Bab 8. Gosip Tentang Bu Aluna

Aluna mematut dirinya di depan cermin besar yang ada di kamar. Menyapu bedak ke pipi putih mulusnya. Keenan yang baru selesai berpakaian menatap tanpa kedip penampilan wanita itu. Sepertinya cowok itu tidak suka, dapat di lihat dari tatapannya yang begitu tajam.

Dengan tangan terkepal dia mendekati Aluna yang baru saja selesai menyisir rambutnya yang terurai hingga sebahu. Tidak akan ada yang menduga jika dia seorang guru. Penampilan wanita itu masih pantas untuk anak kuliahan.

Dengan tiba-tiba cowok itu menarik rok Aluna, membuat wanita itu terkejut. Dia menarik agar rok itu turun hingga lutut. Keenan tidak suka melihat guru yang telah menjadi istrinya itu memakai rok pendek.

"Apa-apaan kamu, Keen?" tanya Aluna.

"Apa uang gaji Ibu kurang untuk membeli rok yang lebih dalam dari ini?" Keenan tidak menjawab pertanyaan Aluna. Dia balik bertanya.

Aluna melihat ke rok yang dia pakai. Memang sedikit pendek. Namun, baginya biasa saja. Bukankah dia bukan guru yang harus mengisi kelas. Dia hanya di kantor saja. Memberi bimbingan bagi murid yang bermasalah.

"Apa Ibu sengaja untuk menarik perhatian Pak Daniel?" Kembali Keenan bertanya.

"Itu bukan urusan kamu. Aku mau pakai rok bahkan mau telanjang. Kenapa kamu yang marah!" jawab Aluna ketus.

Aluna marah karena Keenan selalu saja mengaitkan dirinya dengan Pak Daniel. Padahal dia tidak memiliki hubungan apa pun dengan guru olah raga itu. Dia bahkan tidak ada perasaan apa-apa.

"Jadi menurut kamu aku tidak ada urusan denganmu? Apa kamu lupa jika aku ini suamimu?"

Keenan bertanya dengan suara keras. Dia bahkan tidak memanggil Ibu lagi, melainkan Kamu. Keenan mengusap wajahnya kasar. Dia berjalan menuju nakas di samping tempat tidur. Membuka laci dan mengambil gunting. Tanpa Aluna duga, cowok itu menggunting rok yang dia pakai. Aluna tidak berani bergerak, takut gunting melukai pahanya.

"Sekarang kamu bisa pergi! Aku tidak akan peduli kamu telanjang 'kan?"

Aluna menarik napas dalam, menahan emosinya. Tanpa pedulikan wanita itu, Keenan berjalan meninggalkan kamar. Mengambil tas dan segera pergi ke sekolah.

Setelah kepergian Keenan, tangis Aluna pecah. Dia bukan marah karena rok miliknya di gunting. Yang membuat Aluna takut, melihat kemarahan Keenan tadi.

Keenan yang kembali lagi karena kunci motornya ketinggalan mendengar suara tangis dari dalam kamar. Dia mengintip dari pintu yang sedikit terbuka. Cowok itu melihat Aluna yang yang membuka seluruh pakaiannya sambil berurai air mata.

"Ya, Tuhan. Apa aku keterlaluan. Aku tidak suka melihat dia tampil seperti itu. Dia seperti anak remaja jika berpenampilan seperti tadi." Keenan bergumam sendiri.

"Tadi apa yang aku lihat, tubuhnya begitu seksi. Apa aku bisa kuat jika tinggal serumah terus. Jika aku pergi, Papi akan mencabut seluruh fasilitas yang dia berikan," ucap Keenan dengan lirih. Dia berjalan perlahan meninggalkan apartemen.

Keenan teringat kemarin Papi menghubunginya dan mengatakan jika dia harus tetap menjadi suami untuk Bu Aluna. Biaya kebutuhan hidup Papi yang menanggung. Dia akan mencabut semau fasilitas jika Keenan meninggalkan Bu Aluna.

Sampai di sekolah, Keenan sengaja mengajak teman-temannya untuk duduk di taman yang berada dekat gerbang sekolah. Dia hanya ingin melihat kedatangan istrinya. Ingin tahu rok apa yang dipakai wanita itu.

Hingga bel masuk pelajaran pertama, Keenan tidak melihat Bu Aluna. Ketika masuk jam pelajaran ke tiga, cowok itu sengaja minta izin ke toilet. Dia sengaja melewati ruang BP dan mengintip dari jendela, tapi tidak melihat adanya Aluna, istrinya.

Keenan mulai gelisah. Teringat Aluna yang menangis. Dia takut jika wanita itu kabur. Dengan bergegas dia berjalan kembali menuju kelas. Saat melewati taman, dia mendengar suara Papi-nya sedang bicara. Rasa penasaran membuat Keenan mengintip.

Tampak Bu Aluna dan Papinya Keenan sedang mengobrol. Dia tidak dapat mendengar apa yang sedang dibicarakan Papi dan Aluna. Namun, saat Papi berdiri, pria paruh baya itu sepertinya memberikan kartu ATM untuk Aluna. Dia juga memberikan amplop.

"Segitu sayangnya sama menantu. Apa hebatnya sih Bu Aluna sehingga Papi begitu sayangnya. Orang-orang belum tahu aja bar-barnya itu wanita," gumam Keenan pada dirinya sendiri.

Tanpa Keenan ketahui, ternyata ada beberapa pasang mata yang juga mengintip Bu Aluna dan Pak Bramantyo sedang mengobrol, sehingga muncul prasangka buruk. Mereka membuat cerita versi sendiri.

Saat jam istirahat, Keenan yang ingin ke kantin mendengar orang menyebut nama Aluna dan Papinya. Ada tiga orang murid di sana, duduk di bangku taman.

"Aku melihat Pak Bramantyo, papinya Keenan memberi uang segepok. Pasti Bu Aluna itu simapanannya," ucap cewek yang bernama Desy.

"Keenan harus tahu ini. Aku melihat Keenan ada perhatian untuk Bu Aluna. Biar dia tahu gimana kelakuan guru yang dia idolakan. Pantas saja dia suka dandan seperti abege. Tidak tahunya ingin menjerat Pak Bramantyo. Dasar guru j*lang," ucap Fanny.

Fanny telah lama menyukai Keenan, tapi tidak ada tanggapan dari cowok itu. Dia hanya bersikap biasa saja seperti dengan teman cewek lainnya. Padahal Fanny adalah idola di sekolah. Dia cantik, pintar dan kaya.

Keenan yang tidak terima Papi dan istrinya jadi bahan gosip menjadi naik darah. Dilihatnya ada ember bekas air pel. Keenan mengangkatnya dan menyiram ke tubuh tiga teman ceweknya. Membuat Fanny, Desy dan Mery kaget. Serempak memandangi Keenan dengan wajah merah menahan amarah.

"Kenapa memandangi aku seperti itu? Tidak terima? Makanya bersihkan otak dan pikiran kalian. Mending aku hanya menyiram dengan air pel, jika aku juga mengepel kepala kalian, mau apa? Kalian tidak terima, silakan mengadu pada kepala sekolah. Sekalian katakan apa yang kalian gosipkan tadi!" ucap Keenan dengan amarah.

Dia lalu berjalan meninggalkan ketiga temannya. Ternyata perbuatan Keenan di lihat banyak murid lainnya. Termasuk Bu Aluna yang ingin ke Kantin. Aluna lalu memanggil ketiga muridnya itu dan juga meminta Keenan untuk ikut. Aluna harus tahu penyebab cowok itu melakukan hal tadi.

Berempat mereka menghadap Aluna. Wanita itu meminta Keenan menjelaskan, kenapa dia sampai menyiram tubuh temannya.

"Ibu tanyakan saja sama mereka! Aku tidak mungkin melakukan sesuatu jika tidak ada penyebabnya!" ucap Keenan dengan penuh penekanan.

"Ada yang bisa jelaskan pada ibu, kenapa Keenan menyiram kalian dengan air bekas pel?" tanya Bu Aluna.

Fanny, Mery dan Desy saling berpandangan. Apakah mungkin mereka mengatakan apa yang tadi menjadi penyebab Keenan marah.

Lama menunggu. Tidak ada yang mau bicara. Aluna menjadi heran. Apakah muridnya takut karena di ancam Keenan. Itu yang ada dalam pikiran wanita itu.

"Kenapa kalian tidak ada yang berani bicara? Apakah kalian bertiga di ancam Keenan?" tanya Aluna.

Keenan yang menjadi tertuduh menjadi makin emosi. Dia memang terkenal sangat temperamen, tapi semua pasti ada penyebabnya. Dia tidak akan marah jika tidak ada yang mencoba memancing amarahnya.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Siapa juga yg gak salah paham,kalo seorang lelaki ngasih ATM dan Amplop ke seorang wanita,Kenapa gak di ajak ketemuan di suatu ruangan aja gitu..ckkk 🤦

2025-03-22

0

siti homsatun

siti homsatun

lebih baik kamu jelas in sama Bu Aluna Keen,apa alasan kamu nyiram temanmu itu,biar Bu Aluna gak menyangka kamu yg bersalah

2023-07-18

0

Aprisya

Aprisya

kenapa bu guru langsung menuduh keenan sebagsi tersangka sih... ayolah keenan jelasin biar bu guru tidak salah paham

2023-07-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Berteduh Di Gubuk
2 Bab 2. Nikah Paksa
3 Bab 3. Dari Guru Jadi Istri
4 Bab 4. Ikan Teri
5 Bab 5. Tragedi CD
6 Bab 6. Sakit
7 Bab 7. Pesonaku
8 Bab 8. Gosip Tentang Bu Aluna
9 Bab 9. Kemarahan Keenan
10 Bab 10. Aku Cemburu
11 Bab 11. Rukiah
12 Bab 12. Mulai Ada Rasa
13 Bab 13. Bertemu Pak Daniel
14 Bab 14. Keen yang Cemburu
15 Bab 15. Akhirnya Bobol
16 Bab 16. Aluna Milikku
17 Bab 17. Mengawasi Kelas
18 Bab 18. Taruhan
19 Bab 19. Berbohong Demi Kebaikan
20 Bab 20. Balapan
21 Bab 21. Kepercayaan Yang Hilang
22 Bab 22. Ada Hubungan Apa Kamu Dengan Jack?
23 Bab 23. Bertemu Jack
24 Bab 24. Keenan Tak Jadi Marah
25 Bab 25. Kembali Menyatu
26 Bab 26. Jack dan Keen
27 Novel CINTA ITU LUKA
28 Bab 27. Keponya Fanny!
29 Bab 28. Kedatangan Papi dan Istrinya
30 Bab 29. Jaga Keen
31 Bab 30. Ahli Waris
32 Bab 31. MADING
33 Bab 32. Pengumuman Pernikahan
34 Bab 33. Ancaman Jack
35 Bab 34. Aluna Pingsan
36 Bab 35. Kehamilan Aluna
37 Bab 36. Apartemen Keen
38 Bab 37. Rencana Jack Dan Novi
39 Bab 38. Keen Dan Aluna
40 Bab 39. Foto Aluna dan Papi
41 Bab 40. Main Di Sofa
42 Bab 41. Menemui Seseorang
43 Bab 42. Menahan Emosi
44 Bab 43. Aluna Yang Merajuk
45 Bab 44. Membujuk Aluna
46 Bab 45. Pertemuan Dengan Jack dan Novi
47 Bab 46. Talak
48 Bab 47. Kelulusan
49 Bab 48. Ketahuan Pak Daniel
50 Bab 49. Pesta Pernikahan
51 Bab 50. Sarapan Pagi
52 Bab 51. Membeli Perlengkapan Bayi
53 Bab 52. Pemeriksaan Kandungan
54 Bab 53. Ke Kantor
55 Novel MENGANDUNG BENIH BURONAN
56 Bab 54. Tujuh Bulanan
57 Bab 55. Persiapan Melahirkan
58 Bab 56. Persalinan
59 Bab 57. Sadarlah Sayang!
60 Bab 58. Aluna Yang Telah Sadar
61 Bab 59. Berbagi
62 Bab 60. Sarah Jennica Lesha
63 Open PO
64 Bab 61. Ulang Tahun Jeca
65 Promo Novel Terbaru
66 Bab 62. Wisuda Keen
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1. Berteduh Di Gubuk
2
Bab 2. Nikah Paksa
3
Bab 3. Dari Guru Jadi Istri
4
Bab 4. Ikan Teri
5
Bab 5. Tragedi CD
6
Bab 6. Sakit
7
Bab 7. Pesonaku
8
Bab 8. Gosip Tentang Bu Aluna
9
Bab 9. Kemarahan Keenan
10
Bab 10. Aku Cemburu
11
Bab 11. Rukiah
12
Bab 12. Mulai Ada Rasa
13
Bab 13. Bertemu Pak Daniel
14
Bab 14. Keen yang Cemburu
15
Bab 15. Akhirnya Bobol
16
Bab 16. Aluna Milikku
17
Bab 17. Mengawasi Kelas
18
Bab 18. Taruhan
19
Bab 19. Berbohong Demi Kebaikan
20
Bab 20. Balapan
21
Bab 21. Kepercayaan Yang Hilang
22
Bab 22. Ada Hubungan Apa Kamu Dengan Jack?
23
Bab 23. Bertemu Jack
24
Bab 24. Keenan Tak Jadi Marah
25
Bab 25. Kembali Menyatu
26
Bab 26. Jack dan Keen
27
Novel CINTA ITU LUKA
28
Bab 27. Keponya Fanny!
29
Bab 28. Kedatangan Papi dan Istrinya
30
Bab 29. Jaga Keen
31
Bab 30. Ahli Waris
32
Bab 31. MADING
33
Bab 32. Pengumuman Pernikahan
34
Bab 33. Ancaman Jack
35
Bab 34. Aluna Pingsan
36
Bab 35. Kehamilan Aluna
37
Bab 36. Apartemen Keen
38
Bab 37. Rencana Jack Dan Novi
39
Bab 38. Keen Dan Aluna
40
Bab 39. Foto Aluna dan Papi
41
Bab 40. Main Di Sofa
42
Bab 41. Menemui Seseorang
43
Bab 42. Menahan Emosi
44
Bab 43. Aluna Yang Merajuk
45
Bab 44. Membujuk Aluna
46
Bab 45. Pertemuan Dengan Jack dan Novi
47
Bab 46. Talak
48
Bab 47. Kelulusan
49
Bab 48. Ketahuan Pak Daniel
50
Bab 49. Pesta Pernikahan
51
Bab 50. Sarapan Pagi
52
Bab 51. Membeli Perlengkapan Bayi
53
Bab 52. Pemeriksaan Kandungan
54
Bab 53. Ke Kantor
55
Novel MENGANDUNG BENIH BURONAN
56
Bab 54. Tujuh Bulanan
57
Bab 55. Persiapan Melahirkan
58
Bab 56. Persalinan
59
Bab 57. Sadarlah Sayang!
60
Bab 58. Aluna Yang Telah Sadar
61
Bab 59. Berbagi
62
Bab 60. Sarah Jennica Lesha
63
Open PO
64
Bab 61. Ulang Tahun Jeca
65
Promo Novel Terbaru
66
Bab 62. Wisuda Keen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!