Bab 9. Kemarahan Keenan

Mendengar tuduhan dari Aluna membuat emosi Keenan kembali tersulut. Dari pagi istrinya itu telah membuat dia emosi. Di tambah lagi tuduhannya.

"Jangan mengambil kesimpulan sebelum mendengar penjelasan Bu Aluna. Tidak selamanya yang terlihat jahat itu yang bersalah," ucap Keenan ketus.

Aluna menarik napas dalam. Sebagai seorang guru BK memang tidak seharusnya dia mengambil kesimpulan tanpa penjelasan terlebih dahulu. Bukankah guru BK bertugas untuk mengetahui dan juga memahami perilaku dan juga memberikan konseling kepada siswa sehingga bisa membantu siswanya dalam mengatasi setiap permasalahan siswa.

Keenan berdiri dari duduknya, menatap tajam ke arah tiga orang teman ceweknya itu. Fanny, Mery dan Desy tertunduk, tidak berani menatap ke arah pria itu.

"Ibu Aluna yang terhormat, ketiga orang cewek ini mengatakan jika ibu adalah simpanan Papi saya. Ibu berdandan seksi dengan memakai rok pendek itu hanya untuk mencari perhatian para pria terutama Pak Bramantyo," ucap Keenan dengan suara lantang.

Aluna terdiam mendengar penjelasan dari murid sekaligus suaminya itu. Padahal Keenan sengaja menambahkan pakaian seksi untuk menyindir wanita itu.

Tanpa menunggu penjelasan dari teman ceweknya yang lain Keenan pergi. Baru sampai di pintu, Aluna meminta Keenan kembali.

"Keen, ibu minta kamu kembali duduk!" perintah Aluna.

Keenan membalikkan tubuh dan menatap tajam ke arah wanita itu. Aluna menganggukan kepalanya seperti memohon. Cowok itu dengan malas kembali duduk.

"Katakan dengan jujur, apa benar yang Keenan katakan tadi?" tanya Aluna berusaha menahan emosi. Dia tidak ingin menjadi bahan omongan, jika seorang guru BK memarahi muridnya.

"Maafkan kami, Bu. Tadi Desy dan Mery melihat Ibu dan Pak Bramantyo bicara di taman. Sepertinya Pak Bramantyo memberi ibu amplop, jadi mereka berkesimpulan jika itu uang buat Ibu sebagai simpanannya Papi Keenan." Fanny menjelaskan semua yang dikatakan Desy dan Mery.

Keenan memukul meja cukup keras, membuat Aluna kaget dan langsung memegang dadanya. Dia teringat saat Keenan marah dan menggunting roknya tadi pagi.

"Makanya jadi orang itu jangan suka gosip. Jika memang Bu Aluna ini simpanan Papi saya, berarti dia cari mati. Memberi uang di sekolah, dan pasti ada yang melihatnya atau mungkin aku sendiri yang menyaksikan itu. Orang jika bersalah akan selalu menyembunyikannya, bukan memamerkan. Lagi pula apa tidak terlalu berisiko jika Aluna menerima uang dari Papiku disekolahan ini!" ucap Keenan dengan suara tinggi.

"Kami minta maaf, Bu," ucap ketiga murid Aluna itu dengan terbata. Mereka takut melihat kemarahan Keen.

Aluna menarik napas dalam sebelum bicara. Dia tersenyum pada ketiga muridnya yang tampak pucat karena ketakutan.

"Sekarang Ibu pengin tanya sama Desy. Kamu tadi yang melihat Ibu dan Pak Bramantyo sedang mengobrol. Apakah kamu mendengar apa yang kami obrolkan?" tanya Aluna.

Desy menjawab dengan menggelengkan kepalanya. Hal itu membuat Keenan kembali emosi. Dia kembali memukul meja. Semua yang ada di dalam ruangan menjadi kaget dan ketakutan.

"Apa kamu tidak bisa bicara? Menjawab hanya dengan anggukan kepala. Kamu pikir yang bertanya ini temanmu. Walau Aluna masih muda, dia tetap guru kamu," ucap Keenan makin emosi dan kembali dia tidak sadar menyebut nama Aluna tanpa Ibu.

"Maaf, Bu. Aku memang salah. Aku tidak mendengar apa yang Ibu dan Pak Bramantyo omongkan. Tidak seharusnya aku berpikiran negatif." Dengan terbata Desy mengatakan semua itu. Dia takut melihat Keenan makin emosi.

"Kalian tahu, bagaimana jika Bapak Bramantyo yang dengar. Dia bisa saja menjatuhkan sangsi pada kalian.Kami tadi bicara juga tidak di tempat sembunyi. Di taman, tempat umum. Lain kali jika melihat sesuatu jangan mengambil kesimpulan sendiri. Apa yang kita lihat kadang tidak seperti yang kita pikirkan. Kalian minta maaf dengan Keenan sebagai anak Pak Bramantyo," ucap Aluna.

Ketiga murid Aluna itu lalu mengulurkan tangan meminta maaf. Setelah itu minta maaf dengan Bu Aluna.

"Lain kali ibu tidak mau mendengar ada lagi murid yang bicara jelek tentang guru. Baik ibu atau guru yang lainnya."

"Baik, Bu." Mereka mengucapkan dengan serempak. Setelah itu mereka diizinkan kembali ke kelas.

Keenan juga ikut berjalan keluar meninggalkan Aluna. Wanita itu memanggil suaminya dan menahan langkahnya.

"Keenan, kamu tinggal sebentar. Masih ada yang akan Ibu katakan," ucap Aluna menahan langkah Keenan yang telah sampai di ambang pintu.

Keenan berbalik menghadap wanita itu. Menatapnya dengan mata tajam.

"Apa lagi yang ingin Ibu katakan?" tanya Keenan dengan penuh penekanan.

Aluna berdiri dari duduknya dan tanpa Keenan duga, wanita itu langsung memeluk pinggangnya dengan erat. Keenan jadi salah tingkah dan tidak tahu harus melakukan apa.

"Maafkan aku. Terima kasih karena telah membelaku," ucap Aluna dengan tangan yang masih memeluk erat pinggang cowok itu.

Tinggi Aluna yang hanya sedada cowok itu, membuat dia harus menunduk agar dapat melihat wajah istrinya. Bertepatan dengan Keenan yang menunduk, Aluna menengadahkan kepalanya sehingga bibir Keenan beradu dengan bibir wanita itu.

Lama mereka terdiam dan saling bertatapan. Tiba-tiba Keenan mengangkat tubuh mungil istrinya ke atas meja. Dia mengukung dengan kedua tangannya. Keenan mendekatkan bibirnya ke bibir istrinya dan mengecup dengan lembut.

Walau usia Aluna telah memasuki dua puluh lima tahun, tapi dia belum pernah pacaran, sehingga tubuhnya terasa panas, jantung berdetak lebih cepat dengan apa yang Keenan lakukan.

Melihat Aluna yang hanya diam, tangannya menahan kepala Aluna. Memegang tengkuk wanita itu. Keenan lalu ******* bibir mungil istrinya. Ciuman yang awalnya hanya biasa saja, akhirnya saling menuntut. Keenan ingin lebih jauh melakukan dengan istrinya, tapi semua terhenti karena mendengar langkah kaki mendekat.

Keenan melepaskan pagutannya di bibir Aluna. Menghapus bibir wanita itu. Dia juga menurunkan Aluna dari meja.

Di saat yang bertepatan Aluna yang telah kembali merapikan pakaiannya, muncul Pak Daniel. Dia tampak sedikit kaget melihat Keenan yang ada bersama Aluna, berdiri begitu dekatnya.

"Maaf, apa aku mengganggu? Ibu Aluna sedang memberikan konseling?" tanya Pak Daniel.

"Sangat mengganggu." Keenan yang menjawab pertanyaan Pak Daniel. Wajahnya terlihat sangat kesal karena di ganggu pria itu.

Pak Daniel membalas dengan menatap muridnya. Terlihat dia kurang senang karena menganggap muridnya lancang menjawab pertanyaan yang dia ajukan untuk Aluna. Keenan tertawa sinis.

"Maaf, Keenan. Bapak bertanya dengan Bu Aluna," ujar Pak Daniel

"Aku mendengarnya, tentu saja aku berhak menjawab," ucap Keenan.

Aluna yang menyadari jika Keenan mulai terbawa emosi, lalu meminta Keenan untuk keluar dari ruangan itu. Namun, Keenan tidak juga bergerak dari tempatnya berdiri.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

NAHHH, TU KENNAN NYOSOR DLUAN, DASAR ABG LABIL 😂😂😂😂😂😂

2023-10-09

0

wkwkwkwkw jalu

wkwkwkwkw jalu

mulai tumbuh tuh

2023-08-18

1

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

wah mulai bucin

2023-08-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Berteduh Di Gubuk
2 Bab 2. Nikah Paksa
3 Bab 3. Dari Guru Jadi Istri
4 Bab 4. Ikan Teri
5 Bab 5. Tragedi CD
6 Bab 6. Sakit
7 Bab 7. Pesonaku
8 Bab 8. Gosip Tentang Bu Aluna
9 Bab 9. Kemarahan Keenan
10 Bab 10. Aku Cemburu
11 Bab 11. Rukiah
12 Bab 12. Mulai Ada Rasa
13 Bab 13. Bertemu Pak Daniel
14 Bab 14. Keen yang Cemburu
15 Bab 15. Akhirnya Bobol
16 Bab 16. Aluna Milikku
17 Bab 17. Mengawasi Kelas
18 Bab 18. Taruhan
19 Bab 19. Berbohong Demi Kebaikan
20 Bab 20. Balapan
21 Bab 21. Kepercayaan Yang Hilang
22 Bab 22. Ada Hubungan Apa Kamu Dengan Jack?
23 Bab 23. Bertemu Jack
24 Bab 24. Keenan Tak Jadi Marah
25 Bab 25. Kembali Menyatu
26 Bab 26. Jack dan Keen
27 Novel CINTA ITU LUKA
28 Bab 27. Keponya Fanny!
29 Bab 28. Kedatangan Papi dan Istrinya
30 Bab 29. Jaga Keen
31 Bab 30. Ahli Waris
32 Bab 31. MADING
33 Bab 32. Pengumuman Pernikahan
34 Bab 33. Ancaman Jack
35 Bab 34. Aluna Pingsan
36 Bab 35. Kehamilan Aluna
37 Bab 36. Apartemen Keen
38 Bab 37. Rencana Jack Dan Novi
39 Bab 38. Keen Dan Aluna
40 Bab 39. Foto Aluna dan Papi
41 Bab 40. Main Di Sofa
42 Bab 41. Menemui Seseorang
43 Bab 42. Menahan Emosi
44 Bab 43. Aluna Yang Merajuk
45 Bab 44. Membujuk Aluna
46 Bab 45. Pertemuan Dengan Jack dan Novi
47 Bab 46. Talak
48 Bab 47. Kelulusan
49 Bab 48. Ketahuan Pak Daniel
50 Bab 49. Pesta Pernikahan
51 Bab 50. Sarapan Pagi
52 Bab 51. Membeli Perlengkapan Bayi
53 Bab 52. Pemeriksaan Kandungan
54 Bab 53. Ke Kantor
55 Novel MENGANDUNG BENIH BURONAN
56 Bab 54. Tujuh Bulanan
57 Bab 55. Persiapan Melahirkan
58 Bab 56. Persalinan
59 Bab 57. Sadarlah Sayang!
60 Bab 58. Aluna Yang Telah Sadar
61 Bab 59. Berbagi
62 Bab 60. Sarah Jennica Lesha
63 Open PO
64 Bab 61. Ulang Tahun Jeca
65 Promo Novel Terbaru
66 Bab 62. Wisuda Keen
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1. Berteduh Di Gubuk
2
Bab 2. Nikah Paksa
3
Bab 3. Dari Guru Jadi Istri
4
Bab 4. Ikan Teri
5
Bab 5. Tragedi CD
6
Bab 6. Sakit
7
Bab 7. Pesonaku
8
Bab 8. Gosip Tentang Bu Aluna
9
Bab 9. Kemarahan Keenan
10
Bab 10. Aku Cemburu
11
Bab 11. Rukiah
12
Bab 12. Mulai Ada Rasa
13
Bab 13. Bertemu Pak Daniel
14
Bab 14. Keen yang Cemburu
15
Bab 15. Akhirnya Bobol
16
Bab 16. Aluna Milikku
17
Bab 17. Mengawasi Kelas
18
Bab 18. Taruhan
19
Bab 19. Berbohong Demi Kebaikan
20
Bab 20. Balapan
21
Bab 21. Kepercayaan Yang Hilang
22
Bab 22. Ada Hubungan Apa Kamu Dengan Jack?
23
Bab 23. Bertemu Jack
24
Bab 24. Keenan Tak Jadi Marah
25
Bab 25. Kembali Menyatu
26
Bab 26. Jack dan Keen
27
Novel CINTA ITU LUKA
28
Bab 27. Keponya Fanny!
29
Bab 28. Kedatangan Papi dan Istrinya
30
Bab 29. Jaga Keen
31
Bab 30. Ahli Waris
32
Bab 31. MADING
33
Bab 32. Pengumuman Pernikahan
34
Bab 33. Ancaman Jack
35
Bab 34. Aluna Pingsan
36
Bab 35. Kehamilan Aluna
37
Bab 36. Apartemen Keen
38
Bab 37. Rencana Jack Dan Novi
39
Bab 38. Keen Dan Aluna
40
Bab 39. Foto Aluna dan Papi
41
Bab 40. Main Di Sofa
42
Bab 41. Menemui Seseorang
43
Bab 42. Menahan Emosi
44
Bab 43. Aluna Yang Merajuk
45
Bab 44. Membujuk Aluna
46
Bab 45. Pertemuan Dengan Jack dan Novi
47
Bab 46. Talak
48
Bab 47. Kelulusan
49
Bab 48. Ketahuan Pak Daniel
50
Bab 49. Pesta Pernikahan
51
Bab 50. Sarapan Pagi
52
Bab 51. Membeli Perlengkapan Bayi
53
Bab 52. Pemeriksaan Kandungan
54
Bab 53. Ke Kantor
55
Novel MENGANDUNG BENIH BURONAN
56
Bab 54. Tujuh Bulanan
57
Bab 55. Persiapan Melahirkan
58
Bab 56. Persalinan
59
Bab 57. Sadarlah Sayang!
60
Bab 58. Aluna Yang Telah Sadar
61
Bab 59. Berbagi
62
Bab 60. Sarah Jennica Lesha
63
Open PO
64
Bab 61. Ulang Tahun Jeca
65
Promo Novel Terbaru
66
Bab 62. Wisuda Keen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!