Aluna dengan langkah tergesa meninggalkan tempat itu sebelum Pak Daniel bertanya tentang keberadaan mereka berdua di samping toilet. Beruntung tadi saat Pak Daniel ingin bertanya lebih jauh lagi, datang segerombolan anak murid lain. Aluna tidak membuang kesempatan, dia berlalu dari tempat itu.
Jam satu siang Aluna pulang. Dia mampir ke supermarket untuk belanja dengan uang pemberian mertuanya tadi. Wanita itu tidak pernah berpikir akan menjadi menantu seorang Bramantyo yang terkenal dengn kekayaannya.
Aluna membeli banyak kebutuhan dapur untuk mengisi kulkasnya. Dia pulang setelah menenteng dua kantong belanjaan.
Sampai di apartemen, setelah menyusun belanjaan, Aluna memasak buat makan mereka berdua. Dia memasak cumi balado dan sayur bayam bening. Aluna juga membuat perkedel kentang.
Pak Bramantyo banyak bercerita tentang kesukaan anaknya itu. Dia mengatakan semua yang di suka dan tidak disukai cowok itu.
Setelah masak dan menyajikan di meja makan, Aluna segera mandi. Badannya terasa gerah. Sambil menunggu Keenan pulang, dia membaringkan tubuhnya.
Dalam setengah jam, wanita itu telah terlelap dalam mimpinya, sehingga tidak tahu saat suaminya pulang sekolah. Keenan heran melihat suasana apartemen yang sunyi.
"Kemana perginya Aluna? Apa dia pergi jalan dengan Pak Daniel," ucap Keenan dengan suara lirih.
Keenan berjalan menuju dapur. Dilihatnya menu yang tersedia di meja makan. Barulah pria itu tersenyum.
"Jadi Aluna memasak semua ini? Pasti untukku. Dari mana dia tahu jika aku paling doyan cumi balado?" Keenan bertanya dengan dirinya sendiri.
Keenan berjalan menuju kamar. Baru sampai di ambang pintu, dia melihat pemandangan yang begitu menggoda imannya. Aluna yang menggunakan baju tidur dengan tali spageti memperlihatkan bahunya yang putih dan pahanya yang mulus.
"Ya Tuhan, begini amat menikah dengan guru yang seksi dan cantik. setiap hari disuguhi pemandangan indah. Hanya dapat dilihat tapi tak bisa dinikmati. Aku tidak boleh tergoda hingga lulus sekolah. Kuat ... kamu pasti kuat Keenan," gumam Keenan pada dirinya sendiri.
Dengan sangat pelan dia berjalan menuju lemari pakaian. Entah apa yang di cari Keen. Setelah lima menit, akhirnya dia menemukan apa yang di cari. Pria itu lalu merobeknya. Ternyata itu adalah surat perjanjian yang pernah mereka buat.
"Perjanjian telah batal," ucapnya senang.
Keenan membuka sergam sekolahnya. Setelah itu naik ke ranjang dan memeluk pinggang Aluna dengan erat. Menjadikan wanita itu sebagai guling. Cowok itu hanya memakai boxer.
Aluna yang merasakan pelukan, terbangun. Saat membuka mata, dia melihat ada tangan memeluknya erat. Wanita itu mencoba melepaskan pelukan ditubuhnya. Bukannya terlepas pelukan itu dirasakan Aluna makin erat.
"Keenan ... aku tahu kamu pura-pura tidur. Lepaskan pelukanmu, terlalu kuat. Aku jadi sesak!" Aluna mengatakan dengan penuh penekanan.
Keenan yang memang pura-pura tidur, tetap memeluk erat tubuh istrinya. Kesabaran Aluna yang hanya setipis tisu dibelah dua jika berhadapan dengan Keenan, lalu menggigit lengan Keen. Cowok itu langsung menjerit dan melepaskan pelukan pada tubuh Aluna.
"Dasar drakula ... pantas tidak ada pasangan. Galak banget!" Keenan mengusap lengannya yang memerah bekas gigitan wanita itu.
"Jangan salah ya, banyak pria yang mau denganku. Aku saja yang menolaknya." Aluna tidak mau kalah berdebat dengan cowok itu.
"Gue tak percaya. Paling yang mau Pak Daniel. Itu juga diragukan, apakah dia benar suka atau sekadar menganggap teman," ucap Keenan dengan mencibir.
Keenan berdiri dari tidurnya dan turun dari ranjang. Dia berjalan menuju kamar mandi. Melihat Keenan barulah Aluna sadar jika pria itu dari tadi hanya menggunakan boxer.
"Keen, dari tadi kamu hanya menggunakan boxer? Tidak malu!" Aluna lalu menutup mata dengan kedua tangannya.
Mendengar ucapan Aluna, Keenan membalikkan badannya, dia lalu berjalan mendekati ranjang. Berdiri dihadapan wanita itu. Keenan menarik tangan Aluna agar membuka matanya.
"Jangan pura-pura malu, Bu. Bukankah ibu telah melihat isi dalamnya juga," ucap Keenan sambil tersenyum.
"Keenan gilaa ... jangan mesum ya," ujar Aluna. Tangannya saat ini berada dalam genggaman Keen. Aluna memejamkan matanya tidak mau melihat Keen.
Pria itu lalu naik ke ranjang dan mengukung tubuh Aluna di bawah tubuhnya. Dia masih tetap memegang kedua tangan Aluna.
Keenan lalu mendekatkan bibirnya. Dia mengecup bibir itu. Sepertinya Keenan telah candu dengan bibir milik gurunya itu.
"Rasanya sangat manis, masih seperti tadi pagi saat pertama mengecupmu!" Aku berkata setelah melepaskan ciuman pada bibir di di hadapanku. Dia selalu memiliki rasa yang manis, terutama saat tadi pagi dia berusaha turut membelit, berganti mengisap saliva dalam rongga mulutku.
Aluna akhirnya membuka mata. Wajahnya memerah menahan malu. Saat ini muka keduanya hanya berjarak beberapa senti saja.
Dada Aluna terasa berdebar dan berdetak lebih kencang. Saat ini posisi mereka begitu intimnya. Aluna merasa dadanya sesak dan membutuhkan pasokan udara.
Keenan mendekatkan wajahnya. Mengecup seluruh bagian di wajah wanita itu. Lalu ciuman turun ke leher jenjang wanita itu. Aluna merasa sangat malu. Darahnya mengalir lebih cepat.
Keenan mengecup kuat bagian leher wanita Itu. Dia sengaja meninggalkan jejak kepemilikan. Ciuman itu turun ke dada. Melepaskan tangan Aluna yang dipegangnya. Keenan menaikan daster yang dipakainya ke atas hingga memperlihatkan pakaian dalam Aluna.
Tiba-tiba pria itu merasakan kepalanya pusing menahan hasratnya. Keenan lalu turun dari tubuh Aluna dan duduk di pinggir tempat tidur.
"Aku sebenarnya menginginkan kamu. Tapi aku takut nanti kamu hamil. Itu akan menjadi banyak pertanyaan orang. Sedangkan aku telah berjanji tidak akan mengatakan tentang hubungan kita pada siapapun hingga aku lulus!" ucap Keenan dengan napas memburu msnahan hasratnya.
Aluna bangun dari tidurnya dan memeluk tubuh Keenan dari belakang. Entah keberanian dari mana hingga wanita itu nekat memeluk Keen.
"Aku akan pasti akan melakukan kewajibanku itu suatu saat nanti. Jadi aku harap kamu siap nantinya," ucap Keenan sambil mengusap tangan Aluna yang berada di perutnya.
Keenan melepaskan pelukan tangan Aluna. Dia berdiri dan menempelkan kepala Aluna ke perutnya. Mengecup pucuk kepala istrinya.
"Aku ingin kamu di rukiah!" ucap Keenan tiba-tiba. Aluna langsung menengadahkan kepalanya mendengar ucapan suaminya itu.
"Kenapa aku harus di rukiah?" tanya Aluna demgan mimik keheranan.
"Kamu itu selalu diikuti hantu. Untuk mengusirnya harus dirukiah."
"Hantu ...?" Lagi-lagi Aluna bertanya. Dia merasa tidak pernah diganggu makhluk aneh.
"Ya, Pak Daniel itu seperti hantu. Selalu saja mengikuti kemana kamu pergi, dan tahu di mana kamu berada. Apa namanya jika tidak hantu?" tanya Keenan.
Aluna memukul dada Keenan dengan pelan saat mendengar ucapannya. Keen lalu menangkap tangan Aluna yang memukul dadanya. Keenan lalu mendorong tubuh Aluna hingga telentang di tempat tidur. Pria itu kembali naik ke atas tubuh wanita itu.
...----------------...
Note.
Ruqyah adalah kaedah penyembuhan dengan cara membacakan sesuatu pada orang yang sakit akibat daripada 'ain (mata hasad), sengatan haiwan, bisa, sihir, rasa sakit, gila, rasukan dan gangguan jin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
wiihh di robek aja,Awalnya dia yg begitu sombong ngomong bagaikan belati tajamnya, Sekarang dia yg meleleh duluan,Dasar cowok plin plan...😂😂
2025-03-22
0
wkwkwkwkw jalu
mulai sama" bucin nihh
2023-08-18
0
siti homsatun
kira"tahan kah Keenan sampai lulus,aku kira gak akan tahan deh
2023-07-18
0