...Chapter 17...
*Hooooooffff*
Buru-buru aku berputar, melewati zirah Build di dekat tubuh, terus melakukan gerakan berputar hingga tubuhku berada tepat di hadapan matanya kembali.
Yosh, tadi di belakang, sekarang di depan.
"Slasssssshhhhh!!" Ridebooker di tangan kanan lalu kuoper ke tangan sebelah, kembali mengangkatnya setinggi mungkin, kemudian tak perlu diberi arahan aku melayangkan tebasan ke arah depan Kamen Rider Build.
Ara? Fenomena dada ditandai cahaya putih jelas begitu terlihat di kedua mataku. Fumu, aku tak tahu itu apa, tapi aku merasa sebentar lagi akan terjadi sesuatu yang menarik.
Yosh, sekarang tinggal membereskan bagian tersisa!
"Slasssssshhhhh!!!" Paham kalau seranganku bakal melukai tubuh build, segera aku menundukkan rider itu dari posisi ia berdiri.
Selepas posisi Build telah mirip seperti orang rukuk, segera aku melancarkan sebuah tebasan berputar, membuat semua robot di sekitar aku dan Build berdiri tampak ditandai oleh cahaya putih tepat di bagian dada dan perut. Bisa dibilang kalau tebasan ketiga berhasil mengenai puluhan robot di sekitar kami berdua berada.
Robot di sekeliling tempat kami berdiri telah ditandai oleh cahaya aneh, sekarang tinggal menyaksikan sebuah pertunjukan.
*Tssssssrrrrrrttttt*
Ujung daripada Decarider lantas kutarik, menonaktifkan kemampuan Clock Up serta mengembalikan Ridebooker ke pinggangku semula.
*Duarrrrrrrrr*
Selepas aku menonaktifkan kekuatan Clock Up, sekejap semua robot yang terkena tebasanku berakhir menjadi sebuah letupan-letupan kecil di sekitar area.
Satu, sepuluh, tiga puluh, lima puluh, slash banyak bener. Memang beda dah kemampuan Clock Up, aku sangat berterima kasih pada Kabuto, sungguh!
"Hiyaaaaah-!!"
"Eh?"
Pffffft- hahahahaha... apa yang tengah kau lakukan Build? Semua musuh di sekitar telah ku habisi lah.
Sesudah kemampuan Clock Up kuhilangkan, Build yang tadinya ingin meninju salah satu robot kini mulai melayangkan kepalan tersebut ke angin lalu lalang. Jelas, kan robot-robotnya sudah kubasmi lebih dulu sih.
"Doryaaaaahhh-!!"
"Haaaaahh-!!"
"Eh?"
Kalian berdua pun ikutan bingung atas menghilangnya robot-robot di sekitar, Yusuke, Cross Z?
"Loh, semua robot di sekelilingku kok bisa lenyap, sih?"
Waduh, sampai lupa memberitahu. Posisi antara Build dengan Kuuga serta Cross Z terbilang cukup dekat. Mungkin sekitar 10 meter lah, atau lebih.
"Eh? Eh?"
Saat ini, Build dan Cross Z sama-sama mengalami satu hal. Mereka sangat bingung melihat lawan-lawan di lokasi kejadian tetiba lenyap dan hanya menyisakan abu ledakan di beberapa lokasi.
"Sento, barusan apa? Kok musuh-musuh kita bisa menghilang begitu aja?" Rider berwarna biru pucat, Cross Z, berjalan mendekat ke arah Build sambil melontarkan dua buah pertanyaan.
Hihihi, ayo tebak siapa pelakunya dong.
"Entahlah, sesuatu ini tak dapat kuterangkan secara ilmiah."
Rider berwarnakan biru dan merah di sekujur zirah, Build, menjawab pertanyaan Cross Z dengan satu gelengan kepala.
Hahaha, Build pun tak tahu menahu soal kemana perginya robot-robot di sekeliling kami. Ayo-ayo, tebak siapa penyebab mereka semua menghilang.
"Kau ini, sempat-sempatnya membahas kejeniusanmu di tengah situasi aneh macam nih?"
Mereka terlihat seperti adik kakak, ya? Atau mungkin beneran? Entahlah, aku pun tak tahu garis keturunan kalian berdua.
"Hmmm-? Napa? Kau lupakah apa jukukanku?"
Wow, Build menyombongkan diri dengan cara membusungkan dada ke depan.
"Yeeeehh- jangan bercanda dulu l-"
"Tsukasa, apa kamu yang melakukan ini semua?"
ayah- ketahuan deh. Ga asik memang kamu Yusuke. Main asal bongkar kartu aja.
"Eh?"
Are? Kalian berdua terkejut. Eh sepatutnya memang iya sih. Toh mereka tak tahu kalau aku memiliki kemampuan Clock Up.
Mendengar kalau aku adalah dalang di balik hilangnya semua robot di area sekitar, sontak Build dan Cross Z langsung memperhatikanku secara seksama.
Wow, aku tak lagi tengah diinterogasi polisi, kan? Tatapan mata kalian itu loh, mengerikan betul.
"Haah...."
*Bruuuukkkkk*
Selepas berada tepat di hadapanku, buru-buru aku merangkul Yusuke, sembari membalikkan tubuh ke arah belakang.
"Yusuke, kau kenapa malah memberi bocoran kepada mereka berdua?" tanyaku pelan.
"Loh, salah kah?"
Tidak-tidak, bukan salah, hanya saja aku ingin melihat ekspresi bingung kedua rider di seberang mataku, Build dan Cross Z untuk beberapa saat ke depan.
"Kau ini, memang tak bisa diajak kompromi betul. Tadinya ak-"
*Krrrrrrkkkkk- krrrrrrrrk*
Hmmm? Barusan aku mendengar suara apa dah? Kok semacam permukaan kaca yang hampir retak akibat terkena pukulan benda tumpul.
*Krrrrrrkkkkk... krrrrrrrrk*
Suara itu terdengar kembali? Macam tak betul nih.
"..." Merasa ada hal tak wajar, buru-buru kami mengedarkan pandangan ke sekeliling, mencari keberadaan akan suara tersebut.
*Krrrrrrrrk- krrrrrrrrk- krrrrrrkk*
*Buaarrrrrrr*
Sebuah anomali berbentuk persegi panjang tetiba muncul di dekat kami berempat.
Wait, what? Bentuk ini... tampak begitu persis saat aku tengah melayang pasca terkena hantaman roda tank milik Metal Build.
Benar kan? Aku tak salah menebak, kan?
"Teman-teman, jaga-jaga, kita tak tahu apa yang berada di dalam sana." Antisipasi akan hal tak diinginkan dapat terjadi, aku di posisi paling terdepan di antara ketiga rider meminta mereka semua untuk mundur menjauhi sesuatu itu.
"Hmmmm."
Beruntung mereka menuruti perintahku tanpa banyak protes. Jadilah aku, berdiri beberapa meter dari sebuah anomali berbentuk persegi panjang.
Sejenak aku terdiam, memperhatikan anomali tersebut secara seksama.
Hmmmm....
Hmm....
*Wuuuuushhhh*
Selagi aku melamun, samar-samar anomali tersebut mengeluarkan bunyi aneh yang tak dapat kujelaskan secara logika.
"Hhhh... hhhh... hahahahaha."
Hmm? Suara jenaka? Perasaan kawanku diam-diam aja, deh.
"Hahahaha... hahahaha."
Tidak hanya sekali, suara misterius itu terus-menerus terdengar di lokasi tempat kami menapakkan kaki.
"S-sento, kau dengar suara itu, tak?"
Hmm? Cross, Kamen rider naga berwarna biru pucat melontarkan sebuah pertanyaan kepada kawannya. Fumu, mungkinkah dia merasa takut? Tapi bukankah dia seorang jagoan, ya? Ya?
"Bahkan untuk orang sejenius aku pun dapat dengan jelas mendengarnya."
Ara-ara, kau pun sama, Build? Ternyata oh ternyata, kalian berdua bisa mendengar suara aneh itu, ya?
"Hmmmmm?" Sementara aku sibuk memperhatikan ke belakang, sekilas aku menengok ke arah Kuuga, dan melihat ia tengah terdiam, fokus menatap anomali di depan mata.
Kuuga? Kau tak apa-apa, kan? Oy!
Jangan bilang kau terhipnotis oleh anomali di depan matamu, tak benar, kan? Kan?
"Yus-"
"Tsukasa, sepertinya ada orang di dalam anomali itu deh."
Syukurlah, kukira kamu terhipnotis kawan. Lega....
Omong-omong tadi kamu cakap ada seseorang di dalam anomali berbentuk persegi panjang? Kamu tak lagi bercanda, kan?
"Hmmm? Ada orang di dalam keanehan itu? Kamu tak lagi bercanda kan, Yus-"
"Hahahahaha-"
Oy suara aneh, beri aku peluang untuk berbicara, kenapa? Jangan main asal disela begitu aja. S*alan!
"Hmmm?" Penasaran, segera kepala ini kutengokkan tepat menuju ke fenomena aneh di depan mataku.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments