...Chapter 20...
"Wow, menghina secara terang-terangan. Kau ingin berduel denganku, nih?"
Kesalahan fatal bagimu untuk memberiku sebuah surat tantangan. Kau tidak tahu-menahu soal aku dan seluruh kekuatanku, kah? Kalau iya, cukup kuwajarkan sih.
"Haah... enyahlah kau dari hadapanku!" Perlahan tapi pasti, Metal Build mulai melangkahkan kaki ke arah aku menapakkan kaki. Kebelet menang, kah?
"Hiyaaaaaahhh!!"
Hahaha, emosi dia, sangat mengerikan. Saya jadi takut.
Diselimuti oleh perasaan amarah, Metal Build dengan segera melangkahkan kaki cukup kencang ke arahku berada.
Hihihi... saya jadi takut nih, ehe.
"Terburu-buru ingin kalah kah?"
Usai mengatakan satu kalimat pendek, tangan kananku segera merogoh isi dalam Ridebooker, mencari kartu ajaib yang sesuai untuk melawan Metal Build.
Hmmm... aha- mungkin kartu ini bisa dibilang counter attack.
Usai mendapat sebuah kartu, tangan kanan lantas kunaikkan hingga sejajar akan posisi wajah, menunjukkan kepada lawan bahwa aku memegang kunci kemenangan. Yaaa!
...
...
Tinggal beberapa saat sebelum Metal Build mengamuk dan menghajarku, tanpa berlama-lama kartu di selipan jari pun kumasukkan tepat ke dalam Decarider. Yosh, hal menarik akan terjadi sebentar lagi.
*Tssssiiiiiiiiiiiiiiiiing*
Sebuah Rider lama yang muncul selepas temanku ada. Ya, dia adalah Kamen Rider Agito, seorang rider dengan ciri tanduk berwarna kuning cerah, kedua belah mata sama-sama merah, bagian mulut tertutup oleh sebuah dua garis melengkung.
Mari kita lihat. Beberapa bagian tubuh seperti dada, perut, dekat pergelangan tangan, pergelangan kaki serta kedua belah dengkul berwarnakan sama akan tandukku, yakni kuning cerah. Sementara sisanya berwarnakan campuran ; silver, abu-abu, serta hitam.
(Ilustasi Kamen Rider Agito)
*Taaannnnnggggg*
Kan sudah kubilang, jangan remehkan kekuatanku. Sekarang lihat, tinjuanmu berhasil kutahan sebegitu mudah, kan?
Saat Metal Build hampir meninju wajahku, tangan kiriku lekas kuarahkan tepat menghalangi arah tinju lawan. Yah begitulah, tinju yang dilesatkan oleh lawan berakhir menjadi sia-sia. Rasain, emang enak?
"Apa?"
Biasa aja dong reaksinya, jangan lebay. Hanya ditahan doang langsung melongo tidak jelas.
"Begini doang?"
Sombong terhadap lawan macam dia adalah sebuah kewajiban, beneran, tidak bohong kok.
*Buaghhhhhh*
Yosh, keadaan kini udah kembali berbalik, kawan. Sekarang mari kita ulangi pertarungan di antara kita.
"Kisanak!!"
Wow-wow-wow, jangan bertindak sangat gegabah, kenapa? Santai aja, rileks, tenangkan badan dan pikiran.
Emosi melihat tinjunya dapat dihalau mudah olehku, rider hitam di depanku tetiba mengambil ancang-ancang untuk menyikut perutku. Kau ini memang keras kepala, ya?
*Buaghhhhhh*
*Buaghhhhhh*
Hahaha, enak kena combo pukul dan sikut dariku?
Melihat lawan mencoba menyerang tubuhku lagi, tanpa pikir panjang aku langsung bergerak memutar sebelum akhirnya berhenti dan menendang dua kali perut Metal Build menggunakan kedua kaki.
"Haah- haah-"
Fumu, kamu kecapekan? Istirahat dulu lah masbro, kalau tidak kuat ya jangan terlalu dipaksa, bahaya.
"Hoooooooohhhhh."
Ngeyel juga nih orang, asli, kepala batu sumpah.
Alih-alih menuruti perkataanku, Metal Build justru malah berlari, melangkahkan kaki cepat menuju ke arahku.
Tiada kapok-kapoknya kamu ya?
(Kapok \= jera)
"Doryah!!"
Haah... tak ada pilihan lain dah. Dia emang udah bertekad untuk melawanku.
*Uuuufffffhhhhh*
Tinggal beberapa saat sebelum genggaman tangan mengenai kepala, dengan sigap aku langsung menunduk sembari memutari tubuh lawanku, Metal Build.
*Buagggghhh*
Lagi-lagi apa? Yap, terkena tendangan samping dariku.
Usai memutari lawan hingga berada tepat di bagian belakang, aku melancarkan sebuah tendangan dan tepat mengenai pinggang belakang bagian lawan.
*Bruukkkkk*
Kebanyakan gaya sih.
Sejenak aku hanya bisa terdiam begitu melihat Metal Build terjatuh lalu berguling-guling di tanah untuk beberapa saat. Kukelarin sekarang aja lah, capek juga kalo sedari tadi main-main mulu.
Penutup Ridebooker lantas kubuka, mencari salah satu kartu untuk mengakhiri penderitaannya.
...
Selepas dapat, kartu pun kutarik, mempertontonkan kartu untuk beberapa saat sebelum akhirnya masuk ke dalam Decarider. Usai masuk, ledua tangan spontan menggeser dua sisi Decarider secara bersama-sama, menimbulkan sebuah bunyi kemenangan untukku.
*Tsssssiiiiinnnggg*
Wowowowowowo, tanduk di kepalaku tetiba menggandakan diri selepas kartu kumasukkan ke Decarider. Sangat cool. Oke-oke, aku akan mengambil pose untuk menyerang dia.
(Ilustasi Decade form Agito saat ingin melakukan finishing, omong-omong anggap aja belt driver di pinggang adalah Decade)
"Haaaaaaaapppp." Selepas memusatkan seluruh tenaga ke kaki kanan, aku pun melompat, melewati batas lompat manusia normal, terus naik kemudian mengambang bebas di permukaan udara.
"Hiyaaaaaahhh!" Sekitar 5 detik melayang, sekejap tubuhku mulai turun diiringi akan kartu-kartu keramat sepanjang tubuhku menuruni ketinggian. Yoklah, sini kamu Metal Build!
"Sh-"
*Duaaaaaaaarrrrrrr*
Nah, rasain. Enak kena rider kick Decade?
Meluncur dengan kecepatan makin lama makin laju, tak butuh waktu lama aku berhasil turun dan melancarkan serangan berupa tendangan mematikan ke arah lawan.
Ya begitulah, karena begitu kuatnya tendangan yang kuhasilkan, alhasil sebuah ledakan cukup besar tak sengaja tercipta di sekitar area Metal Build berdiri. Makan tuh ledakan, hahaha.
*Pruk-pruk-pruk*
Menepukkan jari sebanyak tiga kali merupakan kebiasaanku setiap lawan berjaya kukalahkan. Jangan mengomentari kebiasaan orang lain bila kebiasaan itu tidak berdampak buruk padanya, oke?
Omong-omong aku begitu penasaran akan nasib Metal Build. Selepas kejadian barusan, apa yang telah terjadi padanya, ya?
*Bruuukkkk*
Wohohoho, kesihan sekali kamu kawan, terkapar tanpa dipedulikan oleh siapapun, termasuk diriku juga sih, ehe.
Ketika badan ini telah berbalik menghadap ke arah lawan, aku melihat Metal Build pelan-pelan ambruk tak berdaya. Ya, dia menjadi begini karena ulahku.
Biarlah, ini adalah pelajaran setimpal agar kau tidak sombong lagi. Sungguh, aku sangat muak bertemu orang-orang sepertimu, sangat.
"Haah-" Sesekali menghela nafas, saat ini tatapanku mengarah tepat pada Metal Build yang tengah rebahan di tanah.
Jujur kasihan melihat tuh orang, cuman apa boleh buat? Terkadang kita mesti berlaku tegas agar orang tak semena-mena, paham?!
"Ahhhhh-"
Hmmm? Teriak lebih keras dong bro, takkan ada satupun orang yang mau menolongmu, asli.
Sembari rebahan berposisikan tidur telentang, sejenak aku mendengar suara gerangan di sekitar Metal Build berada. Mungkin dia merasakan sakit luar biasa setelah aku melayangkan sebuah jurus kemenangan padanya. Memang ampuh lah
"Haah- haah- haah-"
Hmmm? Sehabis terkena rider kick, kalian bertiga malah memaksakan diri untuk berdiri? No comment ah, bingung juga saya nanggapin tindakan kalian.
"Mantaplah Decade."
Hohoho, makasih. Kau bisa memujiku lebih daripada ini.
Selagi badan tengah berdiri menghadap Metal Build, sejenak aku mendengar suara seseorang dari belakang memuji aksi yang kulakukan.
"Hmmm?" Diliputi rasa penasaran cukup tinggi, badan lantas kumiringkan sedikit ke arah kanan, bertujuan agar aku dapat melihat wujud akan orang tersebut.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments