Bab 5. Tragedi CD

Keenan yang mendengar teriakan Aluna langsung mengedor pintu kamar mandi. Takut terjadi sesuatu dengan wanita itu. Aluna membuka pintu, dan memamdangi wajah Keenan dengan mata melotot.

"Ada apa sih teriak-teriak seperti orang habis diperkosa aja." Keenan kesal karena melihat Aluna yang tampak biasa saja, tidak terjadi sesuatu pada diri wanita itu.

"Kamu masuk dulu!" perintah Aluna.

"Ibu mau kita mandi bareng? Ingat Bu, perjanjian kita, jika tidak ada sentuhan fisik di antara kita hingga aku lulus," ucap Keenan.

Aluna makin membesarkan mata mendengar ucapan anak muridnya itu. Bagaimana anak usia delapan belas tahun sudah berpikir begitu. Diusianya yang menginjak dua puluh lima tahun, dia belum pernah memikirkan hal mesum, seperti mandi bersama.

"Jangan berpikiran mesum. Usia kamu saja belum dua puluh tahun. Pipis aja masih belum beres. Lihat itu ...!" Aluna menunjuk ke arah CD Keenan yang tergeletak di lantai kamar mandi.

"Oh, itu. Emang kenapa? Sebagai seorang istri itu kewajiban ibu untuk membereskan dan mencucinya!"

"Kamu kira aku pembantumu? Ambil dan masukan ke keranjang pakaian kotor milikmu! Cuci pakaian masing-masing!" ucap Aluna dengan penuh penekanan.

"Aku nggak mau! Ibu aja ambil dan masukan ke keranjang. Aku mau berpakaian. Nanti telat!"

Tanpa peduli Keenan membalikkan tubuhnya, ingin melangkah pergi. Aluna yang melihat itu tidak tinggal diam. Dia menahan dengan menarik handuk Keenan hingga terlepas dari tubuhnya. Melihat Keenan yang tanpa sehelai benang pun membuat Aluna dan Keenan serempak berteriak. Wanita itu langsung menutup mata dengan tangannya.

"Ibu mau memperkosaku?" Keenan bertanya dengan suara lantang.

"Untuk apa aku memperkosamu, nggak akan puas," jawab Aluna.

"Jadi Ibu ingin bukti. Ayo kita main kuda-kudaan sekarang." Keenan berjalan mendekati gurunya itu.

Aluna membuka matanya, kembali dia berteriak, karena Keenan belum juga memakai handuknya yang berada di lantai. Wanita itu lalu berbalik dan masuk ke kamar mandi. Dari dalam dia kembali berteriak.

"Dasar Keenan giilaaa ...," teriak Aluna.

Keenan tertawa mendengar suara teriakan gurunya. Dia segera berpakaian dan langsung pergi ke sekolah. Tidak peduli nanti Aluna pergi dengan siapa. Menggunakan motor gedenya Keenan membelah jalanan ibu kota.

Sampai di gerbang sekolah, Keenan kaget karena gerbang telah di kunci. Dia terlambat lima menit dari jam masuk sekolah. Dengan murid lainnya Keenan menunggu di luar pagar. Pintu gerbang akan dibuka saat pelajaran pertama di mulai.

Keenan tersenyum melihat Aluna yang baru sampai dengan menggunakan taksi. Semua mata murid laki-laki yang terlambat menatap ke arah guru itu.

"Apakah saat ini aku telah mati dan berada di surga?" Salah seorang murid cowok yang bernama Ari, bertanya dengan temannya. Namun, suaranya masih dapat di dengar Keenan.

"Lo masih tidur?" Bukannya menjawab pertanyaan Ari, temannya yang bernama Dewa itu balik bertanya.

"Gue melihat ada bidadari baru turun dari taksi. Berarti gue sudah berada di surga!" ucap Ari lagi.

Dewa dan Keenan langsung mengeplak kepala Ari mendengar ucapannya. Cowok itu meringis kesakitan. Aluna yang melihat ke arah muridnya itu lalu memberikan senyuman. Dia sebenarnya malu karena terlambat.

Tanpa di duga yang lain, muridnya yang bernama Ari itu langsung menjatuhkan tubuhnya dari motor mendapat senyuman dari Aluna.

"Ya, Tuhan. Aku masih mau hidup. Walau di surga ada bidadari tapi aku masih ingin menikmati hidup," ujar Ari.

Keenan yang melihat itu, langsung meninju lengannya. "Jangan lebai, Lo. Baru segitu aja Lo bilang sudah secantik bidadari. Bu Aluna mah, wajahnya biasa. Gue aja dah bosan menatap wajahnya. Kalau bisa memilih, gue tak mau tinggal dengannya," ucap Keenan tanpa sadar.

Dewa dan Beni yang mendengar ucapan Keenan langsung memegang dahi Keenan. Setelah itu mereka saling bertatapan.

"Nggak panas, normal. Tapi kenapa bicaranya ngawur juga. Kalau Ari biasalah. Dia 'kan baru keluar dari rumah sakit jiwa. Masa Keenan juga ketularan sakitnya Ari?" tanya Dewa.

"Lo pikir gue sakit?" tanya Keenan dengan suara tinggi. Sampai ke telinga Ibu Guru Aluna. Dia jadi menatap ke arah Keenan.

"Kenapa tadi mengatakan jika Lo tinggal dengan Bu Aluna?" tanya Beni.

Keenan memandangi wajah Beni dan Dewa. Baru sadar dengan ucapannya. Dia lalu terdiam. Mungkin berpikir jawaban apa yang akan dia berikan air teman-temannya tidak curiga.

"Lo pada heboh, sih. Jadi gue juga terbawa halu." Keenan mengaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia tidak sadar mengatakan semua itu tadi.

Beruntung gerbang segera di buka, sehingga temannya melupakan ucapan Keenan tadi. Mereka masuk dan di minta berbaris di lapangan selama sepuluh menit, sambil memberi hormat ke bendera.

Keenan tidak mau berdiri di lapangan. Dia duduk di kursi yang ada di depan kelas. Pak Daniel, guru olah raga mendekati Keenan.

"Kenapa kamu tidak ikut teman yang lain, memberi hormat pada bendera di lapangan?" tanya Pak Daniel.

Keenan memandangi Pak Daniel dengan mata tajam. Tidak suka pria itu menegurnya. Guru olah raga itu masih berusia 28 tahun. Masih tergolong muda.

"Kenapa saya harus berdiri di lapangan? Panas! Lebih baik duduk di sini!" ucap Keenan sambil tersenyum miring.

Daniel tampak menarik napas panjang dan dalam. Dia tahu jika Keenan adalah anak ketua yayasan yang juga pemilik sekolah ini. Namun, dia juga tidak bisa membedakan murid-muridnya. Keenan harus diberi hukuman sepwrti teman yang lainnya.

"Kamu terlambat dan sebagai hukumannya harus berdiri di lapangan selama sepuluh menit sambil hormat." Daniel menjawab dengan pelan menahan emosinya.

"Jika aku harus berdiri di lapangan berarti Ibu Aluna juga harus berdiri. Bukankah dia juga terlambat? Peraturan itu harus diikuti seluruh penghuni sekolah, bukan hanya murid," jawab Keenan dengan angkuhnya.

Pak Daniel tampak menarik napasnya lagi. Apa yang dikatakan Keenan tidak salah. Akan tetapi, mana mungkin dia menghukum Aluna. Guru wanita yang dia sukai itu.

Aluna yang kebetulan berjalan, entah mau kemana, berhenti ketika melihat perdebatan guru dan murid itu. Dia yakin Keenan mencari masalah lagi.

"Ada apa Pak Daniel, apa yang Keenan lakukan?" tanya Aluna dengan tersenyum manis sekali.

Melihat senyuman manis guru wanita itu, Pak Daniel juga membalas dengan senyum semringahnya. Keenan yang melihat itu juga tersenyum, tapi tersenyum miring. Wajah murid itu tampak kesal.

"Hhhhmmmm," dehem Keenan melihat kedua guru itu yang hanya saling melempar senyum dan mengacuhkan dirinya. Deheman Keenan, membuat mereka kaget dan kembali perhatian tertuju pada cowok itu.

"Keenan tidak mau di hukum jika Ibu Aluna tidak dihukum juga, karena Ibu juga terlambat," ucap Daniel dengan pelan. Dia tidak mau nanti Keenan mengadu yang bukan-bukan pada orang tuanya.

Mendengar penuturan dari Pak Daniel, Ibu Aluna menatap Keenan dengan mata melotot. Keenan hanya tersenyum miring sambil mengangkat bahunya.

...----------------...

Terpopuler

Comments

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

keenan jail dan usil ya

2023-08-03

0

siti homsatun

siti homsatun

Keenan ku tunggu kebucinamu ke bu Aluna 😊

2023-07-18

0

Aprisya

Aprisya

keenan modus kamu ya..

2023-07-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Berteduh Di Gubuk
2 Bab 2. Nikah Paksa
3 Bab 3. Dari Guru Jadi Istri
4 Bab 4. Ikan Teri
5 Bab 5. Tragedi CD
6 Bab 6. Sakit
7 Bab 7. Pesonaku
8 Bab 8. Gosip Tentang Bu Aluna
9 Bab 9. Kemarahan Keenan
10 Bab 10. Aku Cemburu
11 Bab 11. Rukiah
12 Bab 12. Mulai Ada Rasa
13 Bab 13. Bertemu Pak Daniel
14 Bab 14. Keen yang Cemburu
15 Bab 15. Akhirnya Bobol
16 Bab 16. Aluna Milikku
17 Bab 17. Mengawasi Kelas
18 Bab 18. Taruhan
19 Bab 19. Berbohong Demi Kebaikan
20 Bab 20. Balapan
21 Bab 21. Kepercayaan Yang Hilang
22 Bab 22. Ada Hubungan Apa Kamu Dengan Jack?
23 Bab 23. Bertemu Jack
24 Bab 24. Keenan Tak Jadi Marah
25 Bab 25. Kembali Menyatu
26 Bab 26. Jack dan Keen
27 Novel CINTA ITU LUKA
28 Bab 27. Keponya Fanny!
29 Bab 28. Kedatangan Papi dan Istrinya
30 Bab 29. Jaga Keen
31 Bab 30. Ahli Waris
32 Bab 31. MADING
33 Bab 32. Pengumuman Pernikahan
34 Bab 33. Ancaman Jack
35 Bab 34. Aluna Pingsan
36 Bab 35. Kehamilan Aluna
37 Bab 36. Apartemen Keen
38 Bab 37. Rencana Jack Dan Novi
39 Bab 38. Keen Dan Aluna
40 Bab 39. Foto Aluna dan Papi
41 Bab 40. Main Di Sofa
42 Bab 41. Menemui Seseorang
43 Bab 42. Menahan Emosi
44 Bab 43. Aluna Yang Merajuk
45 Bab 44. Membujuk Aluna
46 Bab 45. Pertemuan Dengan Jack dan Novi
47 Bab 46. Talak
48 Bab 47. Kelulusan
49 Bab 48. Ketahuan Pak Daniel
50 Bab 49. Pesta Pernikahan
51 Bab 50. Sarapan Pagi
52 Bab 51. Membeli Perlengkapan Bayi
53 Bab 52. Pemeriksaan Kandungan
54 Bab 53. Ke Kantor
55 Novel MENGANDUNG BENIH BURONAN
56 Bab 54. Tujuh Bulanan
57 Bab 55. Persiapan Melahirkan
58 Bab 56. Persalinan
59 Bab 57. Sadarlah Sayang!
60 Bab 58. Aluna Yang Telah Sadar
61 Bab 59. Berbagi
62 Bab 60. Sarah Jennica Lesha
63 Open PO
64 Bab 61. Ulang Tahun Jeca
65 Promo Novel Terbaru
66 Bab 62. Wisuda Keen
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1. Berteduh Di Gubuk
2
Bab 2. Nikah Paksa
3
Bab 3. Dari Guru Jadi Istri
4
Bab 4. Ikan Teri
5
Bab 5. Tragedi CD
6
Bab 6. Sakit
7
Bab 7. Pesonaku
8
Bab 8. Gosip Tentang Bu Aluna
9
Bab 9. Kemarahan Keenan
10
Bab 10. Aku Cemburu
11
Bab 11. Rukiah
12
Bab 12. Mulai Ada Rasa
13
Bab 13. Bertemu Pak Daniel
14
Bab 14. Keen yang Cemburu
15
Bab 15. Akhirnya Bobol
16
Bab 16. Aluna Milikku
17
Bab 17. Mengawasi Kelas
18
Bab 18. Taruhan
19
Bab 19. Berbohong Demi Kebaikan
20
Bab 20. Balapan
21
Bab 21. Kepercayaan Yang Hilang
22
Bab 22. Ada Hubungan Apa Kamu Dengan Jack?
23
Bab 23. Bertemu Jack
24
Bab 24. Keenan Tak Jadi Marah
25
Bab 25. Kembali Menyatu
26
Bab 26. Jack dan Keen
27
Novel CINTA ITU LUKA
28
Bab 27. Keponya Fanny!
29
Bab 28. Kedatangan Papi dan Istrinya
30
Bab 29. Jaga Keen
31
Bab 30. Ahli Waris
32
Bab 31. MADING
33
Bab 32. Pengumuman Pernikahan
34
Bab 33. Ancaman Jack
35
Bab 34. Aluna Pingsan
36
Bab 35. Kehamilan Aluna
37
Bab 36. Apartemen Keen
38
Bab 37. Rencana Jack Dan Novi
39
Bab 38. Keen Dan Aluna
40
Bab 39. Foto Aluna dan Papi
41
Bab 40. Main Di Sofa
42
Bab 41. Menemui Seseorang
43
Bab 42. Menahan Emosi
44
Bab 43. Aluna Yang Merajuk
45
Bab 44. Membujuk Aluna
46
Bab 45. Pertemuan Dengan Jack dan Novi
47
Bab 46. Talak
48
Bab 47. Kelulusan
49
Bab 48. Ketahuan Pak Daniel
50
Bab 49. Pesta Pernikahan
51
Bab 50. Sarapan Pagi
52
Bab 51. Membeli Perlengkapan Bayi
53
Bab 52. Pemeriksaan Kandungan
54
Bab 53. Ke Kantor
55
Novel MENGANDUNG BENIH BURONAN
56
Bab 54. Tujuh Bulanan
57
Bab 55. Persiapan Melahirkan
58
Bab 56. Persalinan
59
Bab 57. Sadarlah Sayang!
60
Bab 58. Aluna Yang Telah Sadar
61
Bab 59. Berbagi
62
Bab 60. Sarah Jennica Lesha
63
Open PO
64
Bab 61. Ulang Tahun Jeca
65
Promo Novel Terbaru
66
Bab 62. Wisuda Keen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!