi-lagi dia hampir ketahuan sama Pak Daniel. Sedangkan Keenan tampak mengepalkan tangannya menahan emosi.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
HILANG SUDAH POINT2 SURAT KONTRAK PERNIKAHAN NYA..SEMUANYA UDAH KEENAN LANGGAR..🤣🤣
2025-03-22
0
Qaisaa Nazarudin
Ehem ehem kayaknya ada yg combukur nih..😂
2025-03-22
0
Sulaiman Efendy
WAHHH SDH DIAKUI YAA KEN ALUNA MILIK LOO😁😁😁😁😁
2023-10-09
0