...Chapter 19...
"Henshin."
Sial*n, dia mengabaikan ucapanku.
...
...
Note > Yabei \= bahaya
"Haah-"
Wait, tunggu sebentar, melihat tampangmu macam nih macam kenal aku. Zirah tuh orang berwarna full hitam, kecuali di bagian mata yang berwarna cokelat pudar. Ia memiliki pelindung kepala berbentuk 4 sisi, dua taring menghadap ke atas, dua lagi membentuk meriam tank di sekitar mata.
Fumu, warna hitam semua, ya? Sebentar, kerasa aku pernah melihat rider macam dia, serius. Sebentar kuingat-ingat dulu.
Hmmm... hmm....
Hmmmm....
Ah iya, aku baru ingat, kau adalah rider yang sempat membuatku terpental dan tiba di tempat nan aneh ini. Persetan kau Metal Build!
(Ilustasi Metal Build)
"Haaah... waktu untuk bersenang-senang."
Selepas kejadian yang membuatku terdampar di tempat ini, kau masih sanggup untuk berucap bersuka cita? Keparat kau!
"Anda... Metal Build, kah?!" Walau konyol, mau tak mau aku harus melontarkan pertanyaan ini kepadanya.
Yap, sembari melangkah beberapa meter ke depan, aku mengucap sebuah pertanyaan untuk rider gila tersebut. Dia memang gila, sungguh.
"Owh, kau sudah tahu namaku, ya?"
Kau, kau tak perlu pura-pura bodoh. Kaulah orang yang menyebabkan aku bisa sampai di sini. Hiiiiiiihh...!!
Metal Build menjawab pertanyaanku dengan sebegitu santai. Benar-benar memang nih orang.
"Eh? Bagaimana kau tahu nama rider itu?"
Kau tak perlu, Build, ini permasalahan antara aku dan Metal Build. Kau tak perlu ikut campur?
Omong-omong nama kalian berdua ada sedikit kemiripan, Build & Metal Build. Bentuk zirah kalian berdua pun serupa, sama-sama memiliki armor tank di kepala, apakah kalian berdua satu tubuh dua kepribadian?
"Metal Build? Sento, kok dia begitu mirip denganmu?"
Baru saja saya ingin menanyakan kalimat itu, Cross Z.
"Entahlah, aku pun baru pertama kali melihatnya." Seriusan kau Build, kau tak lagi bercanda, kan? Masa iya ada rider serupa, tapi kau sama sekali tak pernah melihatnya? Lelucon kah?
"Haah- terlalu banyak basa-basi, kalian berempat, kemarilah!"
Wow-wow-wow, sangat gegabah sekali para pemirsa.
Seusai mengatakan sepatah kalimat, buru-buru Metal Build berlari menuju ke arah kami berempat. Yo what the h*ll?
"Semuanya, serang!" Menyadari ada bahaya yang mengancam keselamatan nyawa, aku sebagai rider paling terdepan lantas berlari sembari berteriak cukup keras agar ketiga rider di belakang ikut maju mengawalku.
Yosh, 4 lawan 1, easy inimah.
"Hoooooooohhhhh."
"Haaaaah!"
Yok, permulaan harus dimulai dengan penampilan aku dulu, ya!
Tinggal beberapa saat sebelum aku menabrakkan diri satu sama lain, tangan kanan lekas kuarahkan tepat ke wajah Metal Build.
"Eitssssss."
Loh kok bisa? Bagaimana ia menghindari pukulanku?
Yap, itu adalah sebuah kebenaran, saat tangan ini hampir menyentuh wajah Metal Build, cekatan Metal Build langsung memiringkan wajahnya sedikit lebih jauh dari pukulan sehingga aku hanya memukul angin sahaja. Rider sial*n, awas aja kau!
*Buaaggggggggh*
Kampret, perkara aku miss attack, tanpa basa-basi Metal Build melancarkan pukulan dan berhasil membuat tubuhku mundur beberapa langkah. Etdah, jago juga ternyata nih orang.
"Hiyaaaaah-!"
Mantap Build & Cross Z. Beri dia dua buah pukulan sebagai balasan.
*Wuuuuushhhh*
"Ap-"
Gila, cepat banget pergerakannya. Buset-buset, dua buah pukulan yang mengarah dari arah berbeda dapat ia hindari dengan menggerakkan tubuh menghadap ke kanan, membuat dua buah pukulan meleset dan tak memukul apa pun.
*Buaghhhhhh*
*Buaghhhhhh*
Tolong dulu, dia ini kamen rider atau bukan sih? Susah kalo begini nih.
Tanpa membuang waktu banyak, rider berwarnakan zirah full hitam melayangkan sikut kanan ke arah perut Build, sebelum akhirnya berputar sambil mengarahkan pukulan ke arah Cross Z. Yap, Kamen Rider Cross Z mesti terkena pukulan mentah dari Metal Build. Kuat juga dia, ya?
"Uhuuuuuuk."
Metal Build, seranganmu membuat mereka berdua menjadi terluka. Kamu ini seriusan ingin membunuh kami berempat?
"Hoooooooohhhhh."
Kuuga, kau harapan kami. Beri dia setidaknya satu pelajaran agar ia tidak terlalu sombong!
"Hiyaaaaah-!"
Mantap Kuuga, arahkan kaki kananmu ke depan tepat mengarah pada perut si keparat itu.
"Lambat."
*Baaaaaghhhh*
*Buaaaggggghh*
Cepat sekali gila. Kuuga yang hendak menempatkan sebuah tinju ke perut malah terkena tendangan beserta sebuah pukulan hangat dari Metal Build.
*Bruuuuuuuuuukkkkkkkk*
Kuuga, kau tak apa-apa, kan? Kisanak kau Metal!
Yah, tak menduga akan mendapat serangan dadakan, alhasil Yusuke mesti terjatuh sekaligus berguling-guling di tanah. Sakit sekali pasti itu, pasti.
"Dengan ini, berakhirlah." Sombong juga dia, bolehlah, bolehlah.
...
*Teng-neng-neng- teng-neng-neng*
Hmmm? Entah mengapa, ya, tangan kanan Metal Build tetiba malah menggerakkan tuas driver di pinggang terdepan hingga bergerak berputar di tempat. Mungkinkah dia hendak melakukan serangan pamungkas?
...
Gawat, gumamanku ternyata 100% tepat. Harus menghindar nih.
"Elak!" Sadar akan pertanda bahaya, aku yang sudah lebih dulu menyadari segera melakukan lompat harimau ke arah kanan tubuh.
...
Sesaat setelah driver berkata, sebuah roda tank berwarnakan hitam legam tiba-tiba keluar dan langsung menghantam masing-masing kepala ketiga temanku. Wait, the f*fk?!
*Buaghhhhhh- duarrrrrrrrr*
Belum ada jeda selepas kepala teman-temanku terkena serangan roda berjalan, sebuah ledakan berdaya ledak macam granat tangan terjadi di masing-masing rider.
Oy, kalian bertiga tak kenapa-kenapa, kan? Yusuke, Build, dan juga Cross Z.
*Bruuuuuuuuuukkkkkkkk*
Alamak, mereka bertiga ambruk tanpa sadar. Kampret, awas kau Metal Build.
Ketiga rider, Kuuga, Build beserta Cross Z langsung rebahan tanpa sadar di tanah selepas terkena hantaman roda tank dari lawan.
"Fiuhhhhh- selamat."
Aku, terluka? Tentu saja tidak dong. Beruntung intuisi dan pikiranku cukup tinggi, sangat berterima kasih banget lah, beneran.
Sementara ketiga temanku jatuh dan menghantam tanah tanpa sadarkan diri, aku selaku rider numpang lewat berhasil selamat dari serangan Metal Build dengan berguling-guling di tanah. Sangat mantap sekali bukan?
Santai aja kawan-kawanku, dendam kalian akan kubalaskan segera!
"Oy-oy Metal Build, menyerang tanpa aba-aba termasuk sebuah pelanggaran loh."
Basa-basi dulu, mencairkan suasana di antara kami berdua.
"Peduli apa aku akan sebuah pelanggaran? Lagian dunia ini memang tak layak untuk diteruskan ada, lebih bagus dihapus beserta kenangannya sekalipun."
Ucapanmu tergolong cukup kejam, jujur, tapi sudahlah, aku hanya perlu mengalahkan serta mengubur mimpimu dalam-dalam.
"Kau tahu kan kalau raut mukaku memberi isyarat bahwa ucapanmu tergolong di luar nalar?"
Tak dapat kupungkiri, aku bukanlah orang pintar. Aku bukan ilmuwan, dan juga bukan seorang profesor. Jadi jangan menggunakan bahasa yang terdengar cukup aneh di telingaku, paham?!
"Dasar bodoh."
Beeeehh... apa kau kata barusan?! Ingin terkena kekuatan penuhku, ya?
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments